Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu
Dr. Ayus Ahmad Yusuf, SE, MSi.
KELOMPOK 1
Di susun oleh:
1. Dewi Yulianti
2. Lina Bayu Utami
3. Riski Kurniawan
TOPIK
Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang yang dibeli
atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan
konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan
konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen
untuk memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar. Biasanya,
tinggi permintaan akan mempengaruhi harga. Sebaliknya, rendahnya permintaan juga akan
membuat harga semakin rendah.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Jika harga naik, jumlah barang
yang diminta akan menurun, dan jika harga rendah maka jumlah barang yang diminta akan
meningkat. Hukum permintaan tidak bersifat mutlak, namun memiliki sifat mutlak dalam kondisi
ceteris paribus (faktor-faktor lain yang dianggap tetap).
Jenis-jenis Permintaan
Permintaan Berdasarkan Daya Beli Konsumen
Permintaan Efektif: Permintaan yang disertai dengan daya beli dan terjadinya transaksi.
Permintaan Potensial: Permintaan yang disertai dengan daya beli, namun belum terjadi transaksi.
Permintaan Absolut: Permintaan yang tidak disertai dengan daya beli.
Permintaan Berdasarkan Jumlahnya
Permintaan Individu: Permintaan individu terhadap suatu barang atau jasa tertentu.
Permintaan Pasar: Hasil penjumlahan dari permintaan-permintaan individu terhadap suatu
barang atau jasa tertentu pada saat bersamaan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Ketersediaan dan perubahan harga barang sejenis (barang pengganti dan pelengkap).
Jumlah pendapatan masyarakat.
Selera konsumen.
Intensitas kebutuhan konsumen.
Perkiraan harga pada masa depan.
Jumlah penduduk.
ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan berbagai permintaan
untuk berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan.Permintaan yang dilakukan oleh konsumen
adalah cara mereka untuk memperoleh kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya. Tentu saja
dalam melakukan permintaan, konsumen harus menyesuaikan permintaan yang dilakukan
dengan pendapatan yang mereka peroleh. Jika pendapatan mereka tinggi maka permintaan dapat
dilakukan dalam jumlah yang besar, dan sebaliknya, jika pendapatan mereka rendah maka
permintaan yang dapat dilakukan jumlahnya kecil. Selain pendapatan, harga pun sangat
mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang atau jasa. Semakin mahal harga barang
atau jasa, konsumen akan mengurangi konsumsi barang atau jasa tersebut atau beralih mencari
barang atau jasa yang sama meskipun dilihat dari pendapatannya, konsumen masih mampu
membeli barang atau jasa tersebut. Dan sebaliknya, semakin murah harga barang atau jasa,
konsumen akan loyal dalam mengkonsumsi barang atau jasa itu dan tidak akan mencari barang
atau jasa yang lain. Oleh karena itu, melakukan permintaan akan barang-barang yang memiliki
unsur spekulasi dan barang-barang prestise mungkin baik untuk masa depan dan gengsi, tetapi
sebaiknya disesuaikan dengan pendapatan yang tersedia, sehingga masih dapat melakukan
permintaan untuk barang-barang yang lebih penting lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Permintaan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku permintaan merupakan salah satu perilaku ekonomi yang mendominasi dalam praktek
ekonomi mikro, walaupun juga berlaku dalam praktek ekonomi makro. Itulah sebabnya
pembahasan mengenai permintaan yang ditinjau dari segi determinasi harga terhadap permintaan
selalu menjadi pokok kajian dalam ilmu ekonomi. Determinasi harga terhadap permintaan
dengan mengasumsikan faktor-faktor yang mempengaruhinya dianggap tetap mengahasilkan
hukum permintaan, sedangkan bila permintaan yang menentukan harga maka disebut teori
permintaan.
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan
tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Dalam
kehidupan sehari-hari seringkali kita dihadapkan kepada keadaan dimana kita harus memilih
diantara dua pilihan barang yaitu barang halal dan barangharam, atau keadaan darurat dimana
kita terpaksa mengkonsumsi barang yang haram, bagaimanakah kita menghadapi pilihan
tersebut, serta bagaimanakah Islam memandang hal ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan permintaan?
2. Bagaimana hukum permintaan?
3. Bagaimana teori permintaan dalam pandangan islam?
4. Apa saja faktor penentu elastisitas permintaan?
5. Bagaimana permintaan menurut ekonomi konvensional?
6. Bagaimana permintaan menurut ekonomi islam?
7. Apa perbedaan teori permintaan konvensinal dengan permintaan islam?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian permintaan
2. Mengetahui hukum permintaan.
3. Mengetahui teori permintaan dalam pandangan islam.
4. Mengetahui faktor penentu elastisitas permintaan.
5. Mengetahui permintaan menurut ekonomi konvensional.
6. Mengetahui permintaan menurut ekonomi islam.
7. Mengetahui perbedaan teori permintaan konvensional dengan permintaan islam.
KAJIAN PUSTAKA
1. Teori Permintaan
Definisi Permintaan terhadap barang dan jasa adalah kuantitas barang atau jasa yang orang
bersedia untuk membelinya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode tertentu. Dengan
kata lain, orang bersedia untuk membeli untuk memberi penekanan konsumsi yang dipengaruhi
oleh tingkat harga. Maksud dari kata bersedia disini adalah konsumen memiliki keinginan untuk
membeli suatu barang atau jasa dan sekaligus memiliki kemampuan yaitu uang atau pendapatan.
Kemampuan seringkali disebut dengan istilah daya beli. Dengan kata lain, teori permintaan
menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri
hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang adalah:
a. Harga
Kuantitas yang diminta akan menurun ketika harganya meningkat dan kuantitas yang diminta
meningkat ketiberhubungan negative dengan harga. Hubungan antara harga harganya menurun,
dengan kata lain kuantitas yang diminta, dan kuantitas ini yang dinamakan hukum permintaan.
b. Pendapatan
Ketika pendapatan rendah maka secara total uang yang dibelanjakan lebih sedikit. Jika
permintaan terhadap barangmberkurang ketika pendapatan berkurang, barang tersebut
disebut barang normal (Normal good). Jika permintaan terhadap barang meningkat ketika
pendapatan turun, maka barang tersebut disebut barang inferior (Inferior good).
c. Harga barang lain yang berkaitan.
Apabila penurunan harga barang satu menurunkan permintaan terhadap barang yang lain, maka
kedua barang tersebut disebut barang subtitusi. Jika penurunan harga suatu barang meningkatkan
permintaan barang lainnya, kedua barang tersebut disebut barang komplemen.
d. Selera, Penentu paling jelas terhadap permintaan adalah selera.
Adalah sebuah konsep yang digunakan pada ilmu sosial, khususnya Ekonomi.
e. Ekspektasi atau perkiraan
Mengenai masa mendatang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa saat ini.
f. Jumlah penduduk
Semakin besar jumlah penduduk disuatu daerah, semakin banyak permintaan terhadap suatu
produk didaerah tersebut.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERMINTAAN
Menurut Ibnu Taimiyyah, permintaan suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu, yang
digambarkan dengan istilah raghbah fi al-syai’. Diartikan juga sebagai jumlah barang yang
diminta. [1] Secara garis besar, permintaan dalam ekonomi Islam sama dengan ekonomi
konvensional, namun ada prinsip-prinsip tertentu yang harus diperhatikan oleh individu muslim
dalam keinginannya. Yaitu untuk mengkonsumsi barang yang halal dan thayyib. Sehingga
permintaan yang diminta harus sesuatu yang halal daan thayyib. Juga tidak diperbolehkan untuk
menghambur-hamburkan harta, ataupun pelit.
Sedangkan dalam teori ekonomi konvensional, permintaan adalah sejumlah barang yang akan
dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu. Sedangkan pengertian
penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu
tertentu. Contoh permintaan adalah di pasar tradisional yang bertindak sebagai permintaan
adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli
dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin
hasil dari tawar menawar yang cukup lama.
Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat
harga. Model permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar.
Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para
pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi
berbagai model dan teori ekonomi lainnya.
B. HUKUM PERMINTAAN
Permintaan terhadap barang atau jasa didefenisikan sebagai kuantitas barang atau jasa yang
orang bersedia untuk membelinya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode tertentu.
Dalam defenisi diatas digunakan kalimat aktif. Orang bersedia untuk membelinya, untuk
memberikan penekanan pada kegiatan konsumsi yang dilakukan secara aktif oleh masyarakat
konsumen, yang dipengaruhi oleh tingkat harga. Sedangkan kata ‘bersedia’ mendapatkan
penekanan tersendiri. Didalamnya terkandung makna, bahwa konsumen memiliki keinginan
untuk membeli suatu barang atau jasa, sekaligus ia juga memiliki kemampuan, yaitu uang atau
pendapatan, untuk membeli, dalam rangka memenuhi keinginannya tersebut. Kemampuan
tersebut seringkali diberi istilah daya beli. Jadi konsep permintaan terhadap barang dan jasa
hanya memerhatikan konsumen yang memiliki keinginan dan daya beli sekaligus.
1. Asumsi
Dalam analisis permintaan terhadap suatu barang atau jasa, ditelaah faktor-faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya kuantitas atau jumlah barang/jasa yang diminta oleh konsumen.
Banyak faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang/jasa. Yang paling utama
adalah harga barang itu sendiri . selain itu, factor-faktor selain harga barang tersebut juga
mempengaruhi permintaan terhadap barang itu. Contohnya adalah pendapatan masyarakat, harga
barang lain, serta selera.
Secara umum diketahui bahwa “semakin tinggi harga suatu barang semakin kecil permintaan
terhadap barang tersebut”. Penyataan diatas menerangkan hubungan antara permintan suatu
barang dengan harga barang tersebut, atau dikenal dengan ‘hukum permintaan’. Dalam
merumuskan hukum permintaan, diasumsikan bahwa permintaan terhadap barang dan jasa hanya
dipengaruhi oleh harga barang dan jasa tersebut. faktor-faktor lain di luar harga barang dianggap
tetap. Asumsi ini sering dikenal dengan istilah cateris paribus.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Seperti telah dikemukakan diatas, memang diketahui bahwa permintaan terhadap suatu barang
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping harga, faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Pendapatan : semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan terhadap suatu barang akan
meningkat, walaupun harga barang tersebut tidak berubah.
b. Harga barang-barang lain yang terkait : permintaan terhadap susu murni akan meningkat
apabila harga susu bubuk naik.
c. Selera : hal lain yang mempengaruhi permintaan adalah selera, setiap individu memiliki
selera yang tidak sama dan selera juga bisa berubah dari peride ke periode.
d. Jumlah penduduk : semakin besar jumlah penduduk disuatu daerah, semakin banyak
permintaan terhadap suatu produk di daerah tersebut. Permintaan beras di Indonesia setiap tahun
selalu naik. Tentu saja, karena jumlah penduduk Indonesia semakin lama semakin banyak,
sehingga jumlah beras yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka pun semakin
banyak. Ini tercermin dengan permintaan beras yang selalu naik.
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas pemakalah mengambil kesimpulan bahwa teori permintaan Islam lebih
baik dari pada teori permintaan konvensianal, karena teori permintaan islam lebih rasional
dengan mengaitkan variabel-variabel moral, seperti kesederhanaan, keadilan, sikap
mendahulukan oranglain. Dimana dalam teori permintaan konvensional kita tidak menemukan
ini. Selain itu juga dikarenakan teori permintaan islam bersumber dari Al-Qur’an.
B. SARAN
Pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak terdapat kesalahan, oleh sebab itu saran dari dosen selaku pembimbing dalam
matakuliah ini sangat kami harapkan, untuk bisa dijadikan sebagai pembelajaran dalam
pembuatan makalah dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA