Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
AISYATUL DANIATI
NIM : 17 1000 2542 1002
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Efektifitas Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah
(Arachis hypogaea L.) Akibat Pemberian Beberapa Konsentrasi POC
Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala)”.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Legumenales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Bunga kacang tanah ini tersusun dalam bentuk bulir yang muncul
diketiak daun dan termasuk bunga sempurna yaitu alat kelamin jantan dan
betina terdapat dalam satu bunga. Bunga kacang tanah berbentuk seperti
kupu-kupu terdiri dari kelopak (calyx), tajuk atau mahkota bunga, benang
sari dan kepala putik. Bunga kacang tanah berwarna kuning terdiri dari 5
helaian yang berbentuk helaian satu sama lainnya. Helaian yang paling
besar disebut bendera pada bagian kanan dan kiri terdapat sayap yang
sebelah bawah bersatu membentuk cakar, didalamnya terdapat kepala putik
yang berwarna hijau muda. Kelopak bunga kacang tanah berbentuk tabung
sempit sejak dari pangkal yang disebut hipatium (Handayani, 2017).
Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Kulit luar bertekstur keras,
berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji berbentuk
bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena berhimpitan
dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong. Warna biji kacang
bermacam - macam putih, merah kesumba dan ungu, perbedaan itu
tergantung varietasnya (Irpan, 2012).
Daya tumbuh benih yang baik adalah dari 90% dan sangat
dianjurkan untuk melakukan uji daya tumbuh sebelum benih ditanam. Biji
kacang tanah yang terpilih untuk benih adalah yang tua, bernas dan bebas
dari penyakit (tidak bernoa). Pertanaman yang hasil polongnya akan
digunakan untuk benih harus dipanen ketika polong sudah masak fisiologis
dengan kriteria bahwa paling tidak 80% dari jumlah polong bernas, kulit
polong bagian dalamnya sudah berwarna coklat kehitaman (Girsang, 2009).
2.3.3 Penanaman
2.3.4 Pemupukan
Hama yang menyerang pada usia 3 MST yaitu ulat grayak, dimana
ulat ini memakan daun-daun tanaman. Hama ini dikendalikan sebelumnya
dilakukan secara manual dengan cara mengambil ulat tersebut dari bagian
daun tanaman, kemudian selang beberapa minggu hama sudah di ambang
batas atau kerugian maka hama dikendalikan dengan melakukan
penyemprotan insektisida Decis 25 EC dengan konsentrasi 30 ml/15 liter air
yang disemprotkan pada seluruh bagian tanaman secara rutin dengan
interval 2 minggu sekali dilakukan pengendalian pada sore hari tergantung
cuacanya.
2.3.6 Panen
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak
beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui
daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro
dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan
organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman,
meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk
anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang (Anggraeni,
2018).
A. 0 ml/ L air
B. 100 ml/ L air
3.4. Pelaksanaan
3.4.5. Penanaman
3.4.6. Pemupukan
3.4.7. Pemeliharaan
3.4.7.1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara merata dan dalam jumlah yang sama
bila tidak turun hujan setiap hari, apabila hari panas dilakukan penyiraman
setiap pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan
gembor.
3.4.7.2. Penjarangan
3.4.7.3. Penyisipan
3.4.7. Panen
3.5. Pengamatan
10.000 m 2
Berat polong per ha = x berat polong per petak
luas petak
Berat 100 biji dihitung pada keadaan biji kering. Pengambilan 100
biji dilaksanakan secara acak pada setiap petakan.
Kelompok
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
_
A Y 1A Y 2A Y 3A Y 4A YA
Y
_
B Y 1B Y 2B Y 3B Y 4B YB
Y
_
C Y 1C Y 2C Y 3C Y 4C YC
Y
_
D Y 1D Y 2D Y 3D Y 4D YD
Y
_
E Y 1E Y 2E Y 3E Y 4E YE
Y
_
Total Y1 Y2 Y3 Y4 Y
Y
JKP KTP
Perlakuan P–1 JKP
Dbp KTG
JKK KTK
Kelompok K–1 JKK
DBK KTG
JKG
Galat (P-1) (K-1) JKG
Dbg
Y2
1. Faktor Koreksi (FK) =
PxK
XA 2 + XB 2 + XC 2 + XD 2+ XE 2
3. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = - FK
K
X 12 + X 22 + X 3 2 + X 42
4. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) = - FK
P
JKP
6. Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) =
DbP
JKK
7. Kuadrat Tengah kelompok (KTK) =
DbK
JKG
8. Kuadrat Tengah Galat (KTG) =
DbG
KTP
9. F Hitung Perlakuan =
KTG
KTK
10. F Hitung Kelompok =
KTG
13. Kesimpulan
Perbandingan Nilai
Selisih Nilai LS Rp 5% Kesimpulan
Tengah Perlakuan
A–E
A–D
A–C
A–B
B–E
B–D
B–C
C–E
C–D
D–E
A .................a
B ..........................b
C ..................................c
D ..........................................d
E ..................................................e
V. PERKIRAAN BIAYA
Alat :
1. Parang atau pisau
2. Saringan
3. Ember
4. Pengaduk
5. Alat penumbuk
Bahan:
1. Daun Lamtoro
2. Air cucian beras
3. Gula merah
4. EM-4
Langkah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cincang daun lamtoro menggunakan parang atau pisau dengan
ukuran 3-5 cm, lalu ditumbuk dan masukkan ke dalam ember
3. Tambahkan gula merah dan air cucian beras lalu diaduk rata
kemudian difermentasikan selama 21 hari
4. Selanjutnya pupuk organik cair siap digunakan.
I II III IV
A E D C
a
b
B A E D U
C B c
A E
D C B A
d
E D C B S
Keterangan :
I,II,III, IV : Kelompok
A,B,C,D,E : Perlakuan
a. Jarak Antar Kelompok : 50 cm
b. Jarak Antar Petak : 50 cm
c. Lebar Petak : 1m
d. Panjang Petak : 1m
X x x x
a
x x x x
a
Keterangan :
x : Tanaman kacang tanah
x : Tanaman sampel
a : Panjang petakan (1 m)
b : Lebar petakan (1 m)
c : Jarak tanam antar baris (25 cm)
d : Jarak tanam dalam baris (25 cm)
e : Jarak tanaman ke pinggir petakan (12,5)
f : Jarak tanaman ke pinggir petakan (12,5)
Lampiran 4.Jadwal Kegiatan Percobaan di Lapangan
Bulan/Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan tempat
penelitian
Penanaman
Pemberian Perlakuan
Pemeliharaan
Pengamatan
Panen
Pengolahan data