1
Suwarno, ST. MT., 2Eko Siswanto, ST. MT.,3Heri Wahyudiono
Kediri University
email : suwarno@unik-kediri.ac.id, eko_siswanto@unik-kediri.ac.id,
heri_wahyudiono@unik-kediri.ac.id
ABSTRAK
Pondasi tiang pancang adalah batang yang relative Panjang dan langsing yang
digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya
dukung rendah kelapisan tanah yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi.
ABSTRAK
Pile foundation is a relatively long and slender trunk that is used to channel the
load of the foundation through the soil layer with low bearing capacity of the
soil that has a high carrying capacity.
1
I. PENDAHULUAN 3 Perhitungan tulangan dan stabilitas
2
konstruksi yang di buat dari kayu, beton, dipindahkan, kendaraan bermotor, serta
dana tau baja, yang digunakan untuk barang/benda lain yang letaknya tidak
meneruskan beban – beban permukaan ke permanen.
tingkat – tingkat permukaanyang lebih c. BebanGempa
rendah di dalam masa tanah (Bowles Beban Gempa adalah semua
1991) beban statik ekivalen yang bekerja
pada gedung yang menirukan
Pembebanan
pengaruh dari
Beban adalah gaya luar yang
bekerja pada suatu struktur. Penentuan gerakan tanah akibat gempa tersebut.
secara pasti besarnya beban yang Pada saat bangunan bergetar, timbul
bekerja pada suatu struktur selama gaya-gaya pada struktur bangunan
umur layaknya merupakan salah satu karena adanya kecenderungan massa
pekerjaan yang cukup sulit. Besar bangunan untuk mempertahankan
beban yang bekerja pada suatu struktur dirinya dari gerakan.
diatur oleh peraturan pembebanan
V = C x I x W/R
yang berlaku. Jenis beban yang sering
dijumpai antara lain : d. Beban Angin
a. Beban Mati Bebananginadalahbeban yang
Beban mati adalah bekerjapadastruktur, akibattekanan-
beratdarisemuabagiansuatugedung tekanandarigerakanangin.
yang Besarnyabebaninitergantunglokasidanketi
tersebut. kg/m2.
b. Beban Hidup
Beban hidup termasuk kedalam
beban gravitasi, yaitu jenis beban yang DimensidanKedalamanPondasi
timbul akibat penggunaan suatu gedung Untuk dapat merencanakan suatu
selama masa layan gedung tersebut. struktur pondasi dengan baik, seorang ahli
Beban manusia, peralatan yang dapat teknik hendaknya memahami dasar-dasar
3
daya dukung tanah. Pondasi tiang gaya Vertikal & Momen akibat gaya
pancang yang umumya dipasang Horisontal).
secaraberkelompok. Dalam pembuatan
Fs
pondasi tiang pancang, harus diketahui
Fs (over turing) ≥ 1.5 – 2
jumlah tiang yang diperlukan untuk
memikul beban maksimum diatasnya. b. Kontrol Stabilitas terhadap Geser,
pondasi didapat dari data sondir. akibat gaya Vertikal dan gaya
Horisontal (Lateral).
∑
( )
Fs (slidding)
Tulangan ≥ 1.5
Besi pada konstruksi beton
III. METODOLOGI
bertulang berfungsi sebagai penahan
Data Umum
tegangan tarik. Penggunaan besi dalam
Dalampelaksanaandanpenyusunanl
beton bertulang karena beton hanya
aporantugasakhirpenulismelakukanpen
kuat terhadap gaya tekan. Sebelum
gamatan di lokasiGedungSTKIP PGRI
melaksanakan pekerjaan beton
Trenggalek di Jl.Supriadi, Ngempleng.
bertulang terlebih dahulu kita
Ngares, KecamatanTrenggalek,
menghitung kebutuhan volume
material besi beton sehingga dapat KabupatenTrenggalek
4
adaGedung STKIP PGRI *Beban Total = 3005627,8kg =
Trenggalekyangberlokasidi 3005,6 ton
Jl.Supriadi,Nggempleng, Ngares,
Kecamatan Trenggalek, Kabupaten
Trenggalekini, penulismemperoleh
*Beban Gempa
data dariinstansiterkait.
Tx = Ty = 0,06 H 3/4
Data Teknis
H = 28,37 m
Dari Sondir yang dilakukan di
gedung STKIP PGRI Tx = Ty = 0,06 (28,37) 3/4
Trenggalekini,
kitabisamengetahuirencanadanukur = 0,72 detik
anpondasitiangpancang yang
*Beban Angin
akandigunakan.
Untukrencanagedung yang
maudibangun di STKIP PGRI
Trenggalekiniberukuran
20m x 24m, berjumlah 4 lantai.
p = 39,0625 kg/m²
5
Panjang = 1.80 m Kebutuhan Tulangan dan
Lebar = 0.70 m Stabilitas Kontrol Pondasi
Tinggi = 0.55 m *Menghitung tulangan yang
Kedalaman = 1.40 m dari muka dibutuhkan
Tanah Diameter tulangan utama
Pile cap = 14 m D = 22 mm
AStulangan = ¼ x π x d² = 379,94 mm2
Jumlah tulangan yang dibutuhkan,
As / Astulangan = 15,471
= 16 buah
Digunakan tulangan, 16 - D 22
Maka tulangan yang dibutuhkan :
(Koefisien x panjang x jumlah)
Cek Guling
6
Cek Geser 1. Hasil pembebanan pada bangunan
lantai 1 sampai 4 dengan Peraturan
n = ΣW/ΣE 6,06 t/m2>>>1,5 t/m2
Pembebanan Indonesia (PBI) untuk
maka Aman Gedung 1983, didapat :
Penurunan Kekuatan Tumit * Total Pembebanan
(Wt) = 3005627,8 kg = 3005,6 ton
Terhadap Geser
* Beban Gempa = 0,72 detik
0,10 t/m2 >>> 15 t/m2 maka Aman * Beban Angin = 39,0625kg/m2
7
Terhadap tarik DAFTAR PUSTAKA
0,20 t/m2 < 30 t/m2 -> Aman 1. Bulb Pressure, Mobilisasi Keruntuhan
Kekuatan Badan (23 Februari 2019)
2. F Febriantoro, YCS Purnomo, A
σ.max
Ridwan – Jurnal Manajemen
2,75 t/m2 < 150 t/m2 -> Aman
Teknologi & Teknik Sipil, 2018
σ.min
2,92 t/m2 < 300 t/m2 -> Aman (23 Februari 2019)
3. https://ideteknikindonesia.com/20
17/07/30/contoh-perhitungan-
stabilitas(23 Februari 2019)
4. http://ilmukonstruksitekniksipil.bl
ogspot.com/2016/01/macam-
macam-pondasi(23 Februari 2019)
5. https://materiarsitektur.blogspot.c
om/2015/02/perhitungan-pondasi-
Saran
tiang-pancang.html(23 Februari
Beberapa saran yang perlu
2019)
diperhatikan dalam perencanaan suatu
6. https://media.neliti.com/media/pu
kontruksi adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan pondasi tidak hanya blications/61239-ID-analisis-daya-
8
10. Seputarulasantekniksipil.blogspot.
com/2017/10/deskripsi-
pembebanan-pada-gedung.html(25
februari 2019)
11. StandartNasional Indonesia 1727,
2013 (25 februari 2019)
12. Sardjono HS. Ir, 1991,
PondasiTiangPancangJilid 2,
PenerbitSinarWijaya,Surabaya.(25
februari 2019)
13. SuyonoSosrodarsono, Ir. Kazuto
Nakazawa, 1988, Mekanika Tanah
&TeknikPondasi,PradnyaParamita,
Jakarta.(25 februari 2019)
14. Candra, A. I., Yusuf, A., & F, A.
R. (2018). STUDI ANALISIS
DAYA DUKUNG PONDASI
TIANG PADA PEMBANGUNAN
GEDUNG LP3M. 3(2), 166–171.