Anda di halaman 1dari 17

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester

(RPKPS)

Mata kuliah : Perencanaan Program Komunikasi (Planning of Communication Programe)


Kode Bobot : ISK 4234 / 3 (2-1) SKS
Dosen Pengampu : Dr.Bambang Dwi Prasetyo.,M.Si.
Semester :V

A. Latar Belakang : Hasil sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan
yang baik, tepat, akurat akan mendorong implementasi program komunikasi optimal. Dalam kerangka pemikiran tersebut, mata
kuliah ini memberikan perspektif pada mahasiswa untuk merumuskan, membuat, dan mengevaluasi perencanaan program yang
terkait dengan aspek komunikasi. Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini adalah “era komunikasi”, konsekuensinya, selalu
dibutuhkan perencanaan yang matang untuk program komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi publik
maupun bisnis termasuk untuk mengawal perubahan sosial menuju ke arah yang lebih baik.

B. Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah perencanaan program komunikasi akan memberikan pengetahuan sekaligus ketrampilan tentang bagaimana
membuat atau mendesign rancangan pelaksanaan bentuk kegiatan komunikasi yang diawali dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, sampai pada monitoring dan evalusi program kegiatan komunikasi. Konsep PDCA
(Plan, Do, Cek, Action) diaplikasikan dalam pembuatan perencanaan komunikasi dengan memperhatikan aspek unsur-
unsur komunikasi seperti siapa komunikatornya, aspek pesan, media yang digunakan, segmentasi obyek sasarannya
serta dampak atau efek yang dihasilkan dari pesan tersebut. Materi perencanaan program komunikasi adalah
pemahaman perencanaan program komunikasi; perspektif komunikasi untuk perencanaan program komunikasi;
analisis masalah; menetapkan khalayak; perencanaan sumber/komunikator; perencanaan dan pengembangan
pesan; perencanaan dan produksi media; perencanaan khalayak; Dampak/ efek media perencanaan program
komunikasi; strategi membuat perencanaan komunikasi serta strategi melakukan monitoring dan evaluasi program
komunikasi.

C. Tujuan Pembelajaran : Tujuan pembelajaran mata kuliah ini adalah memberikan konsep, wawasan, pengetahuan dan kemampuan kepada
para mahasiswa untuk menyusun perencanaan program komunikasi bidang bisnis maupun program komunikasi di
bidang sosial (kampanye sosial), menerapkannya sekaligus melakukan evaluasinya.
D. Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MINGGU MATERI PEMBELAJARAN BENTUK KEMAMPUAN AKHIR YANG KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) BOBOT
KE- PEMBELAJARAN DIHARAPKAN (KOMPETENSI) NILAI
(%)

1 Pemahaman Presentasi materi Mahasiswa memiliki Kemampuan dan kecerdasan mahasiswa dalam 5
perencanaan program dikelas, diskusi dan kemampuan untuk menjelaskan menerangkan dan menjelaskan pengertian perencanaan
komunikasi studi kasus. pengertian perencanaan program komunikasi, sejarah perkembangannya, ruang
program komunikasi, ruang lingkupnya serta fungsi dan kedudukannya diantara mata
lingkup perencanaan program kuliah komunikasi lainnya.
komunikasi serta mampu
menjelaskan signifikansi
perencanaan program
komunikasi.
2 Perspektif komunikasi Presentasi materi Kompetensi mahasiswa Kriteria penilaian terhadap mahasiswa terkait dengan 5
untuk perencanaan dikelas, diskusi dan meningkat dalam menjelaskan pemahaman mereka tentang ragam perspektif komunikasi
program komunikasi studi kasus. ragam perspektif komunikasi, secara kondusif, pendekatan komunikasi tunggal dan
pendekatan komunikasi tunggal terpadu serta mahasiswa juga mampu menjelaskan faktor-
dan terpadu serta mahasiswa faktor yang menunjang keberhasilan perencanaan program
juga mampu menjelaskan komunikasi.
faktor-faktor yang menunjang
keberhasilan perencanaan
program komunikasi.
3 Perencanaan Sumber Presentasi materi Mahasiswa memiliki Memiliki pemahaman yang kondusif terhadap karakteristik 5
dalam program dikelas, diskusi dan kompetensi menjelaskan komunikator, syarat-syarat komunikator dalam
komunikasi studi kasus. karakteristik dan syarat-syarat perencanaan program komunikasi, serta mampu
komunikator dalam menjelaskan tentang teknik dan strategi memilih
perencanaan program komunikator yang baik.
komunikasi, serta mampu
menjelaskan teknik dan strategi
memilih komunikator yang
baik.
4 Analisis masalah Kuliah dan diskusi Mahasiswa memiliki Mahasiswa memiliki inovasi dalam merespons dan 5
program komunikasi kemampuan dalam memilah menjelaskan fenomena masalah program komunikasi yang
dan memilih masalah program ada dimasyarakat dengan kriteria yang matang dan
komunikasi yang ada terukur. Demikian juga dengan kemampuan untuk
dimasyarakat, kategori merumuskan masalah ditengah-tengah masyarakat, waktu
merumuskan masalah dan penyelesaian serta peluang-peluang penyelesaian yang
kriteria-kriteria penentuan meminimalisir kerugian di masyarakat.
masalah, target masalah yang
terkait dengan waktu
penyelesaian, dan tipologi
masalah yang dapat
diselesaikan dalam perspektif
perencanaan program
komunikasi.
5 Menetapkan khalayak Contoh kasus, Mahasiswa memiliki keahlian Mahasiswa mampu menetapkan khalayak, melakukan 5
yang terkena dampak presentasi dikelas, dalam menetapkan khalayak, segmentasi khalayak secara sosial ekonomi, demografi dan
perencanaan program diskusi kelompok. melakukan segmentasi lain sebagainya. Selain itu selesai materi ini diharapkan
komunikasi khalayak secara sosial ekonomi, mahasiswa dapat menentukan kriteria khalayak yang
demografi dan lain sebagainya. terkena dampak perencanaan program komunikasi.
Selain itu selesai materi ini
diharapkan mahasiswa dapat
menentukan kriteria khalayak
yang terkena dampak
perencanaan program
komunikasi.
6 Perencanaan dan Presentasi materi Setelah mempelajari materi ini, Mahasiswa bisa menjelaskan pengertian perencanaan 10
pengembangan pesan dikelas, tugas diskusi mahasiswa dapat menerangkan pesan dalam program komunikasi. Secara khusus
dan praktek teori. dan menjelaskan pengertian mahasiswa dapat menjelaskan fungsi pesan dalam program
perencanaan pesan dalam komunikasi, pendekatan-pendekatan dalam perencanaan
program komunikasi. Secara pesan untuk program komunikasi, serta strategi
khusus mahasiswa dapat penyusunan pesan untuk program komunikasi.
menjelaskan fungsi pesan
dalam program komunikasi,
pendekatan-pendekatan dalam
perencanaan pesan untuk
program komunikasi, serta
strategi penyusunan pesan
untuk program komunikasi.
7 Perencanaan dan Presentasi materi Setelah mempelajari materi ini Mahasiswa bisa merencanakan dan sekaligus 10
pembuatan/produksi dikelas, tugas diskusi mahasiswa dapat menjelaskan memproduksi media komunikasi. Selain itu mereka juga
media komunikasi (1) dan praktek teori. perencanaan dan harus bisa menjelaskan fungsi dan peran media dalam
pembuatan/produksi media. perencanaan program komunikasi, mampu menentukan
Secara khusus mahasiswa strategi memilih media yang akan diimplementasikan
mampu menjelaskan fungsi dan dalam program komunikasi.
peran media dalam
perencanaan program
komunikasi, selain itu juga
mahasiswa memiliki
kemampuan dalam
menentukan strategi memilih
media yang akan
diimplementasikan dalam
program komunikasi.

8 UTS
9 Perencanaan dan Presentasi materi Setelah mempelajari materi ini Mahasiswa bisa merencanakan dan sekaligus 10
pembuatan/produksi dikelas, tugas diskusi mahasiswa dapat menjelaskan memproduksi media komunikasi. Selain itu mereka juga
media komunikasi (2) dan praktek teori. perencanaan dan harus bisa menjelaskan fungsi dan peran media dalam
pembuatan/produksi media. perencanaan program komunikasi, mampu menentukan
Secara khusus mahasiswa strategi memilih media yang akan diimplementasikan
mampu menjelaskan fungsi dan dalam program komunikasi.
peran media dalam
perencanaan program
komunikasi, selain itu juga
mahasiswa memiliki
kemampuan dalam
menentukan strategi memilih
media yang akan
diimplementasikan dalam
program komunikasi.
10 Perencanaan efek Studi kasus, materi Mahasiswa mampu Mahasiswa bisa menjelaskan, memahami dan mengerti 5
program komunikasi (1) presentasi dikelas, menjelaskan tentang konsep efek pesan, jenis dan ragamnya, cakupannya, dan sekaligus
diskusi kelompok, efek, ragam dan jenisnya, mampu merancang efek pesan sebagaimana diharapkan
praktik. cakupan efek serta merancang oleh program komunikasi.
efek pesan program
komunikasi.
11 Perencanaan efek Studi kasus, materi Mahasiswa mampu Mahasiswa bisa menjelaskan, memahami dan mengerti 5
program komunikasi (2) presentasi dikelas, menjelaskan tentang konsep efek pesan, jenis dan ragamnya, cakupannya, dan sekaligus
diskusi kelompok, efek, ragam dan jenisnya, mampu merancang efek pesan sebagaimana diharapkan
praktik. cakupan efek serta merancang oleh program komunikasi.
efek pesan program
komunikasi.
12 Strategi merancang dan Presentasi materi Mahasiswa memiliki Mahasiswa bisa membuat perencanaan program 10
membuat perencanaan dikelas, tugas diskusi kemampuan dalam hal komunikasi, mulai dari langkah-langkah penyiapannya
program komunikasi dan praktek teori. menjelaskan konsep strategi sekaligus rencana implementasinya.
merancang perencanaan
program komunikasi. Secara
khusus mereka mampu
menjelaskan langkah-langkah
menyusun perencanaan
program komunikasi sekaligus
menjelaskan contoh-ccontoh
kegiatan perencanaan program
komunikasi.
13 Implementasi Praktek dilapangan, Mahasiswa mampu Para mahasiswa bisa mengimplementasikan perencanaan 10
perencanaan program mengimplementasika menerapkan perencanaan program komunikasi yang telah dibuat sebelumnya secara
komunikasi n program program komunikasi yang telah berkelompok dengan maksimal. Implementasi dilakukan
komunikasi. dibuat sebelumnya secara pada kelompok sasaran/khalayak yang telah ditetapkan
berkelompok. Implementasi dalam perencanaan khalayak, menggunakan media dan
dilakukan pada kelompok melakukan tahapan perencanaan komunikasi yang sudah
sasaran/khalayak yang telah dibuat sebelumnya. Semua dilakukan dengan
ditetapkan dalam perencanaan memperhitungkan strategi yang telah dibuat sebelumnya
khalayak, menggunakan media sehingga berhasil maksimal dalam implementasinya.
dan melakukan tahapan
perencanaan komunikasi yang
sudah dibuat sebelumnya.
14 Strategi melakukan Kuliah tatap muka dan Mahasiswa mengetahui dan Mahasiswa dapat membuat ruang lingkup, cara, tahapan 10
monitoring perencanaan diskusi mampu menjelaskan ruang monitoring dalam perencanaan program komunikasi secara
program komunikasi lingkup, cara, tahapan rinci.
melakukan monitoring dalam
perencanaan program
komunikasi.
15 Evaluasi perencanaan Presentasi dikelas, Mahasiswa mengetahui dan Ketrampilan melakukan evaluasi perencanaan program 5
program komunikasi diskusi, contoh kasus mampu menganalisis metode- komunikasi secara teliti dan berbobot.
metode tentang fungsi evaluasi
dalam perencanaan program
komunikasi.
16 UAS

REFERENSI :

1. Ferguson,Sherry Devereaux .(1999). Communication Planning, An Integrated Approach. Londong : Sage Publication
2. Fiske,John (1990). Introduction to Communication Studies. (2nd Edition).Londong-New York:Routledge.
3. Simmons, Robert E.(1990).Communication Campaign Management: A Systems Approach. New York : Longman.
4. Schultz,Don E,Stanley I. Tannenbaum, dan Robert F.Lauterborn. (1994). Integrated Marketing Communication. Illinois: NTC Business
Books.
5. Windahl,Sven, Benno H. Signitzer dan Jean T. Olson. (1992). Using Communication Theory An Introduction to Planned Communication.
London-California-New Delhi: Sage.
6. Rogers, Everett M dan D.Lawrence Kincaid (1991) Communication Networks Toward a New Paradigm for Research. New York: The Free
Press.
7. Shimp, Terence (1997) Advertising, Promotion, and Supplemental – Aspect of Inegrated Marketing Communications, Fourth Edition,
Dryden Press.
8. Smith, (1996) Communication An Integrated Approach: Fourth edition, British Library.

1. Penilaian : Kuis 10%; Tugas 10%; Praktek 20%; UTS 20% ; UAS 40%
Contoh soal UTS dan UAS : Perencanaan Program Komunikasi
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2010/2011

Mata kuliah : Perencanaan Program Komunikasi


Kelas : B.KB.4
Hari/tanggal : Selasa,19 April 2011
Waktu ujian : 13.00-14.40
Sifat Ujian : Closed Book
Ruang : F.5.2
Program studi : Ilmu Komunikasi
Dosen pengasuh : Dr.Bambang D Prasetyo,M.Si.

1. Jelaskan landasan ilmiah perencanaan program komunikasi.


2. Kajian perencanaan program komunikasi dikenal menggunakan beberapa model dalam menyelesaikan masalah,
diantaranya adalah model yang dikembangkan oleh Adhikarya dan Middleton. Jelaskan model perencanaan program
komunikasi yang dikemukakan oleh ahli diatas.
3. Jelaskan bagaimana teknik memilih media dan teknik mengembangkan pesan yang akan digunakan sebagai media
sosialisasi program perencanaan komunikasi. (Saudara jelaskan kelebihan dan kelemahan masing-masing media tersebut serta
contohnya).
4. Amati dan perhatikan lingkungan sekitar saudara, kemudian rumuskan masalahnya apa lalu buat perencanaan program
komunikasinya.
UJIAN AKHIR SEMESTER
PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI
KELAS MKB 6
Dr. Bambang D. Prasetyo,S.Sos.,M.Si.

1. Perencanaan program komunikasi diawali dari sebuah masalah yang perlu dicarikan alternatif pemecahannya.
Pertanyaannya; bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merumuskan masalah dalam perencanaan
program komunikasi ?
2. Jelaskan langkah-langkah perencanaan program komunikasi yang telah saudara lakukan serta deskripsikan pula action
kegiatan perencanaan tersebut, kendala yang muncul dan alternatif pemecahan yang saudara lakukan ?
3. Pengembangan media penting artinya bagi upaya sosialisasi program perencanaan yang sudah disusun sebelumnya.
Pertanyaannya; Jelaskan teknik memilih dan mengembangkan media-media komunikasi yang akan diaplikasikan dalam
kegiatan perencanaan program/intervensi program komunikasi yang telah dirumuskan.
4. Kemukakan secara jelas, teknik dan kiat melakukan monitoring dan evaluasi perencanaan program komunikasi yang telah
diimplementasikan di kelompok sasaran/masyarakat. (jawaban bisa diperjelas dengan skema/bagan monitoring-evaluasi
program).
Contoh materi Perencanaan Program Komunikasi (pertemuan 1)

PEMAHAMAN SINGKAT PERENCANAAN KOMUNIKASI


Oleh :
Dr. Bambang D. Prasetyo,M.Si.

1.1 Hakekat Perencanaan Komunikasi


Perencanaan seperti dikatakan Santoso S. Hamidjojo (2001) dalam adalah kegiatan atau hasil pemikiran tentang sesuatu
yang akan dicapai setelah mempertimbangkan sumber (resources) dan kendala (Construk). Karena itu hasil yang dicapai dalam
perencanaan tidak boleh “setinggi langit” karena berkaitan dengan sumber dan kendala yang ada. Sedangkan Dror (1963;33)
medefinisikan perencanaan sebagai proses penyiapan seperangkat keputusan untuk keperluan kegiatan dimasa yang akan
datang, mengarahkan pencapaian tujuan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Sondang P Siagian (1984;63)
mengartikan perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan
dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya, Tani Handoko
(1986;24) mendefinisikan perencanaan sebagai pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, bagaimana dan oleh siapa. Dalam hal ini, Tani Handoko menjelaskan empat (4) dasar tahapan perencanaan yaitu;
pertama, menetapkan tujuan dan serangkaian tujuan; kedua, merumuskan keadaan saat ini; ketiga, mengidenifikasikan segala
kemudahan dan hambatan; keempat, mengembangkan recana atau serangkaian kegiatan tujuan
Memperhatikan berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah identifikasi dari berbagai sumber
kekuatan yang akan dijadikan acuan untuk mencapai keinginan yang akan dikehendaki. Dalam pembuatan panduan ini berpegang
pada rasionalitas, sistematis, logik, dan realistis. Panduan ini dibuat sejelas-jelasnya, sedetail mungkin dan dipisah ke dalam
bagian-bagian yang berintegrasi, agar elemen yang terkait dapat tercakup, dipahami dan mudah dilaksanakan.
Dikatakan Oleh John Middleton (1980:11) asserting that planning is, in essece, the application of theory...goes on to review
four selected theory areas of relevance to planning communication: development theory, sociological theory, communication
theory, and organization theory. Pernyataan itu dapat kita terjemahkan bahwa inti dari perencanan adalah aplikasi dari teori, dan
dalam kerangka ini ada empat pilihan teori yang cocok dengan perencanaan komunikasi yaitu teori pembangunan, teori sosiologi,
teori komunikasi, dan teori organisasi.

1.2 Masalah perencanan komunikasi


Permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan komunikasi adalah bahwa perencanaan itu harus merupakan kebijakan
yang menentukan arah dan fungsi seluruh infrastruktur komunikasi. Oleh karenanya seluruh potensi infrastruktur yang dimiliki
harus digali dan dimanfaatkan secara optimal. Perencanaan komunikasi memiliki kontrain-kontrain sebagaimana rencana pada
umumnya. Tani Handoko (1986;17) mengelompokkan dua hambatan yang sering terjadi dalam proses perencanaan yaitu
hambatan yang berasal dari internal pembuat rencana sendiri dan hambatan yang berasal dari luar organisasi yaitu kemungkinan
penolakan akan perubahan.
Hambatan dari dalam perencana menyangkut persoalan kemampuan membuat suatu rencana yang baik serta penyiapan
infra struktur sebagai basis penyangga pelaksanaan suatu rencana. Kurangnya pengetahuan tentang organisasi serta lingkungan
yang melingkupinya, seringkali membuat kesulitan para perencana untuk memformulasikan suatu rencana. Kekurang pengetahuan
tentang lingkungan organisasi atau masyarakat akan menyulitkan para pembuat rencana untuk melakukan peramalan masa
depan. Kesalahan dalam peramalan akan menyebabkan ketidakakuratan pembuatan rencana. Dipihak lain, sikap anggota
organisasi atau masyarakat yang enggan untuk melakukan perubahan merupakan hambatan yang cukup mendasar bagi
suksesnya pelaksanaan suatu rencana. Biasanya kelompok masyarakat ini akan melakukan kegiatan menentang terhadap proses
perencanaan tersebut.
Tersedianya ahli-ahli perencana bidang komunikasi yang terbatas akan merupakan persoalan tersendiri bagi terpenuhinya
perencanaan komunikasi yang memenuhi syarat rasionalitas, logis, dan realistis. Sebagai satu institusi yang bertugas
menyebarkan informasi, baik yang bersifat politis maupun manajemen. Perencanaan komunikasi dituntut untuk menampung segala
aspek yang ada didalam kehidupan masyarakat. Aspek politis, sosial, manajemen, hukum, aspek-aspek sosio kultural lainnya
menjadi hal-hal yang perlu dipertimbangkan. Keadaan semacam ini menjadi sangat kontradiktif disatu pihak tugas perencanaan
komunikasi adalah sangat berat dipihak lain sumber daya dan sumber dana menjadi sangat terbatas. Keadaan ini akan cukup
menghambat timbulnya perencanaan komunikasi yang baik.
Masalah lain yang akan timbul ketika pelaksanaan perencanaan tersebut dilakukan antara lain, penyiapan fasilitas
infrastruktur yang ada dimasyarakat. Ini merupakan kendala dikebanyakan negara berkembang. Masyarakat pada umumnya
kurang memiliki kemampuan untuk mengadaptasi dan mengapresiasi pelaksanaan suatu program tertentu. Pendidikan yang relatif
rendah, pengalaman aplikasi yang juga kurang serta sifat-sifat tradisional lainnya menyebabkan keterlambatan mereka untuk
menterjemahkan suatu perencanaan. Permasalahan-permasalahan sebagaimana dijelaskan diatas menjadi suatu tantangan
tersendiri bagi perencana komunikasi. Namun demikian dengan mengupayakan secara maksimal dengan melaksanakan prinsip-
prinsip perencanaan dengan baik, tidak mustahil hambatan-hambatan tersebut dapat diantisipasi.

1.3 Pentingnya perencanaan komunikasi


Perencanaan komunikasi diperlukan mengingat terbatasnya sarana dan prasarana komunikasi yang kita miliki, sehingga
perlu direncanakan secara efektif dan efisien. Tujuan perencanaan komunikasi adalah untuk membantu pencapaian tujuan
masyarakat. Pencapaian tujuan ini memerlukan serangkaian aktifitas yang melibatkan berbagai aspek, berbagai manusia dan
bergerak dalam dimensi waktu yang akan datang yang sifat dan keadaannya tidak dapat kita tentukan dengan pasti. Pencapaian
tujuan akan dapat berhasil dengan efektif dan efisien apabila dlakukan dengan perhitungan yang matang, adanya kesamaan
pandangan, kesamaan persepsi dan adanya koordinasi dari para elemen yang terlibat dalam pencapaian tujuan tersebut. Tanpa
adanya kondisi-kondisi di atas, usaha pencapaian tujuan akan tidak tentu arahnya. Oleh karena itulah perlu ada suatu
perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara teoritis, Tani Handoko (1986;19) menyebutkan ada dua alasan dasar perlunya suatu perencanaan yaitu, (1)
protective benefit, yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, (2) positive
benefit, dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaia tujuan. Komunikasi dengan serangkaian fungsi yang melekat padanya
dikehendaki untuk memberikan efek kepada khalayak luas. Umumnya efek yang dihasilkan oleh komunikasi berkaitan dengan
perubahan sikap dan perilaku masyarakat. Merubah sikap dan perilaku masyarakat bukanlah pekerjaan yang mudah. Serangkaian
variabel dan determinan yang sangat kompleks melingkupi variabel perilaku dan sikap ini. Perubahan perilaku dengan pendekatan
komunikasi menghendaki ketepatan dalam penyampaian pesan tertentu yang menjadi stimulus perilaku yang bersangkutan. Media
yang dipakai, waktu yang sesuai, suasana psikologis yang timbul merupakan hal-hal yang perlu diantisipasi. Kesemuannya akan
dapat dilakukan apabila dimulai dengan suatu perencanaan yang baik.

1.4 Gambaran masalah


Masalah yang dicoba dikemukakan dalam hal ini adalah masalah kampanye kewirausahaan yang akan diberikan kepada generasi
muda. Sebagaimana kita ketahui bahwa generasi muda merupakan calon pemimpin dimasa yang akan datang oleh karena itu perlu ditumbuh
kembangkan semangat kewirausahaan dikalangan mereka karena wirausaha akan mengatasi persoalan bangsa yang selala ini dianggap berat
yaitu munculnya jumlah pengangguran yang tinggi. Oleh karena itu dalam kerangka ini perlu disusun dan dikembangkan pola yang tepat untuk
membangkitkan generasi muda agar lebih memahami makna dan hakekat dari kampanye kewirausahaan bagi kehidupannya dimasa depan.
Untuk memasyarakatkan materi kewirausahaan dikalangan generasi muda maka perlu dilakukan pemahaman masalah
komunikasi yang berkaitan dengan masalah di atas. Analisis masalah komunikasi dilakukan dengan basis dasar elemen
komunikasi yaitu komunikator, komunikan, pesan dan saluran, ditambah aspek lingkungan struktural terkait.

1.5 Pendekatan yang digunakan


Pendekatan sistem (The systems approach)
Teori sistem secara umum sebagaimana dikatakan oleh John Middleton (1980;12) sangat berpengaruh besar dalam
perencanaan komunikasi. Terkait dengan pendekatan sistem, James Lyons (dalam Middleton, 1980; 65) dalam tulisannya “ In’An
Overview of Systems Analysis” mengatakan enam (6) langkah pendekatan sistem yaitu; initiation, documentation, interrogation,
innovation, selection, dan specification.
Perencanaan komunikasi merupakan wilayah yang memiliki kajian sangat luas, didalamnya terdapat teknologi, organisasi,
sosial, budaya, politik dan keuangan yang secara bersama-sama mempengaruhi satu sama lainnya. Oleh karena itu, mengkaji
persoalan perencanaan komunikasi, maka pendekatan sistem (the system approachs) merupakan salah satu jalan terbaik untuk
memahami perecanaan komunikasi. Pendekatan ini melihat bahwa permasalahan perencanaan komunikasi tidak dapat dianalisis
dengan membagi-bagi persoalan secara terpisah. Perencanaan komunikasi adalah peristiwa yang sangat komplek, oleh karena itu
permasalahan tersebut harus dilihat sebagai kesatuan sistem dari unsur-unsur yang terkait yang saling berinteraksi.
Dalam memahami perencanaan komunikasi melalui pendekatan system, menurut James Lyons (dalam Middleton 1980; 65)
dilakukan melalui enam (6) fase yaitu;
1. Identifikasi masalah (problem identification)
Secara umum diawali dengan kenyataan masalah yang ada dilapangan. Masalah ini dapat berasal dari berbagai faktor atau
dari perasaan yang terjadi pada perencana. Misalnya saja dicontohkan oleh James Lyon “ A Country-wide television system is to
be designed and installed--ow to go about it ?”
2. Analisis sistem (systems analysis)
Analisis sistem menurut McFarlan and Nolan (1975; 64) system analysis has two bjectives; (1) to reach a thorough
uderstanding of the underlying details surrounding a situation, and (2) to developed generalized solution appropriate to the details
of the specific situation.
Dikatakan oleh james Lyons bahwa system analysis dimulai ketika an explicit decision has been made that a problem exist
and that something must be done about it. Dikatakan lebih lanjut bahwa system analysis adalah the process of understanding the
problem, describing in detail how any exiting system to deal with it.
3. Desain sistem (system design)
Desain sistem merupakan spesifikasi dari analisis sistem yang dimulai dari awal yang baru dan fungsi sistem yang baru.
Dikatakan James Lions bahwa system design takes the spesification of system analysis as a starting point and work out in detail
the function of the new system; all logical steps and paths of the system are worked through; jo description of personnel are
written.
4. Implementasi (implementation)
Pada fese ini diperlukan personil yang terlatih, peralatan yang dbutuhkan dan pencetakan segala aturan dan lain
sebagainya. This person must understand the underlying technology of the system sufficiently well to communicate with and
supervise the technical specialists. Pendeknya mencakup segala aktivitas yang diperlukan agar sistem dapat bekerja.
5 Operasi (operation)
Operation begin when the newly designed and developed system is handed over to its ultimate user and operators . Fase ini
merupakan titik dimana sebuah organisasi akan mendapatkan keuntungan. Fase ini juga merupakan titik dimana organisasi
menemukan alasan-alasan asumsi yang dibuat selama proses perencanaan dibetulkan dan dilengkapi.
6. Pemeliharaan dan modifikasi (maintenance and modification)
Pada fase ini dilakukan pemantauan terhadap bekerjanya sistem baru. Pemantauan ini akan dilanjutkan dengan evaluasi
apakah bekerjanya sistem sesuai dengan standar-standar yang telah ditentukan. Apabila efek-efek yang timbul tidak sesuai yang
diharapkan barang kali perlu diadakan perubahan tujuan, teknologi yang digunakan maupun strategi yang digunakan.

1.6 Sasaran strategis dan strategi komunikasi


Berdasar pengamatan terhadap analisis komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas, maka pesan komunikasi berupa paket
program yang telah dirumuskan oleh team, yang berisi tentang kewirausahaan. Strateginya adalah sebagai berikut ;
1. Proses komunikasi dilakukan melalui tiga tahap dasar yaitu penyadaran, aplikasi dan adaptasi, dan pemeliharaan. Pada
masing-masing tahap dilakukan monitoring dan evaluasi.
2. Proses komunikasi ditekankan dengan menggunakan pola partisipatoris dengan lebih banyak melibatkan sasaran.
3. Saluran komunikasi lebih banyak menggunakan komunikasi personal dan komunikasi kelompok. Media massa digunakan
sebagai penunjang pada tahap penyadaran.
4. Pada tahap implementasi dan adopsi komunikator lebih banyak bersifat sebagai fasilitator.
5. Perencanaan komunikasi ini bersifat fleksibel disesuaikan dengan kondisi masing-masing klasifikasi dan karakteristik sasaran.
Media yang digunakan dalam kampanye ini disesuaikan dengan tahap-tahap kegiatan kampanye. Pada tahap penyadaran
digunakan media komunikasi personal dan komunikasi media massa. Komunikasi personal dilakukan oleh petugas kaum muda
dan orang tua.

1.7 Rancangan promosi dan motivasi


Promosi dilakukan pada tahap penyadaran yaitu dengan menyebarkan informasi tentang kewirausahaan. Proses promosi
dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu ;
1. Dengan melakukan komunikasi kelompok yang dilakukan oleh petugas komunikator yang berasal dari perguruan tinggi, kaum
pemuda pelopor dan dinas instansi terkait. Proses ini dilakukan dalam bentuk kegiatan penataran/penyuluhan kepada mereka,
yang memerlukan waktu sekitar satu bulan.
2. Melakukan komunikasi personal dengan para pemuda, mahasiswa, anak-anak pelajar yang menjadi sasaran kampanye.
Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan.
3. Melakukan penyiaran pada media radio setiap saat. Materi disiapkan dengan matang oleh tim .
Kegiatan motivasi tidak lepas dari kegiatan promosi dan edukasi. Terdapat beberapa teknik motivasi yang digunakan dalam
kampanye ini, yaitu ;
1. Membangkitkan kesadaran kelompok sasaran dengan cara meyakinkan bahwa kegiatan kampanye ini merupakan pemenuhan
salah satu kebutuhan hidup mereka, yaitu kebutuhan akan kesehatan dan masa depan yang baik.
2. Membangkitkan partisipasi kelompok sasaran dengan cara meyakinkan bahwa kewirausahaan dan masa depan adalah sesuatu
yang sangat berharga dan penting bagi dirinya.
Dalam melakukan teknik ini komunikator hendaknya memperhatikan suasana psikologis sasaran pada saat itu, karena hal
tersebut sangat mempengaruhi respon khalayak terhadap informasi yang disampaikan.

1.8 Aksi kampanye dan monitoring


Aksi dilakukan melalui tiga tahap yaitu penyadaran, implementasi/adopsi dan tahap pemeliharaan. Atifitas persiapan
dilakukan oleh empat instansi utama yang terkait yaitu Dinas Tenaga kerja,Perguruan Tinggi/Sekolah-sekolah dan departemen
terkait lainnya.
Pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut ;
Pemilihan dan penetapan kader yang menjadi ujung tombak (komunikator)
Perumusan design pesan yang akan disampaikan termasuk didalamnya isi dan materi pesan
Persiapan pelatihan dan pemantapan tenaga komunikator beserta teknik-tekniknya
Persiapan design pesan dalam pamflet yang akan dicetak
Penetapan tanggungjawab operasional dilapangan
Penetapan pola monitoring dan pelaksana monitoring
Penetapan waktu dan pola evaluasi dan petugas evaluasi.
Langkah ini dilakukan melalui berbagai macam saluran yaitu komunikasi personal, komunikasi kelompok, dengan
menggunakan berbagai media seperti radio, televisi, surat kabar serta pemasangan pamflet dan poster pada tempat-tempat yang
strategis.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses kampanye berlangsung. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui tentang pelaksanaan aktivitas kampanye yang sedang berlangsung atau baru saja berlangsung. Dengan monitoring,
permasalahan yang ada dilapangan cepat diketahui dan segera dapat diatasi.

1.9 Evaluasi
Proses evaluasi ini dilakukan dengan menyesuaikan standar-standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai dari
setiap elemen kegiatan.
1. Evaluasi awal
Dilakukan setelah tahap konsepsioning untuk melihat persiapan akhir sebelum operasionil proses komunikasi dilakukan.
Evaluasi pada tahap ini meliputi kesiapan tenaga komunikator, kesiapan materi komunikasi, kesiapan aparat, kesiapan fasilitas
saluran komunikasi, kesiapan dana, kesiapan pola monitoring dan evaluasi.
2. Evaluasi pertengahan pertama
Dilakukan setelah tahap pemyadaran dengan melihat hasil-hasil tahap penyadaran seperti tanggapan masyarakat, animo
sasaran. Pada fase ini juga dilakukan evaluasi akhir terhadap persiapan tenaga komunikator, fasilitas komunikasi.
3. Evaluasi pertengahan kedua
Dilakukan setelah jangka waktu tahap implementasi/adopsi dilakukan. Evaluasi tahap ini dilakukan untuk melihat target
adopsi yang telah dilakukan sasaran sesuai dengan ketetapan atau tidak.
4. Evaluasi akhir
Dilakukan pada saat kegiatan akan berakhir. Proses evaluasi dilaksanakan untuk melihat secara menyeluruh program yang
telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan tujuannya atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai