Anda di halaman 1dari 6

TERMINOLOGI Desa Siaga : Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan

sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
Nawacita : nawa " yang artinya sembilan dan " cita " yang berarti cita- masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara
cita/tujuan/harapan. adalah sembilan prioritas pembangunan lima tahun kedepan mandiri.
yang dicetuskan oleh presiden Joko Widodo.
MDGs (Millennium Development Goals) : adalah sebuah deklarasi Milenium
Pembangunan Kesehatan : bagian integral dari pembangunan nasional dengan hasil dari kesepakatan 189 kepala Negara (PBB) yang mulai dijalankan pada
konsep yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak poitif September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015.
maupun dampak negative setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat
pada tahun 2015.
Usaha berwawasan kesehatan yang diarahkan untuk memajukan kehidupan
masyarakat guna meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sehat, cerdas SDGs (Sustainable Development Goals) : suatu rencana aksi global untuk
dan produktif, serta mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat menghentikan kemiskinan, melindungi planet bumi dan memastikan setiap orang
dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, dan dilaksanakan hidup dengan aman dan layak
dengan semangat pemberdayaan dan kemitraan yang tinggi.
Care Provider : (Pemberi Asuhan Kebidanan) Seseorang yang mempunyai
Kerjasama Lintas Sektoral : kerjasama yang terintergrasi dan terkoordinir kemampuan memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman dan holistik
antara sector kesehatan dengan sector lain (formal/non formal), kerjasama dengan dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan
organisasi lembaga swadya masyarakat atau LSM, pemerintahah desa,maupun menyusui, bayi baru lahir, balita dan kesehatan reproduksi pada kondisi normal
dengan perusahaan-perusahaan yang terkait. berdasarkan standar praktek kebidanan dan kode etik profesi.
AKI : AKI adalah rasio dari kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas, Community Leader : penggerak masyarakat dalam bidang kesehatan ibu dan
yang disebabkan oleh komplikasi di setiap 100.000 kelahiran hidup. anak melalui upaya promotive dan preventif dengan mengadakan peyuluhan-
penyuluhan sewaktu posyandu, maupun informasi secara personal.
KIA : upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
Ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, anak balita serta anak prasekolah. Communicator : orang ataupun kelompok yang menyampikan pesan atau
stimulus kepada orang atau pihak lain dan diharapkan pihak lain yang menerima
MPS (Making Pregnancy Safer) : strategi sektor kesehatan yang ditujukan
pesan (komunikan) tesebut memberikan respon terhadap pesan yang diberikan
untuk mengatasi masalah kembar kesehatan dan kesakitan ibu dan bayi.
Pustu : Puskemas Pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang berfungsi
Safe Motherhood : suatu upaya global untuk menyelamatkan wanita agar
untuk menunjang dan membantu dalam melaksankan kegiatan-kegiatan yang
kehamilan dan persalinannya dapat dilalui dengan sehat dan aman serta
dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
menghasilkan bayi yang sehat.
PONED : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar adalah pelayanan untuk
Gerakan Sayang Ibu (GSI) : suatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat,
menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang terjadi pada
bekerjasama dengan pemerintah untuk peningkatan kualitas hidup perempuan
ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu dalam masa nifas dengan komplikasi obstetri
melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan
yang mengancam jiwa ibu maupun janinnya. PONED merupakan upaya
Angka Kematian Ibu (AKI) karena hamil, melahirkan, dan nifas, serta penurunan
pemerintah dalam menanggulangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Angka Kematian Bayi (AKB).
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yang masih tinggi dibandingkan di Negara-
negara Asean lainnya.
Softskill : kemampuan dalam melaksanakan komunikasi atau interaksi sosial dan 3. Apa visi dan misi pembangunan kesehatan indonesia?
pendidikan kepribadian. Visi : Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong.
Moral : Moral berasal dari kata 'mores' yang berarti dalam kehidupan adat- Misi :
istiadat atau kebiasaan. Moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia.  Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
Norma- norma moral adalah tolak ukur untuk menentukan sikap benar salahnya
 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik buruknya.
 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yg bermutu,
merata dan terjangkau
 Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya manusia.
HIPOTESA
4. Bagaimana cara bidan agar dapat mewujudkan visi dan misi
1. Apa tujuan dari nawacita presiden ?
pembangunan kesehatan?
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Peningkatan kualitas ini
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar
dicapai, salah satunya, dengan cara meningkatkan kualitas kesehatan.
utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan
2. Bagaimana bentuk penerapan nawacita presiden RI dalam bidang
kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
kesehatan?
Peran bidan disini yaitu penerapan pada paradigma sehat dilakukan
Untuk mewujudkannya, ditetapkan 9 agenda prioritas (Nawacita), dimana
dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
pada agenda ke-5 dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup
penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan
manusia Indonesia yang akan dicapai melalui Program Indonesia Pintar,
masyarakat., Melaksanakan profesi bidan sesuai kode etik dan bidan
Program Indonesia Sehat dan Program Indonesia Kerja Indonesia
harus mendukung dan melaksanakan seluruh program yang dijalankan
sejahtera.
pemerintah.
Program Indonesia sehat memiliki 3 komponen yaitu: 1) Revolusi mental
5. Bagaimana peran pemerintah mensukseskan visi dan misi
masyarakat agar memiliki paradigma sehat; 2) Penguatan Pelayanan
pembangunan kesehatan indonesia?
Kesehatan; dan 3) Mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
 Membangun fasilitas didaerah terisolir / tertinggal.
Program JKN-KIS merupakan salah satu Program Prioritas Pemerintahan  Melakukan pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan.
Presiden Jokowi-JK yang tercantum dalam Nawacita ke-5, yaitu  UU NO 4 tahun 2019 tentang kebidanan
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Memasuki tahun ke-5  Membuat kebijakan di bidan, pemerintah dapat membuat kebijakan
implementasi peningkatan kualitas hidup manusia itu mulai terasa melalui dan program serta strategi yang pas.
Program JKN-KIS. JKN-KIS juga dinilai mampu menghindarkan  Pemantau program.
masyarakat dari risiko jatuh miskin akibat membayar biaya pelayanan  Mengembangkan upaya promotif dan preventif untuk mencegah
kesehatan. meningkatnya biaya kuratif/pengobatan
 Melakukan pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan
 Menyediakan onformasi kesehatan yang efektif dan efisien
 Meningkatkan mutu tenaga kesehatan melalui pendidikan dan
pelatihan.
6. Mengapa perlu adanya visi dan misi pembangunan kesehatan memberikan advokasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
Indonesia ? masyarakat.
Misi dalam pembangunan kesehatan dibentuk untuk memperjelas
kewajiban dan sasaran oleh sebuah program kesehatan yang dibentuk 10. Apa bentuk kerjasama lintas sektor dan disiplin dalam
oleh pemerintah. Misi juga digunakan untuk mengukur apakah meningkatkan kesehatan masyarakat?
perencanaan program kesehatan tersebut sudah berjalan dengan tujuan - Lintas sector itu bidan melakukan kerjasama dengan melibatkan
pembangunan kesehatan. orang-orang atau institusi di luar sector kesehatan.
Visi disini digunakan untuk mendeskripsikan tujuan dan cita-cita Contohnya : bidan bekerjasama dengan dinas pendidikan dan sosial
pembangunan kesehatan dalam jangka waktu 10-20 tahun kedepan. sebagai advokator.
- Lintas disiplin : bidan bekerjasama sesame sector kesehatan
Visi misi pembangunan kesehatan dibentuk untuk penangan masalah Contohnya : bidan kerjasama dengan dokter.
kesehatan di Indonesia terutama terkait KIA, sehingga dapat dibentuk
cara penanganannya 11. Bagaimana peran bidan dalam menurunkan AKI ?
Peran bidan dalam penurunan AKI dan AKB antara lain memberikan
7. Bagaimana peran bidan Mina selaku kepala DKK dalam pelayanan yang berkesinambungan berfokus pada aspek pencegahan
mensukseskan nawacita presiden? melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi kesehatan,
Peran bidan DKK berpengaruh dalam peningkatan pelayanan kesehatan pertolongan persalinan normal dengan berlandaskan kemitraan dan
masyarakat, peningkatan pelayanan ksehatan masyarakat ini bisa pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini pada kasus-kasus
dilakukan seperti memberikan pengarahan atau bimbingan, memotivasi rujukan.
masyarakat, mentransfer ilmu dan mengajak warga untuk berpartisipasi
dalam pelayanan kesehatan, serta menjembatani kegiatan masyarakat dan Bidan berperan aktif dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
mencari dukungan dari berbagai pihak. Peran bidan yaitu memberikan asuhan yang bermanfaat bagi ibu , guna
keselamatan ibu dan janinnya. Bidan memberikan berbagai penyuluhan
Dan juga nantinya mampu menghimbau masyarakat untuk menggunakan agar ibu selalu mengontrol segala asupan nutrisi dan gizi untuk ibu dan
jaminan kesehatan yang berguna untuk meningkatkan kualitas janinnya, selalu menyarankan ibu untuk melakukan chek up dan USG
pelayanankesehatan bagi masyarakat untuk melihat kondisi janinnya. Sebagian besar AKI dan AKB
disebabkan karena adanya perdarahan, yang menyebabkan kondisi ibu
8. Apa saja kualifikasi menjadi kepala DKK ? anemia dan tidak sanggup lagi untuk melakukan proses persalinan. Oleh
Kualifikasi bidan kepala DKK : Mempunyai kompetensi tinggi dan sebab itu, peran bidan sangat berpengaruh terhadap upaya menurunkan
dipercaya, dapat mengikutsertakan masyarakat dalam pelayanan angka kematian ibu dan bayi.
kesehatan
12. Mengapa masih belum tercapainya target dari MDGs dan SDGs
9. Bagaimana peran bidan nina membangun lintas sektor dan disiplin dalam penurunan AKI?
dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat? Penyebab masih tingginya AKI yaitu seprti masih bnyaknya komplikasi
Bidan Nina harus mendata masalah didaerah tersebut, kemudian bidan selama kehmilan, persalinan hingga nifas yang merenggut nyawa ibu,
nina perlu mengkaji masalah di daerah tersebut, setelah dikaji bidan nina komplikaisnya seperti : perdarahan saat persalinan, infeksi saat dan
harus menganalisis penyelesaian masalah disuatu daerah tersebut, lalu setelah kehamila, hipertensi dalam kehamilan, melakukan tindakan aborsi
yang tidak sesuai dengan standar medis, dan adanya penyakit bawaan.
Dan penyebab lainnya seperti tidak adanya pemeriksaan kehamilan atau  Bina Suasana  Bina upaya menciptakan opini publik atau
ANC dalam kehamilan, kurangnya tenaga medis di pelosok daerah, lingkungan social yang mendorong individu, keluarga dan
fasilitas kesehatan yang tidak memadai, kurangnya pendidikan terkait kelompok untuk mau melakukan Perilaku Hidup Bersih dan
reproduksi, tidak adanya transportasi yang baik, dan kurangnya peran Sehat (PHBS) terkait dengan upaya peningkatan KIA serta
serta masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu. mempercepat penurunan AKI dan AKB.
 Pemberdayaan Masyarakat  upaya menumbuhkan kesadaran,
13. Mengapa masih tingginya AKI di Indonesia disbanding Negara- kemauan, kemampuan masyarakat dalam mencegah dan
negara tetangga ? mengatasi masalah KIA.
Kebijakan pemerintah tentang kesehatan ibu dan anak masih sangat  Kemitraan  kerjasama formal antara individu-individu,
lemah karena program-program yang direncanakan pemerintah kelompok-kelompok peduli KIA atau organisasi-organisasi
sebelumnya tidak berjalan sebagai mana meestinya, pemerintah daerah kemasyarakatan, media massa dan swasta/dunia usaha untuk
daerah itu masih terbatas untuk melakukan dan menyelenggarakan berperan aktif dalam upaya peningkatan KIA di masyarakat.
program kesehtana ibu dan anak karena anggaran dari pemerintah pusat
yang masih rendah untuk KIA. tenaga kesehatan masih belum 17. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan KIA ?
sepenuhnya berperan serta dalam KIA, kerjasama antar lintas sector untuk Yaitu dengan cara mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
promosi dan pencegahan juga belum maksimal dan kurangnya peran serta yang baru lahir melalui perbaikan sistem kesehatan untuk menjamin akses
masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu. kepada intervensi dengan biaya-efektif dan berkualitas, memberdayakan
ibu- ibu, keluarga dan masyarakat dan mempromosikan kesehatan ibu dan
14. Mengapa AKI menjadi indikator kesehatan terkait KIA? bayi baru lahir sebagai prioritas nasional.
– AKI menjadi tolak ukur KIA  Meningkatkan akses dan jangkauan layanan kesehatan ibu dan
- jika KIA optimal AKI dan AKB menurun neonatal yang berkualitas;
15. Apa saja indikator kesehatan terkait KIA?  Membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama antar program
– selain AKI : AKN dan AKB menurun dan antar sektor dan koordinasi yang lebih baik;
– KIA : ibu hamil-anak SD.  Meningkatkan pemberdayaan wanita dan keluarga melalui
peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku yang sehat dan
Indikator yang digunakan untuk menilai program Kesehatan Ibu dan memanfaatkan layanan untuk ibu dan bayi baru lahir; dan
Anak (KIA) antara lain kunjungan ibu hamil pertama (K1), cakupan  Mendorong keterlibatan masyarakat dalam penyediaan dan
kunjungan keempat ibu hamil (K4), cakupan buku KIA, deteksi dini pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan neonatal.
kehamilan berisiko oleh tenaga kesehatan, persalinan oleh tenaga
kesehatan, penanganan komplikasi obstentrik, pelayanan nifas, pelayanan 18. Bagaimana bidan mengoptimalkan perannya di komunitas?
neonatal, penanganan komplikasi neonatal, pelayanan kesehatan anak Menigkatkan kesadaran mengenai tugas dan wewenang, keikutsertaan
balita, pelayanan kesehatan anak balita sakit. dalm program,dan peningkatan kemampuan klinis dan softskill.

16. Apa saja strategi dalam upaya meningkatkan KIA? 19. Bagaimana peran bidan sebagai care provider, community leader,
 Advokasi  upaya strategis dan terencana untuk mendapatkan communicator?
komitmen dan dukungan dari para pengambil keputusan dan Sebagai pemberi pelayanan yang komprehensif, penggerak masyarakat
pihak terkait (stakeholders) dalam pelayanan KIA. dalam kesehatan, bidan mampu menyampaikan kebijakan dan advokasi,
menjadi agen dalam pembaruan pelayanan kesehatan
20. Mengapa bidan dijadikan ujung tombak dalam peningkatan 24. Bagaimana fungsi pelayanan PONED di puskesmas?
kesehatan masyarakat? Fungsi PONED di puskesmas yaitu untuk menanggulangi kasus-kasus
Karena bidan dijadikan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan kegawatdaruratan obstetric neonatal. PONED dilaksanakan di puskesmas
anak yang nantinya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Karena induk dengan pengawasan dokter dan menerima rujukan dari tenaga atau
tugas bidan bukan hanya memeriksa, merawat dan membantu persalinan fasilitas kesehatan di tingkat desa atau masyarakat yang merujuk ke
tetapi juga berperan dalam meningktakan derajat wanita, seperti pelaynan rumah sakit. Puskemas yang melayani PONED adalah puskesmas induk
kontrasepsi, memberikan imuniasi kpd bayi dan nantinya akan dapat yang merupakan puskesmas rawat inap yang siaga selama 24 jam.
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dan juga bidan sangat dekat
dengan masyarakat, sehingg masyarkat lebih percaya kepada bidan, 25. Apa tujuan dari puskesmas PONED?
dengan bidan dekat dengan masyarakat ini diharapkan nantinya bidan Puskesmas PONED bertujuan untuk:
bisa mengubah kebiasan masyarkat yang dahulu kurang baik menjadi 1. Mampu menangani kasus ibu dan bayi normal.
sesuai dengan standar kesehatan yang diinginkan. 2. Mampu menangani kasus-kasus gawat-darurat atau emergensi
maternal dan neonatal dasar secara tepat dan cepat.
21. Apa saja peran bidan di komunitas? 3. Melaksanakan rujukan secara cepat dan tepat untuk kasus-kasus
sebagai pendidik, pelaksana, pengelola, peneliti, dan komunikator. yang tidak dapat di tangani di puskesmas.

22. Apa tujuan dari penempatan bidan di setiap PUSTU dan pelayanan 4. Bagi Puskesmas PONED yang tim PONED-nya tidak lengkap
PONED? lagi, tujuannya adalah penanganan kasus di sesuaikan dengan
Tujuan pnempatan bidan di pustu yaitu : kewenangannya. Dalam hal ini melakukan stabilisasi dan segera
Penempatan tersebut disamping dalam upaya penurunan AKB dan AKI melakukan rujukan secara benar, cepat dan tepat.
juga untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan 5. Melakukan pelayanan tindak lanjut pasca-rujukan setelah kembali
melalui puskesmas pembantu ini sehingga nantinya dapat menurunkan dari tempat rujukan (rumah sakit).
angka kematian ibu, anak balita dan menurunkan angka kelahiran, serta
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat. 26. Bagaimana bentuk layanan PONED di puskesmas ?
Hipertensi dalam kehamilan, perdarahan post partum, asfiksia pada bayi,
Agar bidan bisa memberi pelayanan secara utuh dan peran bidan dapat kejang, ibu hamil dengan panggul sempit, KPD, ketuban pecah disertai
tercapai, bidan dapat menangani kasus secara cepat meconium, ibu hamil dengan penyakit yang mengancam jiwa.

23. Mengapa bidan perlu memberikan pelayanan 24 jam untuk kasus-


kasus kegawatdaruratan? 27. Mengapa bidan dibekali dengan pelatihan untuk pengembangan
Karena tenaga kesehatan itu dituntut ekstra siaga untuk melayani softskill?
masyarakat yang datang berobat dan melayani masyarakat yang Komunikasi untuk melayani pasien, pelatihan komunikasi dengan
membutuhkan pertolongan, apalagi klien yang datang ke bidan yang mau berbagai tipe klien / masyarakat.
melahirkan itu tidak mengenal waktu, jadi bidan-bidan itu harus siaga 24 Karena untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatana, dengan
jam untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan. memberikan pelatihan soft skill, yang nantinya jika bidan turun ke tengah
masyarakat sudah memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan
dengan lebih baik, seperti cara berkomunikasi, cara bidan mendengarakan
klien dengan rasa penuh empati, dan anntinya bidan juga mampu
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.

28. Apa saja bentuk pelatihan softskill bidan?


Komunikasi untuk melayani pasien,pelatihan komunikasi dengan
berbagai tipe klien / masyarakat.
kemampuan untuk berkomunikasi, membangun hubungan dengan orang
lain, kemampuan untuk memahami orang lain, empati,  kemampuan
memberikan motivasi, kemampuan untuk memimpin, dan kemampuan
dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah.

29. Mengapa bidan perlu memperlihatkan moral yang baik di tengah


masyarakat?
sebagai role model di masyarakat, karena dari sikap dan tindakan bidan
itu akan menajdi contoh yang dapat ditiru oleh masyarakat

30. Bagaimana cara bidan memperlihatkan moral yang baik ?


– Yaitu dengan tidak membeda bedakan kliennya baik itu dari segi
social, budaya maupun ekonomi serta lingkungan sekelilingnya.
– Dlam melakukan asuhan hendaknya bidan bersikap ramah, baik
dan selalu mengajarkan hal-hal yang positif
– Memiliki sopan santun
– Tidak membuka privasi klien
– Mampu melayani klien dengan ikhlas dan juga sabar
– Mampu melakukan hak dan kewajibannya dengan baik.
– Dan selalu memperhatikan kondisi klien,

Anda mungkin juga menyukai