Anda di halaman 1dari 31

PERHITUNGAN DASAR STATISTIKA

OLEH :

IDA BAGUS MADE SURYATIKA

PROGRAM STUDI FISIKA F. MIPA


UNUD
2016

1
Absraksi

Dapat diselesaikan secara narasi diskriptif suatu tinjauan tentang pengetahuan dasar
statistika. Statistika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang dapat membantu kalangan
saintis maupun sosialis untuk menyelesaikan penelitian mereka. Tulisan ilmiah ini mengambil
kajian bagaimana statistika berperan pada suatu hipotesis penelitian. Peran statistik terlihat
dari bagaimana suatu populasi ditentukan, ditariknya sampel dari populasi tersebut hingga
ditampilkan beberapa pemikiran ilmuwan dalam menentukan jumlah sampel. Setelah jumlah
sampel diketahui maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti.
Akhirnya tulisan ini juga ditampilkan contoh sebagai pemikiran selanjutnya.

Kata kunci : statistika, populasi, sampel, hipotesis, uji hipotesis

2
PRA KATA / KATA PENGANTAR

Sebagai manusia yang penuh dengan kekurang sempurnaan penulis merasa sangat
bersyukur dan menundukan kepala kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widi Wasa karena dengan
kasih- sayangNya makalah ini selesai walaupun sangat terlambat dan penuh kekurangan. Isi
dan keterangan serta kajian yang ada dalam makalah ini penulis harapkan dapat membantu
para pembaca yang tertarik pada penyelesaan hipotesis penelitian pada sampel besar.
Penyajian dalam makalah menggunakan sistimatika yang sederhana serta untuk memudahkan
pemahaman isi dari tulisan ini, pada bagian pembahasan ditampilkan contoh sederhana yang
mudah dimengerti oleh pemula. Sebagai penulis dengan amat sangat berharap tulisan ilmiah
ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dalam memahami masalah statistik sederhana.
Disamping itu penulis juga berharap tulisan ini dapat nilai tambah dan membantu untuk
memahami perhitungan dasar statistika bagi para pembaca. Melalui kesempatan yang baik ini
juga tidak lupa diucapkan terima kasih untuk teman- teman dan pihak- pihak yang telah
berkenan membantu dan memberi dukungan bagi terselesaikanya makalah ini.
Dengan hati yang lapang mohon dimaafkan segala kekurangan yang ada didalamnya,
mengingat sangat terbatasnya pengalaman penulis dalam memahami statistik, berkenaan
dengan itu sebagai manusia biasa penulis berharap pembaca dengan penuh keiklasan
memberikan masukan dan kritikan yang bersifat untuk perbaikan makalah ini dimasa yang
akan datang.

Jimbaran, 5 Mei 2016

Penulis

3
Daftar Isi
Halaman
Judul...................................................................................................................i
Abstaksi..............................................................................................................ii
Kata Pengantar/prakata ............................................................................... .... iii
Daftar Isi ..................................................................................................... .... iv
Daftar putaka......................................................................................................v

BAB I Pendahuluan .................................................................................... ...... 1


1.1. Latar Belakang ..................................................................................... ...... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... ...... 7
1.3 Tujuan ................................................................................................... ...... 7
1.4 Manfaat Makalah ................................................................................... ...... 7

BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................ ..... .8


2.1. Pemahaman statistik dan statistika. ..............................................................8
2.2. Pengertian analisa statistika parametrik dan non parametrik.................... ..11
2.3. Besaran yang ada dalam statistika......................................................... ......14
2.4. Populasi, Sampel dan pengujian normalitas.......................................... ......15
2.5. Teknik Pengambilan sampel.........................................................................16
2.6. Penyajian data dalam statistik......................................................................18
2.7. Pengertian Hipotesis.................................................................................... 19
2.8. Kegunaan Hipotesis......................................................................................20
2.9. Macam- macam pengujian Hipotesis............................................................21
2.10 Langkah- langkah Pengujian Hipotesis........................................................22

BAB III Pembahasan ................................................................................... .... .. 24


3.1 Analisis data statistika................................................................................ .. 24
3.2. Pengujian Hipotasis.................................................................................. ....25
3.3. Contoh Pengujian Hipotesis .................................................................. ......26

BAB IV Kesimpulan dan Saran.......................................................................... 29


4.1. Kesimpulan ................................................................................................. 29
4.2. Saran ........................................................................................................... 29

4
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Setiap komponen masyarakat dalam kegiatan setiap hari, sangat banyak dijumpai

permasalahan dan tindakan kita dalam berbagai hal, baik yang didapat secara logika maupun

praktis dapat dideskripsikan dalam bentuk angka atau keterangan yang secara sederhana kita

sebut sebagai data. Keterangan berupa data yang diperoleh biasanya tidak teratur dan

kompleks sehingga sulit dipahami atau dimengerti. Data-data atau keterangan itu harus

diproses secara matematis dan statistik sehingga teratur dan mudah dimengerti pembaca.

Pengolahan data inilah memerlukan suatu ilmu yaitu statistika.

Untuk memperoleh keterangan atau data tersebut, diperlukan suatu riset/ penelitian

maupun surve. Riset atau surve dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara baik praktis

maupun secara ilmiah. Hasil penelitian berupa data harus diuji dengan berbagai langkah-

langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebagai gambaran sementara atau jawaban

sementara dari hasil pengolahan atau analisa data tersebut akan dirumuskan dalam langkah-

langkah yang mudah dipahami dan dimengerti. Rumusan atau langkah- langkah ilmiah yang

dapat membantu tentang hasil penelitian tersebut dinamakan Hipotesis. Walaupun sifatnya

sementara hipotesis dapat menjadi kesimpulan dan acuan sementara terhadap permasalahan

yang diteliti atau riset dengan tingkat kebenaran yang tinggi. Riduwan (2009),

mengungkapkan bahwa tidak semua rencana atau proposal penelitian maupun hasil penelitian

memiliki hipotesis. Penelitian yang lengkap adalah harus memiliki rumusan masalah.

Rumusan masalah dan Hipotesis dalam penelitian saling tergantung, karena setiap rumusan

masalah dalam hipotesis memiliki jawaban. Hipotesis dirumuskan berdasarkan pada rumusan

masalah penelitian yang diajukan. Rumusan masalah dapat dianalisa atau dilakukan akan

tergambar pada hipotesis. Hipotesis yang baik diuji berdasarkan data yang dikumpulkan dan
5
diolah oleh peneliti. Jadi rumusan masalah dan hipotesis harus dirumuskan dengan kalimat

efektif, jelas, dan tidak menimbulkan banyak penafsiran. Hipotesis harus spesifik sehingga

terukur dan mudah dipahami. Perbedaan rumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian

terlihat dari bentuk kalimatnya. Rumusan masalah berbentuk kalimat tanya dan hipotesis

berbentuk kalimat pernyataan.

Popham dan Sirotnik menyatakan, hipotesis dapat dilihat dari korelasi antar satu atau

lebih variabel yang ada, sehingga menjadi jawaban, dugaan atau kesimpulan sementara yang

harus terbukti kebenarannya. Dalam teori ini fungsi hipotesis merupakan jawaban atau dugaan

yang mempunyai nilai benar, atau dapat saja bernilai salah. Penolakan terhadap hasil uji

hipotesis jika salah atau palsu, dan dapat diterima jika semua variabel membenarkannya.

Penolakan dan diterimanya Hipotesis sangat tergantung kepada hasil uji penelitian dan analisa

statistiknya terhadap variabel atau data yang didapat. Hipotesis juga disebut sebagai konklusi,

yang bersifat sangat sementara, oleh sebab itu hipotesis tidak dibuat dengan sembarangan,

tapi harus atas dasar pengetahuan dan analisa yang baik. Pengetahuan dan analisa didapat dari

permasalahan yang dirumuskan dari penelitian pendahuluan, dengan pertimbangan logika,

maupun dari hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan sendiri. Pernentuan hipotesis

penelitian mulai dirumuskan setelah melakukan telaah dari kajian pustaka yang mendukung

latar belakang penelitian. Telahaah dari pustaka dilakukan agar mendapatkan hipotesis

penelitian dapat menjadi ringkasan dari kesimpulan teoritisnya. Hipotesis yang dirumuskan

tersebut akan diuji sehingga penelitian ini terbukti.

Hipotesis yang efektif adalah rumusan hipotesis yang sebagian besar atau semuanya

diterima. Hipotesis yang diterima adalah hipotesis yang telah diuji kebenarannya. Hipotesis

yang kurang efektif adalah hipotesis yang ditolak. Uji hipotesis diharapkan dapat membantu

dalam penetuan sehingga dapat mengambil keputusan atau kesimpulan penelitian agar dapat

diterima sebagai teori baru. Uji hipotesis dapat diterjemahkan sebagai suatu simpulan dengan

6
perkiraan benar, serta dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan atau mengambil

keputusan dalam penelitian. Pengambilan keputusan didasari oleh hasil tes dan uji awal

mengunakan data hasil riset, maupun surve dan pengolahanan atau analisa. Uji hipotesis

berguna untuk membantu pengambilan keputusan sehingga menghasilkan akurasi, ketelitian

dan ketepatan yang bisa dipertanggungjawabkan. Latar belakang yang terdiskripsi pada

pendahuluan ini dapat memberikan pertanyaan bagi penulis sehingga dapat dijadikan

rumusan masalah dalam tulisan ini.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah teknik penetuan sampel dalam uji hipotesis ?

2. Bagaimana teknik penetuan sampel uji hipotesis pada contoh sampel besar?

1.3. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui penerapan hipotesis pengujian satu rata-rata dalam contoh sampel

besar.

2. Untuk mengetahui penerapan hipotesis pengujian beda dua rata-rata dalam contoh

sampel besar.

3. Untuk mengetahui penerapan hipotesis dalam pengujian parameter rata-rata .

1.4. Manfaat Makalah

Manfaat penulisan makalah ini adalah para pembacanya dapat mengetahui dan

memahami perhitungan dasar statistika yang berguna dalam uji hipotesis dalam penelitian.

7
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1. Pemahaman Statistik dan Statistika

Untuk memahami tentang staistik akan ditajau beberapa pengertian yang dikenal

dalam ilmu statistik, akan diuraikan secara morfologi atau pengertian bahasanya:

Kata statistik (statistic) adalah kata asing dari asal kata state dengan pengertian tempat

atau negara. Kata state dikaitkan atau diartikan negara karena, pengumpulan keterangan

tentang keadaan wilayah, keterangan tentang penduduk, keterangan tentang penghasilan

penduduk, keterangan pertambahan penduduk, keaman dan lain- lan adalah merupakan

kepentingan negara atau kekuasaan dari negara. Ketarangan itu terkumpul di lingkungan

negara dan kekuasaan dalam jumlah yang benyak dan komplek sehingga dalam pengumpulan

dan pengolahannya memerlukan alat yang sederhana dan mudah digunakan. Dari situasi

itulah timbul instrumen untuk mengolah data atau keterangan yang dinamakan statistic.

Intrumen baru ini tidak hanya terfokus pada satu bidang data tetapi semua baik data atau

keterangan dalam bentuk sain dikenal dengan statistika sain, dan bidang sosial dikenal dengan

ststistik sosial sejalan data atau keterangan yang dikumpulkan oleh negara. Jadi statistic dapat

dimanfaatkan sesuai dengan jenis dan lingkup keterangan atau data yang terkumpul. Suatu

contoh, statistik bidang sosial, penghasilan penduduk Indonesia rata-rata Rp. 2.500.000,00

setiap bulan, tingkat inflasi semester kedua tahun 2016 rata-rata 2,5% , bunga deposito tahun

2016 rata-rata 1,3% perbulan, sampai akhir tahun 2015 penduduk Indonesia yang masih

digolongkan tertinggal di pedesaan rata-rata 30%, penganut agama Hindu di Bali pada tahun

2015 di seluruh kabupaten rata-rata 90%, contoh statistik sain, jumlah pengidap penyakit

kanker serviks pada ibu- ibu usia produktif sampai akhir tahun 2015 di Indonesia meningkat

sebanyak 2, %. Biro pusat statistik mencatat pada tahun 2016 semester ke- 3 perkembangan

8
harga daging sapi naik 2% perbulannya,dan masih banyak data atau keterangan lain yangm

enggunakan istilah staistik. (Burhan Nurgiyanto dkk, 2000)

Contoh data yang diberikan di atas didapat dari melihat atau mengamati dan meneliti

kemudian diolah menggunakan perhitungan matematis dan statistik oleh para ahli sehingga

mudah kita pahami maksudnya. Keterangan atau istilah statistik yang tersaji dalam contoh

diatas awal mulanya adalah data yang didapat atau dikumpulkan dari lapangan tidak langsung

dapat ditampilkan dalam bentuk rata-rata, prosentase, jumlah seperti itu, tapi digambarkan

dalam bentuk tabel atau diagram dengan disertai keterangan tabal atau diagram pada bagian

bawahnya. Tabel, diagram atau gambar grafik dan gambar statistik lain harus diberi nama

sehingga mudah dipahami para pembaca. Penamaan atau judul tabel, diagram atau grafik

disesuaikan dengan model data yang tampilkan. Contoh nama tabel, nama diagram dan nama

gambar : Tabel 2.1.Data Statistik Sesnsus Penduduk tahun 2015, Gambar 2.1. Statistik Dosen

dan pegawai kontak F.MIPA Unud tahun 2016, Gambar 4.5 Statistik Pengeluaran Keuangan

program studi Fisika tahun 2016, Gamabr 3.6. Statistik penggunaan laboratorium Fisika

Dasar, Tabel %.1. Statistik Peserta Keluarga Berencana didesa Tegal Kertha , Gambar 4.7.

Statistik banyaknya Dosen matematika yang meneliti matematika, dan masih banyak contoh

lain nama tabel dan diagram atau gambar grafik yang mudah kita jumpai pada instansi atau

perusahaan.

Contoh – contoh diatas merupakan sebagian kecil dari peran statistik. Peran statistik

seperti itu di sebut statistik dalam arti sempit. Salah satu difinisi lain dari statistik arti sempit

adalah statistik deskriptif yaitu statistik yang berfungsi sebagai instrumen untuk menyajikan

angka- angka atau keterangan dalam bentuk tabel, diagram, histogram, poligon dengan

perhitungannya dalam bentuk rata- rata, nilai tengah, modus simpangan termasuk nilai

regresinya.

9
Statistik yang dimanfaatkan sebagai model atau intrumen untuk mengumpulkan data,

memproses dan pengolahan data, menetukan keputusan atau kesimpulan dan mengeksekusi

suatu keputusan berdasarkan analisa data dan keterangan yang terkumpulkan disebut sebagai

statistik dalam arti luas. Dalam arti luas Statistik dapat diartikan sebagai penyaji data meliputi

statistik dalam arti sempit disertai dengan hasil analisanya. Statistik dalam arti luas disebut

statistika.

Contohnya: statistik parametrik dan nonparametrik.

Perkembangan selanjutnya statistika menjadi bagian yang sangat menarik. Dalam

bidang matematika dikenal, statistika matematis yaitu ilmu pengetahuan yang berperan dalam

mempelajari dan menemukan latar belakang penurunan sifat-sifat suatu model matematika,

dalil-dalil, rumus-rumus sehingga dapat direalisasikan ke dalam model matematika. Statistika

lain adalah statistika praktis yaitu, penerapan teori statistika kedalam berbagai bidang ilmu.

Perkembangan selanjutnya sesuai bidang ilmu dimana dimanfaatkan, nama statistika pun

berrubah- ubah sesuai bidang tersebut, seperti statistika fisika, stistika biologi (biostatistika),

statistika kedokteran, statistika sosial. Dalam memahami statistika banyak istilah yang

sebaiknya dikenal dan dipahami. Pengetahuan kunci yang dapat membantu para pecinta

statistika adalah statistika praktis dan memperkuat dasar-dasar statistika matematis kemudian

baru mulai melangkah pada pengetahuan statistika parametrik dan nonparametrik. Ada

beberapa para ahli memberikan pengertian dan mengartikan statistika sebagai berikut:

1. Menurut Prof.Drs.Sutrisno Hadi,MA, statistika diartikan suatu instrumen atau cara

pengolahan data atau keterangan. Kesimpulan yang diambil dari pengolahan data tersebut

didasarkan pada keputusan-keputusan yang logic.

2. Menurut Prof.Dr.H.Agus Irianto, memberikan pandangan, statistika adalah himpunan

langkah atau tahap dan aturan yang memiliki korelasi dengan pengumpulan, pengolahan

10
atau Analisis data atu keterangan yang ada. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan

pandangan penelitinya.

3. Ir. M. Iqbal hasan, MM., mengemukakan pendapatnya yaitu statistika merupakan ilmu

yang mempelajari sumber dan pengolah data.

4. Stoel dan Torrie berpendapat statistika merupakan metode bersifat induktif yaitu dapat

memberikan cara-cara untuk menilai ketidaktentuan dari suatu kesimpulan yang diolah

dari data yang ada.

5. Anto dajan memberikan pandangan bahwa statistika diartikan sebagai metode dan dalil

untuk mengolah dan memproses data kwantitatif sehingga bilangan tersebut memberikan

kesimpulan.

6. S. Yitnosumarto, mengartikan statistika sebagai studi informasi yang memanfaatkan

metodologi dengan teknik perhitungan dalam menjawab permasalahan praktis aplikasi

yang ada atau terkumpul dari berbagai sumber kemudian ditarik suatu kesimpulan. Dan

masih banyak arti dan pengertian lain tapi masih mempunyai benang merah yang sama.

2.2. Pengertian Analisa Statistika Parametrik dan non parametrik

Data yang terkumpul dalam bentuk : (1) slang atau periode, (2) grafik normal, (3) satu

jenis, (4) ditentukan secara tidak tentu atau acak, dan (5) garis lurus disebut Statistika

parametrik. Data yang terkumpul dalam betuk parametrik diolah dengan statistika parametrik

meliputi: (a) uji atau tes hipotesis, (b) regresi, (c) korelasi, (d) uji t, dan anova. Jadi statistika

parametrik diartikan sebagai ukuran tentang parameter, atau ukuran seluruh populasi dalam

penelitian. Ukuran populasi ditentukan dari apa yang terdapat di dalam sampel diesebut

karakteristik populasi. Syarat umum statistika parametrik, adalah distribusi normalitas. Syarat

dapat penuhi, karena: 1. Secara teori karakteristik populasi mengikuti model distribusi

normal; 2. Nilai baku statistik yang digunakan untuk uji hipotesis berdasarkan model

distribusi normal. Syarat lain yang harus ada, seperti kehomogenan atau kesamaan, kelinieran

atau garis lurus dipenuhi disesuaikan dengan hipotesis yang akan diuji.
11
Statistika tidak parametrik digunakan dalam penelitian dengan jumlah data kurang

dari 30, disebut tidak linier. Data yang memanfaatkan analisa statistika nonparametrik

meliputi : Tes binomal, tes chi kuadrat, dan tes Kolmogorov-Smirnov, tes tanda, tes

wilcoxon, tes median dan lain- lain. Dalam hal ini statistika tidak parametrik dapat

diartikan statistika yang tidak memperhatikan besaran atau nilai dari satu atau lebih

parameter dalam populasi. Statistika tidak parametrik dapat dimanfaatkan karena

analisis parametrik kurang konsisten, sehingga tidak terikat dengan model

distribusinya. Disamping itu statistika menggunakan sampel relatif kecil. Validitas

pada statistika tidak parametrik tidak tergantung pada model peluang dari populasi.

Data yang dipakai lebih banyak berskala ukuran angka atau tidak. Statistika juga

dapat diklisifikasi dalam aplikasi pemanfaatannya :

1. Berdasarkan Isi yang dipelajari, statistika diklasifikasikan :


a. Statistika teoritis yaitu statistika yang mengandung penyelesaian permasalahan secara
teoretis, jadi yang dimanfaatkan adalah statistika teoretis atau matematis. Materi yang ada
antara lain; penurunan sifat-sifat, potulat- postulat, rumus dan membuat permodelan serta
bentuk lainnya yang beberbentuk teori dan matematika.
b. Statistika terapan dikenal dengan metode statistik. Aturan, rumus, dan sifat yang
ditemukan pada teori statistika, diambil dan dimanfaatkan dengan dipilih mana yang
diperlukan dalam bidang pengetahuan serta sedang diminati. Pada statistika terapan tidak
dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus- rumus, aturan- aturan ataupun sifat-sifat tersebut.
Yang terpenting dalam statistika ini adalah bagaimana dan untuk apa metode statistika
digunakan.
2. Berdasarkan aktivitas yang dilakukannya statistika diklasifikasikan :

a. Statistika deskripsi disebut teknik statistika yaitu statistika yang bermanfaat dalam

memberikan informasi mengenai data terkumpul dan tidak untuk menguji hipotesis.

Kesimpulan ditarik berdasarkan interferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih

besar dalam populasi. Statistik deskripsi biasanya dipergunakan untuk menyajikan dan

menganalisis data agar lebih bermakna dan komunikatif dan disertai perhitungan yang lebih
12
bersifat menjelaskan keadaan dan atau sifat khusus data yang bersangkutan (Burhan

Nurgiyantoro dkk).

Statistik deskripsi adalah statistika yang berisikan pengambilan data, penyusunan data,

pengolahan data. Data yang telah diproses dan diolah akan disajikan dalam bentuk gambar

tabel, grafik, ataupun diagram, dengan maksud agar memberikan hasil yang teratur ringkas,

dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa. (M. Subana dkk.).

Statistika deskripsi berguna untuk menampilkan data, mengolah data, dan

menganalisa data dalam bentuk kelompok tertentu, tidak bisa digunakan dalam merumuskan

kesimpulan yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar. Ini artinya kesimpulan yang

dirumuskan dari statistika deskripsi berlaku untuk kelompok sampel saja dan tidak untuk

merumuskan atau mengambil kesimpulan yang berlaku untuk sampel kelompok lain dan

keseluruhan populasinya.

Jenis besaran statistika yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik sampel

ialah: ukuran kecenderungan sentral atau terpusat; Ukuran variasi ; Ukuran letak; koefisien

korelasi. Walaupun statistika deskriptif ini hanya menyajikan karakteristik sampel, tetapi

statistika deskriptif adalah merupakan dasar untuk menganalisa dan melakukan inferensi

karakteristik populasi.

b. Statistika inferensial atau disebut simpulan statistik adalah statistika yang berkorelasi

dengan analisis data (sampel). Kesimpulan ditarik berdasarkan simpulan (inferensi) yang

digeneralisasikan kepada seluruh subyek tempat data diambil (populasi) (Burhan

Nurgiyantoro dkk). Statistika inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan

kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah. Statistika inferensial

atau statistika induktif bertujuan untuk menyajikan dan menganalisa data kelompok.

Keputusan diambil dari kesimpulan, prinsip tertentu yang berlaku bagi kelompok yang lebih

besar (populasi) dan juga berlaku bagi sampel. Contoh statistika inferensialatau simpulan

13
ststistika ini adalah statistik parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik merupakan

statistika inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu parameter populasi atau lebih

dan umumnya membutuhkan data yang skala pengukuran minimalnya adalah interval dan

rasio.

3. Ditinjau dari besarnya jumlah variabel yang ada statistika dapat digolongkan :

a. Statistika Univarian: analisa statistika satu variabel tergantung/ dependent

b. Statistika Multivarian: teknik analisa statistik yang melibatkan lebih dari satu variabel

tergantung sekaligus.

2.3. Besaran yang ada dalam statistika

Pemanfaatan statistika dalam berbagai bidang juga membawa kita pada besaran yang

sering dimanfaatkan dalam perhitungan dasar statistika yaitu :

1. Frekuensi dilambangkan f adalah jumlah individu atau sampel yang berdasarkan jumlah

nilai yang muncul dalam kelompok data,

2. Jumlah Frekuensi alah n, yaitu jumlah individu total individu/ sampel yang muncul pada

sustu populasi

3. Frekuensi kumulatif (fk) adalah banyaknya data/ sampel yang muncul di bawah atau di

atas skor / nilai yang ditentukan dari frekwesi yang ada.

4. Frekuensi relatif (fr) atau f(%) adalah persentase dari fk

5. Kelas interval (Ki) adalah slang atau periode nilai pada tiap-tiap kelas/ kelompok sampel

6. Frekwensi kelas interval adalah jumlah kelas interval yang diperlukan untuk

mengelompokkan suatu perangkat data, 1 + 3,3 log n

7. Rentang (R) adalah selisih antara nilai tertinggi pada suatu kelas dengan skor terendah

dari kelas itu.

14
8. Panjang Kelas Interval (p) adalah jarak/banyaknya skor atau nilai yang tercakup dalam

tiap-tiap kelas interval.

9. Batas Kelas Bawah (Bb) adalah nilai minimum pada suatu kelas

10. Batas Kelas Atas (Ba) adalah nilai maksimum pada suatu kelas

11. Batas Kelas/Batas nyata adalah batas bawah kelas yang bersangkutan dikurangi setengah

(0.5)

12. Batas Kelas/Batas nyata adalah batas Atas kelas yang bersangkutan ditambah setengah

(0,5)

13. Nilai tengah kelas (Xi) adalah nilai yang membagi kelas yang bersangkutan menjadi dua

bagian yang sama besar,( X/2)

2.4. Populasi, Sampel, dan Pengujian normalitas

Pengetahuan tentang statistik memberikan kita banyak pengetahuan dan manfaat

terutama bagi peneliti muda seperti mahasiswa atau kalangan yang tertarik pada pengetahuan

tentang pengambilan suatu kesimpulan melalui data dan analisanya. Pengguna sebaiknya

memahami juga istilah dalam suatu penelitian yaitu :

1. Populasi, dalam suatu penelitian parametrik maupun non parametrik dipeolrh data

yang sangat banyak dan luasannya sangat besar. Data yang diperoleh tersebut

merupkan daerah yang umum ( general). Daerah atau data ini disebut populasi. Juga

berarti sebagai daerah atau wilayah umum atau terluas atau terbesar dalam suatu yang

akan diteliti atu disorve, populasi terdiri dari obyek/subyek dengan kualitas dan

karakteristik tertentu dan ditetapkan penelitian atau surve untuk diketahui korelasinya

dan kemudian akan diberikan interperestasi atau ditarik kesimpulan.

2. Sampel, sebagian dari wilayah populasi disebut sampel. Sampel merupakan bagian

dari populasi akan tetapi jumlah yang pengambilannya dapat mewakili keseluruhan
15
populasi. Sampel mempunyai karakteristik yang sama dengan ciri- ciri dalam

populasi. Sampel yang baik adalah kecil dan mewakili keseluruhan populasi, sehingga

dalam memberikan interperestasi, dan hasilnya merupakan kesimpulan yang diterima

oleh keseluruhan populasi yang ada.

2.5. Teknik Penetuan Sampel

Penetuan sampel dari populasi yang ada dalam penelitian sangat memegang peran

karena sampel yang digunakan merupakan keseluruhan populasi yang ada. Pengambilan

sampel disebut juga sampling, ada beberapa cara pengambilan sampel:

2.5.1. Sampling Probabilitas, adalah teknik penetuan sampel dengan setiap unsur/anggota

populasi diberikan peluang sama dipilih menjadi anggota sampel meliputi :

1. Pengambilan sampel Acak Sederhana, adalah teknik penetuan sampel

dengan cara acak dari populasi yang ada. Pengambilan sampel jenis ini strata/

tingkatan dalam populasi tidak diperhatikan. Teknik pengambilan sampel acak ini

dilakukan untuk yang homogen.

2. Pengambilan sampel acak bertingkat proporsional , teknik penetuan sampel

model ini dilakukan jika data tidak homogen dan bebentuk strata secara

proporsonal.

3. Sampling acak bertingkat tidak proporsional, teknik penetuan sampel ini

dilakukan pada populasi yang tidak homogen dan memiliki strata tidak

berurutan.

4. Sampling berkelas/ berkelompok, adalah teknik penetuan sampel secara

cluster atau kelompok dilakukan jika objek yang diteliti terjadi pada daerah
16
yang sangat luas, misal penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten,

teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara, sampel ditentukan

bertahap dari wilayah luas, menyempit misal ditentukan dari Negara,

menyempit wilayah propinsi lalu wilayah kabupaten, setelah ditentukan

sampel pada wilayah yang paling sempit sampel dipilih secara acak.

2.5.2. Pengambilan sampel tidak probabilitas, adalah teknik penetuan sampel dengan tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap anggota poulasi untuk dipilih menjadi sampel.

Sampel dipilih tidak acak, peneliti memiliki peran yang besar pada teknik ini. Nonprobability

Samling diantaranya:

1. Sampling Kuota, teknik penetuan sampel jenis bagian/ jumlah adalah teknik

untuk menentukan sampel dari populasi yang ada dengan memilih ciri

tertentu sampai bagian/ jumlah yang diinginkan peneliti. Contoh teknik

pengambilan sampel kuota adalah: penelitian kenyaman layanan dilakukan

terhadap 100 orang pembeli mobil jenis avanza, jadi pengambilan sampel

dianggap selesai jika jumlah yang diinginkan yaitu 100 orang.

2. Sampling Insidental, teknik penetuan sampel insiden adalah sampel

ditentukan berdasarkan insiden atau kebetulan bertemu dan menurut

peneliti dipandang memnuhi kreteria dan cocok.

Cukup banyak teknik pengambilan sampel ditampilkan pada tinjauan ini, sehingga

peneliti pemula dapat memilih sesuai penelitian yang akan dilakukan. Setelah teknik

pengambilan sampel dipahami maka yang tidak kalah pentingnya dalam penelitian adalah

sajian data. Tampilan sajian data oleh seorang peneliti pada suatu gambar atau laporan

17
memegang kendali sendiri sehingga penelitiannya menjadi menarik dan ingin dibaca. Berikut

akan ditinajau sekilas teori penyajianan data dalam suatu penelitian.

2.6. Penyajian data dalam Statistika :

Untuk lebih mengenal statistika dari pengetahuan yang sederhana bisa kita lihat dari

tampilan data yang kita lihat atau analisa pada suatu penelitian. Ada beberapa tampilan data

yang sudah dikenal oleh banyak peneliti dan pemerhati statistika. Dalam penelitian kata data

selalu kita dengar, disamping istilah lain seperti populasi, sampel, distribusi, pengolahan data

dan lain- lain. Sebelum mengetahui penyajian data ada baiknya kita sepakati arti dari suatu

data. Data dapat didefinisikan sebagai keterangan atau fakta hasil penggalian baik percobaan

atau eksperimen maupun wawancara juga secara kuisoner menganai suatu permasalahan yang

diteliti. Data ada 2 jenis yaitu: Data ada kualitatif seperti, rusak, baik benar, puas, sehat, dan

lain- lain. Data kuantitatif seperti, 1,2,3,4,5,6,5,6,7,7,7,7. Data nilai ujia akhir semester genap

mahasiswa matematika, data hasil ujian masuk perguruan tinggi negri se- Bali tahun 2016.

Dan lain- lain . Data kwantitatif adalah data berbentuk bilangan atau angka.

Data kwantitatif yang didapat dari sumber data dapat disajikan dalam bentuk tabel,

gambar, diagram. Mendapatkan data kantitatif dari sumber data ada kontinu dan cacahan atau

diskrit.

Data kwanntitatif dapat digolongkan dalam 2 jenis data :

1. Data ukuran tertentu (kontinu) yaitu data yang diperoleh dengan cara mengukur dengan

satuan tertentu, misalnya masa satuan Kg., tinggi suatu tempat, satuannya meter, suhu

suatu tempat derajat Celsius dan lain- lain. Contohnya : tinggi menara 30 m, berat badan

50 kg dll.

18
2. Data cacahan ( deskrit) yaitu data yang diperoleh dengan cara menghitung. Contohnya :

jumlah mahasiswa yang membawa sepeda motor ada 30 anak, Program studi Fisika

mempunya rombongan belajar 8 rombel, jumlah penilti statistika di fisika 15 orang

Data dapat disajikan dalam bentuk Diagram Batang, Diagram Lingkaran dan

diagram Garis. Diagram Batang adalah penyajian data statistik yang menggunakan persegi

panjang atau batang dengan lebar batang samadengan jarak antara batang yang satu dengan

yang lainnya, serta dilengkapi dengan skala sehingga ukuran datanya dapat dilihat dengan

jelas. Diagram Lingkaran adalah penyajian data statistic dengan menggunakan gambar yang

berbentuk daerah lingkaran. Diagram Garis adalah penyajian data statistic dengan

menggunakan gambar berbentuk garis lurus. Diagram batang daun yaitu teknik penyajian data

dalam bentuk batang dan daun yang bertujuan untuk menampilkan data yang akurat darai

suatu opservasi. Diagram kotak garis (DKG) adalah diagram yang berupa kotak dan garis

dengan ketentuan.

2.7. Pengertian hipotesis

Hipotesis berasl dari 2 kata yang dapat diartikan sebagai adalah pernyataan atau kalimat

bersifat jawaban sementara dari rumusan permasalahan yang ada. Hipotesis dapat bernilai

benar dan bisa salah, pernyataan hipotesis mempunyai hubungan yang sangat penting dengan

rumusan masalah dalam suatu penelitian. Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat

tanya. Hipotesis dirumuskan dalam kalimat penyataan. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai

simpulan sementara. Simpulan ini dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu

keputusan/ pemecahan persoalan, kesimpulan sementara dalam penelitian digunakan sebagai

langkah untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Perkembangan selanjutnya kalimat hipotesis

dapat digunakan sebagai data, tetapi ada peluang salah, jika digunakan sebagi dasar

pembuatan keputusan. Sifat pernyataan hipotesis yang bisa benar dan salah maka
19
mengharuskan peneliti melakukan kajian untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut melalui

eksperimen. Hipotesis harus teruji kebenarannya agar kesimpulan kita menjadi valid diterima

semua pihak sebagai suatu teori baru.

Uji Hipotesis merupakan metode yang digunakan untuk menetukan keputusan

berdasarkan analisa statistik terhadap data yang ada. Uji hipotesis dapat dilakukan secara

eksperimen atau kuisoner yang dapat dikontrol ataupun tidak. Hasil eksperimen atau

kuisoner di analisa lagi dengan analisa statistic. Sehingga hipotesis terbut memberikan sebuah

hasil atau kesimpulan baik jika secara analisa statistik menunjukkan hasil sgnifikan. Jika

secara anilsa statistik hasilnya tidak signifikan maka hiptesis itu suatu kebetulan benar atau

salah.

Uji hipotesis disebut juga “konfirmasi analisa data”, karena sebelum mengambil suatu

kesimpulan terhapap hipotesis harus didahului dengan analisa data sehingga terkofirmasi

dengan jelas apakah hipotesis benar atau salah dalam arti diterima sebagai teori atau tidak

diterima. Hipotesis nol atau kontrol digunakan untuk melakukan uji hipotesis selanjutnya.

2.8. Kegunaan hipotesis

Hipotesis sangat berguna dalam menjawab suatu penelitian atau sourve, karenya

hipotesis selalu tampil sebagai arah dalam sustu penelitian. Penelitian yang baik biasanya

menapilkan kalimat hipotesis yang sesuai dengan permasalahan yang akan diselesaikan. Dari

demikian sangat bergunanya hipotesis maka dapat di tarik beberapa manfaat dari hipotesis

dalam suatu penelitian.

Manfaat hipotesis dalam penelitian : :

1. Hipotesis adalah pernyataan simpulan sementara sehingga peneliti medapat arahan

tentang penelitiannya.

20
2. Hipotesis sebagai pengetahuan bagi peneliti tentang suatu bidang atau langkah yang

akan dilakukan dalam penelitiannya.

3. Hipotesis menuntun peneliti tentang hubungan yang langsung antara sampel yang

diuji dengan pemilihan model yang dipakai sebagai metode uji dalam penelitian.

4. Hipotesis memberikan arah kepada peneliti tentang jawaban rumusan masalah.

5. Hipotesis yang benar dan diterima memberikan kerangka peneliti untuk melaporkan

kesimpulan akhirnya.

2.9. Macam-Macam Pengujian Hipotesis


Pengertian hipotesis sebagai jawaban sementara susatu penelitian maka ada teori yang

bahwa terdapat tiga macam bentuk pengujian hipotesis. Uji hipotesis tersebut adalah :

(Sugiyono (2008) :

1. Uji dua pihak diartikan jika hipotesis nol (Ho) berbunyi “tidak sama dengan” dan

hipotesis alternatif (Ha) (Ho ≠ Ha ¹).

2. Uji pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar atau sama

dengan” dan hipotesis alternatif (Ha) (Ho ≥ Ha).

3. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama

dengan” dan hipotesis alternatif (Ha) (Ho ≤ Ha ).

Hipotesis yang diuji perlu di terjemahkan dalam suatu contoh sehingga memudahkan

kita dalam memahami manfaat hipotesis dan peran stsistika dalam uji hipotasis tersebut.

2.10. Langkah- langkah Pengujian Hipotesis

Mendapatkan hasil yang diinginkan dalam penelitian bagi peneliti mutlak diharapkan.

Hasil yang baik dalam penelitian dapat dilihat dari pernyaan hipotesis yang dipilih oleh

peneliti. Penetapan hipotesis yang baik hendaknya terjawab melalui uji hipotesis. Uji

21
hipotesis juga harus dipilih yang sesuai dengan sampel dan hipotesis yang ada. Setelah semua

tersusun dengan baik maka langkah uji dalam hipotesis harus jelas langkah- langkahnya.

Lngkah uji hipotesis harus menggunakan prosedur baku. Pengujian itu juga memakai

prosedur yang sesuai dengan hipotesis, distribusi populasi. Prosedur itu tertuang dalam

langkah- langkah sebagai berikut:

1. Rumuskan pernyataan hipotesis penelitian, penyataan hipotesis harus terukur sehingga

pemilihan dan teknik pengambilan sampelnya terukur. Tentukan analisa statistiknya.

2. Uji hipotesis dilakukan melalui analisa statistik dimulai dengn melakukan uji terhadap

satu populasi, pengujian hipotesis rata-rata dua populasi. Contoh, sebagai satu contoh

akan diuji rata- rata populasi jumlah mahasiswa baru masuk PTN dengan rata- rata

populasi jumlah mahasiswa baru masuk PTS. Dapat dipilih Ho = rata-rata jumlah

populasi mahasiswa baru yang masuk PTN. Ha = rata jumlah populasi jumlah mahasiswa

baru masuk PTS. Bisa dilambangkan rata- rata ̅ jumlah mahasiswa masuk PTN dan

̅ . Rata jumlah populasi mahasiswa baru masuk PTS. Kemudian dicari korelasi atau

regresinya.

3. Menetapkan derajat kemaknaan koefisien alpa (α ) . Penentuan alpa ini harus dilakukan

pada saat perencanaan. Disebut kesalahan tipe 1.

4. Menetapkan kesalahan tipe 2 atau beta (β). Kesalahan tipe 2 ditetapkan saat menetukan

sampel dari populasi.

5. Memilih penyebaran atau distribusi yang akan digunakan dalam perhitungan. Tentukan

metode statistik yang digunakan untuk menghitung statistik sampel.

6. Menetukan pilihan menerima atau menolak hipotesis nol pada Alpa dan beta yang telah

ditetapkan.

7. Membuat kesimpulan yang tepat pada populasi yang bersangkutan.

22
Dengan melakukan langkah- langkah pengujian terhadap hipotesis tersebut penelitian

yang dilakukan terjawab menjadi suatu kesimpulan yang diterima.

23
BAB III
Pembahasan

3.1. Analisis data dengan statistik

Analisis pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

1. Membandinkan dua permasalahan atau 2 variabel untuk mengetahui selisih

atau perbandingan kemudian diambil suatu kesimpulan. Dalam matematis X- y

= selisih. Dan X/Y = perbandingan.

2. Menguraikan atau memecahkan keseluruhan bagian yang menjadi

permasalahan atau sebagian kecil dari komponen permasalahan itu. Kegunaan

dari memecahkan masalah sebagian kecil adalah untuk:

a. Mengetahui komponen yang dominan.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan

yang lain.

c. Mendapatkan prosentase dari komponen yang menonjol

dengan keseluruhan komponen.

3. Menduga atau menentukan besarnya efek baik secara kwantitatif dari

perubahan suatu sampel ( berapa) kejadian terhadap sampel lain, serta

memperkirakan juga meramalkan kejadian atau permasalahan lainnya.

Kejadian dapat dinyatakan sebagai perubahan variabel.

Tujuan dilakukannya analisis data adalah :

1. Memecahkan permasalahan penelitian.

2. Memperlihatkan atau membuktikan hubungan antara gejala atau

kejadian yang terdapat dalam penelitian.

24
3. Memberikan dan membuktikan jawaban terhadap hipotesis

dalam penelitian.

4. Sebagai acuan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan

saran- saranyang berguna untuk tindak lanjut penelitian.

Penelitian yang dilakukan baik deskriprtif maupun eksperimental mutlak dilakukan analisa

statistik agar peneliti dapat menarik suatu kesimpulan dalam penelitiannya.

3.2. Pengujian hipotesis.

Hipotesis dalam suatu penelitian sangat penting agar peneliti atau pembaca mendapat

gambaran sementara tentang permasalahan yang ada dalam penelitian tersebut. Untuk

mendapatkan jawaban dari suatu hipotesis perlu melakukan pengujian terhadap hipotesis

tersebut. Uji hipotesis adalah langkah yang akan menghasilkan suatu kesimpulan menerima

atau menolak. Dalam pengujian ini, kesimpulan yang dibuat mengandung ketidakpastian

yang berarti bisa benar atau salah.

Dalam menguji hipotesis ada beberapa langkah yang harus dilalui. Langkah- langkah

pengujian ini disebut sebagai prosedur pengujian hipotesis. Prosedur pengujian tersebut

adalah:

1. Menetapkan formulasi hipotasisnya,

Hipotesis nol (Ho)

Hipotesis alternatif (HA)

2. Menetukan taraf nyata dan nilai tabel,

Taraf nyata merupakan nilai toleransi dapat menerima kesalahan dari hasil hipotesis

terhadap nilai bagian populasi. Taraf nyata adalah alpa (α ).

Nilai toleransi alpa (α ). prosentase (%), misalnya 1%, 5%, dan 10%

25
4. Menetukan kreteria pengujian, kreteria pengujian merupakan bentuk

pembuatan kesimpulan dalam hal menerima atu menolak hipotesis nol dengan

cara membandingkan nilai kritis (nilai α tabel dari distribusinya) dengan uji

statistiknya.

Ho diterima jika nilai uji statistiknya berada diluar nilai kritisnya.

Ho ditolak jika uji statistiknya berada didalam nilai kritisnya.

5. Melakukan uji stsistik, uji statistik adalah rumus dari distribusi ( berhubungan

dengan distribusitertentu seperti uji berkorelasi dengan distribusi t, uji Z

berkorelasi dengan distribusi korelasi, uji χ2 berhubungan dengan distribusi

kay kwadrat dan sebagainya.

6. Membuat kesimpulan, kesimpulan adalah keputusan akhir dari penelitian

tentang hipotesis yang sudah mendapat pengujian. Jawaban dari kesimpulan ini

menerima atau menolak hipotesis nol sesuai deng kreteria pengujiannya.

3.3. Contoh pengujian hipotesis (Iqbal M Hasan, 2004)

contoh rumusan masalah:

Apakah ada hubungan antara tingkat partisipasi mahasiswa fisika kegiatan BEM

dengan peningkatan indekprestasinya.

Hipotesisnya :

Diduga ada hubungan atara tingkat partispasi mahasiswa fisika dalam kegiatan BEM

dan indekprestasinya.

Pengujian hipotasis:

1. Formulasi hipotesis,

Ho : tidak ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan indekprestasi

H1 : ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan indekprestasi

2. Taraf nyata ( α) dan nilai χ2 tabel

26
α = 5% = 0,05 ; d = (2-1)(3-1)

χ2 tabel (χ20,05 (2) ) = 5,991. Dari hasil ini lihat tabel.

3. Kreteria pengujian

Ho diterima jika χ2 ≤ 5,991

H0 ditolak jika χ2 ≥5,991

4. Uji staistik

Jenis kegiatan IPK tinggi IPK menengah IPK rendah jumlah

Olah raga 30 24 17 69

Seni 12 16 41 71

Jumlah 42 40 58 140

Maka χ2 =

O E (O-E)2

30 20,7 127,69 6.17

24 19,7 39,69 2,01

17 28,6 309,76 10,83

12 21,3 127,69 5,99

16 20,3 39,69 1,96

41 29,4 309,76 10,53

χ2 37,49

Jadi dari permasalahan hubungan partisipasi dengan indekprestasi mahasiswa setelah

diuji dengan prosedur pengujian terliha nilai key(χ) 37,49, maka kesimpulan dari

contoh adalah 37,49 lebih besar dari 5,991 maha hipotesis diterima. Maka benar ada

hubungan atara tingkat partispasi mahasiswa fisika dalam kegiatan BEM dan

indekprestasinya.

27
Terlihat juga statistik dalam pengujian hipotesis berperan dalam memberikan

keputusan terhadap hipotasis tersebut.

Jenis- jenis hipotasis berdasarkan parameternya, pengujian hipotasis dapat di

bagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Uji hipotesis tentang rata- rata

Pengujian ini, adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui rata- rata

populasi berdasarkan informasi sampelnya.

Contoh pengujian hipotesis tentang rata - rata : pengujian hipotesis satu rata- rata,

pengujian hipotasisis dua rata- rata dan pengujian hipotesis tiga rata- rata

2. Uji hipotesis tentang proporsi, pengujian hipotesis proporsi maksudnya adalah

pengujian hipotasis mengenai proporsi populasi yang didasarkan atas informasi

dari sampelnya.

Contohnya : pengujian hipotesis satu proporsi, dua proporsi dan tiga proporsi.

3. Ujian hipotesis tentang varian yaitu pengujian hipotesis mengenai varian populasi

yang didasarkan pada informasi yang diambil dari sampelnya.

Contoh Pengujian hipotesis satu varian, dua varian.

28
BAB IV
Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan

Hasil pemaparan dan tinjauan teori pada makalah ini dan disertai contoh sederhana dapat

disimpulkan :

1. Pengetahuan kita tentang statistik sangat diperlukan, terutama dalam bidang penelitian dan

pembelajaran dalam bidang pengolahan data baik eksak maupun sosial.

2. Dalam pemecahan atau menarik suatu kesimpulan diperlukan pengetahuan tentang

bagaimana suatu populasi, sampel ditentukan berdasarkan kreteria peneliti.

3. Hipotesis dalam penelitian menjadi suatu keharusan karena hipotesis meupakan

kesimpulan sementara dari penelitian tersebut.

4. Hipotesis yang dapat diterima sebagai suatu kesimpulan jika telah melalui uji hipotesis

melalui prosedur penelitian.

5. Contoh kasus dalam pemaparan makalah ini menggambarkan statistika memegang peran

penting dalam prosedur penelitian sehingga hip[otesis terjawab benar.

4.2 Saran

Untuk lebih memahami tentang statistika, populasi, dalam hubungan dengan uji hipotesis

perlu lebih memahami jenis- jenis penelitian yang dilakukan sehingga uji statistik yang

dilakukan lebih baik dan valid.

29
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Aliansyah.2015. Statistika-Pengujian Hipotesis. http://sman3subang.sch.id/statistika-

pengujian-hipotesis/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2016.

Blogspot.com,2015, statdasamanahfiransilady

Blogspot.com,2015, aadesti

Blogspot.com,2015, dediirawan66

Blogspot.com,2016 nalurapriana

Blogspot.com,2016, mtk10ayufarida

Blogspot.com,2016, mynameyunus

Blogspot.com,2016, panjiedannupus

Blogspot.com,2016, raihanatunnisa

Blogspot.com,2016, upi-luthfiahmad

Dajan,Anton. 1986. Pengantar statistic jilid I. Jakarta. LP3ES. h 3.

Documentns.tips 2016

Farida, Ayu. 2012. Uji Hipotesis. http://mtk10ayufarida.blogspot.co.id/2012/05/uji-

hipotesis.html. Diakses pada tanggal 23 Maret 2016.

Hadi, sutrisno. 1989. Statistik 1. Yogyakarta. Andi offset. h 5.

Hakim,Abdul, 2001.Statistik deskriptif. Yogyakarta. Ekonisia.

Hasan,Iqbal. 2008. Materi statistik I. Jakarta. Bumi aksara. h 13

http//wartawarga.gunadarma.ac.id.20012. statistika-dan-psikologi.

Iqbal M Hasan, 2004, Bumi Aksara, Analisa data Penelitian dengan statistik

Iqbal, M Hasan.2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Intensif). Jakarta : Bumi

Aksara.

30
Irianto, Agus, 2004. Statistik konsep dasar dan apliaksinya. Jakarta. Prenada. h 12

Hasan,Iqbal, 2008. Materi statistik I. Jakarta. Bumi aksara. h 27.

Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Submitted to sekolah Ciiputra High school. 2016

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Supangat,Andi, 2008. Statistik dalam kajian deskriptif, Inferensi, dan non parametik. Jakarta.

Prenada media group.

Supangat,Andi, 2008. Statistik dalam kajian deskriptif, Inferensi, dan non parametik. Jakarta.

Prenada media group.

Wordpress.com, 2016 materimatakuliah

Wordpress.com, 2016, masbied.files

31

Anda mungkin juga menyukai