Oleh :
EKANTORO P. LAKSONO
NIM : 163124731257001
Puji Tuhan penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga
penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
Penulisan tugas akhir sendiri bertujuan guna memenuhi syarat akademis untuk
Tantular.
Dalam penulisan Skripsi Tugas Akhir ini tidak lupa penulis untuk
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
Kampung Vertikal di Tanah Tinggi Jakarta Pusat ini dapat terselesaikan dengan baik
antara lain :
3. Ir. Retno Indriyati, M.M, Dekan Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular.
ii
Jakarta Pusat ini dengan penuh keikhlasan dalam membantu memperlancar
Tugas Akhir.
7. Kedua Orang tua dan Saudara-saudara saya, Terima kasih untuk semua
Pusat.
Ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada semua pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu yang telah memberi dorongan dan motivasi. Penulis
menyadari masih terdapat banyak kekurangan, maka segala saran dan kritik yang
Akhir Perencanaan & Perancangan Kampung Vertikal di Tanah Tinggi Jakarta Pusat
ini. Semoga penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
Ekantoro P. Laksono
NIM : 163124731257001
iii
BAB I
PENDAHULUAN
(BPS) jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2021 bertambah 72 ribu jiwa
Ciliwung.
1
Maka diperlukan tempat tinggal yang layak huni. Karena kebutuhan lahan
sangat minim dan mahal nya harga tanah. Untuk memenuhi kebutuhan
Sumber: www.designboom.com
antara lain :
jakarta pusat
Jakarta Pusat.
2
1.3. Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Sasaran
3
1.4. Manfaat Perencanaan
1.4.1 Subyektif
Arsitektur.
1.4.2 Obyektif
Bab I. Pendahuluan
4
Bab III. Metodologi Perancangan
utilitas.
5
1.6. Kerangka Pikir
PENDAHULUAN
1. Urbanisasi Perkampungan kumuh di Jakarta ada 76 Tanah Tinggi Kec. Johar Baru
2. Kepadatan RW salah satunya perkampungan kumuh Jakarta Pusat RW.004, RW.006
penduduk di Jakarta yaitu perkampungan di dan RW.007 merupakan
3. Permukiman kumuh Kawasan Tanah Tinggi RW.004, RW.006 kawasan Rumah Susun Tanah
dan RW.007. Pemerintah Provinsi DKI Tinggi dan area di sekitarnya.
Jakarta akan menata perkampungan Kawasan tersebut merupakan
kumuh di Jakarta dengan konsep perkampungan kumuh dan padat
community action plan (CAP). CAP penduduk.
merupakan rencana penataan kampung
kumuh yang melibatkan warga
perkampungan tersebut (05/11/2019)
(Kompas.com).
TUJUAN PEMBAHASAN
a. Mendesain Kampung Vertial di Tanah Tinggi Jakarta Pusat agar dapat menjadi acuan desain bagi PEMPROV
b. Desain Kampung Vertikal di Tanah Tinggi dapat mengatasi permasalahan kurangnya fasilitas dan area
DATA
Analisis
FEED BACK
DESAIN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bersifat agraris.
7
2.1.2. Klasifikasi Kampung
klasifikasi, diantaranya :
1. Kampung Swadaya
swadaya yaitu :
cukup jauh.
Bersifat tertutup.
tanam.
8
Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga saja.
2. Kampung Swakarya
yang canggih.
Jalur lalu lintas yang sudah lancar dan jarak tempuh yang
3. Kampung Swasembada
Penduduk padat-padat.
9
Tidak terikat lagi dengan adat istiadat daerah tersebut.
10
2.2. Tinjauan Hunian Vertikal
tanah bersama.
dampak dari kurangnya lahan dan mahalnya harga lahan dan rumah
pemerintah.
11
Kriteria Perancangan Hunian Vertikal (Peraturan Menteri
1. Kriteria Umum
secepatnya.
2. Kriteria Khusus
12
Kampung Vertikal bertingkat tinggi yang direncanakan
Sampah/Kotoran.
13
menggunakan balok anak, dan memenuhi persyaratan
penghuni.
14
harus ditambahkan detail mengenai penggunaan
sealant.
penutup (exposed).
kemudahan perawatan.
bila diperlukan.
15
2.3. Tinjauan Kampung Vertikal
menempati lahan yang cukup luas, oleh karena itu sulit untuk
16
Gambar 2.1. Kampung Vertikal Manusiawi Kampung Pulo
(Sumber:https://medium.com/forumkampungkota/kampungsusunmanusi
awikampung-pulo-4eb363c74b31.html) unduh Juli 2021
kampung.
dari :
1. Community ( masyarakat )
17
b. Row : interaksi penghuni sebanyak baris hunian.
pandang.
2. Informality ( keinformalan )
lah yang akan sering muncul. Hal ini bisa dicontohkan dengan
18
Gambar 2.3. Informality Kampung Vertikal
3. Affordability ( keterjangkauan )
4. Identity ( identitas )
5. Individuality ( kepribadian )
19
kampung yaitu sebuah kepribadian dari masing masing penghuni.
6. Effeciency ( efisiensi )
multifungsi.
7. Diversity ( keanekaragaman )
8. Participatory ( partisipasi )
sebuah kampung.
9. Linkage ( keterkaitan )
20
Seperti pada umumnya, Susana “Kampung” sangat erat
terdapat banyak space” untuk berbagi satu sama lainnya hal ini
21
Gambar 2.4. Suasana Kampung Manusiawi Kampung Pulo
Sumber : https://medium.com/forumkampungkota/kampungsusun-
manusiawi-kampung-pulo-4eb363c74b31.html
22
Sumber : Jakarta Vertikal Kampung
wilayah Kabupaten/Kota.
5. Kualitas bangunan.
23
2.5. Studi Banding Kampung Vertikal
Pradono)
Sumber: http://cobagonzo.blogspot.co.id/2013/07/inverted-
pyramidverticalkampung.Html
24
Kampung Vertikal yang menjadi contoh preseden yaitu
masyarakat.
yang berbeda dari pintu, jendela dan partisi, yang merupakan kunci
B. Pengguna
C. Fasilitas
kampung horizontal.
25
Gambar 2.7. Area Berkumpul Warga
Sumber: http://cobagonzo.blogspot.co.id/2013/07/inverted-
pyramidverticalkampung.Html
26
Gambar 2.8. Organisasi ruang
Sumber: http://cobagonzo.blogspot.co.id/2013/07/inverted-
pyramidverticalkampung.Html
adalah berjualan didekat hunian dan ruas ruas ruang komunal yang
Sumber: http://cobagonzo.blogspot.co.id/2013/07/invertedpyramid-
verticalkampung.Html
27
Dari segi akses parkir secara vertikal juga akan
masyarakat.
Sumber: http://cobagonzo.blogspot.co.id/2013/07/invertedpyramid-
verticalkampung.Html
2.5.2. Konsep Desain Kampung Vertikal Stren Kali Surabaya (Yu Sing)
Stren Kali Surabaya, dimana warga sekitar juga ikut serta dalam
28
akan mengalami perbedaan, seperti hubungan atau interaksi sosial
untuk lansia dan penyandang cacat, dan tentunya masih banyak lagi.
kampung wisata.
29
Pengolahan dan pemilahan sampah bersama.
hias) bersama.
(Sumber : http://rumah-yusing.blogspot.com/2011/01/keberagaman-
kampung-vertikal.html)
(Sumber : http://rumah-yusing.blogspot.com/2011/01/keberagaman-
kampung-vertikal.html)
30
Maksimal 4 lantai. Struktur 2 lantai paling atas menggunakan struktur
atau bambu.
Hunian warga akan terdiri dari beberapa blok kampung vertikal yang
terbuka.
rambat.
suasana menyenangkan.
31
Gambar 2.13. Sketsa Konsep
(Sumber : http://rumah-yusing.blogspot.com/2011/01/keberagaman-
kampung-vertikal.html)
masyarakat umum.
32
Setiap kampung disediakan dermaga untuk aksesibilitas ke
komunal.
33
sustainable building, seperti prinsip yang berhubungan dengan alam
Prinsip sosial dan budaya yang ada pada daerah sekitar masih tetap
terjaga dalam ide perancangan. Apabila ditinjau lebih lanjut, dari segi
selain itu dari segi perawatan juga ekonomis, tidak butuh perawatan
34
BAB III
METODOLOGI
Kec. Johar Baru, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
34
Gambar 3.2. Detail Ukuran Tapak
35
Gambar 3.3. Peta Rencana Zonasi Lokasi Tanah Tinggi
Sumber : http://smartcity.jakarta.go.id/maps/
dijabarkan ke dalam sub zona rumah susun dan rumah susun umum dengan
Pada lokasi termasuk zona R.7 (Gambar 3.4) dengan syarat kegiatan
rumah sangat kecil, rumah kecil, rumah sedang, dan rumah besar dengan
syarat intensitas KDB paling tinggi 60% (enam puluh persen), KLB paling
tinggi 1,8 (satu koma delapan), dan ketinggian paling tinggi 3 (tiga) lantai,
36
Gambar 3.4. Peta Zonazi Wilayah Tanah Tinggi
Sumber : https://konsultangue.com/konsultangue-chek-zonasi/
a. Survey Lokasi
Bentuk tapak
Topografi
Hidrologi
Klimatologi
Ukuran tapak
Vegetasi
Drainase
37
2. Keadaan lingkungan sekitar tapak, meliputi :
Kebisingan
b. Studi banding
tujuan agar hasil perancangan dapat lebih baik dari hasil studi
banding.
a. Jurnal
b. Buku-Buku
3.4. Analisa
38
sebuah bentuk wacana dan wawasan yang mudah dipahami malalui
hal yang sangat penting. Karena analisis merupakan sudut pandang yang
analisis dalam bab ini dibagi menjadi 5 (lima) bagian, yaitu analisis tapak,
yaitu :
atau potensi yang ada pada lokasi. Analisis tapak juga berfungsi untuk
39
antar ruang. Dengan adanya analisis fungsi diharapkan perancangan ini
dapat memenuhi kabutuhan ruang yang sesuai dengan pelaku dan aktifitas
bentuk dasar bangunan yang serasi dan saling mendukung. Selain itu juga
fungsi yang ada pada bangunan dan tapak. Dari analisis ini nantinya akan
dengan tema.
bangunan, tapak dan lingkungan sekitar. Selain itu analisis ini merupakan
40
3.4.5. Analisis Utilitas
sebagainya.
41