Anda di halaman 1dari 31

ILMU DASAR KEPERAWATAN I

Oleh:
Irma Fidora, S.Kep., Ns., M.Kep

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
T.A 2019/2020
ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM PERNAFASAN
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PERNAFASAN
(SISTEM RESPIRASI)
SISTEM RESPIRASI
Saluran Nafas :
• Hidung
• Faring
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Bronkiolus
• Alveoli

Saluran Nafas (Traktus Respiratorius)


Traktus Respiratorius Superior
• Hidung/Mulut
• Faring
• Struktur sekitarnya
Traktus Respiratorius Inferior
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Bronkiolus
• Alveoli

HIDUNG
• Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang kaya pembuluh darah, dan
bersambung dengan lapisan faring dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai
lubang masuk ke dalam rongga hidung.
• Terdapat nares anterior yaitu saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran tersebut
bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum.
Fungsi Hidung
• Indra Penghidu
• Menghangatkan
Penyesuaian suhu udara luar ke suhu dalam paru dengan adanya struktur conchae dan septum
• Melembabkan
Penyesuaian kelembaban udara dari rendah ke 98 %
• Filter
Melaksanakan filter terhadap partikel/debu yang berukuran 5 mikron ke atas
• Kekebalan
Kekebalan terhadap masuknya basil/mikroorganisme yang ikut masuk bersama udara.
FARING
• Pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungan-nya dengan
oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid.
• Terletak di belakang laring (larinx-faringeal).
• Terdiri dari :
Nasofaring, Orofaring, Laringofaring
• Orofaring adalah bagian dari faring merupakan gabungan sistem respirasi dan
pencernaan.
LARING
• Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea,
dan beberapa otot kecil, dan di depan laringofaring dan bagian atas esopagus.
• Fungsi :
- Mempertahankan pembukaan jalan nafas
- Epiglotis mencegah makanan masuk ke dalam laring
ANTERIOR POSTERIOR

Pada Laring Terdapat : Pita Suara


Fungsi :
• Bicara
• Batuk
• Mengejan
• Pengaman Gas Racun
TRAKEA
• Tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm.
• Trakea berjalan dari cartilago cricoidea ke bawah pada bagian depan leher dan di
belakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium
dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di
tempat ini bercabang menjadi dua bronckus.
• Trachea tersusun atas 16-20 lingkaran tak lengkap yang berupa cincin tulang rawan yang
diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran di sebelah belakang
trakea.
BRONKUS
• Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan
dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum
sampai ke alveoli.

BRONKIOLUS
• Percabangan bronkus terakhir sebelum kantong udara dalam paru (alveoli)
ALVEOLI
• Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen
dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara.
• Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru
• Diameter masing-masing rata-rata 0,2-0,3 milimeter.
• Luas alveoli ±100 m2
• Terdiri dari :
 Ductus Alveolaris
 Saccus Alveolaris
 Septum Alveolaris
PARU-PARU
Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memiliki :
• Apeks yang meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas clavicula
• Permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
• Permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
• Basis yang terletak pada diafragma

v
• Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior
• Sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior.
• Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola,
venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli.
• Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai
permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.

Paru-paru dibungkus oleh pleura:


• Pleura visceral yang menempel langsung ke paru
• Pleura parietal yang menempel pada dinding rongga dada dalam.
Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai
pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada
gesekan dengan dinding dada.
FISIOLOGI RESPIRASI
• FUNGSI PRIMER :
Pertukaran gas
O2 masuk
CO2 keluar
• FUNGSI SEKUNDER
Regulasi pH
Pengendalian suhu
Eliminasi air
Fungsi bicara
PROSES INSPIRASI DAN EKSPIRASI

Inspirasi
Otot Utama
• Diafragma
• Muskulus Intercotalis Externus
Otot tambahan:
Jika Inspirasi Dalam
• Muskulus Sternocleidomastoideus
mengangkat sternum ke atas
• Muskulus Scalenus mengangkat
costa 1,2
Ekspirasi
• Diafragma relaksasi
• Otot di abdomen (Muskulus Rektus
Abdominis menarik ke arah bawah
pada costa bagian bawah.
• Muskulus Intercostalis Internus
Proses Fisiologis Respirasi
Proses dimana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-jaringan dan karbon dioksida
dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium :
• Stadium I
Ventilasi yaitu masuknya campura gas-gas ke dalam dan ke luar paru-paru.
• Stadium II
Transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek : ..................................
• Stadium II
Transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek :
 Difusi gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksterna) dan antara darah
sistemik dan sel jaringan
 Distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannya dengan distribusi udara
dalam alveoli-alveoli
 Reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbondioksida dengan darah
 Stadium III
Respirasi Interna (respirasi sel), yang merupakan stadium akhir dari respirasi.
Selama respirasi, metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi dan karbondioksida terbentuk
sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.
Transportasi Oksigen Dalam Darah
Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan :
1. Secara fisik larut dalam plasma
2. Secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin
(HbO2).
ikatan kimia oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel.
Transportasi Karbondioksida Dalam Darah
Transport CO2 dari jaringan keparu-paru melalui tiga cara sebagai berikut:
1. Secara fisk larut dalam plasma (10 %)
2. Berikatan dengan gugus amino pada Hb dalam sel darah merah (20%)
3. Ditransport sebagai bikarbonat plasma (70%)
Karbon dioksida berikatan dengan air dengan reaksi seperti dibawah ini:
CO2 + H2O = H2CO3 = H+ +HCO3-
Istilah Dalam Respirasi
• Ventilasi
Pergerakan udara masuk dan keluar paru. Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru
karena selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot.
• Respirasi External
Pertukaran gas antara udara pada paru dan darah
Transport oksigen dan karbondioksida pada darah
• Respirasi Internal
Pertukaran gas antara darah dan jaringan
SISTEM PENCERNAAN
(SISTEM DIGESTIF/GASTROINTESTINAL)

DEFINISI
• Sistem pencernaan atau sistem digestif atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh

Pencernaan Dibagi :
• Pencernaan Mekanis
Proses mengunyah dan gerak peristaltik.
• Pencernaan Kimiawi
Dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan yang dikeluarkan di mulut, lambung, usus halus,
kantung empedu dll.
SALURAN PENCERNAAN
• Rongga Mulut
• Esofagus
• Lambung
• Usus Halus
• Usus Besar
• Rektum
• Anus.

Organ Tambahan
• Gigi
• Lidah
• Kelenjar ludah
• Kandung empedu
• Hati
• Pankreas.
RONGGA MULUT (CAVUM ORIS)
Rongga mulut (cavum oris) terdiri dari :
• Pipi dan bibir
• Lidah (lingua)
• Gigi (dentis)
• Kelenjar ludah
(glandula salivary)

• Pipi dan bibir


Tersusun oleh otot-otot yang berfungsi untuk mengunyah dan berbicara. Di sebelah luar, pipi dan
bibir diselaputi oleh kulit.
• Lidah (lingua)
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan. Daerah
sensitif rasa manis terdapat pada ujung lidah, rasa asin pada bagian depan, rasa asam, ada pada
sisi kiri dan kanan lidah, dan ras pahit pada bagian belakang.
• Gigi (dentis)
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-
kecil.
Rumus gigi anak-anak (rumus gigi susu)
M C I I C M
2 1 2 2 1 2
2 1 2 2 1 2
Ket:
M = Molar (gigi graham tetap)
C = Caninus (gigi taring)
I = Incicivus (gigi seri)
P = Premolar (Geraham pertama)
Rumus gigi dewasa (rumus gigi sulung)
M P C I I C P M
3 2 1 2 2 1 2 3
3 2 1 2 2 1 2 3

• Kelenjar ludah (glandula salivary)


Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah
setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter.
Ludah (saliva) disekresi 3 kelenjar eksokrin :
• Parotis
• Submandibularis
• Sublingualis
Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mukus, enzim amilase, zat antibakteri, dll.
Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut, memudahkan proses menelan, serta mencerna
karbohidrat menjadi disakarida serta membantu proses bicara.
• Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.
• Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir.
• Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan
relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
• Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang
(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
• Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut
dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
• Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein
dan menyerang bakteri secara langsung.
• Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
KERONGKONGAN (ESOFAGUS)

• Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung.


• Terletak di belakang trakhea di depan vertebra.
• Esofagus dimulai dari faring, thorax, menembus diafragma dan masuk ke dalam abdomen
bersambung dengan lambung.
• Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring.
• Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke
trakea (tenggorokan).
• Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat
berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung
• Makanan yang telah dicerna dalam rongga mulut masuk ke kerongkongan (esophagus)
melalui proses menelan atau deglutasi.
LAMBUNG (VENTRIKULUS/GASTER)
Struktur Lambung
• Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.
• Bagian kardia dan fundus berdinding tipis
• Bagian antrum memiliki otot yang lebih tebal
• Lapisan otot
Lapisan longitudinal yang bersambung dengan esofagus
Lapisan sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorik membentuk spinkter.
Lapisan obliq yg terdapat pada bagian fundus dan berjalan mulai dari orifisium kardiak,
membelok ke bawah melalui kurvatura minor.
• Lapisan sub mukosa terdiri dari jaringan areolar yang banyak mengandung pembuluh
darah dan limfe.
• Lapisan mukosa berbentuk rugae (kerutan), dilapisi epitelium silindris yang mensekresi
mukus.
• Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
• 1.Lendir
• Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
• 2.Asam Klorida (HCl)
• Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang
terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
• 3.Prekursor Pepsin (Enzim yang memecahkan protein)
Fungsi Lambung :
• Menyimpan, melarutkan dan mencerna parsial makanan yang masuk lambung
• Meneruskan makanan ke usus untuk diabsorbsi secara maksimal
• Produksi enzim pepsin : memecah ikatan peptida
• Sekresi mukus, asam lambung, tripsin, lipase, amilase dan protease
Pencernaan Pada Lambung :
• Terjadi gerakan pada lambung yang berfungsi mencampur makanan dengan sekret
lambung kemudian mengosongkan lambung dari makanan.
• Makanan bercampur dengan sekret lambung menjadi kimus (chyme)

Sel Mukosa Lambung

USUS HALUS
• Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-
zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
• Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
• Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan
lemak.
Struktur Usus Halus
• Diameter ± 4 cm
• Mulai dari lambung sampai usus besar
• Panjang ± 275 cm
• Mempunyai banyak lipatan/vili
• Terdiri 3 segmen :
o Duodenum

o Jejunum
o Ileum
Duodenum/Usus Dua Belas Jari

• Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari
bulboduodenale dan berakhir di Ligamentum Treitz.
• Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Makanan
masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh
usus halus.
• Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
Jejunum/Usus Kosong
• Jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di
antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum).
• Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah
bagian usus kosong.
• Jejunum dan ileum digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Ileum/Usus Penyerapan
• Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
• Pada sistem pencernaan manusia ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu (caecum/sekum).
• Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap
vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Fungsi Usus Halus :
• Absorbsi bahan makanan
• Berlangsung terutama di duodenum dan jejenum
• Absorbsi cairan elektrolit

Struktur Internal Usus Halus

USUS BESAR (KOLON)


Usus besar terdiri dari :
• Kolon Asendens (kanan)
• Kolon Transversum
• Kolon Desendens (kiri)
• Kolon Sigmoid
(berhubungan dengan rektum)

Sekum
Vermifom Sigmoid
Appendix
• Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
• Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
• Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan
dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
• Bakteri berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
• Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Usus Buntu/Caecum/Sekum
• Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan (ileum) serta bagian kolon menanjak
(kolon asenden) dari usus besar.
Umbai Cacing/Appendiks
• Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
REKTUM
• Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
• Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini
kosong karena feces disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
• Jika kolon desendens penuh dan feces masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB).
• Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan
memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
• Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan.
• Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
• Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan
memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
• Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan.
• Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.

ANUS
• Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh.
• Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
• Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter.
• Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar).
ORGAN PENCERNAAN LAINNYA
• PANKREAS
• HATI/HEPAR
• KANTUNG EMPEDU
PANKREAS
• Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua
belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
• Asini : menghasilkan enzim-enzim pencernaan
• Pulau Pankreas : menghasilkan hormon
FUNGSI/KERJA PANKREAS
• Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke
dalam darah.
• Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
• Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh
dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
• Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
• Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
HATI/HEPAR
• Hati/Hepar merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
• Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi
dalam tubuh :
o Penyimpanan glikogen
o Sintesis protein plasma

o Penetralan obat.
o Hepar juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
KERJA HATI/HEPAR
• Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil (kapiler).
• Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih
besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
• Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang
masuk diolah.
KANTUNG EMPEDU
• Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml
empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
• Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap
– bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya.
• Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu

FUNGSI EMPEDU
• Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
• Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Anda mungkin juga menyukai