Anda di halaman 1dari 2

RESUME VIDEO PRAKTIKUM MODUL 2 “MOTOR DC”

Sebuah motor listrik dapat merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor
DC merupakan mesin yang dapat mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik
berupa putaran. Motor DC ini menghasilkan gerakan mekanik berupa putaran per menit
atau biasanya disebut sebagai RPM atau rotation per minute dimana putaran ini dapat
dibuat searah maupun berlawanan arah jarum jam sesuai dengan polaritas yang diberikan
pada motor DC. Kecepatan putar dari motor DC ini dapat mencapai 3000 hingga 8000
rpm dengan sumber tegangan sebesar 1.5 Volt – 24 Volt. Pada motor DC, kumparan
medan disebut sebagai stator atau bagian yang tidak dapat berputar dan terdapat
kumparan jangkar yang disebut rotor atau bagian yang bisa berputar. Apabila putaran
terjadi pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka tegagan GGL akan
timbul dengan arah yang berubah-ubah pada setiap setengah putaran. Secara sederhana
motor DC in bekerja apabila arus listrik mulai dialirkan melewati komutator yang akan
membuat kumparan jangkar berubah menjadi elektromagnetik dan merespon kedua kutub
di samping kanan dan kirinya. Medan magnet utama yang berada di samping kanan dan
kiri akan mengakibatkan gaya torsi memutar motor DC. Pada motor DC ini terdapat lima
jenis utama yang dapat digunakan, yaitu ada motor DC eksitasi terpisah dimana lilitan
medan dan lilitan armaturenya terhubung secara terpisah, Shunt DC motor dimana lilitan
medan dan lilitan jangkarnya terhubung secara paralel, permanent-magnet motor DC, DC
series motor dimana lilitan medan dan lilitan jangkar terhubung secara seri dan
compounded motor DC yang mana mengkombinasikan jenis medan paralel dan seri pada
satu motor.
Pada praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik modul 2 yaitu mengenai motor DC
akan dilakukan 4 buah percobaan. Peralatan yang digunakan pada praktikum modul 2 ini
yang pertama adalah power supply dan yang digunakan adalah suplai DC, pada power
supply ada sumber medan, sumber jangkar dan throttle untuk mengatur input pada
sumber, kedua ada motor DC dengan ada braking system sebagai simulasi torsi, ketiga
ada rheostat, 2 amperemeter untuk mengukur arus medan dan arus jangkar serta voltmeter
untuk mengukur tegangan pada jangkar. Percobaan pertama pada modul 2 adalah
mengamati nameplate mesin DC yang bertujuan untuk memahami spesifikasi dan rating
mesin DC melalui nameplate. Percobaan kedua pada modul 2 ini adalah karakteristik
torsi-kecepatan motor DC penguatan terpisah yang bertujuan untuk mendapatkan
karakteristik torsi-kecepatan motor DC dan memahami pengaruh pembebanan terhadap
motor DC. Langkah dari percobaan ini adalah memastikan rangkaian sudah terpasang
dengan benar. Kedua, power supply dinyalakan dengan memutar kunci emergency ke
kiri, mengatur menjadi DC dan lalu dinyalakan. Ketiga, alat untuk mengukur torsi dan
kecepatan dinyalakan dan alat tersebut di kalibrasi hingga torsi menjadi 0. Keempat, arus
medan diatur menjadi 0.15 Ampere lalu arus jangkar dimasukkan hingga kecepatannya
1500 rpm. Setelah kecepatan mencapai 1500 rpm, torsi diatur dengan memutar throttle.
Dapat dilihat bahwa semakin di rem, motor akan semakin melambat diikuti dengan torsi
yang semakin meninggi. Percobaan ketiga pada modul 2 ini adalah motor DC penguatan
terpisah pengaturan armature yang bertujuan untuk mengetahui terbangkitnya torsi pada
motor DC penguatan terpisah dan mengetahui hubungan antara tegangan motor dengan
kecepatan motor. Untuk memasukkan torsi sebesar 1 Nm dan karena pada percobaan
menggunakan braking system maka motor harus dalam keadaan nyala terlebih dahulu.
Setelah mengatur arus medan sebesar 0.15 ampere maka torsi diinputkan dengan nilai 1
Nm. Selanjutnya, untuk mencapai tegangan motor 110 Volt maka atur power supply DC
pada armature secara perlahan hingga mencapai nilai 110 Volt tersebut. Lalu untuk setiap
penurnan nilai tegangan motor, maka nilai rpm, torsi, arus medan, arus jangkar dan daya
dapat diisi pada tabel. Percobaan keempat pada modul 2 ini adalah motor DC penguatan
terpisah pengaturan arus medan yang bertujuan untuk mengetahui terbangkitnya torsi
pada motor DC penguatan terpisah dan mengetahui hubungan antara fluks dengan
kecepatan motor. Pada percobaan ini rheostat dirangkai secara seri dengan rangkaian
medannya. Sama seperti langkah sebelumnya, motor dinyalakan yang lalu diberi beban.
Setelah tegangan disesuaikan menjadi sebesar 110 Volt maka arus medan diinput, nilai
arus medan akan berkurang apabila resistansi yang diberikan seri pada arus medan
semakin bertambah. Lalu untuk setiap penurunan arus medan, nilai rpm, torsi motor, arus
medan, arus jangkar, tegangan motor DC dan daya dapat dicatat pada tabel.
Percobaan pertama pada modul ini yaitu mengenai nameplate mesin DC, pada
percobaan ini kita dapat mengetahui konstruksi dari mesin sinkron dan bagian-bagiannya
beserta rating dari mesin DC tersebut. Pada percobaan kedua yaitu mengenai karakteristik
torsi-kecepatan motor DC penguatan terpisah, memiliki kemungkinan bahwa nilai torsi
akan berbanding terbalik dengan nilai kecepatan rpm. Pada percobaan ketiga yaitu
mengenai motor DC penguatan terpisah pengaturan armature memiliki kemungkinan
bahwa nilai tegangan motor akan berbanding lurus dengan nilai kecepatan rpm, arus
jangkar dan dayanya. Pada percobaan keempat yaitu mengenai motor DC penguatan
terpisah pengaturan medan memiliki kemungkinan bahwa nilai arus medan akan semakin
menurun seiring dengan arus jangkar, kecepatan motor dan daya yang semakin
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai