Anda di halaman 1dari 20

Mendesain Proposal Penelitian

1. Hafidza_B1011211188
2. Faisha Aprilia Riskiyah Aisyi_B1011211200
3. Fantika Azzahra_B1011211203
4. Frans Steven_B1011211209
5. Eva Julita_B1011211212
6. Gusti Nandi_B1011211217
7. Dino Rizaldi_B1011211226
8. Fortuna Kika Aurelya Atqa_B1011211234
9. Fathia Mirda Ramadhani_B1011211236

Universitas Tanjungpura
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Tahun Ajaran 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah mata kuliah Bahasa
Indonesia yang berjudul, “MENDESAIN PROPOSAL PENELITIAN” dapat kami
selesaikan dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan
yang Tuhan karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui
beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas makalah ini. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia, yaitu mengetahui cara mendesain proposal penelitian. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dini Hajjafiani, M.Pd. selaku Dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya
dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Pontianak, 18 Oktober 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan apa itu pengertian dan tahap penulisan Proposal
Penelitian?
2. Bagaimana sistematika penulisan Proposal Penelitian?
3. Bagaimana keterkaitan antara teks akademik dan teks ulasan
dengan proposal penelitian?
4. Bagaimana contoh proposal penelitian yang baik dan benar?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk menge tahui pengertian dan tahap penulisan Proposal
Penelitian.
2. Untuk mengetetahui sistematika penulisan proposal penelitian.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara teks akademik dan teks
ulasan dengan proposal penelitian.
4. Untuk mengetahui contoh proposal penelitian.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN DAN TAHAP PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN


A. PENGERTIAN PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian adalah rencana penelitian yang diusulkan sebelum


penelitian dilaksanakan. Proposal penelitian menggambarkan bagaimana
penelitian akan dijalankan dan sebagai pegangan dalam kegiatan penelitian.
Karena itu, proposal penelitian harus disusun secermat mungkin. Bahkan, bila
memungkinkan, proposal diseminarkan dahulu untuk memperoleh umpan balik
sehingga menambah bobot ilmiah penelitian dan untuk menghindari kemungkinan
penelitian gagal dijalankan.

B. TAHAP PENULISAN

Untuk menghindari hambatan ketika menjalankan penelitian, perlu sekiranya


mempersiapkan proposal penelitian dengan baik melalui ketiga tahap berikut.

a. Persiapan

Persiapan merupakan tahap yang penting dalam penelitian. Sebelum proposal


disusun, Anda perlu mencermati hal-hal berikut.

a) Carilah topik penelitian yang Anda kuasai.


b) Yakinkan bahan bacaan terkait topik mudah diperoleh/diakses.
c) Persempitlah topik agar penelitian berfokus dan tuntas pembahasannya.
d) Pastikan topik bermanfaat dan merupakan prioritas yang harus
dipecahkan.
e) Kumpulkan data dan informasi selengkap mungkin dari berbagai sumber.
f) Telusurilah sisi apa yang belum diteliti oleh peneliti lain.
g) Bacalah hasil-hasil penelitian terdahulu terkait topik yang relevan minimal
lima tahun ke belakang.

6
h) Catatlah dalam kartu data atau tandai bagian-bagian bacaan yang penting
dan hendak dikutip dalam proposal.
i) Catatlah pula sumber referensi bacaan, termasuk tanggal-bulan-tahun
Anda mengunduh artikel dari laman.
j) Berkonsultasilah dengan pakar metode penelitian atau pakar penulisan
proposal.
k) Perhatikan sistematika penulisan proposal yang dikehendaki sponsor atau
institusi Anda.
l) Susunlah kerangka proposal penelitian dalam urutan bab dan subbab untuk
meghasilkan proposal yang sistematis.

b. Penulisan

Setelah kerangka tersusun dan bahan-bahan siap digunakan, mulailah menulis


proposal berdasarkan kerangka yang dibuat. Jangan lupa mencantumkan sumber
refernsi jika ada gagasan atau pernyataan yang digunakan dari sumber bacaan.
Teruslah menulis sesuai dengan kerangka ide yang telah dibuat.

c. Pengeditan

Setelah proposal selesai disusun, bukan berarti Anda dapat langsung


mengumpulkan atau menyerahkan proposal kepada pembimbing atau pihak
sponsor. Untuk meyakinkan kualitas proposal, Anda perlu membaca ulang (bisa
berkali-kali) proposal yang Anda buat. Jangan sampai ada gagasan yang
tertinggal, jangan sampai terdapat lompatan ide, jangan banyak kesalahan titik
atau bahasa. Yakinkan bahwa proposal sudah baik dan tidak ada lagi kesalahan.
Bila perlu mintalah teman atau pakar bidang ilmu untuk membaca proposal Anda.
Biasanya mata orang lain lebih cepat menangkap kekurangan atau kejanggalan
yang tidak terbaca oleh penulis. Semua kritik, saran, atau masukan dapat menjadi
penyempurna proposal Anda.

d.

7
2. SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
A. JUDUL

Judul merupakan daya tarik pertama proposal. Judul yang seksi (artinya
menarik, unik, dan mutakhir) lebih mengandung untuk dibaca. Buatlah judul
semenarik mungkin, ringkas, jelas, padat, serta mendeskripsikan isi proposal,
dengan panjang maksimal lima belas kata (Kalidjernih, 2010). Jika terlalu
panjang, judul dapat dipilah dalam judul utama dan judul tambahan (subjudul).
Dalam penulisannya, antara judul dan subjudul dibatasi dengan tanda baca titik
dua atau subjudul ditulis di dalam tanda kurung. Jangan menggunakan singkatan
di dalam judul apabila singkatan itu belum dikenal umum.

B. PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Penelitian

Dalam latar belakang penelitian, peneliti mengungkapkan berbagai persoalan


yang menjadi perhatiannya. Peneliti mengungkapkan secara teoritis dan
konseptual terkait dengan berbagai hal atau persoalan yang perlu mendapat
perhatian oleh semua pihak. Apabila persoalan itu tidak segera mendapat
pemecahan akan berdampak sangat luas. Peneliti merasakan adanya kesenjangan
antara harapan (what should be) dan kenyataan yang ada di lapangan (what is).
Berkenaan dengan adanya kesenjangan tersebut, peneliti berupaya memecahkan
persoalan. Peneliti perlu mengidentifikasi faktor-faktor atau variabel-variabel
penelitian dan selanjutnya memaparkan dalam latar belakang penelitian
(Setyosari, 2010: 231)

b) Rumusan masalah

Rumusan masalah penelitian berisi pokok persoalan yang akan diteliti.


Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah untuk
penelitian kualitatif dikaitkan dengan strategi penelitian tertentu, misalnya
etnografi, fenomenologi, studi kasus, atau grounded research. Verba yang
digunakan untuk menyatakan rumusan masalah bersifat eksploratif sesuai dengan
jenis strategi penelitian kualitatif yang ditetapkan. Anda dapat mengawali

8
rumusan masalah dengan kata “bagaimana” atau “apa” untuk menunjukkan
keterbukaan penelitian.

c) Tujuan penelitian

Tujuan penelitian berarti menunjukkan mengapa peneliti ingin melakukan


penelitian dan apa yang ingin dicapainya. Begitu pentingnya tujuan penelitian ini
sehingga peneliti perlu menulisnya secara terpisah dari aspek-aspek lain dalam
proposal penelitian dan perlu dibingkai dalam paragraf dan kalimat yang mudah
dipahami pembaca. Formulasi penulisan tujuan mengikuti rumusan masalah, yaitu
dengan mengubah kalimat pertanyaan menjadi pernyataan. Tujuan penelitian
mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan
tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah.

d) Manfaat penelitian

Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian dan tujuan penelitian


yang ingin dicapai maka penelitian ini hendaknya dapat memberikan manfaat
sebagai berikut.

i. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis atau akademis merupakan manfaat penelitian bagi


pengembangan ilmu. Sehingga manfaat teoritis ini dapat mengembangkan ilmu
yang diteliti dari segi teoritis. Teori yang digunakan tentunya berdasarkan peneliti
atau penulis sebelumnya. Manfaat teoritis ini berfungsi untuk menjelaskan apabila
teori yang digunakan masih relevan untuk penelitian penulis, relevan secara
umum, atau tidak sama sekali. Namun dapat juga untuk memperkuat atau
menggugurkan teori tersebut setelah mengetahui hasil penelitian.

ii. Manfaat Praktis

Penelitian dilakukan karena ada masalah yang ingin diselesaikan atau


dipecahkan. Manfaat praktis menjelaskan manfaat yang berguna untuk
memecahkan masalah secara tersebut secara praktis. Tujuan manfaat praktis ini

9
juga dapat diarahkan untuk lebih dari satu subjek. Misalnya manfaat untuk
mahasiswa yang mengerjakan topik skripsi serupa, civitasakademika yang
melakukan penelitian yang sama, dan lain-lain. Subjek ini disesuaikan dengan
penelitian peneliti.

e) Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup adalah batasan banyaknya subjek yang tercakup dalam sebuah
masalah. Ruang Lingkup Penelitian Secara umum memiliki makna batasan,
Dalam arti luas batasan ini bisa dalam bentuk materi, variable yang diteliti,
subjek, atau lokasi. Ruang lingkup bisa diartikan secara lebih khusus pada materi
atau hal tertentu, Dalam sebuah penelitian ruang lingkup bisa berarti pembatasan
variable yang digunakan, berapa banyak subjek yang akan diteliti, luas Lokasi
penelitian, materi yang dikaji, dan sebagainya adanya pembatasan atau ruang
lingkup dalam sebuah penelitian penting adanya Kerena akan mempengaruhi
validitas dari hasil penelitian itu sendiri. Ruang lingkup sering digunakan untuk
membahas sesuatu. Jadi dengan adanya ruang lingkup pembahasan akan lebih
fokus dan tidak. Akan melebar kemana-mana.

C. PEMBAHASAN
a. Kajian Teori

Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka

Landasan teori yang memiliki fungsi untuk menyajikan ulasan teoritis dengan
memformulasikan sintesis teori yang akan digunakan sebagai dasar pemecah
masalah yang diteliti. Sedangkan pada tinjauan pustka memiliki fungsi dalam
menyajikan ulasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada teori
maupun penelitian yang diulas diarahkan kepada pemecahan masalah yang
diteliti, sehingga penelitian itu selesai dilakukan dan hasilnnya dilaporkan,
diketahui apakah pada teori tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut dan apakah
penelitian ini dapat menutup kekurangan pada penelitian-penelitian sebelumnya.
Teori digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau

10
konstruk variabel yang akan diteliti, untuk merumuskan hipotesis dan menyusun
instrument penelitian karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan
yang bersifat prediktif.

Pada teori yang disajikan landasan teori sebagai perluasan dari pendekatan
yang sudah disebutkan di latar belakang pada tahap pendahuluan. Bahwa ulasan-
ulasan penelitian sebelumnya dapat mempertegas posisi penelitian yang akan
dilakukan. Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang,
pendapat penguasa, tetapi teori-teori yang telah teruji kebenarannya. Disini juga
diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada
kaitannya dengan variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima,
maka teori yang dikemukakan juga ada lima yang akan diulaskan adalah teori
yang akan digunakan dan sejumlah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Teori yang diulas bukan tidak hanya berasal dari buku, tetapi juga sumber-sumber
lain yang dirujuk dalam proposal. Sementara itu, penelitian-penelitian yang diulas
adalah penelitian-penelitian sejenis yang relevan. Dalam konsep landasan teori,
tafsiran isi adalah gagasan-gagasan atau teori-teori yang diringkas dari berbagai
sumber untuk dievaluasi dan disintesiskan menjadi satu kesatuan yang akan
diteliti.

b. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu uraian memvisualisasikan tentang


adanya hubungan atau kaitan dengan konsep-konsep atau variabel-variabel yang
nantinya akan diamati atau pun dapat diukur dengan penelitian sebelumnya sudah
dilakukan. Apabila penelitian hanya membahas dua variabel atau lebih secara
mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi
teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran
variabel yang diteliti (SaptoHaryoko, 1999). Juga dapat dikatakan sebagai
kerangka berfikir yang baik dalam menjelaskan dengan secara teoritis pertautan
antar variabel yang akan diteliti. Pertautan antar variable ini selanjutnya akan

11
dirumuskan kedalam bentuk paradigm penelitian. Oleh karena itu, pada setiap
penyusunan paradigm penelitian harus di dasarkan pada kerangka berfikir.

c. Hipotesis

Hipotesis yang merupakan jawaban dugaan sementara pada suatu masalah


yang dihadapi dan perlu dikaji dan diuji akan kebenarannya dengan data yang
lebih lengkap, relevan, dan dapat menunjang terhadap rumusan masalah pada
penelitian yang di mana telah dinyatakan pada kalimat pertanyaan atas rumusan
masalah penelitian yang diajukan. Merumuskan hipotesis disebabkan karena
meragukan sesuatu. Hipotesis merumuskan dalam kalimat deklaratif yang
menyatakan ada atau tidak adanya hubungan, ada atau tidaknya perbedaan dan
ada atau tidaknya pengaruh antara dua atau lebih variabel. Jadi, hipotesis juga
dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik dengan data.

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Terdapat tiga jenis penelitian ilmiah. Yaitu penelitian kualitatif, kuantitatif,


dan campuran kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif bertujuan
mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif, yaitu data yang bukan angka,
sedangkan penelitian kuantitatif bertujuan mengumpulkan dan menganalisis data
kuantitatif, yaitu data yang berupa angka (numerik).

Berdasarkan sifat penelitian, terdapat tiga jenis penelitian (Sanie&Diao Ai


Lien, 2005):

a. Penelitian eksplorasi/penjajakan, yaitu penelitian yang bersifat menggali


informasi dan melaporkan apa adanya.

b. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan fenomena


tertentu. Pertanyaan penelitian, seperti siapa, apa, bilamana, di mana, merupakan

12
pertanyaan yang digunakan untuk penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan
penelitian deskriptif kuantitatif untuk menjawab berapa banyak.

c. Penelitian kausal bersifat menjelaskan hubungan antar variabel.


Hubungan itu dapat simetris, memengaruhi atau dipengaruhi variabel lain,
resiprokal (saling memengaruhi), atau asimetris jika satu variable memengaruhi
perubahan variable lainnya, yaitu variable dependen.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Dalam kapan rentang waktu pengambilan data dan dimana. Penelitian


lapangan mengambil satu cara atau beberapa tempat penelitian, yaitu lokasi
sampel penelitian berada. Penyebutan lokasi harus spesifik. Dalam hal ini perlu
dikemukakan tempat di mana tempat situasi sosial tersebut akan diteliti. Misalnya
di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintah, di jalan, di rumah dan lain-lain.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data lazimnya dilakukan melalui


pengamatan (observasi), wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus,
dan/analisisteks/dokumen. Pada proposal, perlu dijelaskan mengapa teknik yang
dipilih, agar dapat mengumpulkan data apa, dan untuk menjawab tujuan penelitian
yang mana. Yang diperlukan disini ialah teknik pengumpulan data yang
diperlukan sehingga didapat data yang valid dan reliabel. Tidak semua teknik
pengumpulan data dapat dilakukan, hanya tertentu saja dan setiap teknik
pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai data. Tidak semua teknik
pengumpulan data dapat dilakukan, hanya tertentu saja dan setiap teknik
pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai data.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang dapat dipilih peneliti dalam
mengelolah data yang sudah dikumpulkan. Kemudian data kualitatif dapat diolah
dan dianalisis dengan membuat verba tim hasil wawancara, hasil inilah yang akan
dianalisis dengan membaca berulang-ulang diorganisasikan sesuai dengan tema-

13
tema yang muncul sesuai dengan tujuan penelitian, apakah dapat diamati dengan
adanya jawaban wawancara yang ekstrem, disbandingkan antar jawaban
wawancara dan diinterpretasikan. Data kuantitif diolah lebih dulu membuat kode
untuk setiap variable penelitian, mengimput kode-kode tersebut ke dalam SPSS,
kemudian sesuai dengan tujuan penelitian, data diolah dengan SPSS sehingga
dihasilkan tabel, frekuensi, atau diagram yang siap diinterpretasikan sesuai dengan
landasan teori. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan teknik
statistic mana yang digunakan. Jadi sejak membuat rancangan, maka teknik
analisis data ini telah ditentukan. Bila peneliti tidak membuat hipotesis, maka
rumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab.

D. Daftar Pustaka

Model penulisan daftar pustaka yang diikuti secara internasonal pada


umumnya adalah sistem APA (American Psychological Association) atau sistem
Harvard. Akan tetapi, penerbit buku atau jurnal sering mempunyai sisstem sendiri,
meskipun biasanya merupakan hasil modifikasi dari kedua sistem tersebut. Pada
bagian ini, sistem yang dianut adalah sistem yang pertama.

E. PENUTUP

Penutup makalah berisi kesimpulan dari penelitian. Poinnya adalah


menjelaskan apa temuan yang didapat dari penelitian tersebut. Sementara saran
berisi rekomendasi penulis terhadap penelitian selanjutnya. Selain itu penulis juga
bisa menyarankan rekomendasi kebijakan yang bisa diambil berdasarkan hasil
penelitian.

a. Kesimpulan

Kesimpulan adalah pernyataan yang diambil secara ringkas dari keseluruhan


hasil pembahasan atau analisis. Dengan kata lain kesimpulan adalah hasil dari
suatu pembicaraan. Kesimpulan menjadi bagian sangat penting dari setiap karya
tulis ilmiah.

Metode Penulisan Kesimpulan

a) Metode Generalisasi

14
Metode ini sangat sering digunakan dalam membuat kesimpulan. Terutama
dalam karya tulis ilmiah, seperti makalah, artikel, paper, dan lainnya.metode ini,
digunakan untuk mengulas secara keseluruhan masalahnya terlebih dahulu, baru
kemudian menjadikannya fokus penelitian.

b) Metode Analogi

Metode yang dilakukan dengan memberikan pandangan atau menyampaikan


pokok atau gagasan penelitian menjadi lebih mudah dan sederhana. Metode ini
biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat ilmiah.

c) Metode Korelasi

Secara sederhana korelasi dapat diartikan sebagai hubungan.Metode korelasi


dilakukan dengan cara mencari fokus dan mencari hubungan sebab akibat yang
terjadi dalam sebuah penelitian. Metode ini bertujuan untuk memperjelas kembali
gagasan pada bagian awal sebuah karya tulis ilmiah yang kamu buat.

Cara Membuat Kesimpulan Karya Ilmiah

1. Membaca ulang karya tulis yang kamu buat.

2. Nyatakan kembali topiknya

3. Menentukan kalimat utama.

4. Menemukan ide pokok tulisan.

5. Menyusun ide pokok dan informasi penting -kalimat penjelas menjadi


kesimpulan paragraf.

6. Merangkai kesimpulan paragraf menjadi teks bacaan.

Jenis kesimpulan

a) Perbandingan

Kesimpulan ini membandingkan dua elemen satu sama lain atau


membandingkan satu elemen dengan elemen itu sendiri.

b) Sebab-Akibat

Ketika satu hal (seperti peristiwa, tindakan, fenomena) secara langsung


memengaruhi yang lain, itu adalah hubungan sebab akibat.

c) Penilaian (Assessments)

15
Ketika seorang arguer memberikan atribut subyektif tertentu untuk sesuatu,
Anda bisa menyebutnya penilaian.

d) Rekomendasi (Recommendation)

Jenis kesimpulan ini menegaskan metode atau tindakan yang terbaik (atau,
dalam bentuk negatifnya, merekomendasikan terhadap metode atau tindakan
tertentu).

e) Prediksi (Prediction)

Sebuah prediksi menegaskan pendapat si pendebat tentang sesuatu yang akan


terjadi dalam waktu dekat atau jauh.

f) Keyakinan Sederhana

Kesimpulan yang merupakan klaim sederhana yang diyakini oleh si arguer itu
benar dan itu bukan perbandingan, penilaian, rekomendasi, atau prediksi.

b. Saran

Saran adalah suatu bagian dalam bab penutup dalam sebuah penulisan
makalah. Pada Bagian ini terdapat di sebuah akhir paragraf dimana dengan di
awali suatu serangkaian.

Unsur-unsur saran

a) Jumlah Kata

Dalam membuat saran kata di batasi Hal ini dilakukan agar terdapat
kesetaraan antara kesimpulan yang disampaikan. Dan Batasan kata untuk
membuat saran yang baik adalah lebih dari 200 kata.

b) Menggunakan Kata Harapan

Dalam subbab saran haruslah mengandung kata-kata harapan seperti “oleh


karena itu”, “alangkah baiknya”, “penulis berharap”, dan beberapa kata lainnya
yang memiliki maksud yang sama.

c) Memberikan Rekomendasi

Saran juga harus mengandung solusi agar nantinya pembaca lebih mudah
dalam memperbaiki makalah tersebut.

16
3. KETERKAITAN TEKS AKADEMIK DAN TEKS ULASAN DENGAN
PROPOSAL PENELITIAN
A. Keterkaitan Teks Akademik dengan Proposal Penelitian

Salah satu ciri kebahasaan teks akademik adalah banyak memanfaatkan istilah
teknis. Dalam bagian lain teks proposal, istilah-istilah teknis tersebut hendaknya
dijelaskan agar pada diri pembaca terjadi pemahaman yang baik atau pemahaman
yang sama seperti yang dimaksud oleh penulis proposal. Kadang-kadang, dalam
proposal disediakam subbab khusus, yaitu Subbab Definis Istilah dan Subbab
Definisi Operasional. Subbab yang pertama berisi penjelasan arti istilah-istilah
teknis tersebut. Adapun subbab yang kedua, yang lazimnya tidak serupa dengan
Definisi Istilah, berisi pendefinisian secara operasional variabel-variabel
penelitian.

B. Keterkaitan Teks Ulasan dengan Proposal Penelitian

Untuk keperluan penulisan proposal penelitian, tahapan yang paling


bermanfaat untuk diambil dari teks ulasan adalah Tahapan Tafsiran Isi dan
Tahapan Evaluasi. Kemahiran dalam menafsirkan isi dan mengevaluasi sumber-
sumber yang diulas dapat menuntun penulis untuk membuat sintesis teori yang
akan diletakkan pada Tahapan landasan Teori dan Tinjauan Pustaka pada
proposal. Dalam menafsirkan isi, penulis tidak boleh salah memahami sumber-
sumber yang diulas. Demikian pula, dalam mengevaluasi teori, penulis perlu
mempertimbangkan keunggulan-leunggulan dan kelemahan-kelemahanya. Dari
sinilah penulis memilih dan menetapkan teori yang akan penulis gunakan untuk
memecahkan masalah yang akan diteliti.

17
4. CONTOH PROPOSAL PENELITIAN

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai