Anda di halaman 1dari 3

1. C.

Katode Ag Anode Mg
- Mg2+ + 2e- → Mg(s) E°= -2,37 V
- Ag+ e- → Ag (s) E° = + 0,80 V
- Ag memiliki potensial reduksi yang lebih besar daripada Mg, artinya Ag lebih
mudah terinduksi dibandingkan Mg.
- E° sel = E° katode - E° anode
= (+0,80 volt) – (-2,37 volt)
= 3,17 Volt
- Ag digunakan sebagai katode dan Mg sebagai anode.

2. A. Oksidasi logam kromium


 Katode = Ag+ (s) + e → Ag(s)
 Anode = Cr(s) → Cr3+ (aq) + 3e

 Reaksi sel = Ag+ (s) + Cr (s) → Cr3+ (aq) + Ag (s)


 Cr memiliki nilai yang negative sehingga bisa diketahui bahwa Cr akan mengalami
oksidasi di anoda. Seperti berikut Cr(s) → Cr3+ (aq) + 3e

3. D. Pb, Ag, Ni
 Aliran yang diilustrasikan dalam soal adalah arah aliran elektron.
 Rangkaian 1: elektron mengalir dari A ke B
 artinya A bertindak sebagai anoda dan B sebagai katoda. Hal ini berarti bahwa
potensial reduksi A lebih kecil dari potensial reduksi B sehingga letak A harus
berada disebelah kiri B dalam deret volta.
 Rangkaian 2: elektron mengalir dari C ke B
 artinya C bertindak sebagai anoda dan B sebagai katoda. Hal ini berarti bahwa
potensial reduksi C lebih kecil dari potensial reduksi C sehingga letak C harus
berada disebelah kiri B dalam deret volta.
 Rangkaian 3: elektron mengalir dari C ke A
 artinya C bertindak sebagai anoda dan A sebagai katoda. Hal ini berarti bahwa
potensial reduksi C lebih kecil dari potensial reduksi A sehingga letak C harus
berada disebelah kiri A dalam deret volta.
 Berdasarkan analisis tersebut, urutan logam A, B, C berdasarkan deret volta adalah C-
A-B
 Urutan Pb, Ag, dan Ni dalam deret volta adalah Ni – Pb – Ag, sehingga:
C = Ni
A = Pb
B = Ag
Jadi jawabannya (D)

4. C. – 0,14 V
 E°sel= E°katoda + E°anoda
0,94V= 0,80V + E°sn
E°sn= 0,80V – 0,94V
= -0,14V
5. A. 2AI(s) + 3Mn2+(aq) → 2A13+(aq) + 3Mn(s)

a) E°Mn - E°Al= (-1,20) -(-1,66)


= -1,20 + 1,66
= + 0,46 (spontan)

b) E°Zn - E°Cu = (-0,76)-0,34


=1,1 (tidak spontan)

c) E°Al- E°Zn = (-1,66) -(-0,76)


= -1,66 + 0,76
= 0,9 (tidak spontan)

d) E°Cu – E°Ag = 0,34 - 0,80


= - 0,46 (tidak spontan)

e) E°Mn - E°Cu = (-1,20)-0,34


= -1.34 (tidak spontan)

6. A. Ag+(aq) e- → Ag(s)
 AgNO3 → Ag+ + NO3-
 Katode (-): Ag+(aq) + e- →Ag(s)
Karena reaksi yang terjadi di katode adalah reduksi. Ag tidak termasuk logam
aktif yang potensial reduksinya lebih negatif daripada potensial reduksi air.
 Anode (+) : 2H20 →4H+ + 02 + 4e-
Karena NO3- anion yang berasal dari sisa asam oksidasi dengan elektrode yang
ada pada gambar adalah Au (emas).

7. B. 2,8 gram
 K = Cd2+ + 2e-  Cd
A = 2H2O +  4H+ + O2 + 4e-
V 0,28
 nO2 = = = 0,00125 mol
22,4 22,4
e−¿
 ne- = koef ¿ . nO2
koef O 2
4
= . 0,0125 = 0,05 mol
1
koef Cd
 nCd = . ne-
koef e−¿k ¿
1
= . 0,05 = 0,025
2
 massa Cd = n. Ar
= 0,025 . 112
= 2,8 gr

8. E. pH = 12 + log 5
 k = 2H2O + 2e-  2OH- + H2
A = 2Cl-  Cl2 + 2e-
 2H2O + 2Cl-  2OH- + H2 + Cl2
H−¿ 0,1
[OH-] = nO ¿= = 5.10-2 M
V larutan 2
pOH = 2 – log5
pH = 12 + log5

9. A. 1,56 gram
 K = Fe2+ + 2e-  Fe
A = 2H2O  4H+ + O2 + 4e-
w1 w2
 =
e1 e2
1,344 w 1
56 = 65
2 2
32,5. 1,344
w2 =
28
= 1,56 gram

10. C
 Di katoda air akan tereduksi dengan persamaan reaksi 2H₂O(I) + 2e⁻  H₂(g) +
2OH⁻(aq) apabila larutan mengandung ion golongan IA, IIA, AI³⁺ dan Mn²⁺
 Di anoda air akan teroksidasi dengan persamaan reaksi 2H₂O(I)  4H⁺(aq) + O₂(g)
+ 4e⁻ apabila elektroda yang digunakan adalah elektroda inert (C, Pt, Au) dan ion
mengandung O (sisa asam oksi) seperti SO₄²⁻, NO₃⁻, PO₄³⁻ dll. Berdasarkan
gambar sel elektrolisis tersebut kemungkinan larutan yang digunakan adalah BaSO₄
dan menggunakan elektroda inert (C, Pt, Au)

Anda mungkin juga menyukai