Anda di halaman 1dari 12

Merupakan singkatan modul, dimaksudkan untuk membantu mahasiswa agar perhatiannya tidak tersita untuk

menulis ketika proses belajar berlangsung, disamping memberikan panduan menelusuri literatur

MODUL BELAJAR MATAKULIAH:


“FILSAFAT ILMU"
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Materi:
PENDEKATAN AWAL FILSAFAT ILMU PENGATAHUAN
 Perbedaan antara ilmu dan pengetahuan
 Dasar ontologi keilmuan
 Metodologi keilmuan
dosen
Drs.H.Djoko Adi Walujo, S.T.,M.M.,DBA
TUJUAN PERKULIAHAN UMUM
Mahasiswa memahami falsafah keilmuan sebagai pisau analisa untuk
memberikan solusi dalam menghadapi problematika keilmuan

TUJUAN PERKULIAHAN KHUSUS


 Mahasiswa dapat membedakan antara ilmu dan pengetahuan
 Mahasiswa dapat menjelaskan dasar ontologi keilmuan
 Mahasiswa dapat mendefiniskan kajian epistemologi
 Mahasiswa dapat menjelaskan tiga asumsi empiris
 Mahasiswa dapat menjelaskan pendekatan rasional dan empirik
2 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

Pengantar
Istilah ilmu sudah
sangat populer, tetapi
seringkali banyak
orang memberikan
gambaran yang tidak
tepat mengenai
hakikat ilmu. Terlebih
lagi bila pengertian ini
dikaitkan dengan
berbagai aspek dalam
suatu kegiatan
keilmuan misalnya
matematika, logika,
penelitian dan
sebagainya.
Apakah bedanya ilmu pengetahuan [science] dengan
pengetahuan [knowledge] ? Apakah karakter ilmu ? apakah
keguanaan ilmu ? Apakah perbedaan ilmu alam dengan ilmu
sosial ? apakah peranan logika ? Dimanakah letak pentingnya
penelitian ? apakah yang disebut metode penelitian? Apakah
fungsi bahasa ? Apakah hubungan etika dengan ilmu.

anusia berfikir karena sedang menghadapi masalah, masalah
M
inilah yang menyebabkan manusia memusatkan perhatian
dan tenggelam dalam berpikir untuk dapat menjawab dan
mengatasi masalah tersebut, dari masalah yang paling
sumir/ringan hingga masalah yang sangat
"Sophisticated"/sangat muskil.
Kegiatan berpikir manusia pada dasarnya merupakan
serangkaian gerak pemikiran tertentu yang akhirnya sampai
3 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan


[knowledge]. Manusia dalam berpikir mempergunakan
lambang yang merupakan abstraksi dari obyek. Lambang-
lambang yang dimaksud adalah "Bahasa" dan "Matematika"

eskipun kelihatannya nampak betapa banyaknya serta aneka
M
ragamnya buah pemikiran itu namun pada hakikatnya upaya
manusia untuk memperoleh pengetahuan didasarkan pada tiga
masalah pokok yakni :

ONTOLOGI

Ontologi membahas tentang apa yang ingin


kita ketahui. Apa yang ingin diketahui oleh
ilmu? atau dengan perkataan lain, apakah
yang menjadi bidang telah ilmu

Inilah yang melandasi ONTOLOGI

Suatu pertanyaan

 Obyek apa yang ditelaah ilmu ?


 Bagaiman wujud yang hakiki dari obyek tersebut ?
 Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya
tangkap manusia [seperti berpikir, merasa dan
mengindera] yang membuahkan pengetahuan.

ntologi merupakan salah satu diantara lapangan-lapangan


Openyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Awal mula alam pikiran
4 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

orang Barat sudah menunjukkan munculnya perenungan di bidang


ontology. Pada dasarnya tidak ada pilihan bagi setiap orang pemilihan
antara “kenampakan”[appearance] dan “kenyataan”[reality]. Ontologi
menggambarkan istilah-istilah seperti: “yang ada”[being], ”kenyataan”
[reality], “eksistensi”[existence], ”perubahan” [change], “tunggal” [one]
dan “jamak”[many].
Ontologi merupakan ilmu hakikat, dan yang dimasalahkan oleh ontologi
adalah:

Apakah sesungguhnya hakikat realitas yang ada”rahasia alam” dibalik


Ontologi membahas bidang kajian ilmu atau obyek ilmu.
realitas itu.
Penentuan obyek ilmu diawali dari subyeknya. Yang dimaksud
dengan subyek adalah pelaku ilmu. Subyek dari ilmu adalah manusia;
bagian manusia paling berperan adalah daya pikirnya.
DASAR ONTOLOGI ILMU


A pakah yang ingin diketahui ilmu atau apakah yang menjadi bidang
telaah ilmu? Ilmu membatasi diri hanya pada kejadian yang bersifat
empiris, mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh
pancaindera manusia atau yang dapat dialami langsung oleh manusia
dengan mempergunakan pancainderanya. Ruang lingkup kemampuan
pancaindera manusia dan peralatan yang dikembangkan sebagai
pembantu pancaindera tersebut membentuk apa yang dikenal dengan
dunia empiris. Dengan demikian obyek ilmu adalah dunia pengalaman
indrawi. Ilmu membatasi diri hanya kepada kejadian yang bersifat
empiris.

Pengetahuan keilmuan mengenai obyek empiris ini pada dasarnya
merupakan abstraksi yang disederhanakan. Penyederhanaan ini perlu
sebab kejadian alam sesungguhnya sangat kompleks. Ilmu tidak
bermaksud "memotret" atau "mereproduksi" suatu kejadian tertentu
dan mengabstaraksikannya kedalam bahasa keilmuan. Ilmu bertujuan
untuk mengerti mengapa hal itu terjadi, dengan membatasi diri pada
hal-hal yang asasi. Atau dengan perkataan lain, proses keilmuan
5 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

bertujuan untuk memeras hakikat empiris tertentu, menjangkau lebih


jauh dibalik kenyatan-kenyataan yang diamatinya yaitu kemungkinan-
kemungkinan yang dapat diperkirakan melalui kenyataan-kenyataan iru.
Disinilah manusia melakukan transendensi terhadap realitas.


U ntuk mendapatkan pengetahuan ini ilmu membuat beberapa
andaian [asumsi] mengenai obyek-obyek empiris. Asumsi ini perlu,
sebab pernyataan asumstif inilah yang memberi arah dan landasan bagi
kegiatan penelaahan kita.
ASUMSI EMPIRIS

Ilmu memiliki tiga asumsi mengenai obyek empirisnya :

Asumsi pertama : asumsi ini menganggap bahwa


obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama
lain misalnya dalam hal bentuk struktur, sifat da seagaiya
Klasifikasi [taksonomi] merupakan pendekatan keilmuan
pertama terhadap obyek.

Asumsi kedua: asumsi ini menganggap bahwa suatu


benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu
tertentu (tidak absolut tapi relatif). Kegiatan keilmuan
bertujuan mempelajari tingkah laku suatu obyek dalam
keadaan tertentu. Ilmu hanya menuntut adanya
kelestarian yang relatif, artinya sifat-sifat pokok dari suatu
benda tidak berubah dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian memungkinkan kita untuk melakukan
pendekatan keilmuan terhadap obyek yang sedang
diselidiki.

Asumsi ketiga: asumsi ini menganggap tiap gejala


bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan.
Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap
dengan urutan/sekuensial kejadian yang sama. Misalnya
langit ,mendung maka turunlah hujan. Hubungan sebab
6 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

akibat dalam ilmu tidak bersifat mutlak. Ilmu hanya


mengemukakan bahwa "X" mempunyai
kemungkinan[peluang] yang besar mengakibatkan
terjadinya "Y". Determinisme dalam pengertian ilmu
mempunyai konotasi yang bersifat peluang
[probabilistik]. Statistika adalah teori peluang.

EPISTEMOLOGI

E pistemologi mempermasalahkan kemungkinan


mendasar mengenai pengetahuan [very
possibility of knowledge].
Pada perkembangannya epistemology menampakkan
jarak yang asasi antara rasionalisme dan empirisme,
walaupun sebenarnya terdapat kecenderungan
beriringan.
Landasan epistemology tercermin secara operasional
dalam metode ilmiah . Pada dasarnya metode ilmiah
merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuan
berdasarkan :
1. kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang
konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun;
2. menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka
tersebut dan
3. melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud dengan
menguji kebenaran pernyataan secara factual.
Metode ilmiah dikenal dengan Logico-hypothetico-verificative atau
deducto--hypothetico-verificative.
7 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

Suatu pertanyaan

 Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya


pengetahuan yang berupa ilmu ?
 bagaimana prosedurnya ?
 Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan
pengetahuan yang benar ?
 Apa yang disebut kebenaran itu sendiri ?
 Apakah
o .kriterianya
. ?
 Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam
mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu ?

Inilah Kajian epistemology

DASAR EPISTEMOLOGI ILMU

E pistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam


segenap proses yang terlibat dalam usaha kita memperoleh
pengetahuan.
Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang
dinamakan metode keilmuan. Ilmu lebih bersifat kegiatan dinamis tidak
statis. Setiap kegiatan dalam mencari pengetahuan tentang apapun
selama hal itu terbatas pada obyek empiris dan pengetahuan tersebut
diperoleh dengan mempergunakan metode keilmuan, adalah sah disebut
keilmuan.
Hakikat keilmuan tidak berhubungan dengan "titel" atau "gelar
akademik", profesi atau kedudukan, hakikat keilmuan ditentukan oleh
cara berpikir yang dilakukan menurut persyaratan keilmuan.
8 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

AKSIOLOGI

Pada dasarnya ilmu harus digunakan untuk kemaslahatan umat


manusia. Ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan
taraf hidup manusia dengan menitik beratkan pada kodrat dan
martabat. Aksiologi adalah wilayah yag membicarakan kegunaan ilmu,
dan nilai-nilai

Permasalahan aksiologi meliputi [1] sifat nilai, [2] tipe nilai, [3] criteria
nilai, [4] status metafisika nilai. Untuk kepentingan manusia maka
pengetahuan ilmiah yang diperoleh disusun dipergunakan secara
komunal dan universal.

Suatu pertanyaan
 Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan ?
bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah
moral ?
 Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-
pilihan moral?
 Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma
moral/profesional?

METODE KEILMUAN

G abungan
rasional
antara
dan cara
pendekatan
empiris
dinamakan metode keilmuan.
Rasionalisme memberikan kerangka
pemikiran yang koheren dan logis.
Sedangkan empirisme kerangka
pengujian dalam memastikan suatu
kebenaran.
9 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

Salah satu aspek metode keilmuan adalah menyusun konsep penjelasan


atau berpikir secara teoritis. Pemikiran teoritis ini bersifat deduktif dan
pada dasarnya suatu proses berpikir logis dan sistematis, maka disinilah
logika memegang peranan yang penting. Kita melihat kegunaan logika
dan matematika dalam proses berpikir deduktif untuk menurunkan
ramalan atau hipotesis kemudian mengujinya Secara empiris dengan
pertolongan metode keilmuan yakni penelitian dikembangkan diatas
asas-asas statistika, agar kesimpulan yang ditarik dapat dipertanggung
jawabkan secara keimluan.
Dunia rasional adalah koheren, logis dan sistematis, dengan logika
deduktif sebagai sendi pengikatnya (abstraksi), Dipihak lain terdapat
dunia empiris yang obyektif dan berorientasi kepada fakta sebagaimana
adanya.
Simpulan umum yang ditarik dari dunia empiris secara induktif
merupakan batu ujian kenyataan dalam menerima atau menolak suatu
kebenaran. Ia merupakan wasit dalam "gimnastik" berpikir itu [ilmu
dimulai dengan fakta dan diakhir dengan fakta apapun teori yang
disusun diantara mereka] ---Albert einstein.
Kebenaran ilmu bukan saja merupakan simpulan rasional yang
koheren dan logis dengan sistem pengetahuan yang berlaku, tetapi
juga harus sesuai dengan kenyataan yang ada.
Tesis pokok bahwa metode keilmuan pada hakikatnya merupakan hasil
perkembangan dari metode rasionalisme dan empirisme.

[RANGKUMAN]
CATATAN PERIHAL METODE KEILMUAN

❑ Kegiatan berpikir manusia pada dasarnya merupakan serangkaian


gerak pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah
kesimpulan yang berupa pengetahuan [knowledge].

❑ Untuk kepentingan manusia maka pengetahuan ilmiah yang


diperoleh disusun dipergunakan secara komunal dan universal.
10 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

❑ Kebenaran ilmu bukan saja merupakan simpulan rasional yang


koheren dan logis dengan sistem pengetahuan yang berlaku, tetapi
juga harus sesuai dengan kenyataan yang ada

❑ Epistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam


segenap proses yang terlibat dalam usaha kita memperoleh
pengetahuan.Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui
proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan

❑ Ilmu membatasi diri hanya pada kejadian yang bersifat empiris,


mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh
pancaindera manusia atau yang dapat dialami langsung oleh manusia
dengan mempergunakan pancainderanya. Ruang lingkup
kemampuan pancaindera manusia dan peralatan yang
dikembangkan sebagai pembantu pancaindera [ontologi]

❑ Permasalahan aksiologi meliputi [1] sifat nilai, [2] tipe nilai, [3]
criteria nilai, [4] status metafisika nilai. Untuk kepentingan manusia
maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh disusun dipergunakan
secara komunal dan universal.

Diskusikan dan lakukan refleksi:


❑ Apakah yag membedakan ilmu degan ilmu lainnya
❑ Untuk kepentingan manusia maka pengetahuan ilmiah yang
diperoleh disusun dipergunakan secara komunal dan
universal. Mengapa demikian ?
❑ Kebenaran ilmu bukan saja merupakan simpulan rasional yang
koheren dan logis, mengapa demikian /
11 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

RUJUKAN YANG DIGUNAKAN

Ahmad Tafsir [2004] Filsafat Ilmu [mengurai Ontologi,


Epistemologi dan Aksiologi Pengaetahun] : PT Remaja
Rosda Karya Jakarta→ 27-45
Alex Lanur OFM [1993] Hakikat Pengertahuan dan Cara Kerja
Ilmu-ilmu : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta→
13:52
Alfon Taryadi [1989] Epistemologi Pemecahan Masalah
[menurut Karl. R. Popper]: Penerbit PT Gramedia Jakarta→
Bab V 107:151
Amsal Bakhtiar [2004] Filsafat Ilmu: PT Raja Grafindo Persada
Jakarta→ Bab IV 131:164
Jujun Suriasmantri [2004] Ilmu Dalam Perpektif [Sebuah
kumpulan karangan tentang hakikat ilmu]: Yayasan Obor
Indonesia Jakarta→ Bab I 1:40
--------------------- [2004] Filsafat Ilmu [Sebuah Pengantar
Populer] : Yayasan Sinar Harapan Jakarta→ Bab III 63:91, Bab
101:141
---------------------[2004] Ilmu Dalam Perspektif Moral, Sosial
dan Politik Penerbit Gramedia JakartaBab 10 74:87
Mohammad Muslih [2004] Filsafat Ilmu [Kajian atas asumsi
Dasar Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu
Pengethuan]: Penerbit Belukar → Bab I 20, Bab VIII 163:164
Rizal Muntansyir [2001] Filsafat Ilmu: Pustaka Pelajar Jakarta. →Bab
I; 9:26, Bab II 42:49

Revisi 13/04/2015
12 MODUL BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo

Anda mungkin juga menyukai