OLEH :
ALIFA NUR FAUZIAH 26030116130079
FAMELLA WAHONO 26030116120014
FATIN RAHMANDAR 26030116130046
HENDRO PRABOWO 26030116140093
NADIA AYU INDAH 26030116140086
NARESWARI DAHNIAR L. 26030116140082
NASTITIA DIAN P. 26030116140085
RAISSA DIKA AZARIA 26030116140078
VIVIANISA NURULITA 26030116140065
WAHYU AULIA S. 26030116140064
Deskripsi Produk :
Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan yang diberi
bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan
mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya simpan
yang relatif lama. Dalam SNI 01-3707-1995 disebutkan abon adalah suatu jenis
Bahan Baku :
Ikan Bandeng
Penyiangan
Pemasakan
Penirisan
Pengemasan
Abon Ikan
PROGRAM PERSYARATAN DASAR Nomor :
PT. Bonafish Revisi :
CARA PENGOLAHAN IKAN YANG BAIK Halaman :
Monitoring Tindakan Pencatat
Koreksi an
Goal / Apa (What) Kenapa Kapan Diman Siapa Bagaimana
Tahapan Prosedur
Tujuan (Why) (When) a (Who (How)
(Where )
)
1. 1. 1. Bahan baku 1. Kualitas 1. Bahan baku 1. Ketika Area oleh 1.Sesuai 1. Penambah Form
Penerimaan Melakuk yang telah mutu, Tingkat harus proses Peneri Quali dengan an es penerima
Bahan Baku an diterima melalui Kesegaran berada pada sortasi maan y scoresheet apabila an bahan
pengecek pemeriksaan serta bobot rantai dilaksanaka Bahan Contr organoleptik suhu lebih baku.
an ulang secara dari bahan dingin n setelah Baku ol 2.Sesuai dari 5oC
apakah organoleptik dan baku untuk bahan baku dengan bobot 2. Akurasi
bahan apakah terhindar mempertah datang dan kualitas alat
baku dari zat berbahaya ankan mutu yang pengujian
sudah 2. Bahan baku 2. Bahan baku diinginkan 3. Jika
sesuai yang diterima harus terjadi
dengan memiliki suhu sesuai keasalah
data dan bahan baku yang dengan an dan
kualitas sesuai bobot yang tidak
yang 3. Penerimaan diinginkan sesuai
diinginka bahan baku karena dengan
n dilakukan dengan mempengar yang
2. waktu cepat uhi jumlah diinginkan
Mencega produksi dalam
h penerimaa
terjadiny n bahan
a baku,
kontamin maka
asi dari bahan
luar baku akan
di proses
kembali
2.Penyianga 1. Penyiangan Waktu dan Agar proses Setelah Area oleh Proses 1. Pencatata
n Pemisah dilakukan suhu ikan pembuatan bahan baku pengola QC dilakukan Pengecekan n waktu
an menggunakan saat abon efisien, diterima han dengan cepat suhu ikan selama
bagian pisau tajam yang penyiangan sesuai dengan oleh serta efisien dengan proses
kepala, saniter secara standar dan perusahaan dan ikan yang thermometer dan suhu
kulit, isi manual oleh kualitas ikan belum disiangi 2. ikan
perut pekerja serta tetap terjaga harus tetap Pengecekan secara
ikan lele dilakukan secara diberi sistem jumlah es berkala
cermat dan cepat. rantai dingin yang
2. digunakan
Pemisah
an antara
daging
dan
tulang
ikan lele
3.Pencucian 1. Mem Pencucian Waktu, suhu Agar kualitas Setelah Area Oleh Proses 1. Pengecekan Pencatata
bersi-hkan dilakukan dengan air dan suhu ikan terjaga bahan baku Pengola QC dilakukan suhu ruangan nn waktu
bahan cara mengaliri air ruangan saat sehingga dilakukan han denan cepa dengan dan suhu
baku dari pada ikan yang pencucian proses penyiangan (Ruang serta efesien thermometer ruangan
kotoran sudah disiangi, bahan baku pembuaan Persiap dengan 2. Pengececka secara
dan darah suhu air dijaga abon ikan lele an) menjaga suhu n ikan yang berkala
yang agar tetap dingin sesuai standar air pencucian telah
menempel 10°C untuk agar tetap dilakukan
menjaga rantai dingin pencucian
dingin bahan sehingga rantai
baku agar dingin pada
kualitasnya tetap ikan tetap
terjaga terjaga
4.Penggilin 1.Mengh 1. Daging ikan 1. Kontaminasi 1. Daging ikan 1. Ketika Area oleh 1. Sesuai 4. Menyiapk Form
gan ancurkan yang sudah di peralatan harus berada daging Produk Quali dengan SSOP an pencatata
daging- siangi penggilingan pada rantai sebelum si y peralatan pengopera n
daging dimasukkan ke terhadap dingin untuk masuk dan Contr produksi sian mesin kemasan
ikan dalam mesin produk yang mempertahank sesudah ol giling produk
pasca penggiling dihasilkan an mutu keluar dari (grinder) yang
proses 2. Daging yang mesin 5. Mengenda rusak
penyiang sudah di giling penggiling likan atau
an kemudian di pengopera gagal.
3. hitung berat sian mesin
Menghas sebelum digiling giling
ilkan dan sesudah (grinder)
tekstur digiling 6. Melakuka
lumatan n sanitasi
daging mesin
yang giling
sesuai (grinder)
standar
produk.
2.
Meningka
tkan
produksi
abon ikan
5.Pemasaka 1. 1. Persiapan dan 1. Adanya 1. Peralatan Dimulai Area oleh Sesuai dengan 7. Melakuka Form
n Pencamp penghalusan kontaminasi yang dari Produk Quali SSOP n Pemasak
uran bumbu berupa biologi dan digunakan persiapan si y pemisahan an
bumbu bawang putih 5%, fisik saat petugas tidak bumbu, bagian Contr apabila
dan bawang merah pembuatan bersih dan pembuatan Pemasa ol ditemukan
daging 6%, lengkuas 5%, adonan abon higenis. adonan kan kontamina
ikan ketumbar 3%, ikan. 2. Proses abon ikan, si fisik
secara garam 4%, gula 2. Terjadinya pemasakan hingga (benda
merata. 15%, air asam over cooking/ hanya pemasakan asing) dan
2. jawa 3% daun over heating didasarkan abon ikan. dilakukan
Penggore salam, daun jeruk saat pada perkiraan. sanitasi
ngan dan serai. pemasakan ulang
adonan 2. Pencampuran adonan abon terhadap
menjadi (homogenisasi) ikan. peralatan
abon bumbu dan maupun
ikan daging ikan pekerja.
dengan dengan santan 8. Melakuka
tingkat selama 10 menit. n
kematan 3. Penggorengan pemisahan
gan yang adonan abon ikan dengan
sesuai dalam minyak terhadap
standar dengan api hasil
produk. sedang kurang penggoren
lebih 60 menit gan abon
sampai terkstur ikan yang
kering dan tidak
berwarna seragam.
kecoklatan.
6.Penirisan 1.Menin Penirisan 1. kadar Menghasilkan Setelah Area oleh 1. Secara Kecepatan Form
gkatkan menggunakan lemak produk yang produk pengola QC organol putaran dan pengujia
mutu mesin spinner renyah dan ditiriskan han eptik lama waktu an kadar
produk yang berprinsip meningkatkan dan mesin lemak
sentrifugal selama daya simpan hedoni spinner, dan
2.Menin kurang lebih 15 k kualitas tingkat
gkatkan menit sesuai minyak pada kerenyah
daya SNI waktu an
simpan 2. Penguji pengolahan
an
lebih
lanjut
di
laborat
orium
7.Pengemas 1.Mengh 1. Produk yang 2. Tingkat Menghasilkan Ketika Area oleh 3. Secara 9. Apabila Form
an primer ambat telah selesai kerentanan produk yang produk pengem Quali organolepti terdapat pencatata
dengan uap air dimasak, produk renyah dan dimasukkan asan y k dan kemasan n
plastik lingkung kemudian terhadap meningkatkan ke dalam Contr hedonik plastik kemasan
an didinginkan kontaminasi daya simpan kemasan ol sesuai SNI yang produk
terserap dengan cara dari benda primer rusak yang
oleh diangin2kan asing dari segera rusak
produk selama 1 jam. luar dan diganti atau
pangan 2. Setelah itu, kontaminasi dengan gagal.
kering. produk ditimbang mikroba kemasan
2.Menin menggunakan yang
gkatkan timbangan baru
daya analitik. Produk 10. Apabila
simpan yang akan terdapat
produk dikemas, kemasan
ditimbang terlebih produk
dahulu sebesar yang
100gr sebelum rusak
dimasukan ke segera
dalam kemasan dikemas
plastik. ulang
3. Plastik yang
digunakan yaitu
jenis PP
(Polypropilene)
100 gr.
Polypropilene
jenis plastik tipis
yang banyak
digunakan dalam
industri
pengemasan
fleksibel.
Polypropilene
memiliki sifat-
sifat yang
menguntungkan
antara lain yaitu,
mudah dikelim
oleh panas,
fleksibel,
permebilitas uap
air dan air rendah,
dapat digunakan
dalam
penyimpanan
beku
4. Produk yang
telah dimasukan
ke dalam plastic
kemudian di seal
menggunakan alat
hand sealer
8.Pengemas 1. 1. Produk yang 1. Tingkat Menghasilkan Ketika Area oleh 1. Secara 1. Apabila Form
an Kemasan telah dikemas kerentanan produk yang produk pengem Quali organolepti terdapat pencatata
sekunder(m juga mengunakan produk renyah dan dimasukkan asan y k dan kemasan n
astercarton) dapat kemasan primer, terhadap meningkatkan ke dalam Contr hedonik produk kemasan
dan mencega kemudian kontaminasi daya simpan kemasan ol sesuai SNI yang produk
labelling h atau dikemas secara dari benda sekunder rusak yang
mengura sekunder asing dari luar segera rusak
ngi menggunakan dan dikemas atau
kerusaka mastercarton kontaminasi ulang gagal.
n, yang telah mikroba
melindun didesain dan
gi bahan diberi label
yang ada kemasan produk
di serta kode
dalamny produksi.
a dari
pencema
ran serta
ganggua
n fisik
seperti
gesekan,
benturan
dan
getaran
Dokumentasi SSOP Unit Pengolahan Ikan
DAFTAR PUSTAKA
Mekonen, Y. M. dan S. K. Melaku. 2014. Significance of HACCP and SSOP in
Food Processing Establishments. World Journal of Dairy & Food
Sciences. 9 (2) : 121-126.
http://www.pusdik.kkp.go.id/elearning
Tabel 1. SSOP Kunci ke-1
Kunci
No. Prosedur Monitoring Koreksi Rekaman
Sanitasi
1. Keamanan Tujuan (Goal): 1. Mutu air dan 1. Menghentikan operasi Formulit monitoring
Air dan Es Air untuk proses produksi : kemungkinan hubungan dan lakukan treatment. dan koreksi mutu air.
sesuai dengan persyaratan air silang dari outlet air dicek 2. Menghentikan (stop)
minum. dengan evaluasi sensori operasi, dan lakukan
setiap preoperasi oleh treatment, serta tarik
Prosedur: Quality Control. produk yang terkena.
- Air berasal dari artesis yang 2. Kemungkinan
kemudian disalurkan ke unit 3. Lakukan perbaikan.
hubungan silang dari
water treatment outlet air dicek dengan
- Perlakuan air meliputi : filter, evaluasi sensori setiap
UV dan didistribusikan ke unit preoperasi oleh Quality
pengolahan Control.
- Pemipaan air dipastikan
tidak terjadi kontaminasi 3. Mutu hasil uji dicek
silang dengan air tidak setiap 6 bulan oleh
bersih. Quality Assurance.
2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan
Tujuan:
1. Menghilangkan kotoran secara efektif
2. Memelihara kondisi higiene permukaan
3. Mencegah kontaminasi pada produk
Persyaratan yang ditetapkan oleh UPI:
Dry-clean
Pre-rinse
Detergent application
Post-Rinse
Sanitasi
D. Tipe-tipe detergents :
Tabel 2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan
Tujuan :
Tujuan :
1) Mencuci tangan;
2) Perhiasan
3) Rambut
4) Sepatu boot
1) Lepas perhiasan;
3) Gunakan sabun;
4) Bilas;
6) Hindari rekontaminasi.
3) Training / Pelatihan;
Tujuan
Untuk menjamin bahwa produk dan bahan kemasan pangan, serta permukaan
kontak dengan pangan terproteksi dari mikroba, bahan kimia dan kontaminan
fisik.
Persyaratan/prosedur yang ditetapkan oleh UPI :
Tabel 5. Contoh SSOP Kunci Ke-5
KUNCI
PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI
5. ProteksiGOAL l bahan-bahanl GunakanFR-SSOP 05-01
dari bahan- berpotensi toksinpenutup untukmonitoring dan
produk dan bahan
bahan dicek setiap harimelindungi tindakan koreksi
kemasan pangan,
kontaminasi sekali oleh QC; produk saatkondisi proteksi
serta permukaan
penggunaan dari bahan yang
kontak denganl Penyimpanan
bahan toksin dandapat
pangan terproteksibahan pengemas
lakukan diluar mengkontaminas
dari mikrobial,dicek setiap hari
area;
bahan kimia danoleh QC
kontaminan fisik l Hilangkan
l Aliran udara dan
bahan
PROSEDUR Potensi Kondensasi
kontaminasi dari
dicek setiap 4 jam
- operasi sanitasi permukaan dan
oleh QC;
harus cuci;
dilaksanakan
l Perbaiki aliran
sesuai prosedur &
udara suhu ruang
jadwal
untuk
- bahan pengemas mengurangi
hrs dijamin kondensasi;
kebersihannya
selama
penyimpanan &
penggunaan
- Penanganan
limbah padat
dikemas dlm
kontainer/box
tertutup
- Pastikan aliran
udara dan l Pelatihan;
ventilasi bekerja
dgn baik utk
mencegah
kondensasi
- Hindari buka-
tutup pintu ruang
pekerjaan suhu
lebih tinggi dgn
suhu rendah
6. Pelabelan, Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Toksik
Monitoring :
Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa pelabelan, penyimpanan dan
penggunaan bahan toksin adalah benar untuk proteksi produk dari kontaminasi.
Waktu monitoring dapat dilakukan dengan frekuensi yang cukup;
direkomendasikan paling tidak sekali sehari; observasi kondisi dan aktivitas
sepanjang hari.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelabelan: Nama bahan/larutan
dalam botol; nama dan alamat produsen/distributor; petunjuk penggunaan; label
botol harus berisi beberapa konten, seperti :
1) Nama bahan/ larutan dalam botol
2) Petunjuk penggunaan
3) Penyimpanan bahan yang bersifat toksin seharusnya :
a. Bedakan bahan food grade dengan non food grade;
b. Tempat dan akses terbatas
c. Jauhkan dari peralatan dan barang-barang kontak dengan produk;
d. Penggunaan bahan toksin harus menurut instruksi perusahaan produsen;
e. Prosedur yang menjamin tidak akan mencemari produk.
Tindakan Koreksi :
Apabila ditemukan ketidak sesuaian pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan
bahan toksin, maka hal yang perlu dikoreksi antara lain :
a. Pindahkan bahan toksin yg tidak benar penyimpanannya;
b. Reture ke pemasok bahan yg tidak diberi label dengan benar;
c. Memperbaiki label;
d. Membuang wadah atau botol yang rusak;
e. Lakukan pemeriksaan keamanan produk,
f. Pelatihan pekerja
Rekaman
Kontrol sanitasi periodik ; rekaman kontrol sanitasi harian ; log informasi
harian
PEST CONTROL
Tujuan :
Pengendalian terhadap:
Persyaratan monitoring:
Hendro Prabowo
Direktur Utama
Nadia Ayu
Wakil
Nastitia Dian P.
QC. Penerimaan
Nareswari Dahniar
QC. Produksi
Wahyu Aulia
RND