Anda di halaman 1dari 8

Pembuatan Mesin Pencacah Sampah Organik

Untuk Swadaya Pupuk di Desa Tancep Kecamatan Ngawen


Kabupaten Gunungkidul

Ignatius Aris Hendaryanto


Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Email: aris.hendaryanto@ugm.ac.id

Abstrak

Untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan, petani sangat membutuhkan pupuk. Saat
ini permasalahan yang dihadapi para petani di Desa Tancep Kecamatan Ngawen Kabupaten
Gunungkidul adalah kelangkaan dan tingginya harga pupuk. Di sisi lain, daerah tersebut
memiliki potensi yang besar, berupa ketersediaan bahan-bahan organik dan kotoran hewan
ternak yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini diberikan pengetahuan dan teknologi sederhana untuk mengolah sampah dan
bahan-bahan organik lain menjadi pupuk kompos. Proses pembuatan pupuk kompos
memerlukan proses mencacah sampah atau bahan-bahan organik, seperti daun dan ranting
basah, sehingga menjadi potongan-potongan berukuran kecil. Untuk itu dalam kegiatan ini
perlu dilakukan pembuatan mesin pencacah sampah atau bahan-bahan organik. Mesin
pencacah sampah organik dibuat dengan konstruksi pisau putar (rotary blade) satu poros yang
terdiri dari 12 pisau. Konstruksi mesin dibuat portabel dengan penggerak berupa mesin bensin,
sehingga mesin mudah dipindah dan dioperasikan di dalam atau di luar ruangan. Melalui
kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Tancep Kecamatan Ngawen Kabupaten
Gunungkidul telah terbentuk bank sampah yang dikelola oleh kelompok Karang Taruna. Selain
mengumpulkan dan menjual kembali sampah anorganik, kegiatan yang dikembangkan adalah
pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Melalui pengetahuan dan peralatan yang
dimiliki, diharapkan pupuk kompos yang diproduksi dapat membantu memenuhi kebutuhan
pupuk bagi petani setempat menuju swadaya pupuk.

Kata kunci: sampah organik, mesin pencacah sampah, pupuk kompos

Abstract

To improve agricultural and plantation yields, farmers need fertilizer. Currently the problems faced
by farmers in Tancep Village Ngawen District Gunungkidul Regency is the scarcity and high price
of fertilizer. On the other hand, the area has great potential, in the form of availability of organic
materials and animal manure that can be utilized as fertilizer. In this community service the
knowledge and simple technology to process waste and other organic materials into compost were
given. The process of making compost requires the process of chopping garbage or organic
materials, such as wet leaves and twigs, so that the pieces are small. For that in this activity needs
to be done making garbage chopper machine or organic materials. An organic waste counter
machine is made with a rotary blade construction consisting of 12 blades. The construction of a
machine is made portable with a propulsion in the form of a gasoline engine, so the machine is
easily moved and operated indoors or outdoors. Through community service activities in Tancep
Village, Ngawen Subdistrict, Gunungkidul Regency has formed a garbage bank managed by
Karang Taruna group. In addition to collecting and reselling of inorganic waste, the activity
developed is processing organic waste into compost. Through the knowledge and equipment

11
owned, it is expected that the compost fertilizer produced can help meet the needs of fertilizer for
local farmers to self-help fertilizer.

Keywords: organic waste, garbage chopper machine, compost fertilizer

PENDAHULUAN Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak 25 km


di sebelah timur laut kota Wonosari. Luas
Desa Tancep merupakan salah satu wilayah kecamatan Ngawen 4.569,37 ha
desa yang berada di wilayah Kecamatan yang terbagi menjadi 6 desa, 66 pedukuhan,
Ngawen Kabupaten Gunungkidul Propinsi 66 RW dan 256 RT.

Gambar 1. Peta Wilayah Desa Tancep,


Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul

Kecamatan Ngawen mempunyai luas lahan jumlah penduduk Kecamatan Ngawen


4.529,9 ha terdiri dari lahan sawah/ladang sebanyak 36.291 jiwa, mayoritas memiliki
seluas 1101,1 ha (24,08%). Secara geografis mata pencaharian di bidang pertanian, yaitu
Kecamatan Ngawen memiliki ketinggian sebanyak 17.156 jiwa (47,27% dari total
sekitar 600 mdpl dengan suhu berkisar jumlah penduduk).
antara 25 sampai 32 derajat Celcius. Curah
hujan di Kecamatan Ngawen pada tahun
2007 berkisar antara 538 sampai 1256
mm/tahun dengan jumlah hari hujan
terbanyak 86 hari. Musim hujan dimulai
bulan Nopember dan berakhir pada bulan
Maret-April dengan puncak hujan bulan
Desember-Pebruari. Dilihat dari bentuk
wilayahnya sebagian besar merupakan
perbukitan dengan kemiringan antara 0-40
%, dari luas keseluruhan yang berbentuk
dataran hanya mencapai 15%. Dengan
kondisi geografis seperti itu, dari total
Gambar 2. Kondisi lahan pertanian Desa
Tancep Kecamatan Ngawen.

12
Saat ini petani di Desa Tancep serta sumber daya manusianya, tetapi
Kecamatan Ngawen Kabupaten keterbatasan pengetahuan dan
Gunungkidul dihadapkan pada teknologi menyebabkan potensi
permasalahaan kelangkaan pupuk dan sumber daya yang ada tidak dapat
tingginya harga pupuk. Di satu sisi, untuk dimanfaatkan dengan baik.
meningkatkan hasil pertanian, mereka 3. Perlunya diberikan pengetahuan dan
sangat membutuhkan pupuk. Mengingat teknologi sederhana untuk mengolah
besarnya potensi yang dimiliki oleh daerah sampah dan bahan-bahan organik lain
tersebut, berupa ketersediaan bahan-bahan menjadi pupuk kompos, serta sarana
organik, kotoran hewan ternak, serta prasarana berupa alat pencacah sampah
sumber daya manusianya, maka teknologi organic.
pembuatan pupuk dengan bahan dasar lokal
dapat ditingkatkan baik dari segi kualitas Tujuan Kegiatan
maupun kuantitas. Tujuan Kegiatan Pengabdian Kepada
Keterbatasan pengetahuan dan Masyarakat ini antara lain :
teknologi menyebabkan potensi sumber 1. Meningkatkan pengelolaan sampah
daya yang ada tidak dapat dimanfaatkan organik agar tidak mengganggu
dengan baik. Misalnya para petani dan lingkungan warga Desa Tancep,
peternak (sapi atau kambing) lebih suka Kecamatan Ngawen, Kabupaten
menjual kotoran hewan ternak dan hasil Gunungkidul.
penjualannya digunakan untuk membeli 2. Meningkatkan produksi pupuk kompos
pupuk buatan, dengan perbandingan harga dari bahan lokal sehingga dapat
yang sangat jauh berbeda. Sebagai contoh mengatasi kebutuhan pupuk sehingga
harga pupuk kotoran hewan ternak (sapi dapat tercapai swadaya pupuk bagi
atau kambing) sebanyak satu bak truk sama petani di Desa Tancep, Kecamatan
dengan harga pupuk buatan 5 atau 10 kg di Ngawen, Kabupaten Gunungkidul.
pasaran (tergantung merek dagangnya). 3. Meningkatkan kesejahteraan warga
Keadaan ini sangat ironis dan sangat tidak dengan mengurangi pengeluaran untuk
seimbang. pembelian pupuk buatan yang
Berdasarkan permasalahan di atas, harganya terus naik.
dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini,
tim akan memberikan pengetahuan dan Manfaat Kegiatan
teknologi sederhana untuk mengolah Manfaat kegiatan Pengabdian Kepada
sampah dan bahan-bahan organik lain Masyarakat ini antara lain:
menjadi pupuk kompos. Dalam proses 1. Perekonomian berkembang karena
pembuatan pupuk kompos ini diperlukan warga mendapatkan hasil pertanian
tahapan proses mencacah sampah atau yang meningkat karena telah
bahan-bahan organik sehingga berukuran tercukupinya kebutuhan akan pupuk.
kecil-kecil. Untuk itu dalam kegiatan ini 2. Peningkatan pendapatan dan
perlu dilakukan pembuatan mesin pencacah kesejahteraan warga sehingga jumlah
sampah atau bahan-bahan organik. rakyat miskin berkurang.
Berdasarkan latar belakang 3. Peningkatan pengetahuan petani warga
permasalahan di atas, maka dapat desa sehingga dapat mempunyai
dirumuskan permasalahan pada beberapa ketahanan pangan yang tinggi.
hal sebagai berikut:
1. Petani menghadapi permasalahan Pengelolaan Sampah Organik
kelangkaan pupuk dan tingginya harga Dalam istilah lingkungan, sampah
pupuk. diartikan sebagai: ”bahan yang terbuang
2. Desa Tancep memiliki potensi yang atau dibuang dari hasil kegiatan manusia
besar berupa ketersediaan bahan- maupun proses alam yang belum memiliki
bahan organik, kotoran hewan ternak, nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk

13
Manajeman, Ecolink, 1996). Namun, tidak sedangkan contoh sampah organik kering di
semua sampah tidak berguna. Beberapa antaranya kertas, kayu atau ranting pohon,
jenis sampah masih dapat diolah sehingga dan dedaunan kering.
memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain Kompos adalah hasil penguraian
bagi manusia. Untuk itu, diperlukan parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-
pemahaman tentang sampah dan bahan organik yang dapat dipercepat secara
bagaimana mengelolanya agar berguna. artifisial oleh populasi berbagai macam
Salah satu bentuk pengelolaan sampah mikroba dalam kondisi lingkungan yang
organik adalah diolah menjadi pupuk hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik
kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003).
mengurangi masalah sampah sekaligus Sedangkan pengomposan adalah proses
menciptakan nilai ekonomi dari sampah. dimana bahan organik mengalami
Bahan baku pembuatan pupuk penguraian secara biologis, khususnya oleh
kompos adalah berupa bahan-bahan mikroba-mikroba yang memanfaatkan
organik atau dari sampah organik. Sampah bahan organik sebagai sumber energi.
organik adalah sampah yang bisa Membuat kompos adalah mengatur dan
mengalami pelapukan (dekomposisi) dan mengontrol proses alami tersebut agar
terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses
tidak berbau, atau sering disebut dengan ini meliputi pencampuran bahan yang
kompos. Sampah organik bisa berasal dari seimbang, pemberian air yang cukup,
makhluk hidup, baik manusia, hewan, pengaturan aerasi, dan penambahan
maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri aktivator pengomposan. Dilihat dari proses
dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik pembuatannya terdapat dua macam cara
basah, sampah yang mempunyai kandungan membuat kompos, yaitu melalui proses
air yang cukup tinggi, dan sampah organik aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa
kering bahan organik lain yang kandungan udara). Kedua metode ini menghasilkan
airnya kecil. Contoh sampah organik basah kompos yang sama baiknya hanya saja
misalnya kulit buah, sisa sayuran, bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.

Mesin Pencacah Sampah Organik

Hopper/corong
tempat
memasukkan
bahan organik
Mesin penggerak
(mesin bensin)
Cover penutup Tangkai
pisau pencacah pendorong
Saluran keluar
hasil cacahan
Kerangka mesin
Roda
(caster wheels)

Gambar 3. Mesin pencacah sampah/bahan organik.

Bahan baku pupuk kompos yang Proses mencacah sampah/bahan organik


berasal dari sampah organik atau bahan- seperti daun-daun basah, ranting-ranting
bahan organik lain harus dicacah menjadi kecil, sampah rumah tangga, dan lain-lain
potongan-potongan kecil sebelum diolah. dapat dilakukan secara manual, tetapi

14
untuk mempercepat dan mempermudah pencacah, seperti ditunjukkan pada Gambar
proses pencacahan dibutuhkan mesin 3.

Baut
pengik
Pisau at
(blade)

Gambar 4. Poros pisau putar.

Mesin ini dibuat portable dan dapat Dengan membentuk organisasi bank
dipindah-pindahkan dengan mudah karena sampah, maka masyarakat akan mengerti,
kerangka mesin dilengkapi dua buah roda memahami dan menerapkan pengumpulan
dan tangkai pendorong. Dengan penggerak sampah (bank sampah) serta memilah-
utama berupa mesin berbahan bakar bensin milah sampah. Sampah berbahan
berkapasitas 5hp, memungkinkan mesin anorganik, seperti plastik, kertas, dan lain-
pencacah sampah organik ini dapat lain kemudian bisa dijual ke pengepul untuk
dioperasikan di dalam atau di luar ruangan. didaur ulang, sehingga dapat menambah
Mekanisme pencacah menggunakan pisau pendapatan. Sementara sampah berbahan
putar (rotary blade) satu poros, yang terdiri organik kemudian dapat diolah menjadi
dari 12 pisau seperti ditunjukkan pada pupuk kompos, sehingga dapat mengurangi
gambar 4. Pisau diikat dengan baut, pengeluaran dalam pengadaan pupuk.
sehingga dapat dilepas untuk diasah jika Dengan demikian bank sampah akan
tumpul, dan kemudian dipasang kembali memberikan manfaat ganda yaitu
dengan mudah. pendapatan dari hasil penjualan sampah
Bahan-bahan organik yang anorganik dan pengurangan pengeluaran
dimasukkan melalui hopper/corong akan belanja pupuk. Bila jumlah pupuk kompos
dirajang/dicacah oleh pisau-pisau pencacah yang bisa diproduksi sudah memenuhi
yang diputar oleh mesin bensin. Hasil kebutuhan petani setempat, maka sisanya
cacahan berupa potongan-potongan dapat dijual ke tempat lain yang
berukuran kecil akan keluar melalui saluran membutuhkan pupuk organik, sehingga di
keluar dan ditampung pada wadah yang kemudian hari akan menambah pendapatan
ditempatkan di depan saluran keluar. petani juga.

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH METODE


Organisasi bank sampah yang diberi
Sejalan dengan program yang nama bank sampah “Tancep Bersih” telah
dicanangkan oleh pemerintah setempat dirintis dan dikelola oleh kelompok pemuda
dalam rangka penanganan masalah sampah, Karang Taruna Dusun Sendang Rejo Desa
maka dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Tancep. Organisasi ini awalnya
Kepada Masyarakat ini dilakukan direncanakan meliputi seluruh desa, namun
pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan karena terlalu luasnya wilayah desa
kepada warga masyarakat, khususnya sehingga muncul kendala pengelolaannya
kelompok pemuda Karang Taruna. Bentuk maka kegiatan ini diperkecil ruang
kegiatan yang dilakukan adalah dengan lingkupnya, diawali dengan pilot project dari
membentuk organisasi bank sampah. Dusun Sendang Rejo Desa Tancep, dengan

15
harapan stimulasi ini akan ditiru untuk dihasilkan ini akan dimanfaatkan oleh para
seluruh dusun di Desa Tancep. petani setempat sehingga diharapkan ke
Melalui penyuluhan dan pelatihan depannya Desa Tancep bisa menjadi desa
yang telah diberikan tentang metode yang bisa berswadaya pupuk.
pembuatan pupuk kompos dan pemberian
bantuan sarana prasarana berupa mesin Tahapan Kegiatan
pencacah sampah/bahan organik serta Kegiatan ini diawali dari pertemuan
peralatan pembuat pupuk kompos, antara tim kegiatan Pengabdian Kepada
diharapkan kegiatan pembuatan pupuk Masyarakat dengan Kepala Desa Tancep dan
kompos ini akan menjadi agenda kegiatan staff serta perwakilan warga masyarakat dan
bagi kelompok pemuda Karang Taruna pemuda Karang Taruna, untuk menggali
Dusun Sendang Rejo Desa Tancep. permasalahan yang ada di Desa Tancep.
Selanjutnya produk pupuk kompos yang

Gambar 5. Pertemuan antara tim kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan pemerintah
Desa Tancep beserta staf serta perwakilan warga masyarakat

.
Dari hasil pertemuan tersebut rencana pendirian bank sampah Desa
kemudian dirumuskan beberapa Tancep serta sosialisasi tentang
permasalahan untuk diambil sebagai topik pemanfaatan sampah organik untuk
kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, diolah menjadi pupuk kompos kepada
yang mencakup kebutuhan dari setiap kelompok-kelompok Karang Taruna
perwakilan warga masyarakat. Desa Tancep. Dalam acara ini juga telah
Permasalahan utama meliputi kelangkaan dibentuk pengurus bank sampah.
pupuk dan mahalnya harga pupuk buatan b. Pertemuan dengan pengurus bank
pabrik yang dikeluhkan oleh petani serta sampah tentang cara pengelolaan bank
keinginan kelompok Karang Taruna untuk sampah.
belajar mengelola bank sampah.
Tahapan kegiatan yang dilakukan c. ejalan dengan kegiatan penyuluhan dan
selanjutnya adalah sebagai berikut: sosialisasi bank sampah, juga dilakukan
a. Sosialisasi tentang pentingnya pembuatan mesin pencacah sampah
pengelolaan sampah dan tentang organik.

16
Gambar 6. Sosialisasi bank sampah dan pentingnya pengelolaan sampah.

d. Sosialisasi dan penyuluhan/ pelatihan peralatan pembuat pupuk Kompos dan


metode pembuatan pupuk kompos mesin pencacah sampah organik.
kepada pemuda Karang Taruna Dusun
Sendang Rejo Desa Tancep. Dalam acara
ini juga dilakukan serah terima

Gambar 8. Penyuluhan tentang metode pembuatan pupuk kompos.

17
HASIL DAN PEMBAHASAN telah terlaksana dengan baik sesuai rencana
atas dukungan dan partisipasi masyarakat
Hasil dari Kegiatan Pengabdian khususnya kelompok Karang Taruna Desa
Kepada Masyarakat Departemen Teknik Tancep. Kegiatan Pengabdian Kepada
Mesin, Sekolah Vokasi, UGM Tahun Masyarakat ini dapat dinilai sudah tepat
Anggaran 2015 ini berupa pembuatan mesin sasaran hingga kepada target masyarakat
pencacah sampah/bahan organik untuk penerima, sehingga selain dapat
bahan baku pembuatan pupuk kompos. memberikan kegiatan positif bagi kelompok
Mesin pencacah sampah/bahan organik ini Karang Taruna Desa Tancep, juga dapat
untuk mendukung kegiatan Karang Taruna membantu memenuhi kebutuhan pupuk
Dusun Sendang Rejo Desa Tancep bagi petani setempat dalam upaya menuju
Kecamatan Ngawen Kabupaten swadaya pupuk.
Gunungkidul dalam rangkaian kegiatan
pengelolaan sampah di organisasi bank DAFTAR PUSTAKA
sampah “Tancep Bersih”. Dalam kegiatan
ini, dilakukan pengumpulan sampah dari Ecolink. (1996). “Kamus Istilah Lingkungan
warga masyarakat di bank sampah, untuk Manajemen”.
kemudian dilakukan pemilahan sampah Hita Hamastuti, Elysa Dwi O, S.R Juliastuti,
anorganik dan sampah organik. Sampah dan Nuniek Hendrianie “Peran
anorganik dijual ke pengepul untuk didaur Mikroorganisme Azotobacter
ulang dan sampah organik diolah menjadi chroococcum, Pseudomonas
pupuk kompos. fluorescens, dan Aspergillus niger pada
Pemerintah Desa Tancep sangat Pembuatan Kompos Limbah Sludge
antusias dan sangat mendukung kegiatan Industri Pengolahan Susu”, Jurnal
ini, terlihat dari ikut sertanya Bapak Kepala teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5.
Desa (Bapak Tri Hartono) dalam setiap Ika Kristina Dewi. (2008). Evaluasi Proses
rangkaian acara pertemuan. Hal ini Komposting Dalam Rangka
dikarenakan kegiatan ini dinilai sejalan Peningkatan Produksi Kompos, Studi
dengan program pemerintah desa kasus: UPT pengolahan sampah dan
mengenai pengelolaan sampah. Selain itu limbah kota Probolinggo.
program ini dinilai dapat memberikan Krisantini, M. Yusuf dan B. Tjia, “Pengaruh
kegiatan positif bagi pemuda Karang Taruna Sterillisasi dan Dosis Pupuk Kandang
Desa Tancep yang dapat memberikan Terhadap Pertumbuhan Umbi Callalily
manfaat secara ekonomi dari penjualan (Zanthedeschiae)”, Bul. Agron. 24(1):
sampah anorganik serta membantu petani 21-24 (1996).
dalam upaya menuju swadaya pupuk. http://alamtani.com/cara-membuat-
kompos.html, “Cara membuat
SIMPULAN kompos” diakses 13-11-2015. \
http://www.gunungkidulkab.go.id/home.p
Pembuatan mesin pencacah sampah hp?mode=content&id=13 “Profil
organik dalam rangka mendukung kegiatan Kecamatan Ngawen Kabupaten
pengelolaan sampah khususnya pengolahan Gunungkidul”, diakses 13-11-2015
sampah organik menjadi pupuk kompos

18

Anda mungkin juga menyukai