PemetaanTECdiLapisanIonosfer DjediSWidarto
PemetaanTECdiLapisanIonosfer DjediSWidarto
net/publication/303303793
CITATION READS
1 661
1 author:
Djedi S. Widarto
Universitas Pertamina
46 PUBLICATIONS 152 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Djedi S. Widarto on 18 May 2016.
Djedi S. Widarto
Abstrak
Sinyal radio frekuensi-ganda yang dipancarkan dari satelit Global Positioning System (GPS) memungkinkan
pengukuran jumlah total elektron, disebut sebagai total electron content (TEC), di lapisan ionosfer sepanjang
berkas sinyal antara satelit dan penerima GPS. Makalah ini terutama memperkenalkan salah satu prosedur untuk
memperoleh nilai TEC mutlak di ionosfer berdasarkan kombinasi pengukuran differential pseudorange dan
differential carrier phase yang terekam oleh penerima GPS. Makalah ini juga memberikan contoh hasil
pemetaan TEC global di ionosfer yang dilakukan menggunakan data jaringan global GPS. Peta variasi anomali
TEC ini dapat digunakan untuk mempelajari dinamika dan struktur ionosfer.
Abstract
The dual frequency radio signals of the Global Positioning System (GPS) allow measurements of the total
number of electrons, called total electron content (TEC), along a ray path from GPS satellite to receiver. This
paper, in particular, introduces a procedure to obtain absolute TEC value as based on the combination of
measurements of differential pseudorange and differential carrier phase as recorded by genetic GPS receivers.
This paper also describes an example of global ionospheric GPS TEC map that was reconstructed from global
GPS network data. This TEC anomaly map can be employed to examine the ionospheric dynamic and structure.
32
JURNAL GEOFISIKA 2005/2
Gambar 1.
Gambaran umum profil tegak ionosfer dan pembagian lapisannya (atas); dan kerapatan elektron dan atom netral
(bawah) sebagai fungsi ketinggian (Davies, 1990).
33
JURNAL GEOFISIKA 2005/2
3
JURNAL GEOFISIKA 2005/2
sehingga formulasi itu dikenal sebagai formula elektron m=9.1095 x 10-31 kg, permitivitas pada
Appleton-Hartree. ruang hampa ε o =8.8542 x 10-12 F/m, maka indek
Penurunan formula Appleton-Hartree secara bias dapat dinyatakan pula sebagai,
rinci dapat ditemukan terutama dalam Davies (1990),
1 N
Langley (1996), dan Hunsucker (1991). Indek bias ≅ 1 + 40.28 2 (11)
komplek n diberikan oleh persamaan dispersi n f
magnetoionik Appleton-Hartree sebagai berikut:
Dengan memasukkan persamaan (6) dan (7) ke
X
n = 1− dalam persamaan (8), maka diperoleh nilai waktu
2
(2)
2 pelambatan ionosfer (ionospheric delay time) T ion (f)
YT ± Y T4
1− + 2
2 YL (dalam detik) sebagai berikut,
2(1 − X ) 4 (1− X )
( ) ∫ Nds =
40.28 40.28 (12)
2 T ion ( f ) = t g − t = • TEC *
ωP = ωH
f
2
f
2
dimana X = , Y , Y T = Y sinθ , S
TEC * = • ∆T (14)
υ p ⋅υ g = c
2
40.28
f L 2
(6) 2 dan
ion
f 2
L1
−
υ g = cn (7)
dimana f L1 =1575.42 MHz, f L2 =1227.6 MHz.
Untuk ruang heterogen, waktu tempuh gelombang t g
dengan jarak perjalanan s dinyatakan sebagai,
3.2 Slant dan Vertical TEC
tg = ∫ ∫
dS 1 dS
= (8) Penentuan nilai kandungan elektron total atau
υ
S g
c n
S
TEC di ionosfer terbagi ke dalam dua jenis, yakni
slant TEC dan vertical TEC. Slant TEC (STEC)
Sementara itu waktu tempuh untuk ruang hampa adalah jumlah kandungan elektron di ionospheric
dinyatakan sebagai, Pierce point yang diamati dari stasiun penerima GPS
dengan posisi membentuk sudut inklinasi E terhadap
t = ∫ c = c ∫ dS
dS 1
(9) satelit GPS (lihat Gambar 3). Sementara itu, vertical
S S TEC (VTEC) adalah jumlah kandungan total
elektron yang diamati secara vertikal dari titik
Selanjutnya, untuk frekuensi tinggi, hubungan indek sub-ionosferik (sub-ionospheric point) terhadap
bias n, konsentrasi elektron N (dalam jumlah ionospheric Pierce point. Gambar 4 menunjukkan
elektron/m3), dan frekuensi sudut ω dinyatakan oleh konstelasi antara satelit, stasiun penerima GPS dan
fungsi, lapisan ionosfer yang dianggap sebagai lapisan
tunggal, serta titik-titik pengamatan (Rothacher dan
N e2 Mervart, 1996).
n = 1− (10)
m ε oω2 Beberapa simbol alfabet yang digunakan dalam
Gambar 3 tersebut yakni, O adalah titik pusat Bumi,
Bila pengisian elektron e=1.6 x 10-19C, massa R adalah jejari Bumi, r adalah titik penerima GPS, h
34
JURNAL GEOFISIKA 2005/2
adalah ketinggian ionosfer, E adalah sudut inklinasi Rothacher dan Mervart, 1996).
yang dibentuk antara stasiun penerima dan satelit,
dan i adalah titik pertemuan antara sinyal dari satelit Dari persamaan (19) itu, nilai VTEC dapat
dengan lapisan ionosfer. Dari Gambar 3 tersebut ditentukan dari nilai STEC melalui persamaan
Rothacher dan Mervart (1996) menurunkan berikut,
( )
beberapa persamaan penting yang berkaitan dengan 1/ 2
R 2 2
penentuan STEC dan VTEC sebagai berikut, VTEC = STEC 1 − cos E
R+h
Z ≤ Oir, sehingga didapatkan Z=90° – (A+E) (15) (20)
cos2 E
= STEC 1 −
(1+ h R)
Untuk sinyal tegak, maka komponen Z harus 2
dikalikan dengan cos z. Karena A ≤ rOi dan A adalah
sudut yang dibentuk oleh jejari Bumi terhadap titik
sub-ionosferik, maka dari segitiga Oir dapat Nilai STEC pada persamaan (20) ditentukan
diperoleh persamaan berikut, berdasarkan perkalian antara nilai TEC* pada
persamaan (14) dengan fungsi slant S(e) yang
sin(90° − E ) sin 90° − ( A + E ) diberikan oleh Sover dan Fanselow (1987):
= (16)
R+h R
S ( e) =
1 R 2 sin 2 ( e) − R 2 + ( R + h ) 2
h1− h 2
1
cos E cos( A + E )
= (17)
R+h R
2
− R 2 sin 2 ( e) − R 2 + ( R + h 2 ) (21)
cos( A + E ) =
R
cos E (18)
R+h sehingga STEC = TEC * • S ( e) . Jika jejari rerata
Jika cos z = sin( A + E ) , maka: Bumi R=6378 km dan ketinggian ionosfer Indonesia
h=350 km, maka nilai VTEC dapat diperoleh
(
sin( A + E ) = 1 − cos( A + E ) 2 )1/ 2
berdasarkan persamaan berikut:
( )
1/ 2 (19)
R 2 VTEC = STEC 1− 0.89 cos E
2
(22)
= 1 − cos E
2
35
JURNAL GEOFISIKA 2005/2
TEC di ionosfer adalah keadaan ruang antara satelit penulis untuk bergabung dalam Proyek Riset iSTEP
dan stasiun penerima. (integrated Search for Taiwan Earthquake
Precursors) antara Agustus 2004 sampai dengan Juli
2005. Dalam kurun waktu itu, penulis
berkesempatan untuk mempelajari beberapa hal
yang berkaitan dengan fenomena
seismo-elektromagnetik, baik yang terjadi di litosfer
maupun di ionosfer. Terima kasih yang tulus
disampaikan pula kepada Kepala Pusat Penelitian
Geoteknologi LIPI yang telah memberi keleluasaan
bagi penulis untuk bergabung dengan kelompok riset
tersebut.
Daftar Pustaka
Bishop, G.J., Mazzella, A.J., Holland, E., and Rao,
Gambar 4. S., 1996. Algorithms that use the ionosphere to
Peta distribusi TEC pada ionosfer global yang control GPS errors, in Proceedings of the IEEE
diambil pada hari ke-215 (kalender Julian) tahun 1996 Position Location and Navigation
2005 pukul 16:00UT (diambil dari http:// Symposium (PLANS), IEEE Press, Piscataway,
www.cx.aiub/). N.J., pp. 145-152.
Bishop, G.J., Coco, D.S., Lunt, N., Coker, C.,
Mazzella, A.J., and Kersley, L., 1997.
5 Penutup Application of SCORE to extract
Formulasi penurunan persamaan untuk protonospheric electron content from
menentukan nilai mutlak TEC, baik itu slant maupun GPS/NNSS observations, in Proceedings of
vertical TEC, berdasarkan data GPS frekuensi ganda ION GPS ’97, Inst. of Navig., Alexandria, Va.,
telah diberikan secara rinci. Berdasarkan formulasi pp. 207-216.
tersebut, pemetaan anomali TEC di ionosfer dapat
dilakukan secara global maupun lokal, sesuai dengan Coco, D. S., C. Coker, S. R. Dahlke, and J. R.
kebutuhan atau keperluan yang ada. Distribusi Clynch, 1991. Variability of GPS satellite
dan/atau variasi TEC di ionosfer sebagai fungsi differential group delay biases, IEEE Trans.
posisi geografi dan fungsi waktu dapat digunakan Aeros. and Electr. Syst., AES-27, 931–938.
untuk mempelajari dinamika dan struktur ionosfer, Davies, K., 1990. Ionospheric Radio, Peter
yang berkaitan dengan iklim dan cuaca global. Peregrinus Ltd., 580pp.
Selain itu, dalam kurun waktu 10 tahun belakangan
ini, fenomena kemunculan anomali TEC sebelum Hofmann-Wellenhof, B., Lichtenegger, H., Collins,
terjadinya gempa-gempa besar, telah menjadi bagian J., 1997, GPS - Theory and Practice, 4th
dari riset prediksi gempa yang dilakukan di beberapa revised edition, Springer, Wien - New York.
negara, seperti Jepang, Taiwan, Rusia dan Amerika. Hunscucker, R. D., 1991. Radio Techniques for
Beberapa perangkat lunak untuk menghitung Probing the Ionosphere, Springer-Verlag
GPS TEC yang telah beredar di kalangan pengguna Berkin Heidelberg New York.
adalah GAMIT (MIT & Scripps, Amerika),
BERNESE (Universitas Bern, Swiss) dan GIPSY Kleusberg, A. and Teunissen, P. (eds), 1996. GPS
(Jet Propulsion Lab., Amerika). Beberapa universitas, for Geodesy, International School, Delft, The
seperti Institute of Space Science, National Central Netherlands, 26 march – 1 April 1995,
University (Taiwan) dan STELAB Universitas Springer Verlag, New York.
Nagoya (Jepang), juga mengembangkan perangkat Komjathy, A., 1997. Global Ionospheric Total
lunak semacam itu berdasarkan kepada beberapa Electron Mapping Using the Global
perkembangan terakhir sistem instrumentasi satelit Positioning System, PhD Thesis, The Univ. of
dan penerima GPS. New Brunswick, 248 pp.
Langley, R.B., 1996. Propagation of the GPS
Ucapan Terima Kasih Signals, in GPS for Geodesy, International
Ucapan terima kasih terutama disampaikan School, Delft, The Netherlands, 26 march – 1
kepada Dr. Jann-Yenq Liu dari Institute of Space April 1995, Springer Verlag, New York.
Science, National Central University (ISS-NCU), Langley, R.B., 1997. NAVSTAR GPS Internet
Taiwan, yang telah memberi kesempatan kepada Connections, http://gauss.gge.unb.ca/
36
JURNAL GEOFISIKA 2005/2
37