Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
A. Pengertian Metode Penelitian
Secara umum, pengertian metode penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih
secara spesifik untuk menyelesaikan masalah yang diajukan dalam sebuah riset. Sedangkan
pengertian metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang menjelaskan bagaimana
seharusnya sebuah penelitian dilakukan.

Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian metodologi penelitian adalah serangkaian


langkah-langkah yang sistematis/ terstruktur yang dilakukan oleh peneliti untuk menemukan
jawaban yang tepat atas pertanyaan pada objek penelitian. Adapun langkah-langkah
sistematis tersebut adalah:

 Proses identifikasi dan merumuskan masalah


 Penyusunan kerangka berpikir
 Merumuskan hipotesis
 Pembahasan masalah
 Membuat kesimpulan dan saran

Mengapa para peneliti membutuhkan metodologi dalam melakukan penelitian? Tujuannya


adalah agar peneliti bisa mendapatkan hasil penelitian yang tepat, dapat
dipertanggungjawabkan, serta dapat menyelesaikan masalah yang diteliti.

B. Pengertian Metode Penelitian Menurut Para Ahli

1. Prof. Dr. Sugiyono

Menurut Prof. Dr. Sugiyono, pengertian metode penelitian adalah suatu cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

2. Muhiddin Sirat

Menurut Muhiddin Sirat, metode riset adalah suatu cara untuk memilih topik masalah
dan penentuan judul suatu riset.
3. Prof M.E. Winarno

Menurut Prof M.E. Winarno, metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang
dilakukan dengan teknik yang teliti dan sistematik.
4. Heri Rahyubi
Menurut Heri Rahyubi, metode penelitian adalah suatu model cara yang bisa
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar demi tercapainya suatu proses
pembelajaran yang baik.
5. Muhammad Nasir
Menurut Muhammad Nasir, pengertian metode penelitan adalah cara utama yang
digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas
masalah yang diajukan.

C. Macam – Macam Metode Penelitian


1. Metode Kualitatif
a. Pengertian Metode Kualitatif
 Metode penelitian kualitatif adalah sebuah cara/upaya lebih untuk menekunkan pada
aspek pemahaman secara mendalam pada suatu permasalahan. Penelitian Kuanlitatif
adalah penelitian riset yang bersifat deskripsi, cenderung menggunakan analisis dan
lebih menonjolkan peroses makna.
 Tujuan dari metode ini adalah Pemahaman secara luas dan mendalam terhadap suatu
permasalahan secara mendalam pada suatu permasalahan yang sedang dikaji atau
akan di kaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak huruf, kata ataupun gambar
dari pada angka. 

b. Ciri – Ciri Metode Kualitatif


1. Menggunakan lingkungan alamiah untuk sumber data
2. Mempunyai sifat deskriptif analtik
3. Tekanan pada proses bukan hasil
4. Bersifat induktif
5. Mengutamakan makna

c. Metode – Metode Penelitian Kualitatif


1. Penelitian Fenomenologi
Penelitian fenomenologi yang bersifat induktif. pendekatan yang digunakan
adalah deskriptif, dikembangkan dari filsafat fenomenologi. Fokus filsafat
fenomenologi maksudnya pemahaman tentang respon atas kehadiran atau kebaradaan
manusia, tidak sekedar pemahaman atas bagian-bagian yang spesifik atau perilaku
khusus.
Tujuan penelitian fenomenologikal ini adalah menjelaskan pengalaman-
pengalaman apa yang dialami oleh seseorang dalam kehidupannya, termasuk
interaksinya dengan orang lain.
Contoh penelitian fenomenologi atau study mengenai daur hidup masyarakat
tradisional diamati dari perspektif kebiasaan hidup sehat.
2. Penelitian Teori Grounded
penelitian grounded yaitu tekhnik penelitian induktif. Tekhnik ini pertama kali
dicetuskan oleh Strauss dan sayles pada tahun 1967.Pendekatan penelitian grounded
ini bermaslahat dalam menemukan problem-problem yang muncul dalam situasi
kebidanan serta aplikasi proses-proses pribadi untuk menanganinya.
Metodologi teori ini menekankan pada observasi dan mengembangkan basis
praktik hubungan ”intuitif” antara variabel.
Proses penelitian grounded ini melibatkan formulasi,pengujian,dan pengembangan
ulang proposisi selama penyusunan teori.

3. Penelitian Etnograf
Penelitian tipe ini berusaha untuk memaparkan kisah kehidupan keseharian
orang-orang yang dalam kerangka menjelaskan fenomena budaya tersebut, mereka
menjadi bagian integral lainnya.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan
deskriptif. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan teori prilaku
kultural.
Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktual hidup atau menjadi bagian
dari setting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan
holistik. Melalui penelitian inilah perbedaan-perbedaan budaya tersebut dapat
dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman mengenai dampak budaya
pada perilaku atau kesehatan manusia.

4. Penelitian Historis
Penelitian historis yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi
kondisi masa lalu secara objektif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian inilah,
bukti-bukti dikumpulkan , dievaluasi, dianalisis serta disintesiskan.
Kemudian, berdasarkan bukti-bukti tersebut dirumuskan kesimpulan. Ada
kalanya penelitian historis dipakai untuk menguji hipotesis
tertentu.Misalnya,hipotesis mengenai dugaan adanya persamaan antara sejarah
perkembangan dunia pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh
penjajah yang sama.
Penelitian historis umumnya memperoleh data melalui catatan catatan artifak,
atau laporan-laporan verbal. Ada beberapa ciri yang dominan dalam penelitian
historis antara lain:
 Adakalanya lebih bergantung terhadap data hasil observasi orang lain
daripada hasil observasinya milik sendiri
 Data penelitian diperoleh melalui observasi yang cermat, dimana data
yang ada harus objektif,otentik, serta diperoleh dari sumber yang tepat
pula
 Data yang didapat bersifat sistematis menurut, urutan peristiwa dan
bersifat lengkap dan tuntas.
5. Penelitian Kasus
Penelitian khusus atau penelitian di lapangan dimaksudkan untuk mempelajari
secara intensif mengenai latar belakang keadaan, posisi saat ini dan interaksi
linkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).
Subjek penelitian bisa berupa individu,kelompok, institusi atau
masyarakat.Penelitian kasus merupkan penelitian yang mendalam tentang unit sosial
tertentu, yang hasil penelitian tersebut memberi gambaran luas dan mendalam
mengenai unit sosial tertentu.
Subjek yang diteliti sendiri relatif terbatas, namun variabel-variabel serta
fokus yang diteliti sangat luas sekali dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas
serta mendalam mengenai kegiatan yang paling banyak dilaksanakan oleh tenaga
pekerja sosial selama menjalankan tugasnya di camp pengungsi.

6. Inquiry Filosofi
Inquiry filisofis melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual guna
memperjelas makna,membuat nilai-nilai menjadi nyata,mengindentifikasi etika, serta
studi tentang hakikat pengetahuan.
Peneliti filosofis mempertimbangkan gagasan atau isu-isu dari semua
perspektif dengan eksplorasi ekstensif atas literatur,menguji/menelaah secara
mendalam makna konseptual,merumuskan pertanyaan,mengajukan jawaban, serta
menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban tersebut.
Peneliti dipandu dengan pertanyaan- pertanyaan itu.Terdapat tiga inquiry
filosofis,antara lain yaitu:
 Foundational Inquiry
 Philosophical Analyses
 Ethical Analyses
Study fondasional melibatkan analisis mengenai struktur ilmu dan proses
berpikir tentang penilaian dalam fenomena tertentu yang dianut bersama oleh
”anggota” disiplin ilmiah.
Tujuan analisis filosofis yaitu menguji makna serta mengembangkan teori
yang didapat melalui analisis konsep atau analisis linguistik.inquiry. etikal melibatkan
analisa intelektual atas masalah etik berkaitan dengan andil, hak,tugas,benar dan
salah, kesadaran dan tanggungjawab.

7. Teori kritik sosial


Teori kritik sosial yaitu filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang
unik.Dipandu dengan filsafat dari teori kritik sosial,peneliti mendapatkan pemahaman
mengenai cara seseorang berkomunikasi serta bagaimana ia mengembangkan makna-
makna simbolis dalam masyarakat.
Banyak pemahaman yang muncul dalam sebuah dunia, yang fakta
kemasyarakatan pasti di terima apa adanya,tidak didiskusikan terlebih dahulu atau
diposisikan secara dogmatik.
Tatanan politik yang mapan itu dipersepsi tertutup bagi perubahan dan tidak
patut dipertanyakan.Tatanan politik semacam ini umumnya muncul pada masyarakat
dibawah pemerintahan yang otoriter.

d. Jenis – Jenis Metode Penelitian Kualitatif


1. Jenis Metode Etnografi
Menurut para ahli, Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico,
Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory
to Practice, disebutkan kalau etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos.
Yang artinya tulisan mengenai suatu kelompok budaya. Sedangkan Menurut
Le Clompte dan Schensul etnografi yaitu metode penelitian yang berguna dalam
menemukan pengetahuan yang terdapat/terkandung dalam suatu budaya atau
komunitas tertentu.
2. Jenis Metode Fenomenologi
Istilah fenomenologis ini berasal dari bahasa Yunani, yakni phainomenon
(penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan ialah ilmu tentang apa
yang menampakkan diri pada pengalaman subjek.
Donny Gahrial Adian di dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan
bahwa fenomenologis yakni sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apapun itu
yang tampak. Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan
tentang realitas yang nampak.
3. Jenis Metode Studi Kasus
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus adalah pengujian secara rinci
terhadap satu latar atau satu subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu
peristiwa tertentu.
Surachrnad (1982) telah membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu
pendekatan dengan memusatkan perhatian terhadap suatu kasus secara intensif serta
rinci.
4. Jenis Metode Teori Dasar
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni
yakni penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.
5. Jenis Metode Studi Kritis
Metode Studi kritis yaitu metode yang digunakan untuk penelitian yang
berkembang dari teori kritis, feminis, ras serta pasca modern yang bertolak dari
asumsi kalau pengetahuan itu bersifat subjektif.
Peneliti yang kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi
kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain sebagainya. Peneliti feminis
umumnya memusatkan perhatiannya terhadap masalah gender, ras, sedangkan peneliti
pasca modern memusatkan perhatian pada institusi sosial dan kemasyarakatan.
6. Metode Analisis Konsep
Menurut Peter Salim di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61)
analisis yaitu penyelidikan terhadap suatu problem/peristiwa (perbuatan, karangan
dan sebagainya) guna mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab,
sebenarnya, dan lain sebagainya)”.
Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf  yaitu suatu ide atau gagasan
yang relatif sempurna serta bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk
subjektif yang bermula dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek
atau benda-benda lewat pengalamannya (setelah melakukan persepsi pada
objek/benda).
Dari dua definisi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa definisi metode
analisis konsep yakni penelitian yang memfokuskan pada suatu konsep yang sudah
ada sebelumnya, supaya dapat difahami, digambarkan, dijelaskan serta
implementasinya di lapangan.

7. Metode Analisis Sejarah


Metode analisis sejarah/penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel &
Norman E. Wallen, 1990 : 411 di dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul
Zuriah, 2005: 51 yakni penelitian yang secara eksklusif memfokuskan terhadap masa
lalu.
c. Contoh Penelitian Metode Kualitatif

Metode Penelitian Kualitatif


BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitataif deskriptif analitis. Tujuan
dari metode penelitian deskriptif analitis ini adalah untuk mendapatkan data yang mendalam
mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi sikap proaktif masyarakat dalam
pelepasan hak atas tanah untuk pembangunan jalan tol trans sumatera.

Pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada bagaimana mekanisme pelepasan hak atas
tanah dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, faktor faktor apa saja yang
mempengaruhi sikap proaktif masyarakat dalam pelepasan hak atas tanah, dan hambatan apa
saja yang ditemui pada saat proses pelepasan hak atas tanah.Dengan menggunakan
pendekatan studi kasus, yakni penelitian yang bertujuan untuk mempelajari sedalam
dalamnya tentang salah satu gejala nyata yang ada dalam kehidupan masyarakat yang dapat
digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat, lembaga lembaga maupun
individu individu.

Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan bulan April 2019 di Desa
Sekincau, Kecamatan Tanjung Seneng, Kabupaten Lampung Selatan.

Tahap Pelaksanaan

Tahap Persiapan

Pada tahap ini para peneliti mempersiapkan segala sesuatu, seperti surat perizinan,
mengidentifikasi dan merumuskan masalah, mengumpulkan literatur, membuat daftar
pertanyaan, menentukan informan yang tepat, jadwal melakukan wawancara dan segala alat
pendukung yang akan digunakan pada saat turun lapang, seperti panduan wawancara, buku
dan alat tulis, tape recorder, kamera.

Tahap Pelaksanaan

Tahap selanjutnya para peneliti akan melakukan pengumpulan dan pengolahan data. Tahapan
pengumpulan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mewawancarai para informan


2. Melakukan observasi
3. Mendokumentasikan proses wawancara
4. Mengumpulkan dokumen-dokumen mengenai kepemilikan tanah masyarakat yang
akan dibebaskan dari balai desa dan instansi (Badan Pertanahan Nasional)

Pada saat data yang dibutuhkan sudah didapatkan secara lengkap, maka tahap selanjutnya
adalah mengolah data dengan cara sebagai berikut:

1. Mengorganisasikan data kedalam katagori


2. Menjabarkan kedalam unit-unit
3. Melakukan sintesa
4. Menyusun kedalam pola
5. Memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari
6. Membuat kesimpulan (Sugiyono, 2014:90)

Tahap Penyusunan Laporan

Tahap terakhir adalah menyusun laporan hasil penelitian yang telah dilakukan. Para peneliti
akan menyajikan data-data yang telah dikatagorikan, menyajikan dokumentasi penelitian,
mendeskripsikan hasil analisis dan menarik suatu kesimpulan tehadap hasil penelitian.
2. Metode Kuantitatif
a. Pengertian Metode Kuantitatif

Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitan yang bersifat deskriptif dan


lebih banyak menggunakan analisis. Penelitan kuantitatif bertujuan mencari hubungan
yang menjelaskan sebab-sebab dalam fakta-fakta sosial yang terukur, menunjukan
hubungan variabel serta menganalisa.

b. Karakteristik Metode Kuantitatif


a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down),
yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep
yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.

b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal


yang bersifat subjektif.

c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.


d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik
yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.

e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.

f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-kan


alat yang objektif dan baku.

g. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.

h. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam


arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.

i. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.

j. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik.

k. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu
dan situasi.

l. Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah

c. Prosedur Penelitian Kuantitatif


a. Identifikasi permasalahan

b. Studi literatur.

c. Pengembangan kerangka konsep

d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.

e. Pengembangan disain penelitian.

f. Teknik sampling.

g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.

h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.

d. Tipe – Tipe Penelitian Kuantitatif


a. Penelitian deskriptif

b. Penelitian korelational

c. Penelitian kausal komparatif

d. Penelitian tindakan

e. Penelitian perkembangan

f. Penelitian eksperimen

e. Metode Penelitian Kuantitatif


a) Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek
empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor
yang terkait di dalamnya.

b) Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang


merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat
antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk konstelasi
permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan
premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan
faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.

c) Perumusan hipotesis  yang merupakan jawaban sementara atau


dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan
kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

d) Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang


relevan dengan hipotesis  yang diajukan untuk memperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.

e) Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang


diajukan itu ditolak atau diterima.
Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut kemudian oleh Jujun S. Suriasumantri
divisualisasikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

f. Contoh Metode Kuantitatif


Metode Penelitian Kuantitatif

BAB III

METODE PENELITIAN

Tahap Penelitian dan Metode

Penelitian kuantitatif yang diusulkan oleh penulis dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan
pertama adalah persiapan bahan yang terdiri atas air, semen portland, batu kapur, dan ampas
buah kelapa sawit dilanjutkan dengan pencetakan plafond, dan pengeringan dan ananlisa
kualitas plafond.

Tahap Persiapan bahan

Persiapan bahan dilakukan dengan bekerjasama dengan sebuah perusahaan kelapa sawit.
Dalam tahap ini dilakukan sosialisasi dan negoisasi kepada perusahaan terkait mengenai
gagasan penulis tentang penelitian dan yang dilakukan. Penulis dan perusahaan membuat
kesepakatan mengenai pemanfaatan ampas dari buah kelapa sawit terkait pemanfaatannya
untuk digunakan sebagai bahan penyusun plafond rumah atau bangunan.

Tahap Pencetakan Plafond


Dalam bagian ini dilakukan beberapa tahap. Tahap pertama yaitu penggilingan dan
penghalusan batu kapur menggunakan mesin penggiling. Penggilingan dilakukan dengan
tujuan supaya konstruksi plavon lebih rekat dan rapat sehingga produk yang dihasilkan pun
lebih berkualitas.

Tahap kedua yaitu mixing atau pencampuran dimana dalam tahap ini dilakukan pencampuran
dan pengadukan seluruh bahan dalam pembuatan plafond. Mixing dilakukan dengan maksud
agar seluruh bahan produk terkait dapat tercampur merata. Tahap ketiga atau yang terkahir
yaitu pencetakan plafond. Dalam tahapan ini yang pertama kali dilakukan yaitu pembuatan
cetakan plafond dengan lempengan tembaga dimana dalam cetakan ini dapat disertai dengan
ornamen atau ukiran-ukiran untuk menambah nilai estetika pada produk setelah di cetak.

Tahap Pengeringan dan Ananlisa Produk Akhir

Pada tahapan yang terkhir ini yang dilakukan adalah proses pengeringan plafond hasil
cetakan yaitu dengan dijemur dibawah terik matahari hingga benar-benar kering dan keras
kemudian dilakukan uji tekan. Uji tekan bertujuan untuk mengukur kekuatan dan kualitas
dari plafond yang dihasilkan.

g. Perbedaan Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif


Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Kuantitatif Kualitatif

Tunggal, konkrit, teramati Ganda, holistik, hasil konstruksi dan pemahaman

Independen Interaktif tidak dapat dipisahkan

Sebab-akibat Timbal balik/interaktif

Cenderung membuat generalisasi Transferability

Cenderung membuat generalisasi Transferability

Anda mungkin juga menyukai