Anda di halaman 1dari 3

2.

5 Pemupukan

Menurut Asih (2008), pemupukan adalah usaha untuk menambahkan unsur-unsur hara organik
atau anorganik kedalam kolam atau tambak dengan maksud untuk meningkatkan produksi ikan
melalui penumbuhan plankton sebagai makanan alami. Penambahan pupuk 19 ke dalam kolam
atau tambak bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan fitoplankton (algae). Karena
fitoplankton dalam pertumbuhannya sangat membutuhkan nitrogen terutama dalam bentuk nitrat
(NO3) dan fosfat dalam bentuk ortofosfat.

Menurut Russell (1961), pupuk merupakan pupuk pertanian yang di tambah ke dalam tanah
untuk mendukung suplai nutrisi serta meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk ini mengandung
anion dan kation yang dapat berinteraksi dengan perubahan pada kation yang diakibatkan oleh
tanah dan beberapa kandungan lain dari tanah.

2.5.1 Macam-Macam dan Jenis-Jenis Pupuk

Menurut Hardjowigeno (2003), pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan.
Pupuk alam adalah pupuk yang langsung didapat dari alam misalnya phosfat alam, pupuk
organik( pupuk kandang, kompos) dan sebagainya. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat
dipabrik dengan jenis dan kadar unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam
jumlah tertentu. Pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara misalnya pupuk N,
pupuk P, pupuk K dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari
satu unsur hara misalnya N+P, P+K, N+K, N+P+K dan sebagainya.

2.5.2 Dosis Pupuk

Menurut Widodo, et al. (2010), pupuk kandang diberikan dengan dosis 200 g/m2 dengan
menebarkannya pada kolam atau dapat pula dengan membenamkan pupuk kandang yang
dikemas dalam karung plastik ke dalam kolam, dengan tujuan untuk menambah unsur hara
sehingga plankton dapat tumbuh dan diharapkan terjadi kenaikan pH air. Sehari setelah
pemberian pupuk kandang selanjutnya ditambahkan pupuk UREA dan NPK masingmasing
dengan dosis 20 g/m2 dan 10 g/m2 yang juga ditebarkan secara merata di permukaan air, dengan
tujuan untuk menambah kesuburan kolam.
Menurut Sirait, et al. (2013), dosis pupuk organik dan anorganik yang berbeda memberikan
pengaruh terhadap beberapa parameter kualitas tanah dan parameter kualitas air selama
penelitian. Perlakuan yang dapat memberikan pengaruh terbaik pada karakteristik tanah dasar
kolam adalah P3 dengan proporsi 50% pupuk organik : 50% pupuk anorganik.

2.5.3 Fungsi Pemupukan

Menurut Wulandari (2011), pupuk organik mempunyai fungsi penting bagi tanah yaitu untuk
mengemburkan lapisan tanah permukaan (top soil), meningkatkan populasi jasad renik tanah,
mempertinggi daya serap dan daya simpan air yang secara keseluruhan akan meningkatkan
kesuburan tanah.

Setelah proses pengapuran selesai, langkah selanjutnya adalah pemupukan. Sebaiknya


gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Apabila dirasa kurang, bisa ditambahkan pupuk
kimia atau penyubur tanah lainnya. Pupuk organik mutlak diperlukan untuk mengembalikan
kesuburan tanah. Pupuk organic akan merangsang aktivitas kehidupan dalam tanah. Tanah yang
kaya bahan organik merupakan surga bagi berbagai macam organisme untuk berkembang biak.
Organisme tersebut nantinya sangat bermanfaat sebagai pakan alami ikan. Jenis pupuk organik
yang digunakan bias pupuk kompos atau pupuk kandang. Dosisnya sekitar 1-2 ton per hektar.
Pupuk ditebarkan secara merata di permukaan dasar kolam. Bila dirasa kurang, bias ditambahkan
pupuk kimia. Pupuk kimia yang sering dipakai untuk dasar kolam adalah urea dan TSP. Setelah
dipupuk, kolam dibiarkan selama 1-2 minggu. Selanjutnya, kolam siap untuk diisi air.

2.5.4 Kandungan pupuk

2.5.4.1 Pupuk Organik

Menurut Salisbury & Ross (1995) dalam Parman (2007), mengatakan bahwa pupuk organik
cair selain mengandung nitrogen yang menyusun dari semua protein, asam nukleat dan klorofil
juga mengandung unsur hara mikro antara lain unsur Mn, Zn, Fe, S, B, Ca dan Mg. Unsur hara
mikro tersebut berperan sebagai katalisator dalam proses sintesis protein dan pembentukan
klorofil .Menurut Yelianti (2009), bahan organik tithonia dengan dekomposer T. harzianum juga
menunjukkan kualitas pupuk organik yang sangat baik dengan kandungan hara makro adalah:
2,51% N, 0,71% P, 1,16% K, 3,02% Ca, dan 1,05% Mg dengan C/N sebesar 13,49. Hal yang
sama juga ditunjukkan oleh bahan organik jerami padi dengan dekomposer T. harzianum
memberikan kandungan hara makro yang optimal yaitu sebesar: 2,03% N, 0,63% P, 2,31% K,
1,83% K, dan 0,26% Mg.

2.5.4.2 Pupuk Anorganik

Menurut Muller (1985) dalam Haryanto, et al. (2008), pada tanah masam P dari pupuk kimia
yang larut air akan sangat cepat menurun efektivitasnya, terutama apabila sebelumnya tidak
dikapur. Fosfat alam (FA) mempunyai prospek yang baik untuk menggantikan pupuk kimia,
karena harganya lebih murah, mempunyai efektivitas relatif sama atau bahkan lebih baik dari
TSP dan menghemat energi serta ramah terhadap lingkungan karena tidak perlu melalui proses
industri untuk mengubah FA menjadi TSP. Selain itu FA juga dapat memperbaiki sifat fisik dan
kimia tanah terutama karena mengandung Ca dan Mg serta beberapa unsur mikro seperti Fe, Cu,
dan Zn yang relatif lebih tinggi daripada pupuk P kimia.

Menurut Dahril (1995) dalam Darmawansyah, et al. (2013), menjelaskan bahwa penggunaan
anorganik dapat merangsang pertumbuahan organisme perairan, diantaranya dengan
menggunakan pupuk merupakan sumber fosfat yang murah dan tersedia di pasar dalam jumlah
yang banyak, sedangkan pupuk urea sebagai sumber nitrogen yang mrupakan unsure hara
essensial terhadap pertumbuhan B. plicatilis. Pupuk urea memiliki kandungan unsur N sebesar
46 % dan TSP memiliki kandungan unsur P berkisar 14-20 %.

http://sahabat-bintang2012.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-pemupukan-dan.html
diakses pada tanggal (31 MEI ).

Anda mungkin juga menyukai