METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
A. Pengertian Metode Penelitian
Secara umum, pengertian metode penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih
secara spesifik untuk menyelesaikan masalah yang diajukan dalam sebuah riset. Sedangkan
pengertian metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang menjelaskan bagaimana
seharusnya sebuah penelitian dilakukan.
Menurut Prof. Dr. Sugiyono, pengertian metode penelitian adalah suatu cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
2. Muhiddin Sirat
Menurut Muhiddin Sirat, metode riset adalah suatu cara untuk memilih topik masalah
dan penentuan judul suatu riset.
3. Prof M.E. Winarno
Menurut Prof M.E. Winarno, metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang
dilakukan dengan teknik yang teliti dan sistematik.
4. Heri Rahyubi
Menurut Heri Rahyubi, metode penelitian adalah suatu model cara yang bisa
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar demi tercapainya suatu proses
pembelajaran yang baik.
5. Muhammad Nasir
Menurut Muhammad Nasir, pengertian metode penelitan adalah cara utama yang
digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas
masalah yang diajukan.
3. Penelitian Etnograf
Penelitian tipe ini berusaha untuk memaparkan kisah kehidupan keseharian
orang-orang yang dalam kerangka menjelaskan fenomena budaya tersebut, mereka
menjadi bagian integral lainnya.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan
deskriptif. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan teori prilaku
kultural.
Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktual hidup atau menjadi bagian
dari setting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan
holistik. Melalui penelitian inilah perbedaan-perbedaan budaya tersebut dapat
dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman mengenai dampak budaya
pada perilaku atau kesehatan manusia.
4. Penelitian Historis
Penelitian historis yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi
kondisi masa lalu secara objektif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian inilah,
bukti-bukti dikumpulkan , dievaluasi, dianalisis serta disintesiskan.
Kemudian, berdasarkan bukti-bukti tersebut dirumuskan kesimpulan. Ada
kalanya penelitian historis dipakai untuk menguji hipotesis
tertentu.Misalnya,hipotesis mengenai dugaan adanya persamaan antara sejarah
perkembangan dunia pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh
penjajah yang sama.
Penelitian historis umumnya memperoleh data melalui catatan catatan artifak,
atau laporan-laporan verbal. Ada beberapa ciri yang dominan dalam penelitian
historis antara lain:
Adakalanya lebih bergantung terhadap data hasil observasi orang lain
daripada hasil observasinya milik sendiri
Data penelitian diperoleh melalui observasi yang cermat, dimana data
yang ada harus objektif,otentik, serta diperoleh dari sumber yang tepat
pula
Data yang didapat bersifat sistematis menurut, urutan peristiwa dan
bersifat lengkap dan tuntas.
5. Penelitian Kasus
Penelitian khusus atau penelitian di lapangan dimaksudkan untuk mempelajari
secara intensif mengenai latar belakang keadaan, posisi saat ini dan interaksi
linkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).
Subjek penelitian bisa berupa individu,kelompok, institusi atau
masyarakat.Penelitian kasus merupkan penelitian yang mendalam tentang unit sosial
tertentu, yang hasil penelitian tersebut memberi gambaran luas dan mendalam
mengenai unit sosial tertentu.
Subjek yang diteliti sendiri relatif terbatas, namun variabel-variabel serta
fokus yang diteliti sangat luas sekali dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas
serta mendalam mengenai kegiatan yang paling banyak dilaksanakan oleh tenaga
pekerja sosial selama menjalankan tugasnya di camp pengungsi.
6. Inquiry Filosofi
Inquiry filisofis melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual guna
memperjelas makna,membuat nilai-nilai menjadi nyata,mengindentifikasi etika, serta
studi tentang hakikat pengetahuan.
Peneliti filosofis mempertimbangkan gagasan atau isu-isu dari semua
perspektif dengan eksplorasi ekstensif atas literatur,menguji/menelaah secara
mendalam makna konseptual,merumuskan pertanyaan,mengajukan jawaban, serta
menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban tersebut.
Peneliti dipandu dengan pertanyaan- pertanyaan itu.Terdapat tiga inquiry
filosofis,antara lain yaitu:
Foundational Inquiry
Philosophical Analyses
Ethical Analyses
Study fondasional melibatkan analisis mengenai struktur ilmu dan proses
berpikir tentang penilaian dalam fenomena tertentu yang dianut bersama oleh
”anggota” disiplin ilmiah.
Tujuan analisis filosofis yaitu menguji makna serta mengembangkan teori
yang didapat melalui analisis konsep atau analisis linguistik.inquiry. etikal melibatkan
analisa intelektual atas masalah etik berkaitan dengan andil, hak,tugas,benar dan
salah, kesadaran dan tanggungjawab.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitataif deskriptif analitis. Tujuan
dari metode penelitian deskriptif analitis ini adalah untuk mendapatkan data yang mendalam
mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi sikap proaktif masyarakat dalam
pelepasan hak atas tanah untuk pembangunan jalan tol trans sumatera.
Pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada bagaimana mekanisme pelepasan hak atas
tanah dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, faktor faktor apa saja yang
mempengaruhi sikap proaktif masyarakat dalam pelepasan hak atas tanah, dan hambatan apa
saja yang ditemui pada saat proses pelepasan hak atas tanah.Dengan menggunakan
pendekatan studi kasus, yakni penelitian yang bertujuan untuk mempelajari sedalam
dalamnya tentang salah satu gejala nyata yang ada dalam kehidupan masyarakat yang dapat
digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat, lembaga lembaga maupun
individu individu.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan bulan April 2019 di Desa
Sekincau, Kecamatan Tanjung Seneng, Kabupaten Lampung Selatan.
Tahap Pelaksanaan
Tahap Persiapan
Pada tahap ini para peneliti mempersiapkan segala sesuatu, seperti surat perizinan,
mengidentifikasi dan merumuskan masalah, mengumpulkan literatur, membuat daftar
pertanyaan, menentukan informan yang tepat, jadwal melakukan wawancara dan segala alat
pendukung yang akan digunakan pada saat turun lapang, seperti panduan wawancara, buku
dan alat tulis, tape recorder, kamera.
Tahap Pelaksanaan
Tahap selanjutnya para peneliti akan melakukan pengumpulan dan pengolahan data. Tahapan
pengumpulan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Pada saat data yang dibutuhkan sudah didapatkan secara lengkap, maka tahap selanjutnya
adalah mengolah data dengan cara sebagai berikut:
Tahap terakhir adalah menyusun laporan hasil penelitian yang telah dilakukan. Para peneliti
akan menyajikan data-data yang telah dikatagorikan, menyajikan dokumentasi penelitian,
mendeskripsikan hasil analisis dan menarik suatu kesimpulan tehadap hasil penelitian.
2. Metode Kuantitatif
a. Pengertian Metode Kuantitatif
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
k. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu
dan situasi.
b. Studi literatur.
f. Teknik sampling.
h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
b. Penelitian korelational
d. Penelitian tindakan
e. Penelitian perkembangan
f. Penelitian eksperimen
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian kuantitatif yang diusulkan oleh penulis dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan
pertama adalah persiapan bahan yang terdiri atas air, semen portland, batu kapur, dan ampas
buah kelapa sawit dilanjutkan dengan pencetakan plafond, dan pengeringan dan ananlisa
kualitas plafond.
Persiapan bahan dilakukan dengan bekerjasama dengan sebuah perusahaan kelapa sawit.
Dalam tahap ini dilakukan sosialisasi dan negoisasi kepada perusahaan terkait mengenai
gagasan penulis tentang penelitian dan yang dilakukan. Penulis dan perusahaan membuat
kesepakatan mengenai pemanfaatan ampas dari buah kelapa sawit terkait pemanfaatannya
untuk digunakan sebagai bahan penyusun plafond rumah atau bangunan.
Tahap kedua yaitu mixing atau pencampuran dimana dalam tahap ini dilakukan pencampuran
dan pengadukan seluruh bahan dalam pembuatan plafond. Mixing dilakukan dengan maksud
agar seluruh bahan produk terkait dapat tercampur merata. Tahap ketiga atau yang terkahir
yaitu pencetakan plafond. Dalam tahapan ini yang pertama kali dilakukan yaitu pembuatan
cetakan plafond dengan lempengan tembaga dimana dalam cetakan ini dapat disertai dengan
ornamen atau ukiran-ukiran untuk menambah nilai estetika pada produk setelah di cetak.
Pada tahapan yang terkhir ini yang dilakukan adalah proses pengeringan plafond hasil
cetakan yaitu dengan dijemur dibawah terik matahari hingga benar-benar kering dan keras
kemudian dilakukan uji tekan. Uji tekan bertujuan untuk mengukur kekuatan dan kualitas
dari plafond yang dihasilkan.
Kuantitatif Kualitatif