Anda di halaman 1dari 4

EKMA4265-3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD RIFQI HADI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043539645

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4265/Manajemen Kualitas

Kode/Nama UPBJJ : FE/Fakultas Ekonomi JAKARTA

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKMA4265/Manajemen Kualitas
Tugas 1

No. Soal
1. Kita mengenal ada biaya-biaya kualitas. Hal ini berarti untuk mewujudkan produk berkualitas
memerlukan biaya. Bagaimana kualitas dapat meningkatkan produktivitas perusahaan jika untuk
menghasil-kan produk berkua-litas itu memerlukan biaya? Bagai-mana pendapat Anda?

2. TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik pelaksanaan-nya. Apakah tujuh elemen dalam TQM tersebut
masing-masing akan mendukung? Ataukah dapat berdiri sendiri-sendiri?

3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana hubungan TQM dan JIT yang disebut
sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”?

4. Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar system manajemen mutu yang diakui banyak Negara
di dunia. Bagaimana sumbangan ISO 9000 dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan?

5. ISO 9000 merupa-kan standar sistem manajemen kualitas yang banyak mengatur mengenai
penyusunan SOP dalam perusahaan. Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan TQM?
JAWABAN

1. Kualitas atau mutu adalah tingkat baik atau buruknya suatu produk yang dihasilkan apakah sesuai
dengan spesifikasi yang telah di tentukan ataupun kesesuaian nya terhadap kebutuhan. Pada
dasarnya standar kualitas akan berbeda beda sesuai dengan kebutuhan dari pihak yang
membutuhkan nya. Kualitas tentunya bukan hanya pada produk atau barang, tetapi juga di
aplikasikan pada sektor jasa atau pelayanan.
Sedangkan produktifitas adalah rasio atau perbandingan antara input dan output dalam kegiatan
menghasilkan suatu produk ataupun jasa. Produktivitas pada dasarnya adalah mengukur efisiensi
dari kegiatan produksi. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan produktivitas pada dasarnya
tujuan utama dari suatu perusahaan bisnis adalah untuk mnghasilkan keuntungan ataupun profit
yang sebanyak banyaknya. Untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan, ide ataupun
usulan yang paling sederhana dan paling pertama muncul adalah meningkatkan produktivitas.
Berikut contoh gambaran mengapa meningkatkan produktivitas bukan suatu pilihan yang tepat
pada kondisi tertentu.

Manajemen perusahaan harus mampu menemukan cara untuk menyeimbangkan peningkatan


kualitas dan produktifitas. Terlalu menekankan peningkatan produktivitas akan mengorbankan
kualitas yang mungkin pada akhirnya juga akan menurunkan output produksi. Sedangkan terlalu
menekankan peningkatan kualitas dengan mengorbankan produktivitas juga akan menimbulkan
biaya operasional yang tinggi. Oleh karena itu, peningkatan kualitas dan produktivitas harus
dilakukan secara bersamaan tanpa mengorbankan salah satunya.

Dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas secara bersamaan, perusahaan akan menikmati
keuntungan seperti harga pokok produksi yang lebih rendah. Mengurangi biaya pekerjaan ulang,
meningkatkan kepuasan pelanggan dan meraih profit yang lebih besar.

2. Elemen elemen penting TQM


a. Adanya kepemimpinan dan komitmen
b. Keterlibata penuh seluruh karyawan
c. Perencanaan yang baik
d. Strategi pelaksanaan
e. Pengukuran dan evaluasi
f. Pengendalian dan perbaikan
g. Mencapai dan mempertahankan standar kesempurnaan

Keseluruhan elemen tersebut akan lebih baik jika bersatu dan saling mendukung dalam
meningkatkan kualitas organisasi.

3. Hubungan Total Quality Management (TQM) dan Just In Time (JIT) adalah, untuk
mengimplementasikan Just In Time diperlukan adanya sistem total quality secara keseluruhan
dalam sebuah organisasi. JIT mensyaratkan semua departemen dapat enanggapi kebutuhan nya.
Apabila departemen produksi melaksanakan JIT, tetapi organisasi tidak mengupayakan TQM,
maka personil departemen produksi akan menghadapi hambatan yang besar. Selain itu, JIT juga
mensyaratkan perubahan, sehingga sering timbul penolakan dari departemen uang memiliki
komitmen untuk berubah. Perubahan perbaikan secara terus menerus hubungan antara JIT dan
TQM yang tidak bisa dipisahkan.
TQM akan terlaksana apabila perusahaan mampu menerapkan JIT dan JIT akan dapat
dilaksanakan bila perusahaan menggunakan TQM sebagai filosofi budaya perusahaan.

4. Sumbangan ISO 9000 dalam mewujudkan kualotas produk dan layanan


a. Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar yang di peroleh melalui tanggapan tanggapan
yang cepat terhadap kesempatan pasar.
b. Meningkatkan efektivitas penggunaan sumber sumber daya organisasi menuju peningkatan
kepuasan pelanggan.
c. Meningkatkan loyalitas pelanggan yang akan memimpin pada percepatan perkembangan
bisnis melalui pengulangan transaksi.
d. Manfaat yang di peroleh organisasi jika menerapkan prinsip kepemimpinan.

Personil akan memahami dan termotivasi menuju sasaran dan tujuan organisasi, aktivitas
aktivitas akan di evaluasi, disesuaikan dan diterapkan dalam satu kesatuan cara, meminimumkan
kesalahan komunikasi diantara tingkat tingkat dalam organisasi, manfaat yang di peroleh
organisasi jika menerapkan prinsip keterlibatan personil, personil dalam organisasi menjadi
termotivasi memberikan komitmen dan terlibat. Menumbuh kembangkan inovasi dan kreativitas
dalam mencapai tujuan organisasi. Orang orang menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja dan
menjadi giat berpartisipasi dalam penikgkatan kinerja.

5. Secara umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yakni kepuasan pelanggan
untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Akan tetapi, perbedaan pendapat dari para pakar
penelitian sebelumnya menunjukan bahwa praktek TQM mempunyai hasil yang lebih baik dari
pada sertifikasi ISO 9000 (Sadikoglu and Olcay, 2014).
ISO 9000 diciptakan tahun 1987 dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang sistem
kualitas. Dalam ISO 9000 menjelaskan sebuah proses pengendalian statistik yang terkendali,
sedangkan TQM lebih fokus pada program kerja untuk perbaikan berkelanjutan berbasis pada
pengendalian statistik (Phan et al., 2016;Faritsy, 2014). Keduanya dirancang untuk mengolah
data tentang kualitas.

Perbedaan nya, ISO 9000 ridak membutuhkan analisa terhadap data sedangkan TQM
membutuhkan kumpulan data untuk diolah dan hasilnya untuk mengembangkan kualitas (Arifin
and Wahyuni, 2017;Neyestani, 2017). ISO 9000 bisa menjadi kekuatan perusahaan dalam
pengawasan produk produk yang di terima dari suplier, sedangkan TQM mengendalikan dan
mengolah hubungan dengan suplier atas dasar kepercayaan. ISO dan TQM memiliki program
kerja yang berbeda, naman keduanya mempunyai tujuan yang sama yakni kepuasan pelanggan.
Ini dapat menjadi alasan, mengapa banyak perusahaan mempertimbangkan ISO 9000 sebagai
langkah awal menuju TQM (Pushkala and Sridhar 2016;kostelac et al., 2016)

Sumber :
BMP EKMA 4265
Publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitsream/hendle/11617/9035/

Anda mungkin juga menyukai