21208011018
Sarmilah
Produk dan jasa yang ditawarkan oleh perbankan syariah lebih luas cakupannya dari pada
perbankan konvesional. Dimana perbankan syaraih juga menawarkan produk berupa pembiayaan
yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan non bank. Bahkan produk dan jasa perbankan
syariah juga menwarkan pembiayan yang ditawarkan dalam invesment banking misalnya,
penyertaan modal investasi pada usaha-usaha yang riil. dalam hal ini terdapat 3 kategori produk
Dalam produk penghimpunan dana, bank syariah melakukan penghimpunan dana dalam
bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan prinsip akad wadi’ah dan mudharabah
sehingga diperlukan perhatian khusus ketika melakukan transaksi pada bank syariah karena
sangat terkait dengan imbalan yang akan diberlakukan pada pemilik dana atau pemodal. Ketika
produk penghimpunan dananya menggunakan prinsip mudharabah, maka pemilik modal akan
memperoleh imbalan dana tetapi sebaliknya ketika prinsipnya menggunakan akad wadi’ah, maka
pemilik modal tidak akan memperoleh imbalan kecuali bank syariah memberlakukan dalam
bentuk bonus atas dasar kebijakan dari perbankan syariah itu sendiri.
a) Wadi’ah
Akad wadi’ah adalah titipan dari satu pihak ke pihak lain untuk dijaga dan dikembalikan
b) Mudharabah
Akad mudharabah yaitu akad antara dua pihak di mana salah satunya memberikan modal
(shahibul maal), sedangkan pihak lainnya memberikan keahlian (mudharib) dan keuntungan
akan dibagi sesuai kesepakatan. Apabila terjadi kerugian maka pemilik modal menanggung
kerugian tersebut.
bank khususnya bank syariah sebagai lembaga intermediasi selain melakukan kegiatan
penghimpunan dana dari masyarakat bank juga akan menyalurkan dana tersebut ke
Pembiayaan jenis ini dilakukan atas dasar adanya pemindahan kepemilikan barang atau
benda. Tingkat keuntungan bank ditentukan terlebih dahulu untuk kemudian dijadikan
sebagai harga atas barang yang dijual. transkasi jual beli dibedakan berdasakan pada waktu
1) Pembiayaan murabahah
Murabahah adalah transaksi jual beli, dimana bank berperan sebagai penjual dan
2) Pembiayaan salam
Salam adalah transaksi jual beli, dimana barang yang diperjualbelikan belum ada.
Oleh karenanya, barang diserahkan secara tangguh dan pembayarannya dilakukan secara
tunai.
3) Pembiayaan istishna’
Transaksi ini terjadi karena perpindahan manfaat. Pada dasarnya transaksi ini mirip
dengan jual beli hanya saja yang membedakannya adalah terletak pada objek transaksinya
yangn berupa pelayanan (jasa atau manfaat), ketika berakhir masa sewa, bank dapat menjual
barang yang disewakan kepada nasabah dan ini dikenal dengan istilah ijarah muntahiya
bittamlik (IMBT) yaitu sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan. Harga sewa dan
1) Pembiayaan mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerjasama antar dua orang, dimana salah satunya sebagai
pemilik modal dan yang lainnya sebagai pengelola modal atau dengan kata lain pemilik
modal (shaibul mall) memanfaatkan keahlian dari pengelola modal. (Ayup, 2007)
2) Pembiayaan musyarakah
Musyarakah adalah pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati,
sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi modal yang disertakan
dalam usaha
1) Wakalah (Perwakilan)
Perjanjian pemberian kepercayaan dan hak dari lembaga atau seseorang kepada pihak
lain sebagai wakil dalam pelaksanaan transaksi. Segala hal yang ditangguhkan oleh wakil
Perjanjian atas pinjaman dari bank untuk membantu supplier agar dapat melanjutkan
usahanya. Bank memperoleh ganti biaya atas pelayanan yang telah dilakukan. Dan untuk
3) Rahn (gadai)
Rahn adalah bentuk perjanjia yang dilakukan dengan bank atas barang jaminan, misal
ketika emas digadaikan maka nasabah (rahin) tersebut menyerahkan emasnya kepada
bank (murtahin) dan memperoleh dana pinjaman dan ketika properti sebagai barang
jaminan cukup menyerahkan surat atau sertifikat sebagai bukti bahwa barang yang
Bank syariah bukan hanya berfungsi sebagai penghubung antar pihak yang kelebihan dana
dengan yang kekurangan dana, tetapi ia juga bisa sebagai pehubung dalam perolehan imbalan
Dana adalah uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank dalam bentuk tunai. Uang
tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank tidak hanya berasal dari para pemilik bank itu
sendiri, tetapi juga berasal dari titipan dana orang lain atau pihak lain yang sewaktu-waktu dapat
Modal inti adalah dana modal sendiri, di mana dananya berasal dari para pemegang
Mudharabah yaitu akad kerja sama antara pemilik dana (shahibul maal) dan
pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu usaha bersama. Pemilik dana tidak boleh
finansial menjadi beban pemilik dana, sedangkan pengelola tidak memperoleh imbalan
berupa tabungan atau giro di bank umum. tabungan wadi’ah menggunakan prinsip
wadi’ah al yad adhamanah, yaitu simpanan dari nasabah yang memerlukan jasa penitipan
dana dengan tingkat keleluasaan tertentu untuk menariknya kembali. Bank memperoleh
izin dari nasabah untuk menggunakan dana tersebut selama mengendap di bank.