Perhitungan Dasar Statistika: Ida Bagus Made Suryatika
Perhitungan Dasar Statistika: Ida Bagus Made Suryatika
OLEH :
1
Absraksi
Dapat diselesaikan secara narasi diskriptif suatu tinjauan tentang pengetahuan dasar
statistika. Statistika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang dapat membantu kalangan
saintis maupun sosialis untuk menyelesaikan penelitian mereka. Tulisan ilmiah ini mengambil
kajian bagaimana statistika berperan pada suatu hipotesis penelitian. Peran statistik terlihat
dari bagaimana suatu populasi ditentukan, ditariknya sampel dari populasi tersebut hingga
ditampilkan beberapa pemikiran ilmuwan dalam menentukan jumlah sampel. Setelah jumlah
sampel diketahui maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti.
Akhirnya tulisan ini juga ditampilkan contoh sebagai pemikiran selanjutnya.
2
PRA KATA / KATA PENGANTAR
Sebagai manusia yang penuh dengan kekurang sempurnaan penulis merasa sangat
bersyukur dan menundukan kepala kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widi Wasa karena dengan
kasih- sayangNya makalah ini selesai walaupun sangat terlambat dan penuh kekurangan. Isi
dan keterangan serta kajian yang ada dalam makalah ini penulis harapkan dapat membantu
para pembaca yang tertarik pada penyelesaan hipotesis penelitian pada sampel besar.
Penyajian dalam makalah menggunakan sistimatika yang sederhana serta untuk memudahkan
pemahaman isi dari tulisan ini, pada bagian pembahasan ditampilkan contoh sederhana yang
mudah dimengerti oleh pemula. Sebagai penulis dengan amat sangat berharap tulisan ilmiah
ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dalam memahami masalah statistik sederhana.
Disamping itu penulis juga berharap tulisan ini dapat nilai tambah dan membantu untuk
memahami perhitungan dasar statistika bagi para pembaca. Melalui kesempatan yang baik ini
juga tidak lupa diucapkan terima kasih untuk teman- teman dan pihak- pihak yang telah
berkenan membantu dan memberi dukungan bagi terselesaikanya makalah ini.
Dengan hati yang lapang mohon dimaafkan segala kekurangan yang ada didalamnya,
mengingat sangat terbatasnya pengalaman penulis dalam memahami statistik, berkenaan
dengan itu sebagai manusia biasa penulis berharap pembaca dengan penuh keiklasan
memberikan masukan dan kritikan yang bersifat untuk perbaikan makalah ini dimasa yang
akan datang.
Penulis
3
Daftar Isi
Halaman
Judul...................................................................................................................i
Abstaksi..............................................................................................................ii
Kata Pengantar/prakata ............................................................................... .... iii
Daftar Isi ..................................................................................................... .... iv
Daftar putaka......................................................................................................v
4
BAB I
Pendahuluan
Setiap komponen masyarakat dalam kegiatan setiap hari, sangat banyak dijumpai
permasalahan dan tindakan kita dalam berbagai hal, baik yang didapat secara logika maupun
praktis dapat dideskripsikan dalam bentuk angka atau keterangan yang secara sederhana kita
sebut sebagai data. Keterangan berupa data yang diperoleh biasanya tidak teratur dan
kompleks sehingga sulit dipahami atau dimengerti. Data-data atau keterangan itu harus
diproses secara matematis dan statistik sehingga teratur dan mudah dimengerti pembaca.
Untuk memperoleh keterangan atau data tersebut, diperlukan suatu riset/ penelitian
maupun surve. Riset atau surve dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara baik praktis
maupun secara ilmiah. Hasil penelitian berupa data harus diuji dengan berbagai langkah-
langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebagai gambaran sementara atau jawaban
sementara dari hasil pengolahan atau analisa data tersebut akan dirumuskan dalam langkah-
langkah yang mudah dipahami dan dimengerti. Rumusan atau langkah- langkah ilmiah yang
dapat membantu tentang hasil penelitian tersebut dinamakan Hipotesis. Walaupun sifatnya
sementara hipotesis dapat menjadi kesimpulan dan acuan sementara terhadap permasalahan
yang diteliti atau riset dengan tingkat kebenaran yang tinggi. Riduwan (2009),
mengungkapkan bahwa tidak semua rencana atau proposal penelitian maupun hasil penelitian
memiliki hipotesis. Penelitian yang lengkap adalah harus memiliki rumusan masalah.
Rumusan masalah dan Hipotesis dalam penelitian saling tergantung, karena setiap rumusan
masalah dalam hipotesis memiliki jawaban. Hipotesis dirumuskan berdasarkan pada rumusan
masalah penelitian yang diajukan. Rumusan masalah dapat dianalisa atau dilakukan akan
tergambar pada hipotesis. Hipotesis yang baik diuji berdasarkan data yang dikumpulkan dan
5
diolah oleh peneliti. Jadi rumusan masalah dan hipotesis harus dirumuskan dengan kalimat
efektif, jelas, dan tidak menimbulkan banyak penafsiran. Hipotesis harus spesifik sehingga
terukur dan mudah dipahami. Perbedaan rumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian
terlihat dari bentuk kalimatnya. Rumusan masalah berbentuk kalimat tanya dan hipotesis
Popham dan Sirotnik menyatakan, hipotesis dapat dilihat dari korelasi antar satu atau
lebih variabel yang ada, sehingga menjadi jawaban, dugaan atau kesimpulan sementara yang
harus terbukti kebenarannya. Dalam teori ini fungsi hipotesis merupakan jawaban atau dugaan
yang mempunyai nilai benar, atau dapat saja bernilai salah. Penolakan terhadap hasil uji
hipotesis jika salah atau palsu, dan dapat diterima jika semua variabel membenarkannya.
Penolakan dan diterimanya Hipotesis sangat tergantung kepada hasil uji penelitian dan analisa
statistiknya terhadap variabel atau data yang didapat. Hipotesis juga disebut sebagai konklusi,
yang bersifat sangat sementara, oleh sebab itu hipotesis tidak dibuat dengan sembarangan,
tapi harus atas dasar pengetahuan dan analisa yang baik. Pengetahuan dan analisa didapat dari
maupun dari hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan sendiri. Pernentuan hipotesis
penelitian mulai dirumuskan setelah melakukan telaah dari kajian pustaka yang mendukung
latar belakang penelitian. Telahaah dari pustaka dilakukan agar mendapatkan hipotesis
penelitian dapat menjadi ringkasan dari kesimpulan teoritisnya. Hipotesis yang dirumuskan
Hipotesis yang efektif adalah rumusan hipotesis yang sebagian besar atau semuanya
diterima. Hipotesis yang diterima adalah hipotesis yang telah diuji kebenarannya. Hipotesis
yang kurang efektif adalah hipotesis yang ditolak. Uji hipotesis diharapkan dapat membantu
dalam penetuan sehingga dapat mengambil keputusan atau kesimpulan penelitian agar dapat
diterima sebagai teori baru. Uji hipotesis dapat diterjemahkan sebagai suatu simpulan dengan
6
perkiraan benar, serta dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan atau mengambil
keputusan dalam penelitian. Pengambilan keputusan didasari oleh hasil tes dan uji awal
mengunakan data hasil riset, maupun surve dan pengolahanan atau analisa. Uji hipotesis
dan ketepatan yang bisa dipertanggungjawabkan. Latar belakang yang terdiskripsi pada
pendahuluan ini dapat memberikan pertanyaan bagi penulis sehingga dapat dijadikan
2. Bagaimana teknik penetuan sampel uji hipotesis pada contoh sampel besar?
1. Untuk mengetahui penerapan hipotesis pengujian satu rata-rata dalam contoh sampel
besar.
2. Untuk mengetahui penerapan hipotesis pengujian beda dua rata-rata dalam contoh
sampel besar.
Manfaat penulisan makalah ini adalah para pembacanya dapat mengetahui dan
memahami perhitungan dasar statistika yang berguna dalam uji hipotesis dalam penelitian.
7
BAB II
Tinjauan Pustaka
Untuk memahami tentang staistik akan ditajau beberapa pengertian yang dikenal
dalam ilmu statistik, akan diuraikan secara morfologi atau pengertian bahasanya:
Kata statistik (statistic) adalah kata asing dari asal kata state dengan pengertian tempat
atau negara. Kata state dikaitkan atau diartikan negara karena, pengumpulan keterangan
penduduk, keterangan pertambahan penduduk, keaman dan lain- lan adalah merupakan
kepentingan negara atau kekuasaan dari negara. Ketarangan itu terkumpul di lingkungan
negara dan kekuasaan dalam jumlah yang benyak dan komplek sehingga dalam pengumpulan
dan pengolahannya memerlukan alat yang sederhana dan mudah digunakan. Dari situasi
itulah timbul instrumen untuk mengolah data atau keterangan yang dinamakan statistic.
Intrumen baru ini tidak hanya terfokus pada satu bidang data tetapi semua baik data atau
keterangan dalam bentuk sain dikenal dengan statistika sain, dan bidang sosial dikenal dengan
ststistik sosial sejalan data atau keterangan yang dikumpulkan oleh negara. Jadi statistic dapat
dimanfaatkan sesuai dengan jenis dan lingkup keterangan atau data yang terkumpul. Suatu
contoh, statistik bidang sosial, penghasilan penduduk Indonesia rata-rata Rp. 2.500.000,00
setiap bulan, tingkat inflasi semester kedua tahun 2016 rata-rata 2,5% , bunga deposito tahun
2016 rata-rata 1,3% perbulan, sampai akhir tahun 2015 penduduk Indonesia yang masih
digolongkan tertinggal di pedesaan rata-rata 30%, penganut agama Hindu di Bali pada tahun
2015 di seluruh kabupaten rata-rata 90%, contoh statistik sain, jumlah pengidap penyakit
kanker serviks pada ibu- ibu usia produktif sampai akhir tahun 2015 di Indonesia meningkat
sebanyak 2, %. Biro pusat statistik mencatat pada tahun 2016 semester ke- 3 perkembangan
8
harga daging sapi naik 2% perbulannya,dan masih banyak data atau keterangan lain yangm
Contoh data yang diberikan di atas didapat dari melihat atau mengamati dan meneliti
kemudian diolah menggunakan perhitungan matematis dan statistik oleh para ahli sehingga
mudah kita pahami maksudnya. Keterangan atau istilah statistik yang tersaji dalam contoh
diatas awal mulanya adalah data yang didapat atau dikumpulkan dari lapangan tidak langsung
dapat ditampilkan dalam bentuk rata-rata, prosentase, jumlah seperti itu, tapi digambarkan
dalam bentuk tabel atau diagram dengan disertai keterangan tabal atau diagram pada bagian
bawahnya. Tabel, diagram atau gambar grafik dan gambar statistik lain harus diberi nama
sehingga mudah dipahami para pembaca. Penamaan atau judul tabel, diagram atau grafik
disesuaikan dengan model data yang tampilkan. Contoh nama tabel, nama diagram dan nama
gambar : Tabel 2.1.Data Statistik Sesnsus Penduduk tahun 2015, Gambar 2.1. Statistik Dosen
dan pegawai kontak F.MIPA Unud tahun 2016, Gambar 4.5 Statistik Pengeluaran Keuangan
program studi Fisika tahun 2016, Gamabr 3.6. Statistik penggunaan laboratorium Fisika
Dasar, Tabel %.1. Statistik Peserta Keluarga Berencana didesa Tegal Kertha , Gambar 4.7.
Statistik banyaknya Dosen matematika yang meneliti matematika, dan masih banyak contoh
lain nama tabel dan diagram atau gambar grafik yang mudah kita jumpai pada instansi atau
perusahaan.
Contoh – contoh diatas merupakan sebagian kecil dari peran statistik. Peran statistik
seperti itu di sebut statistik dalam arti sempit. Salah satu difinisi lain dari statistik arti sempit
adalah statistik deskriptif yaitu statistik yang berfungsi sebagai instrumen untuk menyajikan
angka- angka atau keterangan dalam bentuk tabel, diagram, histogram, poligon dengan
perhitungannya dalam bentuk rata- rata, nilai tengah, modus simpangan termasuk nilai
regresinya.
9
Statistik yang dimanfaatkan sebagai model atau intrumen untuk mengumpulkan data,
memproses dan pengolahan data, menetukan keputusan atau kesimpulan dan mengeksekusi
suatu keputusan berdasarkan analisa data dan keterangan yang terkumpulkan disebut sebagai
statistik dalam arti luas. Dalam arti luas Statistik dapat diartikan sebagai penyaji data meliputi
statistik dalam arti sempit disertai dengan hasil analisanya. Statistik dalam arti luas disebut
statistika.
bidang matematika dikenal, statistika matematis yaitu ilmu pengetahuan yang berperan dalam
mempelajari dan menemukan latar belakang penurunan sifat-sifat suatu model matematika,
lain adalah statistika praktis yaitu, penerapan teori statistika kedalam berbagai bidang ilmu.
Perkembangan selanjutnya sesuai bidang ilmu dimana dimanfaatkan, nama statistika pun
berrubah- ubah sesuai bidang tersebut, seperti statistika fisika, stistika biologi (biostatistika),
statistika kedokteran, statistika sosial. Dalam memahami statistika banyak istilah yang
sebaiknya dikenal dan dipahami. Pengetahuan kunci yang dapat membantu para pecinta
statistika adalah statistika praktis dan memperkuat dasar-dasar statistika matematis kemudian
baru mulai melangkah pada pengetahuan statistika parametrik dan nonparametrik. Ada
beberapa para ahli memberikan pengertian dan mengartikan statistika sebagai berikut:
pengolahan data atau keterangan. Kesimpulan yang diambil dari pengolahan data tersebut
langkah atau tahap dan aturan yang memiliki korelasi dengan pengumpulan, pengolahan
10
atau Analisis data atu keterangan yang ada. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
pandangan penelitinya.
3. Ir. M. Iqbal hasan, MM., mengemukakan pendapatnya yaitu statistika merupakan ilmu
4. Stoel dan Torrie berpendapat statistika merupakan metode bersifat induktif yaitu dapat
memberikan cara-cara untuk menilai ketidaktentuan dari suatu kesimpulan yang diolah
5. Anto dajan memberikan pandangan bahwa statistika diartikan sebagai metode dan dalil
untuk mengolah dan memproses data kwantitatif sehingga bilangan tersebut memberikan
kesimpulan.
yang ada atau terkumpul dari berbagai sumber kemudian ditarik suatu kesimpulan. Dan
masih banyak arti dan pengertian lain tapi masih mempunyai benang merah yang sama.
Data yang terkumpul dalam bentuk : (1) slang atau periode, (2) grafik normal, (3) satu
jenis, (4) ditentukan secara tidak tentu atau acak, dan (5) garis lurus disebut Statistika
parametrik. Data yang terkumpul dalam betuk parametrik diolah dengan statistika parametrik
meliputi: (a) uji atau tes hipotesis, (b) regresi, (c) korelasi, (d) uji t, dan anova. Jadi statistika
parametrik diartikan sebagai ukuran tentang parameter, atau ukuran seluruh populasi dalam
penelitian. Ukuran populasi ditentukan dari apa yang terdapat di dalam sampel diesebut
karakteristik populasi. Syarat umum statistika parametrik, adalah distribusi normalitas. Syarat
dapat penuhi, karena: 1. Secara teori karakteristik populasi mengikuti model distribusi
normal; 2. Nilai baku statistik yang digunakan untuk uji hipotesis berdasarkan model
distribusi normal. Syarat lain yang harus ada, seperti kehomogenan atau kesamaan, kelinieran
atau garis lurus dipenuhi disesuaikan dengan hipotesis yang akan diuji.
11
Statistika tidak parametrik digunakan dalam penelitian dengan jumlah data kurang
dari 30, disebut tidak linier. Data yang memanfaatkan analisa statistika nonparametrik
meliputi : Tes binomal, tes chi kuadrat, dan tes Kolmogorov-Smirnov, tes tanda, tes
wilcoxon, tes median dan lain- lain. Dalam hal ini statistika tidak parametrik dapat
diartikan statistika yang tidak memperhatikan besaran atau nilai dari satu atau lebih
pada statistika tidak parametrik tidak tergantung pada model peluang dari populasi.
Data yang dipakai lebih banyak berskala ukuran angka atau tidak. Statistika juga
a. Statistika deskripsi disebut teknik statistika yaitu statistika yang bermanfaat dalam
memberikan informasi mengenai data terkumpul dan tidak untuk menguji hipotesis.
Kesimpulan ditarik berdasarkan interferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih
besar dalam populasi. Statistik deskripsi biasanya dipergunakan untuk menyajikan dan
menganalisis data agar lebih bermakna dan komunikatif dan disertai perhitungan yang lebih
12
bersifat menjelaskan keadaan dan atau sifat khusus data yang bersangkutan (Burhan
Nurgiyantoro dkk).
Statistik deskripsi adalah statistika yang berisikan pengambilan data, penyusunan data,
pengolahan data. Data yang telah diproses dan diolah akan disajikan dalam bentuk gambar
tabel, grafik, ataupun diagram, dengan maksud agar memberikan hasil yang teratur ringkas,
dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa. (M. Subana dkk.).
menganalisa data dalam bentuk kelompok tertentu, tidak bisa digunakan dalam merumuskan
kesimpulan yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar. Ini artinya kesimpulan yang
dirumuskan dari statistika deskripsi berlaku untuk kelompok sampel saja dan tidak untuk
merumuskan atau mengambil kesimpulan yang berlaku untuk sampel kelompok lain dan
keseluruhan populasinya.
ialah: ukuran kecenderungan sentral atau terpusat; Ukuran variasi ; Ukuran letak; koefisien
korelasi. Walaupun statistika deskriptif ini hanya menyajikan karakteristik sampel, tetapi
statistika deskriptif adalah merupakan dasar untuk menganalisa dan melakukan inferensi
karakteristik populasi.
b. Statistika inferensial atau disebut simpulan statistik adalah statistika yang berkorelasi
dengan analisis data (sampel). Kesimpulan ditarik berdasarkan simpulan (inferensi) yang
Nurgiyantoro dkk). Statistika inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan
kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah. Statistika inferensial
atau statistika induktif bertujuan untuk menyajikan dan menganalisa data kelompok.
Keputusan diambil dari kesimpulan, prinsip tertentu yang berlaku bagi kelompok yang lebih
besar (populasi) dan juga berlaku bagi sampel. Contoh statistika inferensialatau simpulan
13
ststistika ini adalah statistik parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik merupakan
statistika inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu parameter populasi atau lebih
dan umumnya membutuhkan data yang skala pengukuran minimalnya adalah interval dan
rasio.
3. Ditinjau dari besarnya jumlah variabel yang ada statistika dapat digolongkan :
b. Statistika Multivarian: teknik analisa statistik yang melibatkan lebih dari satu variabel
tergantung sekaligus.
Pemanfaatan statistika dalam berbagai bidang juga membawa kita pada besaran yang
1. Frekuensi dilambangkan f adalah jumlah individu atau sampel yang berdasarkan jumlah
2. Jumlah Frekuensi alah n, yaitu jumlah individu total individu/ sampel yang muncul pada
sustu populasi
3. Frekuensi kumulatif (fk) adalah banyaknya data/ sampel yang muncul di bawah atau di
5. Kelas interval (Ki) adalah slang atau periode nilai pada tiap-tiap kelas/ kelompok sampel
6. Frekwensi kelas interval adalah jumlah kelas interval yang diperlukan untuk
7. Rentang (R) adalah selisih antara nilai tertinggi pada suatu kelas dengan skor terendah
14
8. Panjang Kelas Interval (p) adalah jarak/banyaknya skor atau nilai yang tercakup dalam
9. Batas Kelas Bawah (Bb) adalah nilai minimum pada suatu kelas
10. Batas Kelas Atas (Ba) adalah nilai maksimum pada suatu kelas
11. Batas Kelas/Batas nyata adalah batas bawah kelas yang bersangkutan dikurangi setengah
(0.5)
12. Batas Kelas/Batas nyata adalah batas Atas kelas yang bersangkutan ditambah setengah
(0,5)
13. Nilai tengah kelas (Xi) adalah nilai yang membagi kelas yang bersangkutan menjadi dua
terutama bagi peneliti muda seperti mahasiswa atau kalangan yang tertarik pada pengetahuan
tentang pengambilan suatu kesimpulan melalui data dan analisanya. Pengguna sebaiknya
1. Populasi, dalam suatu penelitian parametrik maupun non parametrik dipeolrh data
yang sangat banyak dan luasannya sangat besar. Data yang diperoleh tersebut
merupkan daerah yang umum ( general). Daerah atau data ini disebut populasi. Juga
berarti sebagai daerah atau wilayah umum atau terluas atau terbesar dalam suatu yang
akan diteliti atu disorve, populasi terdiri dari obyek/subyek dengan kualitas dan
karakteristik tertentu dan ditetapkan penelitian atau surve untuk diketahui korelasinya
2. Sampel, sebagian dari wilayah populasi disebut sampel. Sampel merupakan bagian
dari populasi akan tetapi jumlah yang pengambilannya dapat mewakili keseluruhan
15
populasi. Sampel mempunyai karakteristik yang sama dengan ciri- ciri dalam
populasi. Sampel yang baik adalah kecil dan mewakili keseluruhan populasi, sehingga
Penetuan sampel dari populasi yang ada dalam penelitian sangat memegang peran
karena sampel yang digunakan merupakan keseluruhan populasi yang ada. Pengambilan
2.5.1. Sampling Probabilitas, adalah teknik penetuan sampel dengan setiap unsur/anggota
dengan cara acak dari populasi yang ada. Pengambilan sampel jenis ini strata/
tingkatan dalam populasi tidak diperhatikan. Teknik pengambilan sampel acak ini
model ini dilakukan jika data tidak homogen dan bebentuk strata secara
proporsonal.
dilakukan pada populasi yang tidak homogen dan memiliki strata tidak
berurutan.
cluster atau kelompok dilakukan jika objek yang diteliti terjadi pada daerah
16
yang sangat luas, misal penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten,
sampel pada wilayah yang paling sempit sampel dipilih secara acak.
2.5.2. Pengambilan sampel tidak probabilitas, adalah teknik penetuan sampel dengan tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap anggota poulasi untuk dipilih menjadi sampel.
Sampel dipilih tidak acak, peneliti memiliki peran yang besar pada teknik ini. Nonprobability
Samling diantaranya:
1. Sampling Kuota, teknik penetuan sampel jenis bagian/ jumlah adalah teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang ada dengan memilih ciri
terhadap 100 orang pembeli mobil jenis avanza, jadi pengambilan sampel
Cukup banyak teknik pengambilan sampel ditampilkan pada tinjauan ini, sehingga
peneliti pemula dapat memilih sesuai penelitian yang akan dilakukan. Setelah teknik
pengambilan sampel dipahami maka yang tidak kalah pentingnya dalam penelitian adalah
sajian data. Tampilan sajian data oleh seorang peneliti pada suatu gambar atau laporan
17
memegang kendali sendiri sehingga penelitiannya menjadi menarik dan ingin dibaca. Berikut
Untuk lebih mengenal statistika dari pengetahuan yang sederhana bisa kita lihat dari
tampilan data yang kita lihat atau analisa pada suatu penelitian. Ada beberapa tampilan data
yang sudah dikenal oleh banyak peneliti dan pemerhati statistika. Dalam penelitian kata data
selalu kita dengar, disamping istilah lain seperti populasi, sampel, distribusi, pengolahan data
dan lain- lain. Sebelum mengetahui penyajian data ada baiknya kita sepakati arti dari suatu
data. Data dapat didefinisikan sebagai keterangan atau fakta hasil penggalian baik percobaan
atau eksperimen maupun wawancara juga secara kuisoner menganai suatu permasalahan yang
diteliti. Data ada 2 jenis yaitu: Data ada kualitatif seperti, rusak, baik benar, puas, sehat, dan
lain- lain. Data kuantitatif seperti, 1,2,3,4,5,6,5,6,7,7,7,7. Data nilai ujia akhir semester genap
mahasiswa matematika, data hasil ujian masuk perguruan tinggi negri se- Bali tahun 2016.
Dan lain- lain . Data kwantitatif adalah data berbentuk bilangan atau angka.
Data kwantitatif yang didapat dari sumber data dapat disajikan dalam bentuk tabel,
gambar, diagram. Mendapatkan data kantitatif dari sumber data ada kontinu dan cacahan atau
diskrit.
1. Data ukuran tertentu (kontinu) yaitu data yang diperoleh dengan cara mengukur dengan
satuan tertentu, misalnya masa satuan Kg., tinggi suatu tempat, satuannya meter, suhu
suatu tempat derajat Celsius dan lain- lain. Contohnya : tinggi menara 30 m, berat badan
50 kg dll.
18
2. Data cacahan ( deskrit) yaitu data yang diperoleh dengan cara menghitung. Contohnya :
jumlah mahasiswa yang membawa sepeda motor ada 30 anak, Program studi Fisika
Data dapat disajikan dalam bentuk Diagram Batang, Diagram Lingkaran dan
diagram Garis. Diagram Batang adalah penyajian data statistik yang menggunakan persegi
panjang atau batang dengan lebar batang samadengan jarak antara batang yang satu dengan
yang lainnya, serta dilengkapi dengan skala sehingga ukuran datanya dapat dilihat dengan
jelas. Diagram Lingkaran adalah penyajian data statistic dengan menggunakan gambar yang
berbentuk daerah lingkaran. Diagram Garis adalah penyajian data statistic dengan
menggunakan gambar berbentuk garis lurus. Diagram batang daun yaitu teknik penyajian data
dalam bentuk batang dan daun yang bertujuan untuk menampilkan data yang akurat darai
suatu opservasi. Diagram kotak garis (DKG) adalah diagram yang berupa kotak dan garis
dengan ketentuan.
Hipotesis berasl dari 2 kata yang dapat diartikan sebagai adalah pernyataan atau kalimat
bersifat jawaban sementara dari rumusan permasalahan yang ada. Hipotesis dapat bernilai
benar dan bisa salah, pernyataan hipotesis mempunyai hubungan yang sangat penting dengan
rumusan masalah dalam suatu penelitian. Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat
tanya. Hipotesis dirumuskan dalam kalimat penyataan. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai
simpulan sementara. Simpulan ini dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu
langkah untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Perkembangan selanjutnya kalimat hipotesis
dapat digunakan sebagai data, tetapi ada peluang salah, jika digunakan sebagi dasar
pembuatan keputusan. Sifat pernyataan hipotesis yang bisa benar dan salah maka
19
mengharuskan peneliti melakukan kajian untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut melalui
eksperimen. Hipotesis harus teruji kebenarannya agar kesimpulan kita menjadi valid diterima
berdasarkan analisa statistik terhadap data yang ada. Uji hipotesis dapat dilakukan secara
eksperimen atau kuisoner yang dapat dikontrol ataupun tidak. Hasil eksperimen atau
kuisoner di analisa lagi dengan analisa statistic. Sehingga hipotesis terbut memberikan sebuah
hasil atau kesimpulan baik jika secara analisa statistik menunjukkan hasil sgnifikan. Jika
secara anilsa statistik hasilnya tidak signifikan maka hiptesis itu suatu kebetulan benar atau
salah.
Uji hipotesis disebut juga “konfirmasi analisa data”, karena sebelum mengambil suatu
kesimpulan terhapap hipotesis harus didahului dengan analisa data sehingga terkofirmasi
dengan jelas apakah hipotesis benar atau salah dalam arti diterima sebagai teori atau tidak
diterima. Hipotesis nol atau kontrol digunakan untuk melakukan uji hipotesis selanjutnya.
Hipotesis sangat berguna dalam menjawab suatu penelitian atau sourve, karenya
hipotesis selalu tampil sebagai arah dalam sustu penelitian. Penelitian yang baik biasanya
menapilkan kalimat hipotesis yang sesuai dengan permasalahan yang akan diselesaikan. Dari
demikian sangat bergunanya hipotesis maka dapat di tarik beberapa manfaat dari hipotesis
tentang penelitiannya.
20
2. Hipotesis sebagai pengetahuan bagi peneliti tentang suatu bidang atau langkah yang
3. Hipotesis menuntun peneliti tentang hubungan yang langsung antara sampel yang
diuji dengan pemilihan model yang dipakai sebagai metode uji dalam penelitian.
5. Hipotesis yang benar dan diterima memberikan kerangka peneliti untuk melaporkan
kesimpulan akhirnya.
bahwa terdapat tiga macam bentuk pengujian hipotesis. Uji hipotesis tersebut adalah :
(Sugiyono (2008) :
1. Uji dua pihak diartikan jika hipotesis nol (Ho) berbunyi “tidak sama dengan” dan
2. Uji pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar atau sama
3. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama
Hipotesis yang diuji perlu di terjemahkan dalam suatu contoh sehingga memudahkan
kita dalam memahami manfaat hipotesis dan peran stsistika dalam uji hipotasis tersebut.
Mendapatkan hasil yang diinginkan dalam penelitian bagi peneliti mutlak diharapkan.
Hasil yang baik dalam penelitian dapat dilihat dari pernyaan hipotesis yang dipilih oleh
peneliti. Penetapan hipotesis yang baik hendaknya terjawab melalui uji hipotesis. Uji
21
hipotesis juga harus dipilih yang sesuai dengan sampel dan hipotesis yang ada. Setelah semua
tersusun dengan baik maka langkah uji dalam hipotesis harus jelas langkah- langkahnya.
Lngkah uji hipotesis harus menggunakan prosedur baku. Pengujian itu juga memakai
prosedur yang sesuai dengan hipotesis, distribusi populasi. Prosedur itu tertuang dalam
2. Uji hipotesis dilakukan melalui analisa statistik dimulai dengn melakukan uji terhadap
satu populasi, pengujian hipotesis rata-rata dua populasi. Contoh, sebagai satu contoh
akan diuji rata- rata populasi jumlah mahasiswa baru masuk PTN dengan rata- rata
populasi jumlah mahasiswa baru masuk PTS. Dapat dipilih Ho = rata-rata jumlah
populasi mahasiswa baru yang masuk PTN. Ha = rata jumlah populasi jumlah mahasiswa
baru masuk PTS. Bisa dilambangkan rata- rata ̅ jumlah mahasiswa masuk PTN dan
̅ . Rata jumlah populasi mahasiswa baru masuk PTS. Kemudian dicari korelasi atau
regresinya.
3. Menetapkan derajat kemaknaan koefisien alpa (α ) . Penentuan alpa ini harus dilakukan
4. Menetapkan kesalahan tipe 2 atau beta (β). Kesalahan tipe 2 ditetapkan saat menetukan
5. Memilih penyebaran atau distribusi yang akan digunakan dalam perhitungan. Tentukan
6. Menetukan pilihan menerima atau menolak hipotesis nol pada Alpa dan beta yang telah
ditetapkan.
22
Dengan melakukan langkah- langkah pengujian terhadap hipotesis tersebut penelitian
23
BAB III
Pembahasan
yang lain.
24
3. Memberikan dan membuktikan jawaban terhadap hipotesis
dalam penelitian.
Penelitian yang dilakukan baik deskriprtif maupun eksperimental mutlak dilakukan analisa
Hipotesis dalam suatu penelitian sangat penting agar peneliti atau pembaca mendapat
gambaran sementara tentang permasalahan yang ada dalam penelitian tersebut. Untuk
mendapatkan jawaban dari suatu hipotesis perlu melakukan pengujian terhadap hipotesis
tersebut. Uji hipotesis adalah langkah yang akan menghasilkan suatu kesimpulan menerima
atau menolak. Dalam pengujian ini, kesimpulan yang dibuat mengandung ketidakpastian
Dalam menguji hipotesis ada beberapa langkah yang harus dilalui. Langkah- langkah
pengujian ini disebut sebagai prosedur pengujian hipotesis. Prosedur pengujian tersebut
adalah:
Taraf nyata merupakan nilai toleransi dapat menerima kesalahan dari hasil hipotesis
Nilai toleransi alpa (α ). prosentase (%), misalnya 1%, 5%, dan 10%
25
4. Menetukan kreteria pengujian, kreteria pengujian merupakan bentuk
pembuatan kesimpulan dalam hal menerima atu menolak hipotesis nol dengan
cara membandingkan nilai kritis (nilai α tabel dari distribusinya) dengan uji
statistiknya.
5. Melakukan uji stsistik, uji statistik adalah rumus dari distribusi ( berhubungan
tentang hipotesis yang sudah mendapat pengujian. Jawaban dari kesimpulan ini
Apakah ada hubungan antara tingkat partisipasi mahasiswa fisika kegiatan BEM
Hipotesisnya :
Diduga ada hubungan atara tingkat partispasi mahasiswa fisika dalam kegiatan BEM
dan indekprestasinya.
Pengujian hipotasis:
1. Formulasi hipotesis,
26
α = 5% = 0,05 ; d = (2-1)(3-1)
3. Kreteria pengujian
4. Uji staistik
Olah raga 30 24 17 69
Seni 12 16 41 71
Jumlah 42 40 58 140
Maka χ2 =
O E (O-E)2
χ2 37,49
diuji dengan prosedur pengujian terliha nilai key(χ) 37,49, maka kesimpulan dari
contoh adalah 37,49 lebih besar dari 5,991 maha hipotesis diterima. Maka benar ada
hubungan atara tingkat partispasi mahasiswa fisika dalam kegiatan BEM dan
indekprestasinya.
27
Terlihat juga statistik dalam pengujian hipotesis berperan dalam memberikan
Pengujian ini, adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui rata- rata
Contoh pengujian hipotesis tentang rata - rata : pengujian hipotesis satu rata- rata,
pengujian hipotasisis dua rata- rata dan pengujian hipotesis tiga rata- rata
dari sampelnya.
Contohnya : pengujian hipotesis satu proporsi, dua proporsi dan tiga proporsi.
3. Ujian hipotesis tentang varian yaitu pengujian hipotesis mengenai varian populasi
28
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Hasil pemaparan dan tinjauan teori pada makalah ini dan disertai contoh sederhana dapat
disimpulkan :
1. Pengetahuan kita tentang statistik sangat diperlukan, terutama dalam bidang penelitian dan
4. Hipotesis yang dapat diterima sebagai suatu kesimpulan jika telah melalui uji hipotesis
5. Contoh kasus dalam pemaparan makalah ini menggambarkan statistika memegang peran
4.2 Saran
Untuk lebih memahami tentang statistika, populasi, dalam hubungan dengan uji hipotesis
perlu lebih memahami jenis- jenis penelitian yang dilakukan sehingga uji statistik yang
29
DAFTAR PUSTAKA
Blogspot.com,2015, statdasamanahfiransilady
Blogspot.com,2015, aadesti
Blogspot.com,2015, dediirawan66
Blogspot.com,2016 nalurapriana
Blogspot.com,2016, mtk10ayufarida
Blogspot.com,2016, mynameyunus
Blogspot.com,2016, panjiedannupus
Blogspot.com,2016, raihanatunnisa
Blogspot.com,2016, upi-luthfiahmad
Documentns.tips 2016
http//wartawarga.gunadarma.ac.id.20012. statistika-dan-psikologi.
Iqbal M Hasan, 2004, Bumi Aksara, Analisa data Penelitian dengan statistik
Aksara.
30
Irianto, Agus, 2004. Statistik konsep dasar dan apliaksinya. Jakarta. Prenada. h 12
Supangat,Andi, 2008. Statistik dalam kajian deskriptif, Inferensi, dan non parametik. Jakarta.
Supangat,Andi, 2008. Statistik dalam kajian deskriptif, Inferensi, dan non parametik. Jakarta.
31