Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fajar Nur Rahma

NIM : 856750746
Kelas : 3A

KASUS PEMBELAJARAN IPA DI SD

Bu Desi mengajar di kelas 4 SDN Sidodadi. Suatu pagi, Bu Desi masuk ke kelas dengan
membawa KIT IPA berwarna merah. Perhatian anak-anak tertuju pada kotak KIT tersebut,
namun Bu Desi hanya meletakkan kotak KIT itu di atas mejanya. Setelah mengucapkan salam
dan menanyakan kehadiran siswa, Bu Desi menyampaikan pada anak-anak bahwa hari ini, dalam
pelajaran IPA akan dibahas tentang “Perpindahan Panas”

Sebelumnya Bu Desi telah menyusun RPP, dimana di dalam RPP tersebut hasil belajar yang
diharapkan adalah :

1.Siswa dapat mendemonstrasikan perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi)

2.Siswa dapat menggolongkan benda-benda yang termasuk penghantar panas dan bukan

penghantar panas.

Sambil berdiri di depan kelas, Bu Desi menjelaskan beberapa cara perpindahan panas. Anak-
anak memperhatikan Bu Desi dengan muka penuh tanda tanya. Dengan penuh semangat Bu Desi
menjelaskan bahwa perpindahan panas dapat terjadi melalui tiga cara yaitu konduksi, konveksi
dan radiasi serta menyebutkan beberapa contoh benda-benda yang dapat menghantarkan panas
dan benda-benda yang tidak dapat menghantarkan panas. Anak-anak kelihatan mulai bosan,
meraka sepertinya menunggu Bu Desi menggunakan KIT IPA yang ada di mejanya, namun
sampai penjelasan berakhir, KIT IPA tersebut tidak pernah disentuh. Setelah penjelasan selesai
bu Desi membagikan anak-anak menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok
beranggotakan 7 orang, kemudian bu Desi membagikan LKS kepada masing-masing kelompok
sambil mengatakan gunakan KIT IPA secara bergantian.

Ketika anak-anak bekerja, bu Desi sibuk dimejanya menulis RPP untuk pelajaran keesokan
harinya. Anak-anak bingung karena tidak mengerti bagaimana cara menyelesaikan LKS yang
diterimanya dan alat-alat apa saja yang harus digunakan.

Ketika bel istirshat berbunyi anak-anak ribut, ternyata dari 4 kelompok tidak ada satupun
kelompok yang dapat menyelesaikan tugasnya. Bu Desi terdiam, ia sangat marah dan kecewa,
tetapi mencoba menahan amarahnya. Ia meminta anak-anak beristirahat. Bu Desi tinggal sendiri
di dalam kelas. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi di kelasnya.

Pertanyaan

1. Analisis kasus di atas, temukan 3 masalah pembelajaran yang terdapat di dalamnya !


Jawaban:
1) Bu Desi tidak mendemonstrasikan perpindahan panas menggunakan KIT IPA
Ketika pembelajaran berlangsung bu Desi tidak menggunakan KIT IPA yang dibawanya
untuk mempermudah proses pembelajaran dan pemahaman siswa. Sehingga
pembelajaran yang seharusnya menyenangkan menjadi membosankan, padahal untuk
anak SD melakukan pembelajaran menggunakan alat peraga mereka akan sangat
antusias.

2) Bu Desi tidak mendampingi anak-anak ketika praktek


Ketika menyuruh siswa untuk melakukan praktek bu Desi tidak mendampingi siswa
melainkan sibuk dengan kegiatannya sendiri yang mengakibatkan siswa kebingungan
karena tidak diajarkan cara menggunakan alat-alat praktek sebelumnya. Setelah
menjelaskan bu Desi langsung membagi kelompok tanpa dipandu terlebih dahulu.

3) Bu Desi hanya menggunakan metode ceramah


Selama pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir bu Desi hanya menggunakan
metode ceramah padahal ada beberapa metode yang cocok digunakan pada materi
tersebut sehingga membangkitkan semangat belajar siswa.

2. Kemukakan alternatif pemecahannya dari masing-masing masalah tersebut !


Jawaban:
1) Bu Desi seharusnya menggunakan KIT IPA ketika menjelaskan perpindahan panas
(kondeksi,konveksi, radiasi) sehingga siswa semakin semangat mengikuti pembelajaran
dan mampu membedakannya ketika melakukan praktek nantinya karena sudah melihat
cara penggunaan alat peraga tersebut. KIT IPA yang dibawanya pun tidak sia-sia karena
terpakai
2) Tugas seorang guru ketika siswa melakukan praktek adalah mendampingi dan
memberikan pengarahan ketika siswa kebingungan. Sedangkan membuat RPP adalah
kewajiban seorang guru diluar jam pembelajaran. Seharusnya bu Desi tidak melakukan
kegiatan pribadi di saat pembelajaran berlangsung dan tetap mendampingi para siswa
melakukan praktek.
3) Metode yang cocok seperti eksperimen sehingga KIT IPA yang dibawa dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya tidak hanya menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan
siswa kebingungan.

Anda mungkin juga menyukai