3. Cara pandang terhadap HAM sebagai suatu etos baru, mengandung pengakuan
akan nilai-nilai HAM,
Cara pandang terhadap hak-hak asasi manusia sebagai suatu etos baru, dalam hal ini
etos baru menyatakan penolakan terhadap tatanan biologis alami. Konsep hak asasi
dirancang untuk menentang kecenderungan alam yang didominasi kekejaman, tidak
memperhatikan individu, ketidakadilan, keagresifan, dan kekuasaan yang kuat atas yang
lemah. Etos baru menegaskan dan memproklamasikan bahwa ajaran-ajaran yang harus
diikuti tidak berasal dari alam, tetapi betujuan untuk memaksa dan mendominasi naluri
alami.
( Cassesse 1994 : 240-245 ) menyarikan tentang hak-hak asasi manusia sebagai etos
baru sebagai berikut :
Konsep hak-hak asasi manusia didasarkan atas nilai-nilai agama tradisional
yang diambil dari barat dan timur dengan gagasan utamanya terambil dari
filsafat barat, namun ia tetap merupakan ajaran kemanusiaan yang tidak
disertai mitos dan magis.
Hak asasi manusia merupakan suatu upaya manusia untuk menjadikan
manusia sebagai makhluk sosial, jiwa sosial manusia mengalahkan dorongan
nalurinya sebagai binatang alami.
Hak asasi manusia didasarkan atas suatu keinginan yang ekspansif untuk
mempersatukan dunia dan untuk membuat suatu daftar pedoman bagi semua
pemerintahan.
Pelanggaran sistematis terhadap HAM tidak dianggap merupakan kendala bagi
sebuah negara untuk memperolah status subyek internasioanl dan tidak menghalangi
menjadi anggota PBB
4. Dampak HAM terhadap masyarakat, secara lebih luas dapat ditinjau dari
sejauhmana pengaruh HAM terhadap aspek :
a) Aspek hukum
Terdapat beberapa hal penting tentang HAM hubungannya dengan hukum dalam
kancah pergaulan masyarakat internasional yaitu:
Secara universal diakui bahwa terdapat hubungan anara kejahatan dan
kebutuhan untuk meningkatkan perbagai kondisi sosial dan untuk
mendorong pengembangan kebijakan sosial.
Hubungan antara pencegahan kejahatan, pembangunan dari suatu tata
ekonomi internasional.
Sistem peradilan pidana harus peka dan tanggap terhadap pembangunan dan
HAM, termasuk peran media masa dan pendidikan.
Asas kekuasaan kehakiman yang merdeka yang menekankan betapa
pentingnya kualifikasi, seleksi dan pelatihan orang-orang yang akan duduk
di lembaga pengadilan, kondisi pelayanan dan masa jabatan, kewajiban
terhadap kerahasiaan profesional, imunitas terhadap gugatan perdata dan
kerugian finansial atas perbuatan yang dilakukan dalam fungsi yudisial.
b) Aspek Ilmu Pengetahuan
Konferensi dunia HAM menghimbau adanya kerjasama internasional untuk
menjamin:
Martabat dan HAM seutuhnya dihormati dalam bidang-bidang yang
merupakan kepedulian universal
Menekankan agar seorang anak dapat mengembangkan kepribadiannya
secara harmonis dan utuh.
c) Aspek Ekonomi
Arah perkembangan HAM pada aspek ekonomi yang dicantumkan dalam konvensi
internasional tentang hak ekonomi, sosial dan budaya pasal 5 dan 7 yaitu:
Mengakui hak atas pekerjaan, yang mencakup hak setiap orang atas
kesempatan untuk mencari nafkah melalui pekerjaan yang dipilih secara bebas
dan melindungi haknya.
Untuk mencapai sepenuhnya perwujudan yang mencakup program bimbingan
dan pelatihan teknis dan kejuruan untuk mencapai perkembangan ekonomi,
sosial dan budaya yang mantap, serta lapangan kerja yang produktif.