Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN: 2086-4280

Nurhikmayati & Sunendar e-ISSN: 2527-8827

Pengembangan Project Based Learning Berbasis


Kearifan Lokal Berorientasi pada Kemampuan Berpikir
Kreatif dan Kemandirian Belajar
Iik Nurhikmayati1* dan Aep Sunendar2
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka
Jl. K.H Abdul Halim No. 103, Majalengka,Jawa Barat, Indonesia
1*ik.nurhikmayati@gmail.com

Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi


Jl. Siliwangi No 24 Kel. Kahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya, Indonesia
2aepfromciamis@gmail.com

Artikel diterima: 24-10-2019, direvisi: 28-01-2020, diterbitkan: 31-01-2020

Abstrak
Penurunan minat peserta didik terhadap keanekaragaman budaya menjadi semakin
besar, terutama di kalangan remaja. Penyebabnya adalah globalisasi yang dengan cepat
menggeser nilai-nilai kebudayaan bangsa. Pengembangan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) berbasis kearifan lokal (KA) merupakan upaya meningkatkan minat peserta
didik pada pelestarian budaya melalui pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk
menghasilkan model pembelajaran matematika PjBL-KA berorientasi pada peningkatan
kemampuan berpikir kreatif dan kemandirian belajar yang ditinjau dari aspek kevalidan,
kepraktisan dan keefektifan. Sampel penelitian yaitu mahasiswa semester II Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Majalengka 2018/2019. Penelitian pengembangan (R&D)
yang mengadopsi model 4D yaitu Define, Design, Development dan Dissemination. Hasil
penelitian adalah Model PjBL-KA telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif terhadap
kemampuan berpikir kreatif, serta terdapat pengaruh positif yang signifikan antara
kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis.
Kata Kunci: Pengembangan Model Pembelajaran, Project Based Learning, Kearifan Lokal,
Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemandirian Belajar.

Development of Project-Based Learning Based on Lokal Wisdom Model-


Oriented in Creative Thinking Ability and Learning Independence
Abstract
Decreased student interest in cultural diversity is becoming increasingly large, especially
among teenagers. The Reason is globalization which is rapidly shifting the nation’s cultural
values. The development of Project-Based Learning models (PjBL) based on Lokal Wisdom (LW)
is one of the efforts to increase students' interest in cultural preservation through learning.
This study aims to produce a PjBL-LW mathematical learning model that is oriented towards
improving creative thinking abilities and self-regulated learning in terms of validity,
practicality, and effectiveness. This research was conducted on the second-semester students
of the Mathematics Education Study Program Majalengka University Academic Year
2018/2019. This research is a Research and Development (R&D) model, namely Determine,
Design, Development, and Dissemination. The results showed that: (1) The PjBL-LW model
developed has fulfilled valid criteria, practice and effective for creative thinking abilities, and
(2) There is a significant positive effect between self-regulated learning and mathematical
creative thinking ability.
Keyword: Development of Learning Models, Project Based Learning, Lokal Wisdom, Creative
Thinking Ability, self-regulated learning.
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 1
Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

I. PENDAHULUAN 1996) kearifan lokal merupakan


Budaya lokal merupakan salah satu pengetahuan dasar yang diperoleh dari
identitas suatu bangsa yang dapat kehidupan yang seimbang dengan alam,
dipertahakan keberadaanya oleh dengan masalah budaya masyarakat yang
masyarakat setempat. Teknologi dan ada dan diwarisi. kearifan lokal dapat
informasi saat ini sangat kuat dalam berupa pengetahuan lokal, keterampilan
memberikan pengaruh buruk terhadap lokal, intelegent lokal, sumber daya lokal,
budaya lokal. Perkembangan Ilmu proses sosial lokal, nilai-nilai atau norma-
Pengetahuan dan Teknologi menyebabkan norma lokal dan adat istiadat setempat
degradasi budaya (Mungmachon, 2012) (Wagiran, 2011).
yang menyebabkan semakin memudarnya Kearifan lokal yang diintegrasikan
budaya asli dan kurangnya dukungan dan dalam pembelajaran matematika akan
semangat masyarakat untuk memberikan nuansa baru bagi peserta
mempertahankan dan melestarikan didik. Belajar di sekolah, khususnya sains
teknologi dan pengetahuan lokal (Suastra, akan sangat menyenangkan jika disajikan
2005; Wagiran, 2011). Salah satu buktinya dalam konteks yang menyenangkan
adalah penurunan minat peserta didik seperti kearifan lokal daerah (Dewi,
terhadap keanekaragaman budaya Poedjiastoeti, & Prahani, 2017).
setempat yang semakin besar. (Annafi & Pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
Agustina, 2018) menyatakan bahwa materi dengan melibatkan Kearifan Lokal (KA)
yang selama ini diajarkan tidak sesuai dapat mengembangkan berbagai
dengan potensi daerah dan konteks sosial keterampilan yang dibutuhkan.
masyarakat. Oleh karena itu, budaya lokal Keterampilan tersebut dapat diperoleh
yang menjadi identitas bangsa perlahan- melalui pembelajaran matematika yang
lahan akan hilang. dipadukan dengan pengetahuan budaya
Pembelajaran matematika berbasis lokal.
kearifan lokal adalah wujud nyata Berberapa penelitian terdahulu telah
pendidikan karakter yang dapat dilakukan menerapkan PjBL ini dengan dikaitkan
pendidik dalam upaya melestarikan pada variable penelitian lainnya, yaitu:
budaya lokal. Dalam proses PjBL diterapkan pada pembelajaran Mood,
pembelajarannya peserta didik dapat Understand, Recall, Detect, Elaborate, and
mengembangkan potensi diri dengan Review (Sumartini, 2017); PjBL pada
mengintegrasikan potensi kearifan lokal, materi statistika SMP (Maryati, 2018); dan
sehingga ilmu pengetahuan yang pengembangan perangkat pembelajaran
diperoleh dapat berguna dalam (Kurniawati & Rizkianto, 2018).
menyelesaikan masalah yang ada di Prinsip-prinsip PjBL-KA tidak hanya
masyarakat. Menurut (NakhornThap, diperlukan siswa di sekolah, namun
penting dimiliki oleh calon-calon pendidik
2 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Nurhikmayati & Sunendar e-ISSN: 2527-8827

di masa mendatang sebagai calon guru kemandirian belajar mahasiswa juga akan
khususnya di bidang pendidikan meningkat dan lebih baik.
matematika bagi pengembangan potensi Berdasarkain uraian sebelumnya, maka
guna mempersiapkan diri dengan berbagai tujuan penelitian ini adalah
keterampilan yang dibutuhkan. Nur dan mengembangkan model PjBL-KA yang
Mardjuki (2017) menyatakan bahwa berorientasi pada peningkatan
mahasiswa calon guru hendaknya kemampuan berpikir kreatif matematis
mempersiapkan diri dengan berbagai dan motivasi belajar mahasiswa serta
keterampilan intelektual yang memadai. mendeskripsikan kualitas model PjBL
Keterampilan intelektual yang perlu berbasis kearifan lokal ditinjau dari aspek
dimiliki calon guru dapat diperoleh dengan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
memiliki kemampuan berpikir kreatif yang
tinggi dalam memecahkan permasalahan II. METODE
(Tarlina & Afriansyah, 2016). Terdapat dua Penelitian ini merupakan penelitian
komponen penting dalam berpikir kreatif pengembangan dengan menggunakan
yaitu keseimbangan antara logika dan model penelitian yang dikembangkan oleh
intuisi (Nasution & Surya, 2017). Logika (Sivasailam Thiagarajan Dorothy a’., 1974)
dan intuisi tersebut dapat diperoleh yaitu model 4D meliputi Define, Design,
melalui pembelajaran PjBL-KA. Development and Dissemination.
Pembelajaran PjBL-KA memberikan Penelitian ini dilaksanakan di Universitas
kesempatan kepada mahasiswa melalui Majalengka Kabupaten Majalengka Jawa
proyek pembelajaran untuk dapat Barat dari bulan Februari hingga Juli 2019.
mengembangkan kemampuan berpikir Populasi penelitian yaitu mahasiswa
kreatif dengan memunculkan Program Studi Pendidikan Matematika
ide/gagasan terkait kearifan lokal Universitas Majalengka dengan subjek uji
berdasarkan pengetahuan matematika coba terbatas melibatkan 9 mahasiswa
yang dimiliki. (Rose, Colin, 2015) yang memiliki kategori kemampuan tinggi,
menyatakan kunci kreativitas adalah sedang dan rendah. Sedangkan subjek uji
memperoleh secara detail pengetahuan coba lapangan melibatkan 1 kelas uji coba
dasar pada subjek. Artinya keterampilan yakni mahasiswa semester II Tahun Ajaran
mencari hubungan khusus antara budaya 2018/2019. Jumlah mahasiswa pada kelas
dan matematika dalam pembelajaran PjBL- uji coba adalah 15 mahasiswa.
KA dapat mendorong mahasiswa berpikir Teknik analisis data yang digunakan
kreatif berdasarkan subjek budaya dan untuk kevalidan dan kepraktisan model
matematika. Mahasiswa dilatih bekerja adalah teknik analisis data dengan
mandiri untuk dapat menghasilkan suatu menggunakan 5 kategori pilihan dengan 5
produk hasil karya sendiri, sehingga penilaian yang dirujuk pada tabel kategori

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 3


Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Tabel 1. tahapan analisis ini dapat dilakukan


Kategori Konversi Data Hasil Uji Validasi dengan melakukan observasi lapangan dan
Interval Skor Kategori studi pustaka. Pada tahap ini dilakukan
𝑥 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝑏𝑖 Sangat
Valid/Praktis
juga FGD sebagai langkah awal
𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 < 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝑏𝑖 Valid/Praktis pendefinisian model pembelajaran yang
𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 < 𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝑏𝑖 Cukup akan dilakukan bersama tim ahli.
Valid/Praktis
𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝑏𝑖 < 𝑥 < 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝑏𝑖 Kurang
B. Tahap Desain Produk (Design)
Valid/Praktis Tahap desain produk merupakan tahap
𝑥 < 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝑏𝑖 Tidak awal perancangan model pembelajaran
Valid/Praktis
yang akan dikembangkan yaitu: (a)
konversi menurut (Azwar, 2015) seperti pemilihan media; (b) format
pada Tabel 1. pembelajaran; dan (c) desain produk awal.
𝑋̅𝑖 adalah rata-rata skor ideal yaitu ½ Media penelitian yang digunakan adalah
(skor maks + skor min), panduan proyek penelitian PjBL-KA yang
𝑆𝑏𝑖 adalah simpangan baku ideal yaitu 1/6 disusun secara sistematis sesuai dengan
(skor maks – skor min) dan 𝑥 adalah skor budaya lokal yang akan di teliti. Format
aktual. pembelajaran yang dikembangkan adalah
Uji keefektifan model PjBL-KA pembelajaran berbasis proyek. Proyek
menggunakan uji statistika independent dilakukan dengan mengunjungi daerah
sample t test pada hasil tes kemampuan yang berpotensi memiliki kearifan lokal.
berpikir kreatif matematis. Kemandirian Budaya yang diamati adalah budaya
belajar dianalisis menggunakan uji regresi Majalengka diantaranya adalah kawasan
sederhana anova satu jalur berdasarkan terasering panyaweuyan di Kecamatan
hasil angket dan nilai post-test untuk Argapura, kawasan kerajaan Talaga
mengetahui pengaruh kemandirian belajar Manggung di kecamatan Talaga serta
mahasiswa terhadap kemampuan berpikir tarian Sampyong. Proyek dirancang
kreatif pada penggunaan model PjBL-KA. peneliti untuk mencari hubungan atau
keterkaitan antara budaya lokal
III. HASIL DAN PEMBAHASAN majalengka dengan konsep matematika
A. Tahap Pendefinisian (Define) yang telah diketahui sebelumnya.
Tahap define merupakan tahap awal Selanjutnya hasil proyek penelitian dapat
untuk menetapkan bagaimana syarat disajikan dalam bentuk artikel, poster,
pengembangan model pembelajaran makalah, dan presentasi atau pun lain
sesuai kebutuhan pengguna. Terdapat sebagainya yang disebut dengan produk
lima tahap analisis yaitu: (a) analisis awal penelitian.
akhir; (b) analisis kurikulum; (c) analisis Pada desain awal produk, dihasilkan
mahasiswa; (d) analisis materi, dan (e) konsep dalam proses menghasilkan
analisis tujuan akhir pembelajaran. Lima pengetahuan baru dari model PjBL-KA.
4 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Nurhikmayati & Sunendar e-ISSN: 2527-8827

Gambar 1. Ilustrasi Proses PjBL-KA


Berdasarkan aktivitasnya, model PjBL-KA diamati dengan konsep matematika yang
dapat dibedakan menjadi dua proses yang telah diketahui.
disajikan pada ilustrasi gambar 1. Berdasarkan tahapan yang telah
Berdasarkan Gambar 1, terdapat dua dilakukan sebelumnya, berikut adalah
proses dalam melakukan proses dalam karakteristik pada model awal yang
pembelajaran berdasarkan model PjBL-KA. dikembangkan.
Proses pertama adalah konten materi – Karakteristik dan sintak awal pada Tabel
budaya, artinya pengetahuan baru akan 2 merupakan desain awal dalam
diperoleh dari materi yang dipelajari mengembangkan model pembelajaran
terlebih dahulu, selanjutnya model PjBL-KA. Model PjBL-KA merupakan
menghubungkan konsep matematika yang modifikasi model PjBL dengan konsep
dipelajari untuk menentukan budaya mana kearifan lokal yang dipadukan. Sintak yang
yang cocok dan memiliki keterkaitan didesain juga memuat identifikasi budaya
dengan konsep matematika. Proses kedua yang akan dikaji.
adalah buaya – konten materi, artinya
pengetahuan baru akan diperoleh dengan C. Hasil Uji Coba Produk
melihat, mengamati dan mencoba budaya 1) Hasil Uji Validasi ahli
lokal terlebih dahulu, selanjutnya mencari Tahap uji validasi merupakan tahap
keterkaitan antara budaya yang telah awal untuk mengetahui kelayakan model
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 5
Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Tabel 2.
Karakteristik dan Sintak Model PjBL-KA
Urutan Keterangan Karakteristik Sintak
Pengembangan Model Pembelajaran PjBL- Model Pembelajaran PjBL-KA
KA
Desain model Dikembangkan Pembelajaran berpusat Tahap Pendahuluan
awal berdasarkan pada peserta didik Tahap Identifikasi Budaya
model Menekankan pada Tahap Identifikasi Masalah
pembelajaran kemampuan koneksi Tahap membuat desain dan jadwal
berbasis proyek Menekankan pada pelaksanaan proyek
(Project Based kemampuan berpikir kreatif Tahap pelaksanaan proyek
Learning) dan Menghasilkan pengetahuan Tahap membuat produk
integrasi nilai baru Tahap evaluasi produk
budaya lokal Produk yang dihasilkan Tahap akhir
(Kearifan lokal) memuat unsur budaya Tahap evaluasi

PjBL-KA oleh para ahli. Validasi model model PjBL-KA dapat dikatakan valid
PjBL-KA melibatkan tiga ahli yaitu (a) dengan kategori validitas “Tinggi”.
validator 1 Ibu Nia Kania, M.Pd, Dosen Penilaian kevalidan model PjBL-KA per
Pendidikan Matematika, (2) validator II Ibu komponen juga dilakukan untuk
Devi Apriyuni Yonanda, M.Pd, ahli di mengetahui lebih detail kevalidan model
bidang pengembangan model dan (3) PjBL-KA. Hasil analisis kevalidan model
validator III Bapak Erik Santoso, M.Pd, PjBL-KA per komponen dapat dilihat pada
Dosen pengampu mata kuliah pada subjek Tabel 4.
penelitian. Hasil validasi model PjBL-KA Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa
dari masing-masing validator dapat dilihat rata-rata penilaian kevalidan dari ketiga
pada Tabel 3. validator adalah tinggi. Penilaian kevalidan
Berdasarkan hasil analisis kevalidan Tabel 4.
model PjBL-KA dari tiga validator di atas Hasil Analisis Kevalidan Model PjBL-KA Per
Komponen
dapat diketahui bahwa ketiga validator
Komponen yang Validator Kategori
memberikan penilaian kevalidan dengan Dinilai
kategori “Tinggi” pada model PjBL-KA yang Teori Pendukung I Tinggi
II Tinggi
dikembangkan. Dapat disimpulkan bahwa
III Sangat Tinggi
Tabel 3.
Rata-Rata Sangat Tinggi
Hasil Analisis Kevalidan Model PjBL-KA
Struktur Model PjBL- I Sangat Tinggi
Validator Skor Interval Kategori
KA II Tinggi
I 37 34,1 < 𝑥 < 47,3 Tinggi III Sangat Tinggi
II 39 34,1 < 𝑥 < 47,3 Tinggi Rata-Rata Sangat Tinggi
III 37 34,1 < 𝑥 < 47,3 Tinggi Hasil yang Diinginkan I Tinggi
Total 113 II Tinggi
Rata- 37,67 34,1 < 𝑥 < 47,3 Tinggi III Sangat Tinggi
Rata Rata-Rata Tinggi
6 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Nurhikmayati & Sunendar e-ISSN: 2527-8827

tersebut diberikan terhadap model PjBL- pengampu mendapatkan rata-rata nilai 52


KA per komponen. pada kategori “praktis” dan rata-rata nilai
Berikut adalah beberapa saran dari sebesar 35,13 berada pada kategori
validator terkait perbaikan model PjBL-KA “praktis” dari kesembilan mahasiswa.
yang telah dibuat, diantaranya adalah: Secara umum penilaian kepraktisan model
Validator 1 memberikan saran PjBL-KA oleh dosen dan mahasiswa adalah
perbaikan pada tatanan penulisan dan praktis dalam arti model PjBL-KA dapat
bahasa yang digunakan pada buku model digunakan dalam proses pembelajaran
yang dikembangkan. pada tahap uji coba lapangan.
Validator II memberikan saran agar 3) Hasil Uji coba lapangan
penjelasan model dan karakteristik agar Tahap uji coba lapangan terdiri dari 2
dijelaskan lebih detail sehingga terlihat tahap yaitu tahap uji kepraktisan (secara
komponen yang sudah dikembangkan. luas) dan uji keefektifan model PjBL-KA.
Validator III memberikan saran untuk a) Tahap Uji kepraktisan model PjBL-
menambahkan teori kearifan lokal. KA
2) Hasil Uji coba terbatas Uji kepraktisan model PjBL-KA
Tahap uji coba terbatas adalah tahap pada uji lapangan meliputi uji
awal dari pelaksanaan tahap uji coba kepraktisan oleh dosen dan uji
lapangan. Tahap ini dilakukan pada skala kepraktisan oleh mahasiswa. Dosen
kecil dengan melibatkan 9 mahasiswa pengampu memberikan penilaian
dengan kemampuan akademik berbeda terhadap model PjBL-KA yang telah
yaitu 3 mahasiswa dengan kemampuan digunakan. Uji kepraktisan model
tinggi, 3 mahasiswa dengan kemampuan ini juga dilakukan melalui penilaian
sedang dan 3 mahasiswa dengan model oleh seluruh mahasiswa
kemampuan rendah serta 1 dosen pada kelas penelitian dengan
pengampu mata kuliah. Berikut adalah jumlah 15 mahasiswa. Penilaian
tabel penilaian pada uji coba terbatas dari kepraktisan dilakukan dengan
kesembilan mahasiswa disajikan pada mengisi lembar penilaian yang
table 5. telah disediakan.
Berdasarkan Tabel 5, diperoleh bahwa Berikut adalah tabel hasil
kepraktisan model PjBL-KA oleh dosen penilaian kepraktisan oleh dosen
Tabel 5.
Penilaian Kepraktisan Model PjBL-KA pada Tahap Uji Coba Terbatas
Penilai Kategori Rata-Rata Total Interval Kategori
Kemampuan Skor Kepraktisan
Dosen - 52 50,4 < 𝑥 < 61,2 Praktis
Mahasiswa Tinggi 32 28 < 𝑥 < 34 Praktis
Sedang 36 𝑥 > 34 Sangat Praktis
Rendah 35 𝑥 > 34 Sangat Praktis

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 7


Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Tabel 6. Hasil analisis nilai pre-test dan


Hasil Penilaian Kepraktisan Model PjBL-KA post-test kemampuan berpikir
Penilai Rata Interval Kategori kreatif matematis dapat
Skor
Dosen 53 50,4 < 𝑥 < 61,2 Praktis
menunjukkan bagaimana
Mahasi 35,13 𝑥 > 34 Sangat keefektifan model PjBL-KA yang
swa praktis dikembangkan. Analisis tes
pengampu dan mahasiswa pada uji dilakukan menggunakan uji analisis
coba lapangan terhadap model statistik yaitu uji t untuk melihat
PjBL-KA (lihat tabel 6). signifikansi perbedaan kemampuan
Perhitungan nilai kepraktisan mahasiswa sebelum dan sesudah
untuk dosen dan mahasiswa menggunakan model PjBL-KA.
memiliki penilaian kepraktisan Sebelum melakukan uji t, dilakukan
berbeda didasarkan pada jumlah uji normalitas dan homogenitas
pernyataan pada lembar sebagai uji prasyarat. Kedua data
kepraktisan masing-masing, (pre-test dan post-test) telah diuji
sehingga kategori interval dan memenuhi uji prasyarat untuk
kepraktisan juga berbeda seperti selanjutnya dilakukan uji
pada Tabel 6 di atas. parametrik independent sampel t
b) Tahap uji keefektifan model PjBL- test.
KA Hipotesis nol dan tandingannya
Tahap uji keefektifan dilakukan adalah:
melalui pre-test dan post-test 𝐻0 : Tidak terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kreatif pada rata-rata pre-test dan post-test
kelas penelitian secara luas. kemampuan berpikir kreatif (𝜇1 =
Keefektifan model ditinjau dari tes 𝜇2 )
di awal pembelajaran (pre-test) 𝐻1 : Rata-rata post-test lebih
yang digunakan untuk mengetahui baik dari pada rata-rata pre-test
kemampuan awal mahasiswa (𝜇2 > 𝜇1 )
sebelum menggunakan model Taraf signifikansi ∝ =0,05
PjBL-KA. Tes di akhir pembelajaran Berikut adalah tabel hasil uji t
(post-test) yang digunakan untuk kemampuan berpikir kreatif
mengetahui kemampuan akhir matematis kelas penelitian (lihat
mahasiswa setelah melakukan table 7).
menggunakan model PjBL-KA.

8 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Nurhikmayati & Sunendar e-ISSN: 2527-8827

Tabel 7. sederhana untuk mengetahui


Uji t Data pretest dan Postest Kemampuan Berpikir Kreatif pengaruh kemandirian belajar
Matematis
t-test for equality of means Kesimpulan Keterangan
terhadap kemampuan berpikir
(variances not assumed) kreatif mahasiswa. Hasil analisis
T df Sig (2- korelasi diketahui koefisien
tailed)
53,013 14 0,000 H0 ditolak Rata-rata
korelasi antara kemandirian
postest lebih belajar dengan kemampuan
baik berpikir kreatif sebesar 𝑟𝑥𝑦 =
daripada
rata-rata 0,814 dan koefisien deteminasi
pretest sebesar 𝑟 2 = 0,662 . Hal ini
berarti kemandirian belajar dan
Nilai signifikansi hasil uji
kemampuan berpikir kreatif
independent sample t test
memiliki korelasi positif. Berikut
kemampuan berpikir kreatif
adalah tabel hasil uji regresi
matematis adalah 0,000 maka H0
ANOVA kemandirian belajar
ditolak. Hal ini berarti H1 diterima,
mahasiswa.
artinya bahwa rata-rata post-test
Berdasarkan Tabel 8, diperoleh
kemampuan berpikir kreatif
bahwa signifikansi 0.000, maka H0
matematis mahasiswa lebih baik
ditolak. Artinya terdapat jumlah
secara signifikan daripada rata-rata
ragam yang berarti pada
pre-test kemampuan berpikir
kemampuan berpikir kreatif
kreatif matematis. Siginifikansi
matematis yang disebabkan
perbedaan kemampuan berpikir
persamaan linier antara
kreatif sesudah dan sebelum
kemampuan berpikir kreatif
penggunaan model PjBL-KA
dengan kemandirian belajar. Hasil
menunjukkan bahwa model
persamaan regeresi dan pengujian
pembelajaran PjBL-KA yang
hipotesis kemandirian belajar
dikembangkan efektif digunakan
dengan kemampuan berpikir
pada pembelajaran matematika.
kreatif matematis mahasiswa
c) Analisis hasil angket kemandirian
disajikan pada Tabel 9.
belajar
Kemandirian belajar dianalisis
Tabel 8.
mengunakan uji statistik regresi Hasil Uji Regresi Anova
Model Sum of df Mean F Sig.
Square Square
1 Regression 16.505 1 16.505 25.456 .000b
Residual 8.429 13 .648
Total 24.933 14

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 9


Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Tabel 9.
Hasil Persamaan Regresi dan Pengujian Hipotesis
Model Unstanda Standa T Sig.
rdized rdized
Coefficients
B Std. Beta
error
1 (Constant) -3.092 4.238 -.730 .479
Kemandiran .416 .082 .178 5.045 .00
0
Berdasarkan Tabel 9 diperoleh perbaikan. Penilaian kepraktisan model
bahwa persamaan regresi yang PjBL-KA oleh dosen dan mahasiswa secara
terbentuk adalah ̂ Y = −3.092 + umum rata-rata adalah praktis untuk
0.416X. Nilai Sig. = 0.000 < α = digunakan pada kelas dengan skala besar.
0,05, maka H0 ditolak. Dapat Keefektifan model ditunjukkan
diartikan bahwa kemandirian berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir
belajar mahasiswa berpengaruh kreatif
signifikan terhadap kemampuan Kemampuan berpikir kreatif matematis
berpikir kreatif matematis selama yang dikembangkan dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran model PjBL-KA sangat dipengaruhi oleh
PjBL-KA. kemandirian belajar mahasiswa. Artinya
aspek kemandirian memiliki hubungan
D. Pembahasan positif dengan model PjBL-KA yang
Pada tahap uji coba produk dikembangkan. Hubungan tersebut dapat
menunjukkan bahwa model PjBL-KA dilihat dari perilaku mahasiswa yang
memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif semangat dalam melaksanakan proyek
sehingga dapat digunakan dalam berbasis budaya ini.
pembelajaran matematika di kelas pada Model PjBL-KA memiliki karakteristik
skala yang lebih luas. Nieveen (1999) yang menuntut mahasiswa untuk mampu
menyatakan bahwa produk melakukan observasi, penyelidikan,
pengembangan yang berkualitas harus pengambilan keputusan dalam setiap
memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan proses pelaksanaan proyek yang
dan keefektifan, diketahui bahwa model dilakukan. Dengan demikian, setiap
PjBL-KA di uji coba kan pada skala kecil (uji mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab
coba terbatas) dan skala besar (uji coba baik secara mandiri maupun kelompok
lapangan). untuk melakukan tugas pembelajaran yang
Uji validasi menunjukkan keempat benar sesuai dengan kemampuan
validator memberikan penilaian baik kreatifitas yang dimiliki. Seperti pendapat
terhadap model PjBL-KA dengan Yamin (2008) bahwa siswa peserta didik
memberikan beberapa saran untuk yang memiliki inisiatif dari dalam dirinya
10 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Nurhikmayati & Sunendar e-ISSN: 2527-8827

sendiri akan bertanggung jawab secara Kurniawati, V., & Rizkianto, I. (2018).
mandiri dalam belajar mencapai tujuan. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Berbasis
IV. PENUTUP Guided Inquiry dan Learning
Penelitian ini menghasilkan sebuah Trajectory Berorientasi pada
model pembelajaran hasil pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah.
berdasarkan tahap uji validitas, uji Mosharafa: Jurnal Pendidikan
kepraktisan dan uji keefektifan. Model Matematika, 7(3), 369-380. DOI:
pembelajaran yang dikembangkan telah https://doi.org/10.31980/mosharafa.v
memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif 7i3.38
terhadap kemampuan berpikir kreatif Maryati, I. (2018). Penerapan Model
matematis dan kemandirian belajar Pembelajaran Berbasis Proyek dalam
mahasiswa. Dengan demikian, model PjBL- Materi Statistika Kelas VIII Sekolah
KA dapat digunakan sebagai alternatif Menengah Pertama. Mosharafa:
model pembelajaran baru dalam dunia Jurnal Pendidikan Matematika, 7(3),
pendidikan. 467-476. DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v
DAFTAR PUSTAKA 7i3.26
Annafi, N., & Agustina, S. (2018). Mungmachon, M. R. (2012). Knowledge
Pengembangan Model Pembelajaran and Local Wisdom : Community
Project Based Learning (PBL) Berbasis Treasure. International Journal of
Kearifan Lokal Untuk Mempersiapkan Humanities and Social Science, 2(13),
Calon Pendidik Yang Berbudaya 174–181.
Development of Learning Model Nur, F. F., & Mardjuki, S. (2017).
Project Based Learning (PBL) Based on Peningkatan Aktivitas Belajar
Local Wisdom to Prepare Cultured Matematika Siswa Melalui Penerapan
Educator Candid. 9(1), 1–10. Model Pembelajaran Project Based
Azwar, S. (2015). Fungsi Pengembangan Learning (PjBL) Dengan Pemanfaatan
Pengukuran Prestasi Belajar (2nd ed.). Blog Siswa Pada Materi Nilai Mutlak
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. dan Matrik. Jurnal Pendidikan
Dewi, I. N., Poedjiastoeti, S., & Prahani, B. Matematika Dan Matematika
K. (2017). ElSII Learning Model Based (JPMM), 1(6), 1–7. Retrieved from
Local Wisdom To Improve Students’ http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/
Problem Solving Skills and Scientific matematika/article/view/11376/8128
Communication. International Journal NakhornThap, S. (1996). Report of Study
of Education and Research, 5(1), 107– on Patterns of Process in Promoting
118. Teacher and School Participation for
Prevention and Solution of Problems
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 11
Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Concerning Child Labor in Thailand. Creative Thinking Ablility Senior High


Journal of Research an Humanities. School on Geometry. International
Information Study. Office of National Journal of Advance Research and
Education Commission. Innovative Ideas in Education., 3(2),
Rose, C, M. J. N. (2015). Resolusi Belajar: 3860–3866.
Accelerated Learning for The 21st Wagiran. (2011). Pengembangan Model
Century. In Accelerated Learning for Pendidikan Kearifan Lokal Dalam
The 21st Century. Bandung: Nuansa Mendukung Visi Pembangunan
Cendekia. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Sivasailam Thiagarajan Dorothy a’., ammel 2020 (Tahun Kedua). Jurnal Penelitian
M. I. S. (1974). Instructional Dan Pengembangan N, 3(5), 1–29.
Decelopment For Training Teachers Of Yamin, M. (2008). Desain Pembelajaran
Exception Children. A Sourcebook Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
ERIC, (Mc), 1–193. Jakarta: Persada Pers.
Suastra, I. W. (2005). Merekonstruksi Sains
Asli (Indigenous Science) dalam RIWAYAT HIDUP PENULIS
Rangka Mengembangkan Pendidikan Iik Nurhikmayati, S.Si., M.Pd.
Sains Berbasis Budaya Lokal di Lahir di Majalengka, 17 April
Sekolah: Studi Etnosains pada 1987. Menyelesaikan
Masyarakat Penglipuran Bali. Jurnal pendidikan S1 pada Program
Studi Matematika,
Pendidikan Dan Pengajaran IKIP Universitas Pendidikan
Negeri Singaraja, 3(1), 377–396. Indonesia (UPI) Bandung dan
lulus pada tahun 2009.
Sumartini, T. (2017). Pembelajaran Mood,
Pendidikan S2 pada Program
Understand, Recall, Detect, Elaborate, Studi Pendidikan Matematika PascaSarjana
And Review (MURDER) Berbasis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung
dan lulus pada Tahun 2012. Saat ini bekerja
Proyek Dalam Pembelajaran sebagai dosen tetap di Program Studi Pendidikan
Matematika. Mosharafa: Jurnal Matematika di Universitas Majelangka.
Pendidikan Matematika, 6(3), 397-
Aep Sunendar, M.Pd.
406. DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v Lahir di Ciamis, 13 April 1987.
Menyelesaikan pendidikan S1
6i3.328
pada Program Studi
Tarlina, W., & Afriansyah, E. A. (2016). Pendidikan Matematika
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Universitas Siliwangi
Tasikmalaya dan lulus pada
Melalui Creative Problem Solving. tahun 2010. Pendidikan S2
Eduma: Mathematics Education pada Program Studi
Learning and Teaching, 5(2), 42-51. Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Yogyakarta dan lulus tahun
Nasution, T.K., Surya E., H. S. (2017). An 2015 dengan beasiswa BPPDN Kemenristekdikti.
Analysis of Student’s Mathematical
12 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Anda mungkin juga menyukai