Anda di halaman 1dari 5

Materi ppt kelompok 8 legislatif Indonesia

Peraturan perundang-undangan

Kegiatan belajar 1 . Jenis dan fungsi peraturan perundang-


undangan
A. Jenis peraturan perundang-undang sejak berlakunya
konstitusi RIS tahun 1949
peraturan perundang-undangan sejak berlakunya konstitusi
RIS tahun 1949 terdiri atas konstitusi republik Indonesia
serikat (konstitusi RIS 1949) terdiri atas berikut ini:
1. Undang-undang (federal)
2. Undang-undang darurat
3. Peraturan pemerintah.
Pada masa konstitusi RIS 1949 ini telah dikeluarkan
undang-undang nomor 1 tahun 1950 tentang jenis dan
bentuk peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat,
oleh negara bagian republik Indonesi Yogyakarta yang
merupakan bagian dari republik Indonesia serikat.

B. Jenis-jenis peraturan perundang-undangan sesudah


dekrit presiden 5 Juli 1959

dalam surat presiden kepada ketua dewan perwakilan


rakyat No. 2262/HK/59 tanggal 20 Agustus 1959 yang
selanjutnya dijelaskan lebih lanjut dengan surat presiden
No. 3639/HK/59 tanggal 26 November 1959, sebutkan
“bentuk-bentuk” peraturan-peraturan negara ialah berikut
ini:
1. Undang-undang
2. Peraturan pemerintah
3. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang
4. Penetapan presiden
5. Peraturan presiden
6. Peraturan pemerintah untuk melaksanakan
peraturan presiden
7. Keputusan presiden
8. Peraturan keputusan menteri.

C. Sejarah hierarki peraturan perundang-undangan pada


masa orde baru.

Setelah runtuhnya pemerintahan orde lama maka pada


tahun 1966, MPRS mengeluarkan TAP MPRS No.
XX/MPRS/1966 yang dimaksudkan untuk membenahi
dan mendudukkan secara konstitusional jenis dan bentuk
peraturan perundang-undangan yang banyak
“menyimpang” dari UUD 1945. TAP MPRS ini selama
kurang lebih 34 tahun menjadi hukum positif dan menjadi
sumber hukum dari jenis dan bentuk peraturan
perundang-undangan. Setelah TAP MPRS tersebut
dicabut sebagai gantinya TAP MPRS kemudian diganti
dengan TAP MPR No. III/MPR/2000, berhubung hierarki
peraturan perundang-undangan menurut TAP MPR
tersebut dianggap tidak sesuai kemudian dicabut dan
sebagai gantinya hierarki peraturan perundang-undangan
diatur dalam undang-undang Nomor 10 tahun 2004.

D. Fungsi peraturan perundang-undangan adalah mengatur


suatu substansi untuk memecahkan suatu masalah yang
ada dalam masyarakat. Fungsi UUD 1945 ya yang utama
adalah membatasi dan membagi kewenangan para
penyelenggaraan pemerintahan negara sementara fungsi
undang-undang dan peraturan pemerintah pengganti
undang-undang (perpu) adalah menyelenggarakan
peraturan lebih lanjut ketentuan dalam undang-undang
1945 (dan perubahannya) yang tegas-tegas menyebutnya.
fungsi peraturan pemerintah adalah menyelenggarakan
pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam undang-undang
yang tegas-tegas menyebutnya. Fungsi peraturan
presiden, peraturan menteri dan fungsi peraturan daerah
adalah melaksanakan ketentuan di atasnya yang secara
tegas tegas menyebutnya.

Kegiatan belajar 2. Kerangka peraturan perundang-undangan


A. Judul
Judul suatu peraturan perundang-undangan adalah
uraian singkat tentang isi peraturan perundang-undangan
yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengah margin tanpa diakhiri tanda baca
memuat keterangan mengenai jenis nomor tahun
pengundangan atau penetapan dan nama peraturan
perundang-undangan.

B. Pembukaan
pembukaan peraturan perundang-undangan terdiri atas
berikut ini yaitu
1. Frase dengan rahmat Tuhan yang maha esa pada
pembukaan sebelumnya nama jabatan pembentuk
peraturan perundang-undang dicantumkan frase
gabungan dua kata atau lebih dengan rahmat Tuhan
yang maha esa huruf kapital yang diletakkan di
tengah margin.
2. Batuan pembentuk peraturan perundang-undangan
adalah penyebutan terhadap lembaga negara atau
pejabat yang berwenang mengesahkan atau
menetapkan peraturan perundang-undangan
tersebut.
3. Konsiderans adalah alasan-alasan atau pertimbangan
mengapa peraturan perundang-undangan tersebut
perlu dibentuk.
C. Batang tubuh
batang tubuh peraturan perundang memuat semua
substansi yang dirumuskan dalam pasal-pasal. Dalam
batang tubuh terdiri atas
1. ketentuan umum dapat dimuat hal-hal yang
merupakan ketentuan-ketentuan yang bersifat
umum, seperti definisi, pengertian, singkatan
singkatan atau penyebutan seorang menteri atau
pejabat yang dipakai dalam peraturan perundang-
undangan tersebut.
2. Materi pokok yang diatur ditempatkan langsung
setelah bab ketentuan umum dan jika tidak ada
pengelompokan bab materi pokok yang diatur
diletakkan setelah pasal-pasal ketentuan umum.
3. Ketentuan pidana (jika di perlukan) pidana
ketentuan pidana memuat rumusan yang
menyatakan penjatuhan pidana atas pelanggaran
terhadap ketentuan yang berisi norma larangan atau
perintah.
4. Ketentuan peralihan ketentuan peralihan memuat
penyesuaian terhadap undang-undang yang sudah
ada pada saat undang-undang baru mulai berlaku,
agar undang-undang tersebut dapat berjalan lancar
dan tidak menimbulkan permasalahan hukum.
D. Penutup
penutup merupakan bagian akhir suatu undang-undang
dan memuat berikut ini:
1. Rumusan perintah pengundangan dan penempatan
undang-undang dalam lembaran negara republik
Indonesia berita negara republik Indonesia dan
pengundangan peraturan daerah dalam lembaran
daerah atau berita daerah.
2. Penandatanganan pengesahan atau penetapan
undang-undang memuat tempat dan tanggal
pengesahan atau penempatan, nama jabatan, tanda
tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang
mendatangani, tanpa gelar dan pangkat.
3. Pengundangan undang-undang memuat tempat dan
tanggal pengundangan, nama jabatan yang
berwenang mengundangkan, tanda tangan dan nama
lengkap pejabat menandatangani tanpa gelar dan
pangkat.
4. Akhir bagian penutup pada akhir bagian penutup
dicantumkan lembaran negara republik Indonesia
berikan negara republik Indonesia, gambaran daerah
dan berita daerah serta tahun dan norma nomornya
masing-masing yang seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital.
E. Penjelasan
setiap undang-undang perlu diberi penjelasan peraturan
perundang-undangan dibawah undang-undang dapat di
beri penjelasan jika diperlukan.
F. Lampiran
dalam hal suatu undang-undang memerlukan lampiran
harus dinyatakan dalam batang tubuh dan pernyataan
bahwa lampiran tersebut merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari undang-undang yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai