Peraturan perundang-undangan
B. Pembukaan
pembukaan peraturan perundang-undangan terdiri atas
berikut ini yaitu
1. Frase dengan rahmat Tuhan yang maha esa pada
pembukaan sebelumnya nama jabatan pembentuk
peraturan perundang-undang dicantumkan frase
gabungan dua kata atau lebih dengan rahmat Tuhan
yang maha esa huruf kapital yang diletakkan di
tengah margin.
2. Batuan pembentuk peraturan perundang-undangan
adalah penyebutan terhadap lembaga negara atau
pejabat yang berwenang mengesahkan atau
menetapkan peraturan perundang-undangan
tersebut.
3. Konsiderans adalah alasan-alasan atau pertimbangan
mengapa peraturan perundang-undangan tersebut
perlu dibentuk.
C. Batang tubuh
batang tubuh peraturan perundang memuat semua
substansi yang dirumuskan dalam pasal-pasal. Dalam
batang tubuh terdiri atas
1. ketentuan umum dapat dimuat hal-hal yang
merupakan ketentuan-ketentuan yang bersifat
umum, seperti definisi, pengertian, singkatan
singkatan atau penyebutan seorang menteri atau
pejabat yang dipakai dalam peraturan perundang-
undangan tersebut.
2. Materi pokok yang diatur ditempatkan langsung
setelah bab ketentuan umum dan jika tidak ada
pengelompokan bab materi pokok yang diatur
diletakkan setelah pasal-pasal ketentuan umum.
3. Ketentuan pidana (jika di perlukan) pidana
ketentuan pidana memuat rumusan yang
menyatakan penjatuhan pidana atas pelanggaran
terhadap ketentuan yang berisi norma larangan atau
perintah.
4. Ketentuan peralihan ketentuan peralihan memuat
penyesuaian terhadap undang-undang yang sudah
ada pada saat undang-undang baru mulai berlaku,
agar undang-undang tersebut dapat berjalan lancar
dan tidak menimbulkan permasalahan hukum.
D. Penutup
penutup merupakan bagian akhir suatu undang-undang
dan memuat berikut ini:
1. Rumusan perintah pengundangan dan penempatan
undang-undang dalam lembaran negara republik
Indonesia berita negara republik Indonesia dan
pengundangan peraturan daerah dalam lembaran
daerah atau berita daerah.
2. Penandatanganan pengesahan atau penetapan
undang-undang memuat tempat dan tanggal
pengesahan atau penempatan, nama jabatan, tanda
tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang
mendatangani, tanpa gelar dan pangkat.
3. Pengundangan undang-undang memuat tempat dan
tanggal pengundangan, nama jabatan yang
berwenang mengundangkan, tanda tangan dan nama
lengkap pejabat menandatangani tanpa gelar dan
pangkat.
4. Akhir bagian penutup pada akhir bagian penutup
dicantumkan lembaran negara republik Indonesia
berikan negara republik Indonesia, gambaran daerah
dan berita daerah serta tahun dan norma nomornya
masing-masing yang seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital.
E. Penjelasan
setiap undang-undang perlu diberi penjelasan peraturan
perundang-undangan dibawah undang-undang dapat di
beri penjelasan jika diperlukan.
F. Lampiran
dalam hal suatu undang-undang memerlukan lampiran
harus dinyatakan dalam batang tubuh dan pernyataan
bahwa lampiran tersebut merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari undang-undang yang bersangkutan.