Fakultas Ekonomi dan Binis Akuntansi 2018/2019 PERENCANAAN STRATEGIS
A. Pengertian perencanaan strategi.
Perencanaan strategis adalah proses mendokumentasikan dan menetapkan arah bisnis dengan menilai dimana posisi perusahaan berada dan arah tujuan perusahaan. Rencana strategis memberi tempat untuk mencatat misi, visi, dan nilai-nilai, tujuan jangka panjang dan rencana tindakan yang akan perusahaan gunakan untuk mencapainya. Seluruh rencana didasari pada fokus masa depan. Dengan begitu, perusahaan dapat menerapkan cara terbaik untuk menghadapi peluang dan tantangan. Rencana strategis juga digunakan untuk menilai serta menyesuaikan arah perusahaan dalam menanggapi perubahan lingkungan bisnis.
B. Tugas manajemen strategi.
Setidaknya ada tujuh tujuan manajemen strategik seperti berikut ini. 1. Memberikan arah jangka panjang perusahaan yang bakal dicapai. 2. Membantu perusahaan beradaptasi pada setiap perusahaan. 3. Membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif. 4. Mengaplikasikan dan mengevaluasi strategi yang disepakati dengan efektif dan efisien. 5. Membuat strategi baru untuk menyesuikan dengan perkembangan lingkungan eksternal. 6. Meninjau ulang kelebihan dan kelemahan serta mencermati peluang dan ancaman bisnis perusahaan. 7. Berinovasi pada produk dan layanan sehingga selalu disukai oleh konsumen.
C. Hubungan perencanaan strategi dengan perencanaan lainnya.
Strategi merupakan titik awal dalam pembuatan rencana dan anggaran perusahaan yang dipilih oleh perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjang dan misinya. Penyusunan anggaran harus dilakukan dengan hati-hati agar sasaran dan tujuan strategis perusahaan dapat dicapai. Tanpa ada rencana strategis, kehilangan peluang dan kinerja yang tidak baik dapat menyebabkan organisasi tidak berkembang dan bisa menyebabkan perusahaan bangkrut. Setelah tujuan perusahaan ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih, kemudian diikuti dengan penyusunan program-program untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik. Program merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik. Rencana jangka panjang yang dituangkan dalam program memberikan arah ke mana kegiatan organisasi ditujukan dalam jangka panjang. Anggaran merinci pelaksanaan program, sehingga anggaran yang disusun setiap tahun memiliki arah seperti yang ditetapkan dalam rencana jangka panjang. Jika tidak disusun berdasarkan program, pada dasarnya organisasi seperti berjalan tanpa tujuan yang jelas. Perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, tapi jenis aktivitas perencanaannya berbeda antara kedua proses tersebut. Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun. Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja ketika anggaran tahunan dikembangkan. Pembuatan anggaran merupakan bagian dari proses perencanaan strategi suatu organisasi. Apabila organisasi memiliki perencanaan strategi yang buruk, kondisi keuangan dan anggaran akan mengalami hal yang sama. Anggaran tidak didominasi oleh kepentingan sepihak. Anggaran merupakan alat untuk mencapai sasaran dan tujuan dari organisasi.
D. Keuntungan dan kelemahan perencanaan strategi.
Keuntungan Perencanaan Strategis : o Memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan perusahaan. Dengan menggunakan perencanaan strategik, para manajer akan memberikan kepada perusahaan tujuan-tujuan yang dirumuskan secara jelas dan metode- metode bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Jadi organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas. o Membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebih berat. Dengan perencanaan strategik yang didukung oleh data-data yang akurat, para manajer dapat memperkirakan masalah-masalah apa yang mungkin muncul dalam berkegiatan organisasi perusahaan, sehingga para manajer dapat segera mengantisipasi segala permasalahan tersebut. o Membantu para manajer dalam pembuatan keputusan. Analisa dari perencanaan strategik memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik. o Meminimalkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran dan strategi dirumuskan dengan sangat cermat. Hal ini akan mengurangi kesalahan atau kemungkinan tidak dapat dikerjakan, terutama dalam perusahaan di mana ada periode waktu yang panjang antara suatu keputusan manajer dan hasilnya. Kelamahan Perencanaan Strategis : o Memerlukan investasi dalam waktu, uang, dan orang yang cukup besar. Dalam banyak perusahaan, perencanaan strategik memakan waktu bertahun-tahun agar fungsi berjalan dengan lancar, sehingga dapat kehilangan kesempatan. o Penetapan dan pemeliharaan suatu perencanaan strategik (sistem formal) melibatkan banyak biaya. o Perencanaan strategik kadang-kadang cenderung membatasi perencanaan hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko.
E. Karakteristrik rencana strategis formal.
1. Menganalisis Program-Program Baru yang Diusulkan Ide-ide program baru bisa berasal dari mana pun organisasi dari CEO,dan dari staf perencanaan kantor pusat atau berbagai bagian yang beroperasi.Usulan-usulan biasanya pada intinya bersifat reaktif atau proaktif yaitu,muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan. 2. Analisis Investasi Teknik untuk menganalisis usulan investasi modal berusaha untuk menemukan nilai sekarang, tingkat pengembalian internal. 4 alasan untuk tidak menggunakan teknik nilai sekarang dalam menganalisa semua usulanadalah sebagai berikut: a. Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga perhitungan dari nilaisekarang bersihnya tidak diperlukan. b. Estimasi yang terlibat dalam usulan begitu tidak pasti sehingga membuat perhitungan nilai bersihnya dipercaya tidak sesuai dengan usahannya. c. Alasan untuk usulan tersebut adalah selain peningkatan dalam profitabilitas. d. Tidak ada alternatif yang layak untuk diadopsi.
F. Proses perencanaan strategis.
1. Manajemen puncak yakin bahwa perencanaan strategis itu penting. Jika tidak perencanaan strategis mungkin akan menjadi latihan para staf yang hanyamemiliki sedikit dampak pada pengambilan keputusan actual. 2. Organisasi tersebut relatif besar dan rumit. 3. Ada ketidakpastian yang cukup besar mengenai masa depan tetapi organisasimemiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah. Dalamorganisasi yang relatif stabil, rencana strategis tidaklah perlu; masa depan biasanya cukup sama dengan masa lalu sehingga rencana strategis hanya akan berupa latihan dalam ekstrapolasi (Jika organisasi yang stabil meramalkankebutuhan akan perubahan dalam arah, seperti penurunan dalam pasar atau perubahan drastis dalam biaya bahan baku, maka organisasi tersebut membuatrencana kontinjensi yang menunjukkan tindakan yang akan diambil untuk menghadapi kondisi-kondisi baru ini.
G. Struktur dan isi program.
Hampir di semua organisasi industrial program adalah produk atau keluarga produk ditambah riset dan pengembangan, aktivitas-aktivitas umum dan administratif, akuisisi yang direncanakan, atau aktivitas-aktivitas penting lainnya yang tidak sesuai dengan lini produk yang ada saat ini. Dalam organisasi jasa program cenderung berkaitan dengan jenis jasa yang diberikan oleh entitas tersebut.
Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan. Lima
tahun adalah periode yang cukup panjang untuk merigestimasikan konsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat ini. Konsekuensi dari keputusan untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru atau untuk memperoleh aktiva, modal utama yang baru mungkin tidak dapat sepenuhnya dirasakan dalam periode yang lebih pendek. Jangka waktu di atas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga usaha-usaha untuk membuat suatu program untuk periode yang lebih lama adalah tidak berguna untuk dilakukan.
H. Kegiatan pokok perencanaan strategis.
1. Penentuan Misi dan Tujuan Perencanaan strategis dimulai dengan penentuan misi untuk organisasi. Tujuan utama organisasi yang telah ditetapkan harus didefinisikan dengan jelas. 2. Analisis Lingkungan Untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman, analisa lingkungan eksternal organisasi perlu dilakukan. Catat faktor penting yang mungkin memengaruhi kegiatan organisasi kedepannya. 3. Penilaian Diri Sendiri Pada langkah berikutnya, kekuatan dan kelemahan organisasiperlu dianalisa. Analisis semacam ini akan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatannya dan untuk meminimalkan kelemahannya. 4. Pengambilan Keputusan Strategis Keputusan strategis kemudian dibuat dan dievaluasi. Setelah itu, keputusan strategis dibuat untuk mengimprovisasi kinerja operasional. Organisasi harus memilih pilihan yang paling sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, untuk berkembang, suatu perusahaan harus masuk ke segmen pasar baru atau menjual produk baru namun tetap di pasar yang sudah ada. 5. Implementasi dan Pengendalian Strategi Setelah strategi ditentukan, strategi itu harus diterjemahkan ke dalam rencana operasional. Program dan anggaran dikembangkan untuk setiap fungsi. Rencana operasional jangka pendek disiapkan untuk menggunakan sumber daya secara efisien. Kontrol harus dikembangkan untuk mengevaluasi kinerja sebagai strategi yang mulai digunakan.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda