Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA


Diajukan sebagai

Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Disusun Oleh : Kelompok 5

Anggota:

1. HABIBURRAHMAN (210102308)
2. EVI SAKINA (210102307)
3. JIHAN HIKMAH (210102318)
4. NURMAYANTI (210102328)

Dosen Pembimbing:
Bapak Abdul Aziz. M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKA GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HAMZANWADI

1
KATA PENGANTAR
Rasa puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH Swt. Yang telah memberikan kita
beribu macam nikmat termasuk nikmat kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih
tetap menikmati indanya alam ciptaan-Nya. Sholawat beriringan salam tak lupa pula kita
haturkan kepada junjungan alam Nabi besar MUHAMMAD Saw. Yang telah membawa kita
dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Kami dari kelompok lima bersyukur karena akhirnya dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Perkembangan Kongnitif dan Bahasa” sebagai tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Dalam makalah ini kami mencoba menjelaskan tentang perkembangan
kongnitif dan Bahasa yang kami mulai dari pengertian perkembangan, periodesasi
perkembangan, serta aspek perkembangan yang dimana menyangkut aspek perkembangan
kemampuan motorik, aspek perkembangan kongnitif dan aspek perkembangan Bahasa.

Kami dari kelompok 5 mengucapkan terimakasi kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan kami memahami jikalau makalah ini
jauh dari arti kata sempurna, maka kritik dan saran kami butuhkan guna memperbaiki karya-
karya kami dilain waktu .

Pancor, 28 september 2020

Kelompok 5

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR …………………………………………….……….…………....2

DAFTAR ISI …………………………………………………….…………..………..3

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………….………...4


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………..………….4
C. Tujuan ………………………………………………………………..……………4

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan ……………………………………………………………5


B. Periodesasi Perkembangan ………………………………………..………………..9
C. Aspek Perkembangan
1. Aspek perekembangan kemampuan motoric ……………………….……….14
2. Aspek perkembangan kognitif …………………………………....................14
3. Aspek perkembangan Bahasa ………………………….……………………15

BAB III: PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………………………………..……18

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….………... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan dan perilaku
manusia dalam interaksinya dengan lingkungan, baik individu maupun kelompok. Dalam
proses pembelajaran , ada unsur anak didik dan pendidik. Pada diri anak didik atau siswa, kita
dapat menalaah aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangannya, bagaimana siswa belajar,
bagaimana mereka mengembangkan kemampuan intelektual, emosi, social, dan moral, apa
yang membuat sebagian siswa termotivasi oleh pengalaman tertentu sedangkan sebagian
yang lain tidak; atau bagaimana siswa dapat mempertahankan minatnya dalam mempelajari
sesuatu. Mengapa kita harus mempelajari perkembangan anak? Sebagai seorang guru setiap
tahun anda akan bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak baru di kelas anda. Semakin
banyak anda mempelajari perkembangan anak, semakin banyak pemahaman anda tentang
cara yang tepat untuk mengajari mereka. Pada diri pendidik dapat di telaah antara lain peran
dan fungsinya dalam proses mendidik dan mengorganisasikan pelajaran.

B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub bab masalah sesuai dengan
judul yakni sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari perkembangan?


2. Apa saja periodesasi dari perkembangan?
3. Apa saja aspek dari perkembangan?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk:


1. Mengetahui bagaimana proses dari perkembangan dari masing-masing anak didik
2. Mengetahui prinsip umum perkembangan manusia
3. Mengetahui perkembangan kognitif menurut pandangan para ahli

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan merupakan perubahan yang terus menerus dialami, tetapi menjadi
kesatuan.Perkembangan berlangsung perlahan-lahan melalui masa demi masa. Perkembangan
dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif dalam rentang
kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa
remaja sampai masa dewasa . Dewasa ini para peneliti dan pendidik mulai memberikan
perhatian pada neuroscuentifik atau penelitian otak sebagai salah satu mekanisme untuk
memahami perkembangan kognitif.

Santrock mendefinisikan perkembangan sebagai pola perubahan biologis, kognitif


sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hayat. Pola perkembangan
anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari bebeerapa proses.Proses
biologis adalah perubahan dalam tubuh anak.

Kognisi merupakan aktivitas dan tingkah laku mental sebagai sarana yang digunakan
manusia untuk mendapatkan dan memproses segala pengetahuan tentang dunia. Adapun
beberapa teori tentang perkembangan kognitif diuraikan sebagai berikut :

1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Teori perkembangan kognitif menjelaskan tentang bagaimana seorang anak beradaptasi


dan menginterprestasikan objek-objek dan kejadian-kejadian di lingkungannya. Misalnya
bagaimana anak belajar fungsi dari benda-benda di sekitarnya seperti alat permainan, benda-
benda di sekitar rumah, makanan, objek sosial, dan sebagainya.

Piaget berpendapat bahwa manusia mempunyai ebutuhan dalam dirinya untuk


mengetahui bagaimana dunia bekerja dan mendapatkan jawaban atas urutan, struktur serta
prediksi tentang keberadaan dunia ini.

Piaget mengatakan bahwa anak memegang peranan aktif dalam mengkonstruksikan


pengetahuannya tentang realitas. Struktur kognitif mendasari pola tingkah laku yang
terorganisir oleh piaget di sebut sebagai “schemata”. Schemata adalah perbedaan kualitatif
aktifitas mental dan cara anak mengorganisasikan serta berespon pada hal-hal yang di
alaminya yang menjadi ciri-ciri khas dari anak pada tiap tahapan perkembangannya.
Schemata merupakan efek eksistensi dari otak, tetapi berhubungan dengan interelasi dan
organisasi dari kemampuan mental seperti ingatan, pikiran, yingkah laku, strategi yang
digunakan untuk mengerti lingkungannya. Proses kognitif berdasarkan teori piaget terjadi
berupa suatu proses yang terus-menerus memodifikasi schemata.

Masing-masing schemata memiliki bentuk respon yang dapat dihasilkan secara


terpisah, yaitu melihat ibu, menghisap ibu jari, dan memegang kakinya. Schemata membuat

5
kemudian membentuk system yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya ia melihat ada objek
di depannya kemudian berusaha memegang untuk memasukkan ke mulut dan di hisap-hisap.

Adaptasi menyangkut dua proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika
seseorang menggunakan schemata yang sudah ada untuk memaknai pristiwa-pristiwa di
dunia ini. Misalnya anak menemukan bhawa ibu adalah perempuan maka semua perempuan
dipanggil sebagai ibu. Melalui asimilasi ini anak memperbaiki responnya pada lingkungan.
Akomodasi merupakan proses penunjang asimilasi, menyangkut proses penyesuaian diri pada
tuntunan lingkungan. Akomodasi terjadi jika kita mengubah schemata yang ada pada situasi
yang baru.

2. Teori Perkembangan Kognitif Vigotsky

Lev Vygostsky (1896-1934) seorang psikologi Rusia mengatakan bahwa anak aktif
dalam menyusun pengetahuan mereka Vygostsky mengasumsikan bahwa:

a) Keahlian kognitif anak dapat di pahami apabila dianalisis dan di interprestasi


dalam konteks perkembangan (developmental).
b) Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan betuk diskursus, yang
berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas
mental.
c) Kemampuan kognitif berasal dari realasi sosial dan di pengaruhi oleh latar
belakang sosiokultural.

Vygostsky mencatat bahwa anak-anak mulai belajar dari orang-orang di sekitar


mereka, dunia sosial merupakan sumber dari semua konsep, ide-ide, fakta, keterampilan, dan
sikap. Vygostsky menambahkan bahwa dunia sosial, budaya seseorang, akan menentukan
ransangan yang muncul. Untuk membantu seorang anak atau pemula keluar dari dunia sosial
kepengetahuan psikologis pribadi, dalam pandangan vygostsky, orang dewasa menentukan
dua hal, yaitu:

a) Perkembangan aktual anak, dengan menelaah kemampuan anak memecahkan


masalahnya, baik dengan atau tanpa bantuan orang dewasa.
b) Apa yang dapat di lakukan anak dengan bimbingan orang dewasa ketika seorang anak
bekerja secara independen atau mandiri, guru atau orng dewasa dapat melihat tingkat
perkembangan anak sebenarnya. Bila seorang anak bekerja dengan orang dewasa kita
melihat perkembangan potensi anak di bawah kondisi belajar anak yang oktimum.

Vygostsky juga mengtakan bahwa setiap budaya menawarkan pola sosiokultural yang
unik, dimana individu yng berasal dari budaya yang berbeda dating untuk melihat dan
mendengar serta mempelajari berbagai aspek budaya dari berbagai belahan dunia.

Salah satu gagasan yang unik Vygostsky tentang hubungan pembelajaran da


perkembangan adalah konsep zone of proximal development (ZPD). ZPD merupakan istilah
Vygostsky utuk serangakaian tigas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetpi

6
dapat di pelajari dengan bantuan dari orag dewasa atau anak yang lebih mampu. Jadi batas
bawah dari ZPD adalah tingkat problem yang dapat di pecahkan oleh anak seorang diri
sedangkan batas atasnya adalah tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang dapat di
terima anak dengan instruktur yang mampu. Menurut Hasse penekanan Vygostsky pada ZPD
mengaskan akan arti pentingnya pengaruh sosial terutama pengaruh pengajaran terhadap
perkembangan kognitif anak.

3. Perkembangan Bahasa

Salah satu perangkat utama yang sanagat membantu proses pembelajaran yang dilaui
manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan bentuk komunkasi, baik lisan, tertulis atau tanda
yang berdasarkan pada system symbol. Menurut Vygostsky bahasa memainkan peran yang
sangat besar daam perkembangan kognitif anak.

Pada masa awal, seorang bayi akan mendengarkan dan menoba mengikuti suara yang di
dengernya. Meskipun masih bayi seorang anak aan mampu memahami dan merasakan
adanya komunikasi dua arah dengan memberikan respons lewat gerak tubuh dan suara. Sejak
dua minggu pertama dia sudah mulai terlibat dengan percakapan, dan pada minggu ke-6 dia
akan mengenali suara ibunya dan pada usia 8 minggu, ia mulai mampu memberikan respon
terhadap suara yang dikenalinya. Pada saat anak bermur anatara 1 dan 2 tahun kosa kata
balita tumbuh dengan sangat cepat, biasanya meningkat beberpa ribu persen.

Jika dilihat dari rangkaian kata tahap perkembangan nahasa dapat d jelaskan berikut ini:

a) Tahap satu kata. Sekitar usia 15 bulan anak menguasai kosa kata sekitar 50 kata
dengan jelas. Sebagian besar kosa kata ini berkaitan dengan (susu, kue, baju, sepatu,
mobil, dll) dan tindakan verbal (ambil, dorong, dll)
b) Tahap dua kata. Pada usia 15 bulan, anak mulai bisa mengucapkan dan meniru kata
yang sederhana dan sering di dengarnyauntuk kemudian mengekspresikannya pada
posrsi atau situasi yang tepat. Usia 18 bulan, ia sudah mampu emnunjuk objek-objek
yang dilihatnya dan di jumpainya setiap hari. Selain itu juga mampu menghasilkan
kurang lebih 10 kata yang bermakna.
c) Tahap lebih dari dua kata. Antara sekitar 2 dan 5 tahun anak-anak sering
menampilkan penggunaan bahasa yang sangat kreatif. Chukovsky menjelaskan bahwa
dimulai pada usia 2 tahun setiap anak dalam waktu yang singkat menjadi, seorang
genius liguistik. Study berko-gleason menunjukkan bahwa saat anak melampaui
pengucapan dua kata, mereka dapat menunjukkan bahwa mereka menguasai beberapa
aturan morfologi.

Adapun pengaruh orang dewasa dalam perkembangan bahasa menurut Gage dan Berliner
(1998)yaitu meskipun berlangsung, koreksi, dan latihan mungkin memiliki efek pada
perolehan bahasa anak-anak, orang tua, dan saudara kandung yang lebih tua memiliki
pengaruh yang besar. Bahasa berkembang secara alami, namun pengembangan literasi
membutuhkan perhatian lebih. Dalam interaksi anak dengan orang tua dan lingkungan sekitar
sangat penting, demikian juga buu-buku atau literature yang menjadi sumber bacaan anak
serta rangsangan edukatif lainnya misalnya pembacaan dongeng.

7
B. Periodesasi Perkembangan
Priodesasi perekembangan adalah masa-masa perkembangan dengan ciri pertumbuhan
dan perkembangan yang terdapat pada masing-masing fase. Periodesasi merupakan
perkembangan kemampuan(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
Sedangkan perkembangan adalah menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang
menuju kedepan dan tidak diulang kembali. Dalam perekembangan manusia terjadi
perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Dalam studi
ilmu jiwa, perekmbangan adalah ilmu pengetahuan praktis, yang dengan demikian
pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pada dasarnya setiap anak selama perkembangannya itu memliki kehidpan yang tidak
statis, melainkan dinamis, dan pendidikan yang diberikan kepada mereka yang seharusnya
disesuaikan dengan keaadan kejiwaan mereka. Karena perkembangan itu merupakan hal yang
terus menerus berlangsung dalam kehidupan manusia. Akan tetapi untuk lebih mudah
memahami bendungan yang mempersoalkannya, biasanya orang menggambarkan
perekmbangan itu dalam fase-fase atau periode-periode tertentu.

Untuk menghasilkan kerangka yang memuaskan, periodesasi perkembangan juga telah


dilakukan penelitian oleh para ahli. Dari hasil penelitiannya , diketahui bahwa ternyata dasar
yang digunakan untuk mengadakan periode perkembangan-perkembangan yang berbeda-
beda antara ahli yang lain. Tetapi secara garis besarnya periode ada 3 macam, yaitu sebagai
berikut:

1. Periode Berdasarkan Biologis


1. Menurut Aristoteles 3
Priodesasi ini berdasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu.
Aristoteles menggambarkan perkembangan anak sejak lahir sampai dewasa
dalam tig priode:
a) Fase anak kecil dari umur 0-7 (masa bermain)
b) Fase anak sekolah dari umur 7-14 (masa belajar/sekolah rendah)
c) Fase remaja dari umur 14-21 (masa peralihan dari anak menjadi orang
dewasa)

Pembagian ini berdasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase
satu ke fase dua di batasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dan ketiga di tanda
dengan mulai bekerja nya kelenjar kelengkapan kelamin.

2. Priodesasi berdasarkan psikologi


a) Menurut pendapat Aswald Kroch
Menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa
perkembangan, karena kegoncangan inilah merupakan keadaan psikologis yang
khas dan di alami setiap anak dalam masa perkembangannya. Masa kegoncangan
ini disebut “Trotz priode” selama perkembangannya anak mengalami dua kali

8
trotz priode. Kedua trotz inilah yang membatasi fase satu dan lainnya. Masa
perkembangan ini dibagi menjadi tiga fase yaitu sebagai berikut:
a. Fase trotz 1, usia 0-3 tahun (masa anak-anak awal)
b. Fase tortz 2, usia 3-13 tahun (masa keserasian sekolah)
c. Fase tortz 3, usia 13-akhir remaja biasa (masa kematangan)
3. Psikologi berdasarkan Didaktis
a) Menurut Jhon Amos Comenius
Tahap enam tahun pertama (0-6 tahun) biasa disebut ptiode sekolah ibu (scola
maternal) tahap perkemangan fungsi pengindraan yang memungkinkan anak
mulai mampu untuk mengenal lingkungannya dan di sebut sebagai priode sekolah
ibu, karena semua usaha bimbingan dalam mengenal lingkungan berlangsung di
tengah keluarga. Terutama aktivitas ibu sangat menentukan kelancaran proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.
b) Menurut Jean Jackues Rousseawl
Dia berpendapat bahwa dalam perkembangannya, anak-anak mengalami
bermacam-macam sifat dan ciri-ciri perkembangan yang berbeda-beda dari satu
fase ke fase yang lain. Oleh Karen it, pendidikan harus di sesuaikan dengan sifat-
sifat masa tertentu itu.
Masa-masa perkembangan itu adalah:
a. 0-2 tahun adalah tahap asuhan
b. 2-12 tahun adalah tahap pendidikan
c. 12-15 tahun adalah tahap pendidikan akal
d. 15-12 adalah tahap pembentukan untuk dan pendidikan agama.

Selain macam-macam priodisasi, priodisasi juga dibagi menjadi beberapa bagian


sebagai berikut:

a) Masa sebelum lahir (pronatal) selama 9 bulan atau 280 hari.


Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
a. Ditentukannya sifat-sifat bawaan dan jenis kelamin individu
b. Kondisi ibu sangat menentukan pola pertumbuhan prenatal
c. Terdapat banyak bahaya fisik dan psikologis
b) Masa bayi baru lahir (Newborn) selm 0-2 minggu
Periode ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Priode partunate
Priode yang berlangsung sejak janin baru baru keluar dari Rahim ibu sampai
tali pusat di potong
2. Priode neonate
Priode yang berlangsung sekitar akhir minggu kedua setelah kelahiran.
Adapun ciri-ciri masa bayi yang baru lahir:
 Masa perkembangan yang tersingkat
 Di tandai dengan terhentinya perkembangan
 Penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup

9
 Di akhir priode ini apabila si bayi selamat maka akan terjadi
perkembangan lanjut.
Pada masa bayi baru lahir harus melakukan empat macam penyesuaian diri
yang pokok agar tetap hidup yaitu:
 Penyusaian diri yang mencakup perubahan suhu
 Menghisap dan menelan makanan ( air susu)
 Bernafas
 Pembuangan kotoran
c) Masa Bayi (Babyhood) dari 2 minggu- 2 tahun
Adapun ciri-cirinya yaitu:
a. Masa bayi yaitu masa dasar atau masa pembentukan dasar kehidupan, karena
terbentuknya pola prilaku sikap dan pola ekspresi emosi.
b. Bayi berkembang pesat baik fisik maupun biologisnya.
c. Masa bayi selain meningkatnya individualitas, juga merupakan sosialisasi
d. Masa permulaan perkembangannya pergolongan peran seks/jenis kelamin
e. Masa yang menarik sehingga semua orang senang kepada bayi
f. Merupakan kemulaan kreatifan
d) Masa kanak-kanak awal(earlychildhood) dari 2-6 tahun
Adapun ciri-cirinya:
a. Orang-orang yang menyebutya problematis/usia sulit karena sulit didik
b. Usia main karena sebagian besar hidup anak waktunya dihabiskan untuk
bermain
c. Para pendidik menyebutnya anak usia pra sekolah yaitu masa persiapan untuk
masuksekolah dasar
d. Usia pra kelompok karena anak-anak mempelajari dasar-dasar prilaku sosial
e. Berani dan senang mencoba hal-hal yang baru minat umum pada masa ini
meliputi:
 Minat kepada agama
 Minat kepada diri sendiri menjadikan anak bersikap egocentrisme
 Minat terhadap seks dengan sering membicarakannya dengan teman
bermain
 Minat anak terhadap pakaian
e) Masa kanak-kanak akhir (later childhood) 6-12 tahun
Adapun ciri-cirinya:
a. Usia tidak rapih karena cendrung tidak memperdulikan atau ceroboh dalam
penampilan
b. Usia bertengkar karena sering terjadi pertengkaran antara anak-anak lainnya
dengan anggota keluarga
c. Masa menyulitkan karena anak-anak tidak menurut perintah lebih menuruti
temen-temennya daripada orang tuanya
d. Anak-anak ingin menyesuaikan diri dengan standar yang di setujui kelompok
dalam penampilan, berbicara dan prilaku lainnya.

10
f) Masa puber (puberty) 11/12-16/16 tahun
Adapun ciri-cirinya:
a. Haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak
laki-laki
b. Puber bagi anak perempuan adalah tiga belas tahun dan bagi anak laki-laki
empat belas tahun
c. Perubahan proporsi tubuh, hal ini di pengerahui oleh usia kematangan seksual
d. Prubahan besarnya tubuh
e. Perubahan pada masa puber mempegaruhi keadan fisik, sikap, dan prilaku.
Karena akibatnya cenderung buruk, terutama selama awal masa puber, maka
masa puber sering disebut “masa negative”
g) Masa remaja (adolescence) 15/16-21 tahun
Masa remaja dibagi menjadi dua bagian:
1. Masa remaja awal, berlangsung hingga umur tujuh belas tahun
2. Masa remaja akhir, berlagsung hingga mencapai usia kematangan resmi secara
hukum yaitu umur 21 tahun.
Adapun ciri-cirinya:
a. Perubahan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, meninggalkan segala
sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan
b. Meningkatnya emosi, perubahan emosi banyak terjadi pada awal remaja
c. Merasa di timbuni masalah dan kesulitan remaja dalam mengatasai
masalah individuasi yaitu kesulitan dalam mewujudkan dirinya sebagai
seoran yang dewasa
d. Mencari dan menemukan identitas dirinya sendiri
e. Usia yang menimbulkan ketakutan karena anggapan masyarakat terhadap
remaja bahwa remaja anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat
dipercaya, tidak bertanggung jawab dsb.
f. Remaja cenderung untuk memandang kehidupan atau melihat dirinya
sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan
sebagaimana adanya.
h) Masa dewasa awal (early adulthood) 21-40
Masa dewasa adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu
masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosiaonal, priode isolasi,
priode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreatifitas dan
penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
Adapun ciri-cirinya:
a. Memainkan peran baru seperti peran suami/istri, orangtua, pencari nafkah dll.
b. Apabila mereka menemui kesulitan mereka ragu-ragu untuk meminta
pertolongan dan nasehat orang lain karena enggan kalu dianggap belum
dewasa
c. Perhatian terhadap penampilan, pakaian, tat arias dan lambing-lambang
kedewasaan

11
d. Kegiatan sosial sering dibatasi oleh berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga,
sehingga hubungan dengan temen-temen kelompok sebaya masa remaja
menjadi renggang.
i) Masa dewasa madya (middle adulthood) 40-60 tahun
Adapun ciri-cirinya:
a. Priode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia, orang-orang
dewasa tidak akan mengakui bahwa mereka mencapai usia tersebut
b. Masa transisi dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan
prilaku masa dewasanya dan memasuki kehidupan dengan ciri-ciri jasmani
dan prilaku yang baru
c. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya
d. Penyesuaian diri terhadap pekerjaan sangat pelik karena dipengaruhi oeh sikap
sosial yang tidak menyenangkan, keharusan pension, dll.
e. Mempersiapkan diri dalam mendekati masa pension
j) Masa usia lanjut
Adapun ciri-cirinya:
a. Ketuaan yang bersifat fisik mendahului ketuaan psikologis yang merupakan
kejadian yang bersifat umum
b. Meningkatnya ketergantungan fisik dan ekonomi pada orang lain
c. Perubahan yang menyangkut kemampuan motoric, perubahan fisik, fungsi
psikologis, system saraf, penampilan dan kemampuan seks
d. Ketrekaitan terhadap agama bertambah dan sering dipusatkan pada masalah
tentang kematian
e. Banyak bahaya fisik seperti penyakitan, gigi banyak yang tanggal, hilangnya
kemampuan seksual.

12
C. Aspek Perkembangan

1. Perkembangan Kemampuan Motorik


Kemampuan Motorik berasal dari bahasa inggris yaitu motor ability, gerak (motor)
merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi manusia, karena dengan gerak
(motor) manusia dapat meraih sesuatu yang menjadi harapannya. Menurut Rusli
Lutan, mengatakan bahwa “kemapuan motorik adalah kepastian seseoran yang
berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan suatu keterampilan yang realtif melekat
setelah masakanak-akanak”.
Perkembangan motorik berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot
anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapu, adalah merupakan hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuuh yng dikontrol
oleh otak. Penulis membagi keterampilan motorik menjadi dua bagian, yaitu:
a. Motorik kasar (gross motor) merupakan ketrampilan yang meliputi aktivitas otot
yang besar seperti gerakan lengan dan berjalan. Menurut Cratty, menyatakan
bahwa motorik kasar memiliki ukuranbesar otot yang terlibat, jumlah tenaga yang
dikerahkan atau lebarnya ruang yang dipakai untuk melaksanakan gerakannya.
Otot tersebut ukurannya relative besar, contohnya pada otot paha dan pada otot
betis. Otot-otot tersebut berintegrasai untuk menghasilkan gerak seperti berjalan,
berlari, dan loncat. Motorik kasar memacu kemampuan anak saat beraktivitas
dengan menggunakan otot-otot besarnya, seperti locomotor, nonlokomotor, dan
manipulative.
b. Motorik halus (fine motor skills) merupakan keterampilan fisik yang melibatkan
otot kecil dan koordinasi meta dan tangan yang memerlukan koordinasi yang
cermat. Perkembangan motorik halus mulai memiliki kemampuan
menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, menggambar
orang, mampu menjepit benda, melambaikan tangan dan sebagainya.

2. Perkembangan Kognitif
Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti
mengetahui. Dalam arti yang luas cognitive (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan
penggunaan, istilah kognitif menajdai pupuler sebagai salah satu doamian atau ranah
psikologis manusia yang meliputi setiap prilaku mental hubungan dengan
pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahanmasalah, kesengajaan,
dan keyakinan.
Jadi proses kognitif kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi)
yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada
ide-ide belajar. Perekmbangan kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan
anak dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam belajar selalu berhubungan
dengan masalah berpikir.

13
Dalam hal ini piaget menjelaskan secara detail perekembangan kognitif sebagai
berikut:
a. Sensorimotor (0-2 tahun)
Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor sangat
bergantung pada informasi yang di dapat dari panca indera, dan gerakan-gerakan
tubuhnya.
b. Praoperasional (2-7 tahun)
Pada tahap ini anak dapat memanipulasi sejumlah symbol, dan mampu
memahami segala sesuatu dalam satu arah.
c. Konkret Operasional (7-11 tahun)
Pada tahap ini anak mampu memahami operasi yang di butuhkan untuk aktivitas
mental termasuk lonversi
d. Formal Operasional (11 tahun ke atas)
Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak, lebih banyak menggunakan
logika ilmiah dalam puncak perekmbangannya.
Vygostsky menyatakan agar kognitif anak harus di hadapakan perspektif
konstektual sehingga anak lebih mudah memahami sesuatu, perekembangan
kognitif terjadi pada usia 5-6 tahun. Menurut Yulaini Nuraini Sujiono sebagai
berikut :
i. Dapat mengurutkanobjek dalam urutan yang tepat
ii. Dapat mengelompokkan objek
iii. Melaukan berbagai hal dengan sengaja, lebih sedikit menuruti kata hati
iv. Sering kali kesulitan dalam membedakan anatara khayalan dan kenyataan
v. Mulai menggunkan bahasa dengan agresif, terutama dalam pengolongan
vi. Mulai menyadari tentang kesadaran mengenai gambaran dan kata-kata
yang dapat mengahadirkan benda nyata
vii. Menjadi tertarik dalam jumlah dan menulis huruf
viii. Mengetahui warna
ix. Tidak dengan secara spontan menggunakan latihan di dalam tugas memori

3. Perkembangan Bahasa
Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur,
yang menggunakan bunyi sebagai alat dasar. Menurut Harun Rasyid, bahasa
merupakan struktur dalam makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang
menyimpulkan suatu tujuan. Sedangkan bahasa menurut Hasan Alwi, berarti sistem
lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota
masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk
percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. Bahasa adalah
suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat
untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengindentifikasi diri.
Perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor
biologis dan faktor sosial. Faktor biologis adalah kemempuan yang dimiliki anak
sejak lahir, faktor ini mempengaruhi perkembangan bahasa yang dimilikinya.

14
Sedangkan faktor sosial adalah pengaruh dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya
yang memungkinkan anak mendapatkan variasi bahasa yang baru. Perkembangan
adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar mengenal, memakai, dan
menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu perkembangan
penting adalah aspek perkembangn bahasa. Perkembagan kemampuan bahasa
bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan.

Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan bahasa anak usia dini ditempuh


melalui cara yang sitematis dan berkembang bersama-sama dengan pertambahan
usianya. Anak mengalami tahapan perkembangan yang sama namun yang
menbedakan antara lain: sosial keluarga, kecerdasan, kesehatan, dorongan, hubungan,
yang mempengahurinya, berarti lingkungan turut mempengaruhi perkembangan
bahasa anak, lingkugan yang baik maka perkembangan anak akan baik, namun
sebaliknya jika tidak maka anak juga akan ikut dalam lingkungan tersebut.

Cowlley mengistilahkan sebagai brains wired for the task. Sementara Skinner
mempercayai bahwa kapasitas berbahasa telah dibawa setiap anak semenjak
dilahirkan yang diistilahkan sebagai a language acquisition device program into the
brain. Lingkunganlah yang selanjutnya yang turut memperkaya bahasa anak dengan
baik. Disinilah peran orang tua dan tenaga pendidik sangat mutlak diperlukan
disamping itu lingkungan juga berpengaruh pada perkembangan bahasa anak, telah
dibuktikan dengan serangkaian riset panjang oleh Hart dan Ristely bahwa anak yang
diasuh oleh keluarga yang berpendidikan jauh lebih kaya dalam kosakatanya
dibandingkan dengan keluarga kurang mampu dan kurang berpendidikan.

Huda menyatakan, pemerolehan bahasa adalah proses alami di dalam diri


menguasai bahasa. Pemerolehan bahasa biasanya diperoleh dari kontak verbal dengan
penutur asli dilingkungan. Dengan demikian, istilah pemerolehan bahasa mengacu
pada penguasaan bahasa secara tidak disadari dan tidak terpengaruh oleh pengajaran
bahasa tentang sistem kaidah dalam bahasa yang dipelajari.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa pemerolehan bahasa suatu proses
penguasaan bahasa anak dilakukan secara alami yang diperoleh dari lingkungan dan
bukan karena sengaja mempelajarinya. Penguasaan bahasa dilakukan melalui
pengajaran yang formal dan dilakukan secara intensif, sedangkan pemerolehan bahasa
didapat dari hasil kontak verbal dengan penutur asli di lingkungan bahasa itu.
Piaget berpendapat bahwa pengusaan bahasa adalah kemampuan yang berasal dari
pematangan kognitif, sehingga pandangannya disebut kognitivisme. Berikut ini
dijelaskan secara singkat ketiga pandangan tersebut:

a. Teori Nativisme
Menurut Chomsky anak dilahirkan dengan dibekali alat pemerolehan bahasa
language acquisition device (LAD). Alat yang merupakan pemberian biologis

15
yang sudah diprogramkan untuk merinci butir-butir yang mungkin dari suatu tata
bahasa.

b. Teori Behavioristik
Teori behaviorisme memandang perilaku manusia merupakan perilaku yang
dapat dipelajari dan diamati secara nyata, dan terbentuk karena dipengaruhi oleh
factor eksternal (diluar diri manusia). Teori ini kemudian diaplikasikan dalam
konsep belajar. Menrut aliran ini, belajar merupakan proses respons adanya
stimulus/rangsangan yang mendorong adanya perubahan perilaku. Stimulus
belajar dapat berupa motivasi, reward, punishment serta lingkungan kondusif.

c. Teori Kognitivisme
Piaget menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah,
melainkan salah satu diantara beberapa kemampuan yang berasal dari
kematangan kognitif. Bahasa distrukturi oleh nalar; maka perkembangan bahasa
harus berlandas pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam
kognisi.

Hubungan perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa pada anak dapat


kita lihat dari keterangan Piaget mengenai tahap awal dari perkembangan
intelektual anak. Tahap perkembangan dari lahir sampai usia 18 bulan oleh Piaget
disebut sebagai tahap “sensori motor”. Anak pada tahap ini memahami dunia
melalui alat indranya (sensory) dan gerak kegiatan yang dilakukannya (motor).
Anak hanya mengenal benda jika benda itu dialaminya secara langsung. Begitu
benda itu hilang dari penglihatannya maka benda itu dianggap tidak ada lagi.
Menjelang akhir usia satu tahun barulah anak itu dapat menangkap bahwa objek
itu tetap ada (permanen), meskipun sedang tidak dilihatnya. Sedang dilihat atau
tidak benda itu tetap ada sebagai benda, yang memiliki sifat permanen.

16
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas bbisa di simpulkan beberapa hal sebagai berikut:


1. Perkembangan merupakan perubahan yang terus menerus dialami, tetapi
menjadi kesatuan.Perkembangan berlangsung perlahan-lahan melalui masa
demi masa. Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan
kuantitatif dan kualitatif dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa
konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja sampai
masa dewasa . Dewasa ini para peneliti dan pendidik mulai memberikan
perhatian pada neuroscuentifik atau penelitian otak sebagai salah satu
mekanisme untuk memahami perkembangan kognitif.
2. Mengetahui teori-teori seperti teori piaget, teori Vygostsky, dan
perekembangan bahasa,
3. Priodesasi perekembangan adalah masa-masa perkembangan dengan ciri
pertumbuhan dan perkembangan yang terdapat pada masing-masing fase.
Periodesasi merupakan perkembangan kemampuan(skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Sedangkan perkembangan
adalah menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju
kedepan dan tidak diulang kembali. Dalam perekembangan manusia terjadi
perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat
diulangi.
4. Aspek perkembangan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Perkembangan motorik
b. Perkembangan koognitif
c. Perkembangan bahsa

17
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_Psikologi
http://www.yumpu.com/id/document/view/30515554/periodesasai-
perkembangan-guru-indonesia
file:///C:/Users/Admin/Documents/MATKUL
%20PSIKOLOGI/Buku_Psikologi_Pendidikan.pdf
file:///C:/Users/Admin/Documents/MATKUL%20PSIKOLOGI/PSIKOLOGI
%20PENDIDIKAN.pdf
Kompor.blogdetik.com
Blog.wisma-bahasa.com
s

18

Anda mungkin juga menyukai