Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Irma Fidora, S.Kep., Ns., M.Kep
SISTEM PERNAFASAN
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PERNAFASAN
(SISTEM RESPIRASI)
SISTEM RESPIRASI
Saluran Nafas :
• Hidung
• Faring
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Bronkiolus
• Alveoli
HIDUNG
• Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang kaya pembuluh darah, dan
bersambung dengan lapisan faring dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai
lubang masuk ke dalam rongga hidung.
• Terdapat nares anterior yaitu saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran tersebut
bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum.
Fungsi Hidung
• Indra Penghidu
• Menghangatkan
Penyesuaian suhu udara luar ke suhu dalam paru dengan adanya struktur conchae dan septum
• Melembabkan
Penyesuaian kelembaban udara dari rendah ke 98 %
• Filter
Melaksanakan filter terhadap partikel/debu yang berukuran 5 mikron ke atas
• Kekebalan
Kekebalan terhadap masuknya basil/mikroorganisme yang ikut masuk bersama udara.
FARING
• Pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungan-nya dengan
oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid.
• Terletak di belakang laring (larinx-faringeal).
• Terdiri dari :
Nasofaring, Orofaring, Laringofaring
• Orofaring adalah bagian dari faring merupakan gabungan sistem respirasi dan
pencernaan.
LARING
• Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea,
dan beberapa otot kecil, dan di depan laringofaring dan bagian atas esopagus.
• Fungsi :
- Mempertahankan pembukaan jalan nafas
- Epiglotis mencegah makanan masuk ke dalam laring
ANTERIOR POSTERIOR
BRONKIOLUS
• Percabangan bronkus terakhir sebelum kantong udara dalam paru (alveoli)
ALVEOLI
• Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen
dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara.
• Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru
• Diameter masing-masing rata-rata 0,2-0,3 milimeter.
• Luas alveoli ±100 m2
• Terdiri dari :
Ductus Alveolaris
Saccus Alveolaris
Septum Alveolaris
PARU-PARU
Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memiliki :
• Apeks yang meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas clavicula
• Permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
• Permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
• Basis yang terletak pada diafragma
v
• Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior
• Sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior.
• Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola,
venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli.
• Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai
permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.
Inspirasi
Otot Utama
• Diafragma
• Muskulus Intercotalis Externus
Otot tambahan:
Jika Inspirasi Dalam
• Muskulus Sternocleidomastoideus
mengangkat sternum ke atas
• Muskulus Scalenus mengangkat
costa 1,2
Ekspirasi
• Diafragma relaksasi
• Otot di abdomen (Muskulus Rektus
Abdominis menarik ke arah bawah
pada costa bagian bawah.
• Muskulus Intercostalis Internus
Proses Fisiologis Respirasi
Proses dimana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-jaringan dan karbon dioksida
dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium :
• Stadium I
Ventilasi yaitu masuknya campura gas-gas ke dalam dan ke luar paru-paru.
• Stadium II
Transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek : ..................................
• Stadium II
Transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek :
Difusi gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksterna) dan antara darah
sistemik dan sel jaringan
Distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannya dengan distribusi udara
dalam alveoli-alveoli
Reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbondioksida dengan darah
Stadium III
Respirasi Interna (respirasi sel), yang merupakan stadium akhir dari respirasi.
Selama respirasi, metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi dan karbondioksida terbentuk
sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.
Transportasi Oksigen Dalam Darah
Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan :
1. Secara fisik larut dalam plasma
2. Secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin
(HbO2).
ikatan kimia oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel.
Transportasi Karbondioksida Dalam Darah
Transport CO2 dari jaringan keparu-paru melalui tiga cara sebagai berikut:
1. Secara fisk larut dalam plasma (10 %)
2. Berikatan dengan gugus amino pada Hb dalam sel darah merah (20%)
3. Ditransport sebagai bikarbonat plasma (70%)
Karbon dioksida berikatan dengan air dengan reaksi seperti dibawah ini:
CO2 + H2O = H2CO3 = H+ +HCO3-
Istilah Dalam Respirasi
• Ventilasi
Pergerakan udara masuk dan keluar paru. Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru
karena selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot.
• Respirasi External
Pertukaran gas antara udara pada paru dan darah
Transport oksigen dan karbondioksida pada darah
• Respirasi Internal
Pertukaran gas antara darah dan jaringan
SISTEM PENCERNAAN
(SISTEM DIGESTIF/GASTROINTESTINAL)
DEFINISI
• Sistem pencernaan atau sistem digestif atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh
Pencernaan Dibagi :
• Pencernaan Mekanis
Proses mengunyah dan gerak peristaltik.
• Pencernaan Kimiawi
Dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan yang dikeluarkan di mulut, lambung, usus halus,
kantung empedu dll.
SALURAN PENCERNAAN
• Rongga Mulut
• Esofagus
• Lambung
• Usus Halus
• Usus Besar
• Rektum
• Anus.
Organ Tambahan
• Gigi
• Lidah
• Kelenjar ludah
• Kandung empedu
• Hati
• Pankreas.
RONGGA MULUT (CAVUM ORIS)
Rongga mulut (cavum oris) terdiri dari :
• Pipi dan bibir
• Lidah (lingua)
• Gigi (dentis)
• Kelenjar ludah
(glandula salivary)
USUS HALUS
• Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-
zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
• Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
• Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan
lemak.
Struktur Usus Halus
• Diameter ± 4 cm
• Mulai dari lambung sampai usus besar
• Panjang ± 275 cm
• Mempunyai banyak lipatan/vili
• Terdiri 3 segmen :
o Duodenum
o Jejunum
o Ileum
Duodenum/Usus Dua Belas Jari
• Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari
bulboduodenale dan berakhir di Ligamentum Treitz.
• Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Makanan
masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh
usus halus.
• Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
Jejunum/Usus Kosong
• Jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di
antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum).
• Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah
bagian usus kosong.
• Jejunum dan ileum digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Ileum/Usus Penyerapan
• Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
• Pada sistem pencernaan manusia ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu (caecum/sekum).
• Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap
vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Fungsi Usus Halus :
• Absorbsi bahan makanan
• Berlangsung terutama di duodenum dan jejenum
• Absorbsi cairan elektrolit
Sekum
Vermifom Sigmoid
Appendix
• Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
• Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
• Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan
dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
• Bakteri berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
• Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Usus Buntu/Caecum/Sekum
• Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan (ileum) serta bagian kolon menanjak
(kolon asenden) dari usus besar.
Umbai Cacing/Appendiks
• Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
REKTUM
• Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
• Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini
kosong karena feces disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
• Jika kolon desendens penuh dan feces masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB).
• Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan
memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
• Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan.
• Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
• Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan
memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
• Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan.
• Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
ANUS
• Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh.
• Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
• Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter.
• Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar).
ORGAN PENCERNAAN LAINNYA
• PANKREAS
• HATI/HEPAR
• KANTUNG EMPEDU
PANKREAS
• Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua
belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
• Asini : menghasilkan enzim-enzim pencernaan
• Pulau Pankreas : menghasilkan hormon
FUNGSI/KERJA PANKREAS
• Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke
dalam darah.
• Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
• Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh
dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
• Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
• Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
HATI/HEPAR
• Hati/Hepar merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
• Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi
dalam tubuh :
o Penyimpanan glikogen
o Sintesis protein plasma
o Penetralan obat.
o Hepar juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
KERJA HATI/HEPAR
• Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil (kapiler).
• Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih
besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
• Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang
masuk diolah.
KANTUNG EMPEDU
• Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml
empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
• Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap
– bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya.
• Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu
FUNGSI EMPEDU
• Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
• Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.