Anda di halaman 1dari 10

BAHAN ORGANIK TANAH

(Tugas Kesuburan Tanah)

Oleh
Indra Riswanto
1914181042

JURUSAN ILMU TANAH

JURUSAN ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan organik adalah bahan didalam atau dipermukaan tanah yg berasal dari sisa
tumbahan,hewan,dan manusia baik dan telah mengalami dekomposisi lanjut
maupun yg sedang mengalami proses dekomposisi. Komponen hidup bahan
organik dapat terdiri dari akar tanaman, binatang di dalam tanah (meso dan micro
fauna) dan mikroorganisme biomassa (microbial biomass), dan komponen mati
terdiri dari residu organik yang terdekomposisi secara biologi dan kimia.

Bahan organik tanah memiliki fungsi diantaranya sebagai penyimpan dari unsur
hara yang nantinya secara pelan-pelan bahan organik tanah akan dilepaskan ke
dalam larutan air tanah sehingga akan tersedia untuk tanaman, bahan organik
tanah yang ada di atas tanah dan di dalam tanah dapat membantu mengatur dan
melindungi kelembaban dan suhu tanah, bahan organik dapat juga meningkatkan
daya sangga tanah (Hartatik, 2015).

Sumber bahan organik tanah ialah hewan. Hewan memberikan hasil samping dan
meninggalkan bagian tubuh mereka sebagai peredaran hidupnya. Bentuk
kehidupan hewan tertentu, terutama cacing tanah, sentipoda dan semut memegang
peranan penting dalam perubahan sisa-sisa tumbuhan
1.2 Tujuan

Tujuan dari tugas kesuburan tanah kali ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian bahan organik tanah
2. Mengetahui sumber utama bahan organik tanah
3. Mengetahui pentingnya mengelola bahan organik tanah
II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Organik Tanah

Bahan organik tanah merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukan sebagai
bahan penyusun tanah. Bahan organik ini merupakan timbunan jaringan tanaman,
hewan, atau jasad renik yang telah mati dan sebagaian telah mengalami
perombakan. Contohnya seperti pupuk kandang, residu tanaman, dan lain-lain.
Bahan organik juga dapat didefinisikan sebagai bahan yang berasal dari jaringan
tanaman dan hewan baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

Kandungan bahan organik di dalam tanah jumlahnya sedikit, akan tetapi apabila
penambahan bahan organik secara seimbang dan teratur akan menjaga
keseimbangan pada tanah itu sendiri. Pada penambahan bahan organik ini
berkaitan dengan kemampuan tanah untuk diolah pada lengas yang rendah.
Apabila pada saat basah, tanah yang memiliki tekstur halus akan sulit diolah
dalam artian tanah tersebut berat sehingga dengan ditambahkannya bahan organik
akan dapat meringankan pengolahan tanah tersebut.

2.2 Sumber Bahan Organik Tanah

Sumber utama dari bahan organik merupakan jaringan tanaman berupa akar,
batang.ranting dan buah. Bahan organik ini dihasilkan oleh tumbuhan melalui
proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utamanya. Unsur
karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida seperti selulosa,
hemi-selulosa, pati dan bahan-bahan lainnya. Sumber bahan organik tanah di
dapatkan dari limbah pertanian maupun limbah non-pertanian yang telah melalui
proses dekomposisi oleh mikroorganisme seperti bakteri, fungi, protozoa, dan
aktinomisetes. Contohnya seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, dan sisa-
sisa hasil panen seperti jerami padi dan sisa-sisa bagian tanaman pertanian yang
tidak di panen.

Bahan organik tanah dikelompokkan menjadi dua komponen, yaitu komponen


yang hidup (living organic matter) dan komponen yang mati (dead organic
matter). Pada komponen yang hidup mencakup akar tanaman, hewan di dalam
tanah baik meso maupun micro fauna, dan mikroorganisme biomassa. Sedangkan,
pada komponen yang mati mencakup residu organik yang mengalami
dekomposisi secara kimiawi dan biologi.

2.3 Mekanisme Penguraian Bahan Organik Tanah

Penguraian bahan organik tanah dilakukan dengan proses dekomposisi. Proses


dekomposisi merupakan proses yang dimana bahan organik tanah dikonversi
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana atau kompleks. Dari proses
dekomposisi ini hasil akhirnya adalah senyawa-senyawa anorganik (mineral).
Saat proses perombakan senyawa-senyawa organik yang berukuran besar menjadi
senyawa-senyawa yang sederhana dilakukan oleh mikroorganisme,
mikroorganisme perombak menghasilkan enzim (exoenzymes) yang akan
berdifusi melalui lapisan air ke substrat. Kecepatan enzim dalam merombak
komponen bahan organik tanah dapat dipengaruhi oleh kadar air tanah,
temperature tanah, dan kualitas substrat. Dengan demikian, kecepatan
perombakan bahan organik tanah ditentukan dari ketiga faktor tersebut.

2.4 Pentingnya Pengelolaan Bahan Organik Tanah

Bahan organik tanah sangat penting untuk dikelola karena pada tanah yang subur
dan sehat pasti terkandung bahan organik yang cukup sehingga tanah yang subur
dan sehat menjadi penentu dalam keberhasilan pada lahan pertanian. Bahan
organik sangat berpengaruh pada kesuburan dan kesehatan tanah. Pada kesuburan
tanah bahan organic memiliki peran dalam meningkatkan agregat tanah,
memperbaiki drainase, menyediakan unsur hara untuk tanaman, meningkatkan
kapasitas tukar kation, dan memperbaiki aerasi pada tanah.

2.5 Pengelolaan Bahan Organik

Pengelolaan bahan organik adalah segala usaha/aktivitas yang dilakukan untuk


mempertahankan kadar bahan organik di dalam tanah agar tetap tinggi. Mengapa
bahan organik tanah perlu dikelola dengan baik, jawabannya karena bahan
organik termasuk BOT memiliki peran yang sangat besar di dalam tanah. Bahan
organik yang ditambahkan ke dalam tanah dapat memperbaiki sifat biologi tanah,
bahkan sifat fisik dan kimia tanah. Perbaikan sifat tanah tersebut tentu akan
berpengaruh terhadap kesuburan tanah, yang pada gilirannya berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.

2.6 Dampak Bahan Organik Tanah yang Dikelola dengan Baik Terhadap
Kesuburan Tanah

Dampak dari bahan organik tanah yang dikelola dengan baik dapat memperbaiki
dari sifat-sifat tanah baik sifat fisika, sifat-sifat kimia, maupun sifat-sifat biologi
tanah.
1) Menurut Sertua et al (2014), Pada sifat fisika tanah dapat meningkatkan pori
tanah, stabilitas agregat, dan dapat menurunkan berat isi. Bahan organik yang
ada di dalam tanah banyak mengandung mikroba dengan adanya mikroba
tersebut dapat melekatkan partikel tanah sehingga dari mikroba tersebut
menghasilkan lender berbentuk jala yang dapat melekatkan partikel tanah baik
sekunder dan primer yang nantinya terjadi di dalam proses agregasi tanah.
Bahan organik juga akan membuat tanah menjadi gembur sehingga dalam
perkembangan akar menjadi lebih optimal.
2) Menurut Arifiati et al (2017), Pada sifat kimia tanah bahan organik sangat
mempengaruhinya. Misalnya dalam meningkatkan C-Organik. Contohnya
seperti pemberian bahan organik gulma paitan cenderung akan meningkatkan
C-Organik dalam tanah, karena penambahan C-Organik dari bahan gulma
paitan berdekomposisi yang melepaskan sejumlah senyawa karbon sebagai
sumber penyusun utama bahan organik.
3) Pada sifat biologi tanah, tanah merupakan tempat bagi mikroorganisme hidup
dan menjalankan tugasnya di dalam tanah. Mikroorganisme dapat
menjalankan tugasnya dengan baik jika terdapat sumber makanan bagi
mikroorganisme jika tidak ada sumber makanan untuk mikroorganisme
tersebut semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mikroorganisme dapat
mengganggunya.

2.7 Apa Yang Terjadi Bila Bahan Organik Tanah Tidak Dikelola dengan
Baik

Bahan organik mempunyai peranan sangat penting dalam tanah karena bahan
organik mempunyai peran sebagai sumber untuk karbon sebagai sumber energi
dan sumber pakan untuk mendukung kehidupan dari berbagai jenis organisme
yang ada di dalam tanah. Tidak adanya dari bahan organik mikroba dalam tanah
tersebut akan dapat dampak yaitu mengakibatkan defisiensi karbon pakan
sehingga aktivitas dari mikroba dan perkembangan populasinya juga akan ikut
terhambat (Pramaswari, 2011).
III. KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Bahan organik tanah merupakan bahan yang asalnya dari hewan dan sisa-sisa
tanaman yang berada di dalam tanah sehingga dapat mengalami perombakan
secara terus-menerus.
2. Sumber bahan organik tanah adalah residu tanaman atau bahan hijauan
tanaman, sisa-sisa kotoran hewan dan tanaman
3. Proses penguraian bahan organik tanah adalah bahan organik yang
mengandung banyak nitrogen diuraikan menjadi asam amino kemudian
diuraikan menjadi ammonium kemudian diuraikan menjadi nitrit dari nitrit
diuraikan kembali menghasilkan nitrat yang dapat diserap tanaman.
4. Dampak bahan organik tanah yang dikelola dengan baik sangat berdampak
pada sifat fisika, kimia, dan biologi.
IV. DAFTAR PUSTAKA

Arifiati, Aminah, Syekhfani, dan Y. Nuraini. 2017. Uji Efektivitas Perbandingan


Bahan Kompos Paitan (Tithonia diversifolia), Tumbuhan Paku (Dryopteris
filixmas), dan Kotoran Kambing Terhadap Serapan N Tanaman Jagung
Pada Inceptisol. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 2 (4): 543-552.

Hartatik, W., Husnain, dan Widowati, L.R. 2015. Peranan Pupuk Organik dalam
Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya
Lahan Vol. 9 No. 2, hal.: 107-120.

Pramaswari, I. A. A., I. W. B. Suyasa, dan A. A. B. Putra. 2011. Kombinasi


Bahan Organik (Rasio C: N) Pada Pengolahan Lumpur (Sludge) Limbah
Pencelupan. Jurnal Kimia 5 (1): 64-71

Sertua, H., Lubis, J.A. dan Marbun, P. 2014. Aplikasi Kompos Ganggang Cokelat
(Sargassum polycystum) Diperkaya Pupuk N, P, K Terhadap Inseptisol
dan Jagung. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2 (4): 1538 – 1544.

Subandi, A. Harsono, H. Kuntyastuti, dan N. Prasetyawati. 2011. Evaluasi


Kelayakan Teknis dan Sosial Ekonomis Penggunaan Pupuk Organik Kaya
Hara Untuk Kedelai Dan Kacang Tanah Pada Lahan Kering. Laporan
Akhir Kegiatan Ristek 2011. Balitkabi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai