Anda di halaman 1dari 3

MENTAL

ILLNESS
Pasti kita semua tidak asing dengan istilah “MentalTetri
Illness” atau
Gustiarum
biasa kita sebut gangguan mental.Memang belakangan ini hal tersebut
sangat sering menjadi topik pembicaraan di kalangan para remaja
ataupun orang dewasa.Banyak orang yang masih tidak paham apa itu
mental illnes.Dan juga menganggap bahwa hal tersebut aneh dan
tabu.Banyak juga dari kita yang tidak tahu bagaimana cara mengatasi
mental illness dengan baik.Atau bahkan tidak paham bagaimana cara
untuk menanggapi orang yang mengidap mentall illness.
Pertama yang harus kita ketahui adalah apa itu mental
illness?.Mental illness adalah penyakit gangguan kejiwaan yang mana
bisa mempengaruhi pikiran,perasaan,dan perilaku seseorang.Sehingga
membuat penderita tidak bisa membedakan mana perilaku yang
dianggap normal dengan yang tidak.
1 Mental illness bisa menyerang siapa saja.Tidak mengenal
MENTALusia,tua
ILLNESS
ataupun muda.Tidak juga mengenal status social apapun.Hidup
bergelimang harta tidak menutup kemungkinan untuk mengidap mental
illness.Maka dari itu kita harus selalu waspada terhadap diri kita sendiri
ataupun orang-orang yang kita sayangi.
Banyak ciri-ciri mental illness yang dapat kita waspadai.Seperti
sering merasa sedih yang berlebihan sehingga ingin menghilang dari
lingkungan sekitar atau mungkin merasa ingin mengakhiri hidup.Hal lain
yang harus diwaspadai juga ketika kita merasa tidak bisa mengendalikan
emosi di dalam diri kita atau yang biasa kita sebut
sebagai “mood swing”.Mood swing bisa menyebabkan emosi kita sangat mudah untuk berubah kapan
saja.Bisa ketika sangat bahagia,lalu tiba tiba merasa sangat sedih.Dan juga gampang merasa tersinggung
yang dapat menyebabkan kita marah tanpa alasan yang jelas.Tetapi hal ini semua juga harus
dikonfirmasikan dengan psikolog agar lebih pasti dan jelas.Karena sebetulnya untuk sampai ditahap
mental illness itu tidak sesederhana yang kita bayangkan.Banyak tahap-tahap yang harus di lalui.
Tetapi yang sangat memprihatinkan banyak dari mereka yang kurang sadar akan kesehatan
mental seringkali menganggap bahwa konsultasi ke psikolog itu hanya untuk “orang gila”.Padahal
sebetulnya konsultasi ke psikolog itu adalah hal normal dan wajar.Banyak cerita yang saya temukan
ketika ada seorang anak yang sudah merasa bahwa kemungkinan dirinya mengidap mental illness dan
ingin mengonsultasikannya kepada psikolog.Tetapi malah dihalangi oleh orang tuanya sendiri.Karena
mereka menganggap bahwa konsultasi ke psikolog itu hanya untuk “orang gila”.Hal ini dapat
memperburuk kondisi penderita sehingga membuat kondisinya semakin buruk.Ketika kondisi penderita
semakin buruk maka mereka bisa saja memutuskan untuk mengakhiri hidupnya ataupun melakukan
hal-hal seperti cutting dll.
Hal diatas juga dapat menyebabkan penderita mental illness semakin sulit untuk membuka
dirinya. Ketika seorang penderita mental illness semakin sulit untuk terbuka maka kondisinya akan
semakin terpuruk karena merasa bahwa tidak ada orang yang memahaminya.Padahal semestinya orang
penderita mental illness tidak boleh dibiarkan sendiri karena dapat

Tetri Gustiarum
membuat penderita semakin terpuruk.Maka dari itu kita harus bisa
memberi semangat kepada penderita agar mereka merasa bahwa
banyak orang yang masih menginginkan keberadaan mereka didunia ini.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan ketika kita menghadapi
penderita mental illness.Seperti menghargai mereka.Seringkali
penderita mental illness merasa bahwa tidak ada orang yang
menghargai mereka sehingga hal tersebut menjadi beban
baginya.Ketika kita bisa menghargai mereka dapat membuat penderita
merasa lebih baik.Selain itu juga kita harus memperhatikan ucapan kita
terhadap penderita.Mungkin seringkali kita bingung atau takut ketika
merespon penderita karena takut salah ucap dan dapat membuat
penderita tersinggung.Tetapi tidak bagus juga apabila kita hanya
diam.Ada beberapa contoh respon positif yang dapat kita terapkan pada
penderita.Salah satunya merespon dengan kalimat “kalau butuh sesuatu
atau cerita,hubungin aja aku”.Dengan kita berkata demikian akan
membuat penderita merasa bebannya dapat berkurang.Pada
intinya,ketika kita teman atau keluarga kita mengidap mental illness kita
harus memahami bagaimana kondisinya.Dan kita sebagai orang
terdekat harus bisa meluangkan waktu untuk mereka.

Anda mungkin juga menyukai