Anda di halaman 1dari 7

MENTERI

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI

BUTIR CATATAN
SIDANG KABINET PARIPURNA
PENANGANAN COVID-19 MENJELANG
BULAN PUASA DAN LIBUR
IDUL FITRI 1442 HIJRIAH
JAKARTA, 7 APRIL 2021

1. Sehubungan dengan agenda Sidang Kabinet


Paripurna mengenai Penanganan Covid-19
Menghadapi Bulan Puasa dan Libur Idul
Fitri 1442H/2021 M yang akan dilaksanakan
pada Rabu, 7 April 2021 di Istana Negara.
Bersama ini diinformasikan bahwa pada
tanggal 26 Maret 2021 telah dilaksanakan
Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang
dipimpin Bapak Menteri Koordinator Bidang
PMK, dimana dalam rapat tersebut
diputuskan bahwa dilakukan peniadaan
mudik 2021 dari tanggal 6 Mei sampai
dengan 17 Mei 2021, bagi seluruh ASN, TNI,

1
POLRI, BUMN, Karyawan Swasta dan
seluruh masyarakat.
2. Sebagai tindak lanjut atas rapat tersebut,
Bapak Menteri Koordinator Bidang PMK
menyampaikan surat tertanggal S-
21/MENKO/PMK/III/2021 tanggal 31 Maret
2021 meminta agar Kementerian/Lembaga
terkait menerbitkan peraturan pelaksana
yang diperlukan dengan berkoordinasi
dengan Satuan Tugas Covid-19. Dalam hal
ini, Kementerian PANRB diminta untuk
mengeluarkan peraturan pelaksanaan
tentang larangan mudik bagi Pegawai ASN
dan perjalanan ke luar kota hanya dapat
dilakukan untuk urusan penting dan sangat
urgen, dengan dilengkapi Surat Tugas yang
ditandatangani oleh minimal pejabat setingkat
Eselon 2.

3. Berdasarkan hal-hal tersebut, Kementerian


PANRB akan terus mendukung
penanganan Covid-19 di Indonesia. Oleh
2
karena itu, saat ini Kementerian PANRB telah
menyusun Surat Edaran yang melarang
Pegawai ASN untuk bepergian ke luar
daerah dan/atau mudik selama periode yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu
tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021, dan
menerbitkan Surat Edaran tersebut. Adapun
hal-hal yang akan ditetapkan dalam Surat
Edaran tersebut adalah:
a. Pegawai ASN dan keluarganya dilarang
melakukan kegiatan bepergian ke luar
daerah dan/atau mudik selama periode 6
Mei sampai 17 Mei 2021.
b. Pegawai ASN tidak diperkenankan
mengajukan cuti dan Pejabat Pembina
Kepegawaian tidak memberikan izin
cuti, kecuali cuti melahirkan dan/atau cuti
sakit dan/atau cuti karena alasan penting.
c. Kegiatan bepergian ke luar daerah hanya
diperbolehkan dalam hal pelaksanaan
tugas kedinasan yang bersifat penting
3
dan harus terlebih dahulu memperoleh
Surat Tugas dari minimal Pejabat
Eselon II. Sedangkan kegiatan
bepergian dalam keadaan
terpaksa/mendesak harus terlebih
dahulu mendapat izin dari Pejabat
Pembina Kepegawaian.
d. Pegawai ASN agar selalu menerapkan
protokol kesehatan (5M dan 3T),
mengajak masyarakat dan menjadi contoh
bagi masyarakat di sekitarnya dalam
penerapan protokol kesehatan.

4. Selain itu, dapat kami informasikan bahwa


selama adanya Pandemi Covid-19 di
Indonesia, Kementerian PANRB juga telah
melakukan beberapa kali pelarangan
kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau
mudik bagi Pegawai ASN, yaitu:
a. Pembatasan Kegiatan Bepergian ke
Luar Daerah dan/atau mudik dan/atau

4
Cuti bagi Pegawai ASN, yang
diterapkan pada periode Idul Fitri
Tahun 2020, melalui Surat Edaran
Menteri PANRB Nomor 46 Tahun 2020
tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian
ke Luar Daerah dan/atau mudik dan/atau
cuti dalam upaya pencegahan
penyebaran Covid-19 sebagaimana telah
diubah melalui Surat Edaran Menteri
PANRB Nomor 55 Tahun 2020.
b. Pembatasan Kegiatan Bepergian ke
Luar Daerah dan Pengetatan Pemberian
Cuti Bagi Pegawai ASN selama libur Hari
Raya Natal dan Tahun Baru 2021,
melalui Surat Edaran Menteri PANRB
Nomor 72 Tahun 2020.
c. Pembatasan Kegiatan Bepergian ke
Luar Daerah bagi Pegawai ASN selama
Libur Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili,
melalui Surat Edaran Menteri PANRB
Nomor 04 Tahun 2021.

5
d. Pembatasan Kegiatan Bepergian ke
Luar Daerah bagi Pegawai ASN selama
Hari Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
dan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka
1943, melalui Surat Edaran Menteri
PANRB Nomor 06 Tahun 2021.
e. Pembatasan Kegiatan Bepergian ke
Luar Daerah bagi Pegawai ASN selama
Hari Peringatan Wafat Isa Almasih Tahun
2021, melalui Surat Edaran Menteri
PANRB Nomor 07 Tahun 2021.
Berbagai pembatasan tersebut dilakukan
dengan berkoordinasi dengan Satuan
Tugas Penanganan Covid-19 sehingga
diharapkan dapat mendukung pencegahan
penyebaran Covid-19 yang diakibatkan dari
adanya mobilitas individu selama libur
panjang.

5. Untuk efektivitas pelaksanaan hal tersebut,


Kami meminta seluruh Pejabat Pembina

6
Kepegawaian untuk secara tegas
menegakkan ketentuan disiplin bagi Pegawai
ASN yang melanggar, sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil dan
Peraturan pemerintah Nomor 49 Tahun 2018
tentang Manajemen Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja.

MENTERI PANRB
TJAHJO KUMOLO

--oOo--

Anda mungkin juga menyukai