Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA

DISKUSI KELOMPOK

KELAS : A-1.9

KELOMPOK 1

Nama anggota :

1. Ghaitsa Zahira Shofa / 042111233059


2. Amyni Noorwahyu K. / 042111333242
3. Shafa Vania S. / 062111133058
4. Nisa Yusfia Rahma / 072111533034
5. Viora Anindya / 072111533071
6. Salsabila Eka W. / 082111433045
7. Puteri Syarfina A.W. / 122111333030
8. Michael Fernando A. U. / 152111313066

Sumber : Buku MKWU Pendidikan Pancasila

Tugas : Membuat pertanyaan dari bab 4-7

ID meeting

 Meeting ID : 987 926 1650


 Password : ge1K4N

Moderator : Shafa Vania S.

Notulen : Salsabila Eka W.


DAFTAR PERTANYAAN

BAB 4

1. Mengapa ideologi digunakan sebagai bekal dan jalan bagi sebuah negara untuk
menemukan sebuah identitas?
2. Apa pentingnya ideologi bagi bagi suatu negara? Dan apa yang terjadi jika sebuah
negara tidak memiliki ideologi?
3. Apakah ideologi bisa menjadi kekuatan bagi sebuah negara untuk mencapai sebuah
tujuan yang mereka inginkan?
4. Pancasila sebagai ideologi negara pastinya menghadapi berbagai bentuk tantangan,
salah satunya adalah globalisasi. Bagaimana caranya agar nilai Pancasila sebagai
ideologi tidak luntur meskipun diterpa era globalisasi?
5. Sumber historis Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden
Soekarno menyatakan bahwa pada kurun waktu 1960--1965, Soekarno lebih
mementingkan konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) sebagai
landasan politik bagi bangsa Indonesia. Mengapa Soekarno setelah memilih pancasila
berganti ke konsep nasakom? apa yang melandasinya?
6. Pada beberapa periode pemerintahan presiden pancasila sebagai ideologi mengalami
berbagai hal. Pada pidato Presiden Habibie tanggal 1 Juni 2011 berbunyi, “......sebagai
akibat dari traumatisnya masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu
yang mengatasnamakan Pancasila. Semangat generasi reformasi untuk menanggalkan
segala hal yang dipahaminya sebagai bagian dari masa lalu dan menggantinya dengan
sesuatu yang baru”. Berdasarkan kutipan tersebut mengapa masyarakat bisa sampai
trauma pada kekuasaan di masa lalu? Lalu pemyalahgunaan jenis apa yang dilakukan
para petinggi dengan menngatasnamakan Pancasila?
7. Pada masa era reformasi, Pancasila sebagai ideoloi negara mengalami pasang surut
dengan ditandai beberapa hal, seperti: enggannya para penyelenggara negara
mewacanakan tentang Pancasila, bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari
kurikulum nasional. Mengapa penyelenggara negara enggan untuk mewacanakan
pancasila?
8. "Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut"
dari segala unsur yang disebutkan, bagaimana kita sebagai mahasiswa dan masyarakat
Indonesia mencegah terjadinya hal hal yang mempengaruhi Pancasila ?
9. Cara atau contoh seperti apakah yang dimaksud untuk merangsang pikiran masyarakat
untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru?
10. Upaya seperti apakah untuk merawat Ideologi dari tantangan di masa depan?
BAB 5

1. Apa jadinya apabila permasalahan nasional terjadi di masa sekarang dan apa yang
dilakukan pemerintah/masyarakat untuk mencegah atau solusi untuk sebagai pemecah
masalah?
2. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat atas situasi kehidupan?
3. Pengemban seperti apa yang dibutuhkan agar dapat menjadi kualitas yang real ?
4. Diluar sana masih banyak masyarakat yang acuh tak acuh terhadap lingkungan social.
Lalu bagaimana cara optimal untuk menanamkan nilai-nilai tersebut ke masyarakat
Indonesia ?
5. Pembahasan sila-sila Pancasila sebagai sistem filsafat ada 5 sesuai dengan banyaknya
sila dalam Pancasila. Di sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan” dikatakan bahwa sejarah
menunjukan bahwa kerajaan-kerajaan pra-Indonesia adalah kerajaan feodal yang
dikuasi oleh raja-raja autokrat. Apa maksud dari kerajaan feodal dan raja autokrat.
Jelaskan!
6. Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke dalam 2
kelompok. Kelompok pertama masyarakat awam dan kelompok kedua masyarakat
ilmiah-akademis. Bagaimana masyarakat ilmiah-akademis dapat memahami pancasila
sebagai sistem filsafat dengan teori-teori yang bersifat akademis?
7. Pada awalnya Pancasila merupakan konsensus politik yang kemudian berkembang
menjadi sistem filsafat. Sumber politis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat
diklasifikasikan kedalam dua kelompok. Kelompok pertama meliputi wacana politis
tentang Pancasila sebagai sistem filsafat pada sidang BPUPKI, sidang PPKI dan kuliah
umum Soekarno. Kelompok kedua diwakili Habibie dalam pidato 1 juni 2011 yang
menyuarakan kembali pentingnya Pancasila bagi kehidupan bangsa Indonesia setelah
dilupakan dalam rentang wantu yang cukup panjang. Mengapa Pancasila bisa memiliki
kedudukan sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia dalam dinamika sejarah sistem
politik sejak Orde Lama hingga era reformasi?
8. Pada era Soeharto kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah
yang lebih praktis. Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran
dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Atas dasar
inilah Soeharto mengembangkan sistem filsafat Pancasila menjadi penataran P-4.
Jelaskan pengertian dan maksud dari penataran P-4 yang dikembangkan oleh Soeharto!
9. Banyak bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat, salah satunya yaitu
kapitalisme. Yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal
untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar besarnya.
Lalu jika Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara
berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti monopoli,
gaya hidup konsumerisme dan lain lain. Oleh karena itu, apakah sebaiknya Pancasila
harus berubah menjadi mengekang rakyatnya? Tetapi jika seperti itu maka akan
melanggar Hak manusia. Lantas langkah apa yang tepat untuk menanggulangi masalah
tersebut?
10. Hakikat Pancasila sebagai sistem Filsafat terletak pada setiap silanya. Pada sila kelima,
hakikat sila keadilan terwujud dalam tiga aspek yaitu keadilan, distributif, legal dan
komutatif. Keadilan distributif adalah keadilan bersifat membagi dari negara kepada
warga negara lain. Lalu, apa saja contoh dari keadilan distrubutif di kehidupan sehari-
hari?
BAB 6

1. Etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,


dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam
semua aspek kehidupannya. Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika
keutamaan atau etika kebajikan, meskipun corak kedua mainstream yang lain,
deontologis dan teleologis termuat pula di dalamnya. Namun, etika keutamaan lebih
dominan karena etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh, yaitu
kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan. Berdasarkan definisi tersebut,
seberapa pentingnya etika pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
2. Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan kajian kritis-
rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup tersebut agar tidak terjebak ke dalam
pandangan yang bersifat mitos. Apa saja yang tergolong dalam pandangan bersifat
mitos yang muncul akibat tidak dilakukannya kajian kritis-rasional terhadap etika
pancasila?
3. Pancasila sebagai sistem etika diperlukan dalam kehidupan politik untuk mengatur
sistem penyelenggaraan negara. Sudah dapat bayangkan apabila dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara tidak ada sistem etika yang menjadi tuntunan bagi para
penyelenggara negara, niscaya negara akan hancur. Bagaimana cara mengatasi dan
menghadapi kekacauan apabila pancasila sebagai sistem etika tidak dijalankan dengan
semestinya?
4. Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam hirukpikuk
perebutan kekuasaan yang menjurus kepada pelanggaraan etika politik. Salah satu
bentuk pelanggaran etika politik adalah abuse of power, baik oleh penyelenggara negara
di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan
inilah yang menciptakan korupsi di berbagai kalangan penyelenggara negara. Melihat
masih banyaknya tindak korupsi sampai saat ini, apakah artinya pelanggaran etika
politik masih belum bisa diatasi?
5. Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma dasar
(Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan perundangan-undangan di
Indonesia. Namun, bagaimana jika sebuah peraturan perundang-undangan tidak
menjadikan Pancasila sebagai sumber penyusunannya?
6. Mengapa NKK dianggap sebagai tantangan sistem etika Pancasila?
7. Apa yang dimaksud dengan "Manusia Indonesia" dalam pandangan Orde Baru?
8. Jelaskan urgensi Pancasila sebagai sistem etika!
9. Apa yang dimaksud dengan actus humanus dan actus homini dalam hakikat sila kedua
Pancasila?
10. Apa yang akan terjadi jika suatu kebijakan pemerintahan bertentangan dengan landasan
ideologi suatu negara?
BAB 7

1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi?
2. Seberapa penting nilai Pancasila dalam pengembangan IPTEK? Dan apa dampak jika
pengembangan IPTEK tidak didasari dengan nilai Pancasila?
3. Mengapa dalam pengembangan IPTEK harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila?
4. Bagaimana implementasi nilai Pancasila dalam menyaring dan menangkal pengaruh
buruk globalisasi terhadap pengembangan IPTEK?
5. Apa saja suber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila sebagai dasar
pengembangan IPTEK di Indonesia?
6. Dikutip dari pidato presiden Soekarno pada saat Akademi Pembangunan Nasional di
Yogyakarta, 18 Maret 1962, yang berbunyi “karakter adalah lebih penting daripada ilmu
pengetahuan”. Berilah opini anda terhadap kutipan tersebut!
7. Apa peran nilai-nilai pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan di
Indonesia?
8. Bagaimana agar masyarakat Indonesia percaya pada teknologi yang dibuat dan
dikembangan secara mandiri oleh Indonesia?
9. Kenapa pengembangan iptek harus didasari oleh Pancasila?
10. Bagaimana cara menempatkan Pancasila sebagai nilai dasar perkembangan ilmu
pengetahuan?

Anda mungkin juga menyukai