BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
“Wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
hidupnya.”
manusia, juga sebagai sumber daya alam merupakan salah satu karunia
merupakan suatu aset yang harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan
“Wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, ruang udara sebagai satu
pokok penerapan hukum apabila hendak direduksi pada satu hal saja adalah
ketertiban (order). Ketertiban adalah tujuan pokok dan pertama dari segala
empat, berbunyi: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
10
kemakmuran rakyat.”
pemikiran tata ruang menurut hukum Indonesia terdapat dalam UUPA No. 5
Tahun 1960. Sesuai dengan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945, tentang pengertian
hak menguasai dari negara terhadap konsep tata ruang, Pasal 2 UUPA
angkasa.
Konsep tata ruang dalam tiga dimensi tersebut di atas terkait dengan
yang mengatakan:
dan
dalam tercapainya tujuan tadi dengan suatu perencanaan yang cermat dan
terarah. Apabila dicermati dengan seksama, kekayaan alam yang ada dan
dimiliki oleh negara, yang kesemuanya itu memiliki suatu nilai ekonomis,
pola tata ruang yang terkoordinasi, sehingga tidak akan adanya perusakan
adalah kunci dalam pelaksanaan tata ruang agar tidak merusak lingkungan
hidup, dalam konteks penguasaan negara atas dasar sumber daya alam,
12
lingkungan.
lingkungan hidup.
utama yaitu keadilan, maka arah dan kerangka pemikiran serta pendekatan-
apa pun, termasuk UU Penataan Ruang, wajib dijiwai oleh asas keadilan.
13
a. keterpaduan;
c. keberlanjutan;
e. keterbukaan;
i. akuntabilitas. (Pasal 2)
dengan:
buatan;
14
merupakan hal baru dalam pengaturan sistem penataan ruang kita. Pasal UU
Pasal 4
Pasal 5
(1) Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem
internal perkotaan.
15
(2) Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan
(5) Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan
Pasal 6
b. potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
(2) Penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan
dan komplementer.
16
(3) Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang wilayah yurisdiksi dan
dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan.
darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi
(5) Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya diatur dengan undang-
undang tersendiri.
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Pengawasan Penertiban
Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang
a. Pengawasan
dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang yang
adalah usaha untuk menilai kembali kesahihan rencana tata ruang dan
b. Penertiban
Mineral dan Batubara Pasal 1 butir (1) disebutkan pertambangan adalah sebagian
macam yaitu:
dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan galian,
dampak lingkungan.
2. Pertambangan batubara.
sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya
yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Pertambangan
batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air
4. Pertambangan batuan.
merupakan kegiatan usaha yang bersifat zero value sebagai akibat dari
kriteria dan kaidah-kaidah teknis yang baik dan benar, adalah anggapan
manusia, maka yang harus menjadi perhatian semua pihak adalah bagaimana
diantaranya :
mengorbankan kepentingan pemegang hak atas lahan. Hal ini sering terjadi
23
juga karena factor budaya dan adat setempat. Kebiasaan masyarakat adat di
beberapa tempat dalam hal penguasaan hak atas tanah biasanya cukup
dimanfaatkan oleh sekelompok orang dengan cara membuat surat tanah dari
desa setempat.
2) Kerusakan lingkungan
3) Ketimpangan sosial
berlangsung.
galian harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar (good mining
3. Aspek perizinan,
4. Teknis penambangan,
6. Lingkungan,
10. Standardisasi.
aktifitasnya.
Pengertian lahan dapat ditinjau dari beberapa segi. Ditinjau dari segi
segi ekonomi lahan adalah suatu sumber daya alam yang mempunyai
1. Secara fisik, lahan merupakan aset ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh
waktu, Lahan juga merupakan aset yang terbatas dan tidak bertambah
tersebut selanjutnya.
4. Lahan tidak hanya berfungsi untuk tujuan produksi tetapi juga sebagai
lahan berbeda dengan investasi barang ekonomi yang lain, dimana biaya
efisien (Sugandhy, 1989), selain itu penggunaan lahan dapat diartikan pula
lokasi dan kondisi lahan. Penggunaan lahan dapat diartikan juga sebagai
wujud atau bentuk usaha kegiatan, pemanfaatan suatu bidang tanah pada
menjadi lahan tak terbangun yang digunakan untuk aktivitas kota (kuburan,
rekreasi, transportasi, ruang terbuka) dan lahan tak terbangun non aktivitas
27
pengguna lahan dan aktivitas yang dilakukan di atas lahan tersebut, maka
Kaiser, 1995).
1.Permukiman
2. Industri
3. Komersial
4. Jalan
5. Tanah publik
6. Tanah kosong
3. Jalan
28
dibedakan menjadi :
lahan yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan guna lahan yang
guna lahan ini tidak lepas dari kelengkapan penggunaan lahan lainnya
prasarana.
inempengaruhi guna lahan yang lain. Jika lahan digunakan untuk suatu
maka hal ini dapat meningkatkan nilai keuntungan secara umum, dan
menguntungkan
menguntungkan.
Guna lahan utama yang dapat dikaitkan dengan fungsi perumahan adalah
guna lahan komersial, guna lahan industri, dan guna lahan publik maupun
yang megah yang ditampilkannya. Jenis industri yang harus dihindari dari
Guna lahan ini meliputi guna lahan untuk pemadam kebakaran, tempat
ibadah, sekolah, area rekreasi, kuburan, rumah sakit, terminal dan lain-
lain.
difokuskan pada proses dialih gunakannya lahan dari lahan pertanian atau
lahan ini melibatkan baik reorganisasi struktur fisik kota secara internal
Perubahan guna lahan ini dapat tejadi karena ada beberapa faktor
Menurut Chapin dan Kaiser (1995), perubaban guna lahan juga dapat
pemenuhan kepuasan.
komprehensif mengenai posisi peneliti. Penegasan posisi ini sangat penting untuk
dilakukan. Oleh karena itu pada tabel 2.1 berikut ini akan diketengahkan beberapa