Anda di halaman 1dari 8

PROSES MANAJEMEN DAN ANGGARAN

Penganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang digunakan secara luas untuk
menjalankan tanggung jawab manajerial . Penganggaran merupakan salah satu alat manajemen yang
berkaitan dengan fungsi perencanaan dan pengendalian untuk memenuhi tujuan perusahaan, yaitu
memuaskan kebutuhan pelanggan (customer satisfaction) dan berhasil dalam persaingan.

Penganggaran sering digunakan untuk istilah yang sama dengan managerial budgeting, business budgeting,
dan budgeting. Dalam buku ini istilah perencanaan dan pengendalian laba (profit planning and contro)
banyak digunakan untuk tujuan yang sama.

Aspek perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi utama manajerial di dalam dunia bisnis.
Perencanaan mencakup kegiatan menctapkan tujuan, menyusun kerangka dasar pikiran, memilih tindakan
untuk mencapai tujuan, menciptakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk “menerjemahkan" rencana
menjadi tindakan-tindakan, dan merencanakan kembali untuk mengoreksi adanya penyimpangan.
Pengendalian merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa pelaksanaan yang cfisien mampu mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengendalian menyajikan penetapan sasaran-sasaran dan standar
sebagai pembanding antara prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan,
dan perlunya tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan

Proses manajemen menjadi suatu dasar sistem perencanaan dan pengendalian yang efektif. Bab ini akan
membahas tentang proses manajemen yang mencakup kegiatan yang dilakukan secara sistematis oleh para
manajer di semua tingkat untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam bab ini ditekankan pada fungsi
perencanaan dan pengendalian sebagai dua fungsi pokok yang menjadi fokus sistem perencanaan dan
pengendalian laba (anggaran).

PERAN MANAJEMEN

Pengertian manajemen dapat didefinisikan melalui banyak cara. Mary Parker Follet, salah satu tokoh ilmu
manajemen, mendefinisikan manajemen sebagai “seni mencapai sesuatu melalui orang lain" (the art of
getting things done through the others). Manajemen juga dapat diartikan sebagai proses merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan
menggunakan sumberdaya organisasi (Mamduh, 2004).

Definisi tersebut mencakup beberapa pengertian kunci, yaitu:

1. Proses menentukan kegiatan yang direncanakan.

2. Kegiatan merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan yang sering disebut dengan
fungsi manajemen.

3. Tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas tersebut. 4. Sumberdaya organisasi yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Bagian 1.1

Untuk melakukan kegiatan manajemen, seorang manajer menggunakan input yang dapat diperoleh dari
lingkungan seperti input sumber daya manusia (human resources), fisik, keuangan maupun informasi.
Dengan pengelolaan input tersebut manajer dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.

Efisien adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumber daya dengan benar, dan tidak
membuang-buang sumber daya yang tidak perlu. Secara jelas, pemahaman efisiensi ini tercermin dalam
konsep perbandingan output-input. Output merupakan hasil atau keluaran suatu proses, dan input
merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Organisasi yang efisien akan
berusaha memaksimalkan rasio output/input, sebaliknya kalau rasio output/input semakin rendah,
perusahaan semakin tidak efisien.

Efektivitas adalah mengerjakan sesuatu yang benar. Efektivitas lebih terkait dengan pencapaian tujuan,
sejauh mana organisasi bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan. Semakin dekat, organisasi ke
tujuannya, semakin efektif organisasi tersebut. Efektivitas merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan untuk mencapai sukses dalam jangka panjang. Kesuksesan perusahaan dapat diukur melalui
pencapaian sasaran-sasaran (goals) perusahaan.

Efektivitas akan sangat menentukan kelangsungan organisasi. Perusahaan harus lebih dulu efektif
(mengerjakan sesuatu yang benar), baru kemudian berusaha mencapai efisiensi (mengerjakan sesuatu
dengan benar). Peran manajemen ditunjukkan oleh Peter Drucker yang mendefinisikan manajemen dengan
mengerjakan sesuatu dengan benar (doing things right ) dan efektif yakni mengerjakan sesuatu yang benar
(doing the right things) (Mamduh, 2004). Sesuai perannya, manajemen diartikan sebagai proses
menentukan sasaran perusahaan dan melaksanakan kegiatankegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran
tersebut dengan menggunakan sumber daya secara efisien.

Sebagaimana definisi manajemen, tercermin empat kerangka dasar yakni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian. Kegiatan-kegiatan tersebut dinamakan proses manajemen. Kata proses
ditambahkan untuk mengartikan kegiatan yang dilakukan dengan cara sistematis oleh manajer pada semua
tingkat.

Bagan 1.2

Proses Manajemen (Sumber: Mamduh, 2004) Perencanaan Pengorganisasian H Pengendalian Pengarahan 2

Perencanaan (Planning)

Perencanaan berarti kegiatan menctapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai
tujuan tersebut. Pengambilan keputusan merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau
memilih alternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternatif yang ada. Perencanaan diperlukan untuk
mengarahkan kegiatan organisasi.

Perencanaan merupakan fungsi pertama manajemen. Perencanaan ini dilakukan secara terusmenerus karena
dengan berlalunya waktu, perusahaan perlu melaksanakan perencanaan kembali dan membuat rencana-
rencana baru.

Terdapat dua jenis perencanaan manajemen yang dapat diidentifikasi, yaitu: (

1) Perencanaan Strategik

Perencanaan strategik difokuskan pada tujuan perusahaan dan secara keseluruhan memengaruhi seluruh
fungsi manajemen, melibatkan konsekuensi yang menyeluruh dan jangka panjang.

(2) Perencanaan Taktis (Operasional)

Dalam perencanaan taktis ini dirumuskan tujuan perusahaan untuk mengembangkan kebijakan, kinerja
yang diharapkan. Dimensi waktunya mencakup jangka waktu pendek hingga menengah. Perencanaan taktis
difokuskan pada tingkatan yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab dan menyediakan “informasi
anggaran" untuk laporan prestasi/kinerja.

Pengorganisasian (Organizing & Staffing)

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai kegiatan mengkoordinir sumber daya, tugas, dan otoritas diantara
anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan cara yang efisien dan efektif. Sebagai
contoh, perusahaan kebanyakan diorganisir berdasarkan fungsi pokok perusahaan seperti pemasaran,
keuangan, produksi, administrasi , dan personalia. Masing-masing dikelompokkan menjadi departemen
atau bagian sendiri. Masing-masing bagian dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab kepada
Direktur Utama,

Pengarahan (Leading)

Sctelah dilakukan pengorganisasian, tahap selanjutnya adalah bagaimana membuat orang-orang tersebut
bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer perlu mengarahkan orang-orang tersebut melalui
kegiatan pengarahan (directing), memengaruhi (influencing), dan memotivasi orang tersebut untuk bekerja
(motivating).

Pengendalian (Controlling)

Elemen terakhir dari proscs manajemen adalah pengendalian. Proses pengendalian dapat didefinisikan
sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan,
kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Hal ini untuk menjamin bahwa perusahaan
dapat mencapai sasaran, tujuan, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan secara efisien.

Dengan demikian pengendalian bertujuan untuk melihat apakah organisasi berjalan sesuai dengan rencana.
Manajer harus selalu memonitor kemajuan organisasi. Fungsi pengendalian meliputi empat kegiatan (1)
menentukan standar prestasi, (2) mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini, (3) membandingkan
prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi , dan (4) melakukan perbaikan jika ada penyimpangan
dari standar prestasi yang telah ditentukan, dan kemudian kembali ke ſungsi perencanaan untuk periode
berikutnya.

Pandangan lain berpendapat bahwa pengendalian terbagi menjadi tiga jenis pengendalian sebagai berikut:

1. Pengendalian Awal

Pengendalian ini dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakan dilaksanakan untuk menjamin bahwa
sumber daya manusia dan bahan mentah telah disiapkan dan perusahaan telah siap untuk melaksanakan
kegiatan.

2. Pengendalian Berjalan

Pemantauan dengan menggunakan observasi personal dan laporan-laporan terhadap aktivitas berjalan untuk
menjamin bahwa tujuan dapat dicapai dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan dengan benar selama
operasi perusahaan.

3. Pengendalian Umpan Balik

Tindakan pasca operasi, yakni memfokuskan pada hasil periode sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas
di masa datang.

MANAJEMEN YANG STRATEGIK

Dalam cra teknologi informasi dan era globalisasi ini, perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang
kompleks dan dinamis. Persaingan tidak lagi bersumber dari perusahaan-perusahaan sejenis dalam industri,
melainkan sudah meluas dari luar industri dan luar negeri, dan dengan cara-cara persaingan yang kompleks.

Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis tersebut, perusahaan memerlukan tipe
perencanaan yang tidak sekadar mampu merespon perubahan yang diperkirakan bakal terjadi di masa
depan, melainkan lebih dari itu, perusahaan memerlukan tipe perencanaan yang mampu menciptakan masa
depan perusahaan melalui perubahan-perubahan yang dilaksanakan sejak sekarang. Dalam hal ini
perusahaan perlu cara untuk menstrukturisasi kenyataan masa depan, sehingga dapat direncanakan langkah-
langkah strategik untuk mewujudkannya.
Masa depan yang kompleks memerlukan pemikiran yang jeli dari sebagian besar anggota organisasi untuk
menggambarkan sccara jelas kondisi masa depan yang akan diwujudkan oleh perusahaan. Untuk
membangun masa depan perusahaan diperlukan langkah-langkah strategik yang menjadi komponen
manajemen yang strategik (Mulyadi, 2007): (lihat Bagan 1.3).

1. Perencanaan laba jangka panjang (long-range proſit planning), terdiri dari tiga langkah penting (a)
Perumusan strategi (strategy formulation), (b) Perencanaan strategik (strategic planning), dan (c)
Penyusunan program (programming).

2. Perencanaan laba jangka pendek (short-range profit planning). 3. Pengimplementasian (implementation).


).

4. Pengendalian/pemantauan (monitoring

Tahap perencanaan laba jangka panjang berguna untuk menciptakan masa depan perusahaan yang strategik.
Tahap ini mencakup tiga langkah (a) Perumusan strategi, dimana strategi dirumuskan melalui empat tahap
meliputi pengamatan lingkungan yang akan dimasuki perusahaan (trendwatching), analisis kekuatan dan
kelemahan, serta peluang dan ancaman perusahaan (SWOT Analysis), penentuan misi, visi, tujuan,
keyakinan dasar dan nilai-nilai dasar, dan penentuan strategi yang akan digunakan untuk mewujudkan visi,
(b) Perencanaan strategik, pada langkah ini strategi yang telah ditetapkan untuk mewujudkan tujuan dan
visi perusahaan kemudian diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran strategik, dan langkah ketiga (c)
Penyusunan program, yakni menjabarkan perencanaan strategik ke dalam program-program jangka panjang
untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategik yang telah ditetapkan beserta taksiran sumber daya yang
diperlukan untuk dan akan diperoleh dari pelaksanaan program tersebut.

Bagan 1.3 Langkah-langkah Strategik Manajemen dan Keluarannya (Sumber: Mulyadi, 2007)

Perumusan Strategi Hasil analisis lingkungan, Analisis SWOT, Envisioning & Pemilihan Strategi
Menerjemahkan misi, visi, tujuan menjadi sasaran yang strategik Perencanaan Laba Jangka Panjang (Long
Range Profit Plan) Perencanaan Strategik Long Range Profit Plan Penyusunan Program Perencanaan Laba
Jangka Pendek. (Short Range Profit Plan) Penyusunan Anggaran Short Range Profit Plan Pelaksanaan
Rencana Pengimplerantasian Informasi Umpan Balik Pengendalian

Tahap perencanaan laba jangka pendek digunakan untuk menjabarkan program jangka panjang ke dalam
rencana laba jangka pendek (anggaran). Rencana laba jangka pendek kemudian diimplementasikan dan
dimonitor untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dalam pengimplementasian anggaran dan program
tersebut.

Teori Perencanaan dan Pengendalian (Planning and Control Theory)

Berdasar tcori ini, manajemen scharusnya dapat merencanakan dan mengendalikan tujuan-tujuan
perusahaan, schingga peran manajer yang strategik dapat menyusun cara-cara realistik untuk mencapai
tujuan-tujuan strategiknya. Manajemen harus dapat mengendalikan variabel-variabel yang dapat dikontrol
(controllable variable) dan merencanakan variabel-variabel yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable
variable ) (Supriyanto, 1995). Oleh karena itu, peran manajer dan kecakapan manajerialnya menjadi faktor
kunci yang menentukan kualitas keputusan perencanaan. Keputusan-keputusan dengan teori perencanaan
dan pengendalian bersifat aktif , yang berarti bahwa manajemen harus dapat mengantisipasi peristiwa-
peristiwa yang akan datang dan merencanakan secara strategik program yang akan dilakukan.

ANGGARAN (PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA) SEBAGAI ALAT MANAJEMEN

Program perencanaan dan pengendalian laba (anggaran) merupakan suatu proses untuk membantu
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian yang cfcktif. Di sini digunakan istilah perencanaan
dan pengendalian laba yang komprehensif (anggaran komprehensif), tidak seperti pandangan sebelumnya
yang memandang anggaran sebagai suatu model matematis dalam organisasi yang dikembangkan oleh
programmer komputer . Pandangan tersebut tidak relevan, karena tidak memperhatikan aspek-aspek
penting dalam konsep perencanaan dan pengendalian laba/anggaran, yakni (a) anggaran memerlukan
keputusan perencanaan utama oleh manajemen, () anggaran menyangkut kegiatan pengendalian yang
dilakukan oleh manajemen, dan (c) anggaran memperhatikan implikasi perilaku yang penting dalam
organisasi secara keseluruhan. Dengan demikian dilihat secara menyeluruh, anggaran menjadi salah satu
diantara pendekatanpendekatan penting yang telah dikembangkan untuk mendukung proses manajemen
yang efektif.

ANGGARAN MERUPAKAN ALAT MANAJEMEN YANG PENTING

Program perencanaan dan pengendalian laba (anggaran) merupakan alat penting bagi manajemen.
Anggaran membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, mencakup:

1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Manajemen

Manfaat utama perencanaan manajemen adalah untuk menyediakan proses umpan ke depan untuk operasi
dan pengendalian. Konsep umpan ke depan adalah untuk memberi petunjuk kepada setiap manajer dalam
membuat keputusan harian. Rencana yang disetujui menjadi unsur pokok dari umpan ke depan.

Perencanaan umumnya dianggap sebagai tugas paling sulit yang dihadapi manajer, dan juga sesuatu yang
sangat mudah ditunda. Perencanaan didasarkan pada pandangan bahwa kesuksesan masa depan suatu
organisasi dapat ditingkatkan dengan tindakan manajemen yang berkesinambungan. Di lihat dari sasaran
umumnya suatu organisasi akan lebih sukses jika manajemen mengimplementasikan proses umpan ke
depan dibandingkan dengan yang tidak.

Perencanaan diperlukan karena beberapa pertimbangan berikut:

1. Unit bisnis memiliki berbagai tujuan untuk dicapai. Perencanaan memberi arah pada pencapaian tujuan.

2. Sumber daya dan kapasitas unit terbatas, perencanaan menjamin efisiensi pemanfaatan sumber daya
tersebut.

3. Unit bisnis menghadapi persaingan di pasar. Perencanaan mengurangi tingkat risiko kegagalan di pasar.

4. Setiap keputusan bisnis selalu berujung pada laba rugi perusahaan dan anggaran yang merencanakan hal
tersebut.

Setiap bagian dari perencanaan harus mencakup evaluasi, penilaian kembali dan berbagai variabel, karena
hal ini memiliki dampak yang besar terhadap perencanaan sasaran dan tujuan yang realistik, mencakup
berbagai hal berikut: (lihat Bagan 1.4 dan Bagan 1.5).

Bagan 1.4 Umpan ke Depan, Umpan Balik, dan Perencanaan Ulang (Sumber: Welsch, 1988)

PERENCANAAN OPERASI Tujuan dan sasaran Umpan Kegiatan Nyata, Pengukuran yang diinginkan; ke
depan Transformasi Penilaian Strategis & Taktis dari Sumber daya (evaluasi) PENGENDALIAN Kinerja
Aktual dan Rencana diperbandingkan PERENCANAAN ULANG

a. Tujuan

Umpan Balik

Pengembangan tujuan perusahaan adalah hal yang paling mendasar dari pengambilan keputusan dalam
proses perencanaan. Tujuan perusahaan menyatakan secara garis besar kondisi perusahaan dalam jangka
panjang. Pernyataan tujuan perusahaan menggambarkan visi, misi, keyakinan dasar, dan nilai-nilai dasar
perusahaan. Sebagai contoh, tujuan untuk suatu perusahaan manufaktur harus berhubungan dengan lini
produk, kualitas produk, pertumbuhan yang diharapkan, tanggung jawab pemilik, harapan ekonomis, sikap
dan hubungan antarkaryawan, dan tanggung jawab sosial. Tujuan menggambarkan kondisi masa depan
yang diinginkan dan hasil akhir dari kegiatan perusahaan.

Untuk merumuskan tujuan, perusahaan perlu mengidentifikasi lingkungan eksternal perusahaan


(lingkungan makro dan industri) untuk mengidentifikasi peluang yang dapat diraih dan ancaman yang harus
dihadapi oleh perusahaan dalam setiap lingkungan tersebut. Hasil identifikasi peluang dan ancaman inilah
yang dipakai sebagai dasar untuk penentuan bisnis (penetapan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai-
nilai dasar) (Mulyadi, 2007).

b. Sasaran

Sasaran menggambarkan garis besar tujuan perusahaan yang difokuskan secara eksplisit dan
menspesifikasikan (a) dimensi waktu untuk pencapaiannya, (b) ukuran kuantitatif , dan (c) pembagian
kewenangan otoritas). Sebagai contoh sasaran (target) yang ingin dicapai adalah meningkatkan markct
share untuk produk A sebesar 5%.

c. Strategi

Tahap perencanaan berikutnya adalah perumusan strategi yang digunakan untuk menyediakan dasar
pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Strategi adalah cara bagaimana perusahaan

ANGGARAN BISNIS

Bagan 1.5

Hubungan Perencanaan dengan Tujuan, Sasaran, dan Rencana-rencana Laba (Sumber: Welcsh, 1988)

11

TUJUAN PERUSAHAAN (Luas dan jangka panjang) Ekonomis Konsumen Karyawan Pemilik
Lingkungan Sosial Keluaran SASARAN PERUSAHAAN Lini Produk Lini Jasa/Pelayanan Pangsa Pasar
Profitabilitas/Pendapatan Pengembalian Investasi Tingkat Perkembangan RENCANA LABA Kuantitatif &
Terstruktur Rencana Laba Taktls (Jangka Pendek) * Rinci Rencana Laba Strategis Jangka Panjang) * Luas
Jangka Panjang * Tanggung Jawab Secara Luas * Kuantitatif Jangka Pendek * Tanggung Jawab pada
Setiap Tingkatan • Kuantitatif

mencapai tujuan-tujuannya dengan cara menycrasikan antara sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki
dengan berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi di pasar. Strategi menspesifikasikan bagaimana
merinci rencana serangan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan secara operasional. Sebagai contoh
adalah strategi memperluas daerah penjualan yang ada sekarang atau mengurangi harga jual untuk
meningkatkan volume penjualan.

Terdapat tiga tipe strategi yang dapat dirumuskan, (1) Grand Strategy adalah usaha secara terus-menerus
dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Secara umum grand strategy
diterapkan sebagai strategi korporat (corporate strategy). Sebagai contoh grand strategy menentukan
apakah perusahaan akan mengembangkan pasarnya: tumbuh, stabil atau berkurang, atau kombinasi
ketiganya. (2) Generic Strategy umumnya diterapkan sebagai strategi unit bisnis (business unil strategy),
seperti usaha untuk mewujudkan biaya total terendah atau diferensiasi luas dengan fokus pasar luas atau
sempit. (3) Value-based Strategy

Bab 1 Proses Manajemen dan Anggaran

I 12
adalah strategi yang dirumuskan untuk menentukan kebutuhan customer dan dimensi nilai (value) yang
akan dipenuhi perusahaan bagi customer. Strategi ini merupakan usaha untuk mengarahkan manajer agar
bertanggung jawab atas (1) penyerahan produk/jasa yang memberikan nilai (value) terbaik untuk
memenuhi kebutuhan customer, dan (2) penciptaan sistem strategik untuk melakukan perbaikan
berkelanjutan (continous improvement) terhadap nilai (value) tersebut dan untuk mewujudkan kewajiban
organisasi . Oleh karena itu, pernyataan lengkap strategi perusahaan mencakup kombinasi yang koheren
antara value based strategy, gencric strategy, dan grand strategy (Mulyadi, 2007).

Manajer perlu menentukan dan mengevaluasi serangkaian alternatif tindakan strategik. Setiap alternatif
strategi harus bisa menawarkan potensi untuk meraih peluang dan menyelesaikan masalah utama, menutup
kesenjangan dalam kinerja yang diproyeksikan ke depan, dan mendorong tercapainya perbaikan
(improvement) pada customer value.

d. Rencana Laba

Pada akhimya tahap paling rinci dari perencanaan adalah ketika manajemen mengoperasionalkan tujuan,
sasaran, dan strategi yang telah ditetapkan ke dalam rencana laba. Rencana laba adalah gambaran keuangan
dan naratif mengenai hasil yang diharapkan dari implementasi keputusan. Istilah rencana laba (anggaran)
digunakan karena secara eksplisit rencana ini menyatakan sasaran dalam kurun waktu dan hasil keuangan
yang diharapkan (pengembalian investasi, laba, biaya) untuk setiap bagian perusahaan. Rencana laba ini
menyajikan format dan isi dari laporan pengendalian intern sehubungan dengan operasi, masukan,
keluaran, dan posisi keuangan yang dikembangkan oleh perusahaan untuk pelaporan kinerja bulanan
kepada berbagai tingkatan manajemen (lihat Bagan 1.6).

Bagan 1.6 Membuat Rencana-rencana Laba (Sumber: Welsch, 1988)

AKTIVITAS ALUR INFORMASI RUNTUTAN PERSETUJUAN PARTISIPAN UTAMA Tujuan


Perusahaan Dewan Direksi, Pimpinan Eksekutif Sasaran Perusahaan, Landasan Perencanaan & Strategi-
strategi, dan Kebijakan Bisnis T T Manajemen Puncak Rencana Laba Strategis (Jangka Panjang) î Manajer
- Rencana Laba Taktis (Jangka Pendek) Manajer Operasional Û

ANGGARAN BISNIS

13 1

Program perencanaan dan pengendalian laba (anggaran) membantu manajemen melaksanakan fungsi
perencanaan melalui pengembangan Perencanaan Laba Strategis (jangka panjang) dan Perencanaan Laba
Taktis (jangka pendek). Kedua jenis perencanaan ini mencakup harapan yang bersifat moneter (sasaran)
untuk aset, kewajiban, laba, dan pengembalian investasi. Dasar perencanaan laba strategis biasanya untuk
periode tiga tahun, lima tahun atau sepuluh tahun ke depan, mencakup tujuan dan sasaran secara luas,
asumsi perencanaan, dan strategi perusahaan yang ditetapkan. Perencanaan laba taktis (jangka pendek)
sebenarnya dapat dipandang sebagai tahun pertama dari perencanaan laba strategis . Rencana ini
merupakan rincian perencanan perusahaan dan untuk semua pusat tanggung jawab.

Pengembangan Rencana Laba Strategis dan Taktis Tahunan (Bagan 1.6) adalah proses yang menyangkut
keputusan manajemen, dan idealnya, dengan tingkat partisipasi manajemen yang lebih banyak

Fungsi perencanaan akan bervariasi dalam cakupan dan intensitas tanggung jawab perencanaan yang lebih
luas dibandingkan manajemen tingkat bawah. Setiap tingkatan manajemen harus memiliki tanggung jawab
perencanaan tertentu. Sebaliknya kegiatan pengendalian lebih banyak pada tingkatan manajemen yang
lebih rendah. Sebaliknya kegiatan pengendalian lebih banyak pada tingkatan manajemen yang lebih rendah.
Gambaran umum mengenai hubungan antara perencanaan dan pengendalian dihubungkan dengan posisi
struktur individu manajer (lihat Bagan 1.7).
Waktu Manajemen yang Dialokasikan untuk Perencanaan vs Pengendalian (Sumber: Welsch, 1988)

Posisi Proporsi Waktu yang Dipakal Presiden Komisaris Presiden Direktur Fungsi Direktur Eksekutif
Perencanaan Direktur Kepala Divisi Kepala Bagian Asisten Kepala Baglan Penyelia Pengawas Asisten
Pengawas Fungsi Tenaga Kerja Pengendalian

2. Anggaran dalam Fungsi Pengorganisasian & Pengarahan

Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan
selaras dalam mencapai tujuan (laba). Anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian
kegiatan, seperti bagian pemasaran, bagian umum, bagian produksi, dan bagian keuangan.

Dalam hal ini karena program anggaran harus berdasar pada struktur organisasi yang tepat dan garis
pemisah wervenang dan tanggung jawal yang jelas . Struktur organisasi dan pendelegasian berguna untuk
membuat kerangka dimana tujuan perusahaan dapat dicapai dengan cara yang terkoordinasi dan cfektif
secara berkesinambungan. Dalam banyak kasus, penyesuaian organisasi

Bagan 1.7

Anda mungkin juga menyukai