Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pengendalian Manajemen

Perencanaan Strategis (TM8)


Dosen: RIA DINI APRILIASARI SE.,M.S.A

Disusun oleh :
Qurotul Ayun Rahmania (1812321051)

Universitas Bhayangkara Surabaya


Fakultas Ekonomi dan Binis
Akuntansi
2018/2019
PERENCANAAN STRATEGIS

A. Pengertian perencanaan strategi.


Perencanaan strategis adalah proses mendokumentasikan dan menetapkan arah
bisnis dengan menilai dimana posisi perusahaan berada dan arah tujuan perusahaan.
Rencana strategis memberi tempat untuk mencatat misi, visi, dan nilai-nilai, tujuan
jangka panjang dan rencana tindakan yang akan perusahaan gunakan untuk
mencapainya. Seluruh rencana didasari pada fokus masa depan. Dengan begitu,
perusahaan dapat menerapkan cara terbaik untuk menghadapi peluang dan tantangan.
Rencana strategis juga digunakan untuk menilai serta menyesuaikan arah perusahaan
dalam menanggapi perubahan lingkungan bisnis.

B. Tugas manajemen strategi.


Setidaknya ada tujuh tujuan manajemen strategik seperti berikut ini.
1. Memberikan arah jangka panjang perusahaan yang bakal dicapai.
2. Membantu perusahaan beradaptasi pada setiap perusahaan.
3. Membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif.
4. Mengaplikasikan dan mengevaluasi strategi yang disepakati dengan efektif dan
efisien.
5. Membuat strategi baru untuk menyesuikan dengan perkembangan lingkungan
eksternal.
6. Meninjau ulang kelebihan dan kelemahan serta mencermati peluang dan ancaman
bisnis perusahaan.
7. Berinovasi pada produk dan layanan sehingga selalu disukai oleh konsumen.

C. Hubungan perencanaan strategi dengan perencanaan lainnya.


Strategi merupakan titik awal dalam pembuatan rencana dan anggaran
perusahaan yang dipilih oleh perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjang dan
misinya. Penyusunan anggaran harus dilakukan dengan hati-hati agar sasaran dan
tujuan strategis perusahaan dapat dicapai. Tanpa ada rencana strategis, kehilangan
peluang dan kinerja yang tidak baik dapat menyebabkan organisasi tidak berkembang
dan bisa menyebabkan perusahaan bangkrut.
Setelah tujuan perusahaan ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dipilih, kemudian diikuti dengan penyusunan program-program untuk
mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik. Program
merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan
dalam perencanaan stratejik. Rencana jangka panjang yang dituangkan dalam
program memberikan arah ke mana kegiatan organisasi ditujukan dalam jangka
panjang. Anggaran merinci pelaksanaan program, sehingga anggaran yang disusun
setiap tahun memiliki arah seperti yang ditetapkan dalam rencana jangka panjang.
Jika tidak disusun berdasarkan program, pada dasarnya organisasi seperti berjalan
tanpa tujuan yang jelas.
Perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, tapi
jenis aktivitas perencanaannya berbeda antara kedua proses tersebut. Proses
penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan strategis fokus
pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun. Perencanaan strategis
mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja ketika anggaran
tahunan dikembangkan.
Pembuatan anggaran merupakan bagian dari proses perencanaan strategi suatu
organisasi. Apabila organisasi memiliki perencanaan strategi yang buruk, kondisi
keuangan dan anggaran akan mengalami hal yang sama. Anggaran tidak didominasi
oleh kepentingan sepihak. Anggaran merupakan alat untuk mencapai sasaran dan
tujuan dari organisasi.

D. Keuntungan dan kelemahan perencanaan strategi.


Keuntungan Perencanaan Strategis :
o Memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan perusahaan.
Dengan menggunakan perencanaan strategik, para manajer akan memberikan
kepada perusahaan tujuan-tujuan yang dirumuskan secara jelas dan metode-
metode bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Jadi organisasi mempunyai
sasaran dan pengarahan yang jelas.
o Membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan
menanganinya sebelum menjadi lebih berat. Dengan perencanaan strategik
yang didukung oleh data-data yang akurat, para manajer dapat memperkirakan
masalah-masalah apa yang mungkin muncul dalam berkegiatan organisasi
perusahaan, sehingga para manajer dapat segera mengantisipasi segala
permasalahan tersebut.
o Membantu para manajer dalam pembuatan keputusan. Analisa dari
perencanaan strategik memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi
yang mereka perlukan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik.
o Meminimalkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran dan
strategi dirumuskan dengan sangat cermat. Hal ini akan mengurangi kesalahan
atau kemungkinan tidak dapat dikerjakan, terutama dalam perusahaan di mana ada
periode waktu yang panjang antara suatu keputusan manajer dan hasilnya.
Kelamahan Perencanaan Strategis :
o Memerlukan investasi dalam waktu, uang, dan orang yang cukup besar. Dalam
banyak perusahaan, perencanaan strategik memakan waktu bertahun-tahun
agar fungsi berjalan dengan lancar, sehingga dapat kehilangan kesempatan.
o Penetapan dan pemeliharaan suatu perencanaan strategik (sistem formal)
melibatkan banyak biaya.
o Perencanaan strategik kadang-kadang cenderung membatasi perencanaan
hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko.

E. Karakteristrik rencana strategis formal.


1. Menganalisis Program-Program Baru yang Diusulkan
Ide-ide program baru bisa berasal dari mana pun organisasi dari CEO,dan dari staf
perencanaan kantor pusat atau berbagai bagian yang beroperasi.Usulan-usulan
biasanya pada intinya bersifat reaktif atau proaktif yaitu,muncul sebagai reaksi
terhadap ancaman yang dirasakan.
2. Analisis Investasi
Teknik untuk menganalisis usulan investasi modal berusaha untuk menemukan
nilai sekarang, tingkat pengembalian internal. 4 alasan untuk tidak menggunakan
teknik nilai sekarang dalam menganalisa semua usulanadalah sebagai berikut:
a. Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga perhitungan dari
nilaisekarang bersihnya tidak diperlukan.
b. Estimasi yang terlibat dalam usulan begitu tidak pasti sehingga membuat
perhitungan nilai bersihnya dipercaya tidak sesuai dengan usahannya.
c. Alasan untuk usulan tersebut adalah selain peningkatan dalam profitabilitas.
d. Tidak ada alternatif yang layak untuk diadopsi.

F. Proses perencanaan strategis.


1. Manajemen puncak yakin bahwa perencanaan strategis itu penting. Jika tidak
perencanaan strategis mungkin akan menjadi latihan para staf yang hanyamemiliki
sedikit dampak pada pengambilan keputusan actual.
2. Organisasi tersebut relatif besar dan rumit.
3. Ada ketidakpastian yang cukup besar mengenai masa depan tetapi
organisasimemiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah.
Dalamorganisasi yang relatif stabil, rencana strategis tidaklah perlu; masa depan
biasanya cukup sama dengan masa lalu sehingga rencana strategis hanya akan
berupa latihan dalam ekstrapolasi (Jika organisasi yang stabil
meramalkankebutuhan akan perubahan dalam arah, seperti penurunan dalam pasar
atau perubahan drastis dalam biaya bahan baku, maka organisasi tersebut
membuatrencana kontinjensi yang menunjukkan tindakan yang akan diambil
untuk menghadapi kondisi-kondisi baru ini.

G. Struktur dan isi program.


Hampir di semua organisasi industrial program adalah produk atau keluarga
produk ditambah riset dan pengembangan, aktivitas-aktivitas umum dan administratif,
akuisisi yang direncanakan, atau aktivitas-aktivitas penting lainnya yang tidak sesuai
dengan lini produk yang ada saat ini. Dalam organisasi jasa program cenderung
berkaitan dengan jenis jasa yang diberikan oleh entitas tersebut.

Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan. Lima


tahun adalah periode yang cukup panjang untuk merigestimasikan konsekuensi dari
keputusan program yang dibuat saat ini. Konsekuensi dari keputusan untuk
mengembangkan dan memasarkan produk baru atau untuk memperoleh aktiva, modal
utama yang baru mungkin tidak dapat sepenuhnya dirasakan dalam periode yang lebih
pendek. Jangka waktu di atas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga usaha-usaha
untuk membuat suatu program untuk periode yang lebih lama adalah tidak berguna
untuk dilakukan.

H. Kegiatan pokok perencanaan strategis.


1. Penentuan Misi dan Tujuan
Perencanaan strategis dimulai dengan penentuan misi untuk organisasi. Tujuan
utama organisasi yang telah ditetapkan harus didefinisikan dengan jelas.
2. Analisis Lingkungan
Untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman, analisa lingkungan eksternal
organisasi perlu dilakukan. Catat faktor penting yang mungkin memengaruhi
kegiatan organisasi kedepannya.
3. Penilaian Diri Sendiri
Pada langkah berikutnya, kekuatan dan kelemahan organisasiperlu dianalisa.
Analisis semacam ini akan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan
kekuatannya dan untuk meminimalkan kelemahannya.
4. Pengambilan Keputusan Strategis
Keputusan strategis kemudian dibuat dan dievaluasi. Setelah itu, keputusan
strategis dibuat untuk mengimprovisasi kinerja operasional. Organisasi harus
memilih pilihan yang paling sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, untuk
berkembang, suatu perusahaan harus masuk ke segmen pasar baru atau menjual
produk baru namun tetap di pasar yang sudah ada.
5. Implementasi dan Pengendalian Strategi
Setelah strategi ditentukan, strategi itu harus diterjemahkan ke dalam rencana
operasional. Program dan anggaran dikembangkan untuk setiap fungsi. Rencana
operasional jangka pendek disiapkan untuk menggunakan sumber daya secara
efisien. Kontrol harus dikembangkan untuk mengevaluasi kinerja sebagai strategi
yang mulai digunakan.

Anda mungkin juga menyukai