Teori Hans J. Eysenk
Teori Hans J. Eysenk
NPM: 1906104030049
Hans Jurgen Eysenck lahir di Berlin pada tanggal 04 Maret 1916. Eysenck
merupakan anak tunggal dari keluarga yang berkecimpung didalam teater. Ibunya Ruth
Wernerseorang bintang pada saat Eysenck lahir kemudian menjadi bintang film bisu Jerman
dengan nama panggung Helga Molander, dan ayah Eysenck Anton Eduard Eysenck
merupakan seorang komedian,penyanyi dan aktor. Eysenck jarang bertemu orang tuanya
semenjak perceraian Eysenck berusia 4 tahun kemudian dia tinggal bersama nenek dari pihak
ibunya yang berkecimpung pada opera teater dan berhenti akibat kecelakaan yang
melumpuhkannya, nenek Eysenck merupakan seorang yang agamis,namun tidak satupun
orang tua Eysenck yang religius dan Eysenck tumbuh menjadi anak tanpa mempunyai
komitmen religius yang kurang, sedikit kedisplinan serta minimnya kontrol ketat atas
perilakunya.
Eysenck berpendapat bahwa dasar umum kepribadian berasal dari keturunan dalam bentuk
tipe dan trait, serta tingkah laku dipelajari dari lingkungan. Kepribadian merupakan
keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana
ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan. Struktur kepribadian manusia hanya akan
bermakna jika terbukti secara biologis.
Type: hirarki tertinggi—kumpulan trait (mewadahi berbagai kombinasi trait). Suatu tipe atau
faktor terdiri dari beberapa sifat yang saling berkaitan. Semua itu dapat membentuk faktor
introversi, yakni kebalikan dari faktor ekstraversi.
Respon spesifik: hirarki terendah—tingkah laku yang secara aktual dapat diamati, berfungsi
sebagai respon terhadap suatu kejadian.
Eysenck menemukan 3 dimensi tipe yaitu: ekstraversion (E), neuroticism (N), dan
Psychoticism (P). Masing-masing dimensi saling terpisah dan dapat berkombinasi secara
bebas. Tiap tipe merupakan kumpulan 9 trait, sehingga terdapat 27 trait. Neuroticism dan
Psychoticism bukan sifat yang patologis, walaupun individu yang memiliki gangguan akan
mendapat skor ekstrim. Tiga dimensi tersebut adalah bagian normal kepribadian manusia.
Kesemua faktor memiliki sifat bipolar (berlawanan), seperti ekstoversi lawannya introversi;
neurotisisme lawannya stabilitas; dan psikotisisme lawannya fungsi superego.
Menurut Eysenck penyebab utama perbedaan ekstroversi dan introversi adalah pada
tataran biologis dan keturunan yaitu CAL (Cortisol Arousal Level). Kepribadian ekstroversi
memiliki CAL rendah, artinya korteks butuh banyak rangsangan untuk dapat aktif.
Contohnya olahraga tim danmelakukan banyak kegiatan. Kepribadian introversi memiliki
CAL tinggi, artinya korteks tidak butuh banyak rangasangan, sehingga cenderung menarik
diri untuk mengurangi rangsang berlebih. Contohnya menarik diri atau menyendiri, dan
melakukan olahraga soliter.
Jadi, empat inventori yang pengaruhnya luas, dalam arti dipakai oleh banyak pakar
untuk melakukan penelitian atau untuk memahami klien, maupun dalam arti menjadi ide
untuk mengembangkan tes yang senada.