Anda di halaman 1dari 3

‫س ْوا َو ََل‬ ُ ‫س‬َّ ‫الظ ِن اِثْ ٌم َّو ََل تَ َج‬ َّ ‫ض‬ َّ َ‫اجتَنِبُ ْوا َكثِي ًْرا ِمن‬

َ ‫الظ ِّۖ ِن ا َِّن َب ْع‬ ْ ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا‬


‫ب اَ َحدُ ُك ْم اَ ْن يَّأ ْ ُك َل لَ ْح َم اَ ِخ ْي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهت ُ ُم ْو ۗهُ َواتَّقُوا‬
ُّ ‫ض ۗا اَيُ ِح‬ً ‫ض ُك ْم بَ ْع‬
ُ ‫يَ ْغتَبْ بَّ ْع‬
‫اب َّر ِح ْي ٌم‬ َ ‫اّٰلل ۗا َِّن ه‬
ٌ ‫اّٰلل تَ َّو‬ َ‫ه‬
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari
kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing
sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (Q.S Al
Hujurat : 12)

Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa su’udzon atau berprasangka buruk
kepada siapapun merupakan dosa, dan barangsiapa suka mengghibah atau
menggunjing, maka Allah mengumpamakan orang yang sedang makan bangkai
daging saudaranya sendiri. Na’udzubilah min dzalik.
Husnudzon berasal dari dua kata, yaitu khusnu dan zan. Khusnu berarti baik
dan zan berarti sangka. Husnudzon secara bahasa berarti prasangka yang baik.
Sedangkan husnudzon secara istilah adalah sikap mental dan cara pandang yang
menyebabkan seseorang melihat sesuatu dari sisi yang positif.
Dalam Islam, husnudzon adalah berbaik sangka terhadap segala ketentuan
dan ketetapan Allah yang diberikan kepada manusia. Lawan kata husnudzon
adalah suudzon yakni berprasangka buruk.
Sikap husnuzhan akan melahirkan keyakinan bahwa segala kenikmatan dan
kebaikan yang diterima manusia berasal dari Allah. Bersikap husnudzon akan
membuat kehidupan seseorang menjadi lebih tenang. Karena hidupnya
senantiasa memandang orang lain melalui sisi yang positif.
Dilain ayat Allah berfirman

‫شيْـًٔا َو ُه َو ش ٌَّر‬ ۟ ‫س ٰ ٰٓى أَن ت ُ ِحب‬


َ ‫ُّوا‬ َ ‫شيْـًٔا َو ُه َو َخي ٌْر لَّ ُك ْم ِّۖ َو‬
َ ‫ع‬ َ ‫وا‬ ۟ ‫س ٰ ٰٓى أَن ت َ ْك َر ُه‬َ ‫ع‬
َ ‫َو‬
َّ ‫لَّ ُك ْم ۗ َو‬
َ‫ٱّٰللُ يَ ْعلَ ُم َوأَنت ُ ْم ََل تَ ْعلَ ُمون‬

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. QS. Al-Baqarah Ayat 216
Dalam ayat ini Allah mengajarkan kepada manusia bahwa yang kita sukai
belum tentu baik dan bermanfaat untuk kita, begitu juga dengan hal-hal yang
tidak kita sukai, belum tentu hal itu buruk untuk kita. Disinilah urgensi husnudzon
kepada Allah. Dalam hadis qudsi Allah juga berfirman:

‫ع ْبدِي ِبي َوأَنَا‬


َ ‫ظ ِن‬ َ َّ ‫سلَّ َم ِإ َّن‬
َ َ‫اّٰلل يَقُو ُل أَنَا ِع ْند‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫اّٰلل‬ ِ َّ ‫سو ُل‬
َ ‫اّٰلل‬ ُ ‫َر‬
َ َ‫َمعَهُ ِإذَا د‬
‫عانِي‬

Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman: “Aku sesuai dengan


prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, Aku akan bersamanya jika ia berdoa kepada-
Ku.”

Husnudzon memiliki beberapa macam. Macam-macam husnudzon di


antaranya adalah:

Husnudzon kepada Allah SWT


Husnudzon kepada Allah SWT bermakna berbaik sangka atas segala yang
telah ditetapkan. Husnudzon kepada Allah SWT membuat seseorang senantiasa
mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Husnudzon kepada Allah SWT terbagi menjadi beberapa bagian yaitu,
husnudzon dalam ketaatan, husnudzon dalam menghadapi ujian, husnudzon
dalam setiap nikmat yang dilimpahkan, dan husnudzon saat melihat ciptaan Allh
SWT.
Husnudzon kepada Diri Sendiri
Husnudzon kepada diri sendiri membuat seseorang selalu menerima
keadaanya. Ia tidak merasa apa yang terjadi dalam hidupnya sebagai sebuah
beban. Husnudzon kepada diri sendiri akan menjadikan seseorang lebih
bersyukur atas kehidupannya. Dan ia akan terus berusah berbuat kebaikan baik
untuk dirinya maupun sesamanya.
Husnudzon terhadap Sesama Manusia
Husnudzon kepada sesama manusia akan membuat seseorang selalu
berpikir positif sebelum bertindak. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, sikap
hormat dan berpikiran positif kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki dan
perasaan cemburu.
Sikap husnudzon terhadap sesama manusia merupakan tindakan yang
terpuji. Sikap ini akan membawa kita kepada pikiran yang positif, sehingga kita
dapat memandang orang lain dengan baik tanpa adanya prasangka negatif.
Melahirkan kesadaran bagi umat manusia, bahwa segala sesuatu di alam semesta
ini berjalan sesuai dengan aturan dan hukum yang telah ditetapkan dengan pasti
oleh Allah.

1. Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan sungguh-


sungguh untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat dan
mengikuti hukum sebab akibat yang berlaku dan ketetapan Allah.
2. Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT
yang memiliki kekuasaan dan kehendak yang mutlak dan memiliki
kebijaksanaan, keadilan, dan kasih sayang kepada makhluk-Nya.
3. Menanamkan sikap tawakal dalam diri manusia karena menyadari bahwa
manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, sedangkan hasilnya diserahkan
kepada Allah sebagai zat yang menciptakan dan mengatur kehidupan
manusia.
4. Sikap husnuzan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup
karena meyakini apa pun yang terjadi adalah atas kehendak Allah.

Anda mungkin juga menyukai