Anda di halaman 1dari 2

Lupita Priscillia Manik

XI MIPA 1

Hal 115-116

1. Kita akan menjalani hidup dengan tujuan yang jelas. Arah hidup kita di dunia ini adalah Dia, Sang
Pencipta. Dalan melakukan sesuatu dalam dunia ini adalah untuk memuliakan Tuhan yang telah
memberikan peta dan teladanNya kepada kita. Untuk melayani Tuhan. Dan tujuan hidup kita adalah Dia.
Hanya dengan memahami tujuan hidup yang seperti ini, kita dapat hidup dan menjalani kehidupan
dengan jelas, berdasar, bahagia dan andal.

2. Kedua, menjalani kehidupan secara bebas dan bertanggungjawab. Artinya, tidak ada kebebasan yang
sebebas-bebasnya tanpa bertanggungjawab. Demikian juga sebaliknya, tidak ada tanggungjawab tanpa
termaksud kebebasan di dalamnya.

3. Secara biologis manusia laki-laki dan perempuan memiliki beberapa perbedaan seperti: laki-laki
memiliki jakun, kumis, jenggot. Sementara perempuan memiliki buah dada, dan tidak memiliki seperti
keberadaan laki-laki. Demikian juga sebaliknya. Dari sudut psikis contohnya, laki-laki dan perempuan
berbeda dalam hal: pemikiran, emosi, kepribadian dan rangsangan seks. Dan dari sudut motif, setiap
orang berbeda antara yang satu dengan yang lain.

4. Kita sepantasnya berpikir positif, berkata-kata yang membangun dan bertingkah laku yang
menguatkan seperti yang sudah Alkitab katakan di Galatia 5 ayat 22

5. Ketika berpikir, berkata-kata, bekerja, belajar, dan bertingkah laku, hendaknya secara wajar. Ketika
kita ketemu dan berbicara dengan Presiden, Menteri, orang yang terpelajar, orang kaya, tidak terpelajar,
bodoh, miskin, petani, dIl, hendaknya dilakukan secara wajar. Demikian juga saat kita berdoa,
beribadah, bersyukur, sakit, bekeja dll, hendaknya dilakukan secara wajar.

6. Karena dengan kreatif sebenarnya membuat seseorang menjadi lebih baik karena cenderung
menghasilkan sesuatu yang unik dan dapat mengubah perspektif kita. Kreativitas memungkinkan untuk
melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda sehingga dapat membantu memecahkan masalah.

7. Dengan cara berfikir rendah hati, tidak berspekulasi khususnya terhadap hal-hal yang sulit, tidak
memandang diri lebih tinggi dari orang lain, tetap sopan terhadap orang lain, mampu menguasai diri,
memelihara pikiran kita dalam Kristus, mengembangkan dan menumbuhkan pikiran dalam Kristus,
pikiran yang mendasarkan kasih.

8. Ketika kita berbicara kepada orang lain, apabila yang kita katakan adalah hal yang menguatkan,
membangun dan mengoreksi orang lain secara baik, besar kemungkinan perkataan tersebut akan
menjadi berkat baginya. Tetapi, apabila perkataan kita itu hal yang melukai, dan menyakiti perasaan
atau hati orang lain, kita tidak dapat memungutnya dan mengembalikan melalui mulut kita. Oleh karena
kita harus menjaga perkataan yang akan keluar dari mulut kita.

9. 1). Bagaikan kuda dan kekangnya artinya manusia harus bisa menguasai dirinya sendiri, manusia harus
dapat menguasai lidah atau perkataan

2). Bagaikan kapal dan kemudinya artinya nahkoda hanya memiliki kemudi yang kecil untuk
menentukan arah perjalanan. Dengan demikian juga kita dapat mengendalikan lidah untuk menentukan
arah jalan hidup kita

3). Bagaikan api dan hutan artinya kebakaran hutan awalnya terjadi hanya karna api kecil, begitu juga
dengan lidah kita yang kecil bisa membakar pikiran, perasaan dan pendengaran ribuan orang

4). Bagaikan air dan mata airnya artinya mata air adalah tempat keluarnya air dari dalam bumi, dan
mata air tawar akan mengeluarkan air tawar, tidak mungkin mengeluarkan air asin atau laut. Demikian
juga dengan mulut kita kita semua kontrol demikian rupa

5). Bagaikan pohon dan buahnya artinya pohon zaitun tidak mungkin menghasilkan buah mangga
karena dari buahnya kita akan mengetahui musimnya pohonnya kehidupannya dan mutunya. Demikian
juga dengan perkataan kita, jika kita ingin mengenal seseorang berbicara dengan orang itu tidak perlu
lebih dari 5 menit, mendengarkan yang diungkapkan kita akan memahami orang tersebut dan juga akan
mengerti bagaimana pembicaraan yang cocok dengan orang tersebut

10. Yang dimaksud dengan sikap dalam hal ini ialah sikap hati. Sikap hati adalah kesigapan, atau respon
hati secara cepat, atau hati yang cepat tanggap. Sebagai murid Kristus, kita harus memiliki hati yang
cepat tanggap terhadap segala sesuatu, entah itu hal yang negatif untuk dihindari, khususnya hal yang
positif untuk diperhatikan, dilakukan atau ditindak lanjuti.

11. Berbicara jujur, kita harus berbicara dengan penuh kasih, kita harus membuang dusta dari
perkataan, apa yang dikatakan harus terlihat dalam perbuatan, tidak boleh ada perkataan kotor yang
keluar dalam mulut kita, menjadi teladan dalam perkataan, berpikir sebelum mengungkapkan sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai