Anda di halaman 1dari 2

RESUME VIDEO PRAKTIKUM MODUL 3 “GENERATOR SINKRON”

Generator sinkron merupakan mesin sinkron yang menkonversi energi mekanik


menjadi energi listrik. Generator sinkron ini dikatakan sebagai mesin sinkron karena
jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator.
Generator ini bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik atau fluks yang
kemudian mengubah energi listrik. Rotor generator sinkron yang diputar dengan prime
mover yang terdiri dari belitan medan dengan suplai DC akan menghasilkan medan
magnet putar dengan kecepatan dan arah putar yang sama dengan putaran rotor tersebut.
Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan diinduksikan pada kumparan jangkar
sehingga pada kumparan jangkar yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnet
yang besarnya tidak tetap terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnet ini akan
menimbulkan adanya GGL induksi. Generator sinkron ini memiliki prinsip kerja yaitu
kumparan medan yang terdapat pada rotor apabila dihubungkan dengan sumber eksitasi
tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan. Dengan adanya arus
searah yang mengali melalui kumparan medan maka akan menimbulkan fluks yang
besarnya tetap terhadap waktu. Prime mover yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya. Rotor yang
berputar tersebut akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan.
Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan diinduksikan pada kumparan jangkar
sehingga pada kumparan jangkar pada stator akan menghasilkan fluks magnet yang
nantinya akan menimbulkan adanya GGL induksi.
Pada praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik modul 3 mengenai generator sinkron
ini dilakukan 3 buah percobaan. Adapun alat yang digunakan pada praktikum modul 3 ini
adalah variable speed drive yang digunakan untuk mengontrol kecepatan dari motor
induksi, motor induksi, generator sinkron, ada amperemeter yang digunakan untuk
mengukur arus jangkar dan ada amperemeter yang digunakan untuk mengukur arus
medan, wattmeter yang digunakan untuk mengukur daya, multimeter yang digunakan
untuk mengukur output dari generator sinkron DC power supply, untuk mengatur
tegangan yang diinginkan dapat digunakan throttle, tachometer yang digunakan untuk
mengetahui kecepatan putar dari rotor generator sinkron, RLC load, serta kabel dan
aksesoris. Percobaan pertama yang dilakukan adalah mengamati nameplate generator
sinkron yang memiliki tujuan untuk memahami spesifikasi dan rating mesin sinkron
melalui nameplate. Percobaan kedua yang dilakukan adalah generator sinkron tanpa
beban yang memiliki tujuan untuk mengamati terbangkitnya tegangan stator pada
generator sinkron dan memperoleh karakteristik open circuit generator sinkron. Langkah
pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian pada alat sesuai dengan gambar 1
pada modul. Lalu diberi setting awal yaitu generator sinkron dengan kecepatan 0 rpm dan
tegangan 0 Volt, arus medan generator sinkron sebesar 0 Ampere dan bebanr RLC dalam
konfisi switch off. Ketiga, kecepatan mesin asinkron diatur menjadi 1500 rpm dengan
menaikkan tegangan DC pada DC power supply, untuk memberikan kecepatan 1500 rpm
pada generator sinkron maka frekuensi pada VSD diberikan sebesar 50 Hz yang lalu
kecepatannya juga diukur dengan menggunakan tachometer. Keempat, arus medan
dinaikkan secara bertahap dan di setiap tahapan kenaikan arus medan tegangan generator
dapat diketahui. Dengan cara yang sama, kecepatan mesin asinkron dirubah menjadi 1000
rpm dan pada VSD diatur menjadi 33.33 Hz. Percobaan ketiga yang dilakukan adalah
generator sinkron berbeban yang memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik
generator sinkron yang dibebani. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat
rangkaian pada alat sesuai dengan gambar 2,3 atau 4 pada modul. Kedua, machine test
unit dinyalakan dan dipilih mode speed control. Ketiga, setting awal pada mesin asinkron
diberi kecepatan sebesar 0 rpm dan tegangan 0 Volt, pada arus medan mesin sinkron
sebesar 0 Ampere dan beban RLC dalam kondisi switch off. Keempat, kecepatan mesin
asinkron diatur menjadi 1500 rpm dengan menaikkan tegangan DC pada DC power
supply, untuk memberikan kecepatan 1500 rpm pada generator sinkron maka frekuensi
pada VSD diberikan sebesar 50 Hz yang lalu kecepatannya juga diukur dengan
menggunakan tachometer. Kelima, arus medan diatur hingga tegangan terminal generator
mencapai 220 Volt. Keenam, nilai arus stator, tegangan generator, daya output dan arus
eksitasi dapat diketahui dan lalu dicatat. Ketujuh, beban R, L atau C dari kondisi off
diubah menjadi 3PH. Beban dinaikkan secara bertahap sehingga akan didapatkan harga
arus stator, tegangan generator daya output dan arus eksitasi. Setelah selesai melakukan
praktikum, maka alat yang digunakan harus dimatikan. Pertama, arus medan diturunkan
hingga 0 Ampere, lalu kecepatan motor induksi diturunkan dengan meminimalkan
throttle pada VSD, suplai tegangan dimatikan lalu matikan dan kunci power supply.
Percobaan pertama pada modul ini yaitu mengenai nameplate mesin sinkron, pada
percobaan ini kita dapat mengetahui konstruksi dari mesin sinkron dan bagian-bagiannya
beserta rating dari mesin sinkron tersebut. Percobaan kedua yaitu mengenai generator
sinkron tanpa beban, pada percobaan ini memiliki kemungkinan bahwa tegangan
generator akan berbanding lurus dengan kecepatan motor dan arus medan. Percobaan
ketiga yaitu mengenai generator sinkron berbeban, pada percobaan ini memiliki
kemungkinan bahwa pada beban resistif dan induktif, arus stator dan daya output akan
berbanding lurus dengan besar beban sedangkan tegangan generator akan berbanding
terbalik. Pada beban kapasitif, kemungkinan arus stator, tegangan generator dan daya
output VAR akan berbanding lurus dengan besar beban sedangkan daya output Watt akan
berbanding terbalik.

Anda mungkin juga menyukai