STROKE
KELOMPOK 2 / 7C / SARJANA KEPERAWATAN
02
Stroke merupakan kerusakan sistem saraf pusat sehingga peredaran
darah menuju otak berkurang. Disebabkan tersumbatnya aliran darah di 03
otak beserta pecahnya pembuluh darah otak. Kurangnya peredaran
darah yang menuju otak mengakibatkan terjadi kerusakan sebagian dari 04
daerah otak sehingga menyebabkan gejala misalnya
Tiger
kelumpuhan
Elephant
atau
kelemahan sebagian tubuh secara mendadak, sulit berbicara, wajah
05
tidak simetris, sulit menelan dan gangguan keseimbangan. Kerusakan
daerah otak yang semakin luas akan semakin banyak pula gejala yang
06
akan dialami pasien (Dharma, 2018).
Pig Chicken
Etiologi Stroke
Penyebab stroke dibagi menjadi 4, yaitu menurut
(Dellima D R, 2019):
1. Trombosis serebral
2. Emboli serebri
3. Hipoksia Umum
4. Hipoksia setempat
Manifestasi Klinis 01
02
Manifestasi klinis stroke menurut Ayu S D, (2017) dapat dibagi
atas: 03
1. Kelumpuhan wajah dan anggota badan yang timbul
mendadak. 04
2. Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan.
3. Perubahan status mental yang mendadak. 05
4. Afasia (bicara tidak lancar).
06
5. Ataksia anggota badan.
6. Vertigo, mual, muntah atau nyeri kepala
KLASIFIKASI
1. Stroke iskemik : terjadi ketika gumpalan darah menyumbat
aliran darah yang menuju otak. Gumpalan darah ini paling
sering disebabkan oleh aterosklerosis.
02
Penatalaksanaan medis lainnya menurut PERDOSSI (2011)
terdiri dari rehabilitasi, terapi psikologi jika pasien gelisah, 03
pemantauan kadar glukosa darah, pemberian anti muntah dan
analgesik sesuai indikasi, pemberian H2 antagonis jika ada 04
indikasi perdarahan lambung, mobilisasi bertahap ketika kondisi
hemodinamik dan pemapasan stabil, pengosongan kandung 05
kemih yang penuh dengan katerisasi intermitten, dan discharge
06
planning.
PATHWAY
Patofisiologi 01
02
Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak mempunyai cadangan oksigen.
Jika aliran darah kesetiap bagian otak terhambat karena trombus dan embolus,
03
maka mulai terjadi kekurangan oksigen ke jaringan otak. Kekurangan selama 1
menit dapat mengarah pada gejala yang dapat menyebabkan nekrosisi
mikroskopik neuron-neuron. Area nekrotik kemudian disebur infark. Kekurangan 04
oksigen pada awalnya mungkin akibat iskemia mum (karena henti jantung atau
hipotensi) atau hipoksia karena akibat proses anemia dan kesukaran untuk 05
bernafas. Stroke karena embolus dapat mengakibatkan akibat dari bekuan darah,
udara, palque, ateroma fragmen lemak. Jika etiologi stroke adalah hemorargi
06
maka faktor pencetus adalah hipertensi. Abnormalitas vaskuler, aneurisma
serabut dapat terjadi ruptur dan dapat menyebabkan hemorrhagi (Wijaya & Putri,
2013)
Pemeriksaan Penunjang
02
Pengkajian Jenis Kelamin : Laki –Laki
1. Identitas Pasien Agama : Islam
Nama : Ny. Y Suku Bangsa : Jawa / Indonesia 03
Umur : 62 Tahun Pendidikan : SMK
Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Wiraswasta 04
Agama : Islam Hub dengan pasien : Anak
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA 3. Keluhan Utama 05
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pasien mengatakan anggota gerak sebelah
Alamat : Jln. Sribit no kanan mendadak lemah sejak 1 hari
07,Sidoharjo,sragen sebelum masuk RS. 06
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 45 Tahun
4. Riwayat Kesehatan Sekarang 20tpnm, Ranitidin 3x25mg, piracetam 3x1gr,
Pasien mengatakan anggota gerak sebelah citicolin 2x500mg, dan neurodex 1x, pasien
kanan mendadak lemah sejak 1 hari yang lalu bedrest total dan aktivitas dibantu oleh
sebelum masuk RS. Pasien mengatakan keluarga.
tangan kanannya lemas sehingga tidak kuat 5. Riwayat Kesehatan Dahulu
untuk menggenggam, dan perlahan menjalar Pasien mengatakan memiliki riwayat
ke kaki kanannya sehingga semakin lama hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak
tangan dan kakinya sulit untuk diangkat, terkontrol, serta pasien tidak rutin minumobat
hanya bisa digeser saja. Kelemahan ini antihipertensi.
menyebabkan pasien hanya bisa berbaring 6. Riwayat Kesehatan Keluarga
dan mengalami bicara yg tidak jelas(pelo). Pasien mengatakan suaminya perokok aktif
Pasien mengatakan 3 hari sebelum masuk sejak masih muda. Riwayat anggota keluarga
RS sering merasa kesemutan dan pusing, pasien ada yang menderita Hipertensi dan
nafsu makan mengalami penurunan karena Diabetes Melitus
kadang merasa mual. Lalu pada hari Jum’at
29 Oktober 2021 keluarga membawa Ny. Y
ke RS Surakarta. Kemudian pasien
mendapatkan terapi pengobatan infus RL
7. Pemeriksaan Fisik Perkusi : Tidak ada nyeri tekan
Keadaan Umum : pasien tampak lemas dan Auskultasi : Irama reguler
bedrest total
Kesadaran : Composmentis Pemeriksaan paru – paru
Pemeriksaan TTV : Inspeksi : Pengembangan dada seimbang,
TD : 170/100mmHg terdapat luka bakar
Nadi : 82 x/menit Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
RR : 24 x/menit Perkusi : Terdengar suara sonor
Suhu : 37°C Auskultasi : Terdengar suara vasikuler
BB : 58 kg
TB : 160 cm
8. Pemeriksaan sistematis
Pemeriksaan thorax
Inspeksi :Iictus cordis tidak ada terlihat,
terdapat luka bakar
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba, adanya nyeri
tekan
Pemeriksaan Jantung Pemeriksaan Ekstremitas
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordisnya Atas : Tangan kanan mengalami kelemahan
Palpasi : ictus cordis teraba pada intercosta tidak kuat untuk menggenggam, dan tangan
IV-V midclavicula,tidak ada nyeri tekan kiri bisa digerakkan. Kekuatan otot ekstremitas
Perkusi : Terdengar suara pekak atas kanan 3 dan kiri 5, tangan kiri terpasang
Auskultasi : bunyi jantung I & II reguler, tidak
infus RL 20 tpm
ada bunyi tambahan Bawah : kaki kanan mengalami kelemahan
sehingga sulit untuk diangkat, dan kaki kiri
Pemeriksaan Abdomen tidak mengalami kelemahan. Kukuatan otot
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan ekstremitas bawah kanan 3 dan kiri 5
Auskultasi : Terdengar bising usus 10x/menit
Perkusi : Terdengar suara timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
9. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Nervus Kranial Hasil lab :
Saraf Kranials Jenis Fungsi Leukosit 8 10/
I Olfaktorius
Fungsi
Sensorik Pasien dapat membedakan bau
Hb : 15 g/dl,
minyak wangi dan bauk teh Hematokrit 46,9%,
II Optikus
III Okulomotor
Sensorik
Motorik
Tidak ada gangguan penglihatan
Dilatasi reaksi pupil normal, terjadi
GDS : 210 mg/dl
pengecilan pupil ketika ada pantulan
cahaya.
IV Troklearis Motorik Tidak ada gangguan dalam
10. Terapi Obat
pergerakan bola mata. Infus RL 20tpnm
V Trigeminalis Sensorik wajah perot sebelah kanan
Ranitidin 3x25mg
Motorik Sedikit ada gangguan pada saat piracetam 3x1gr
mengunyah
VII Fasiali Motorik Terdapat gangguan pada saat bicara, citicolin 2x500mg
VIII Sensorik
bicara pelo
Terdapat gangguan pendengaran
neurodex 1x
Vestibulokoklear sebelah kanan metformin 500mg 2x1 oral
IX Sensorik terdapat kesulitan dalam menelan
Amlodipin 5mg 1x1 oral
Glosofaringeus Motorik
X Vagus Sensorik Tidak ada gangguan
Motorik
XI Asesorius Sensorik Anggota badan sebelah kanan susah
Spinal digerakkan dan dapat mengangkat
bahu sebelah kiri
XII Hipoglosus Motorik Respon lidah pasien sebelah kanan
tidak baik
INDEKS BARTHEL
Nama : Ny.Y Jenis Kelamin: Perempuan Umur : 62 Tahun Alamat : Sragen
No. Aktivitas yang dinilai Skor Nilai
5. Buang air kecil (bowel) 0 = membutuhkan bantuan orang lain dan alat
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil
dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Lain-lain Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat di klasifikasikan sebagai C,D,E atau F
+ -
+ -
1. DS : Ketidakefektifan Hipertensi
pasien mengatakan anggota gerak perfusi jaringan
sebelah kanan mendadak lemas sejak Perifer
1 hari sebelum masuk RS
pasien mengatakan 3 hari sebelum
masuk RS sering merasa kesemutan
dan pusing hilang timbul
pasien mengatakan memiliki riwayat
hipertensi sejak 5 tahun lalu
DO:
Ku : composmentis
pasien tampak lemas
pasien bedrest total
TD : 170/100 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 37°C
No. Data fokus Problem Etiologi
DO :
Ku : composmentis
pasien tampak lemas
pasien bedrest total
segala aktivitas pasien dibantu oleh keluarga
TD : 170/100mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 37°C
Kekuatan skala otot :
5 3
5 3
No. Data fokus Problem Etiologi