Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Plankton adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya
”mengembara” kemudian plankton dipergunakan untuk mendefinisikan semua
organisme air yang geraknya lebih dipengaruhi oleh pergerakan air daripada
kemampuan berenangnya (Soegianto. 2004). Kemampuan berenang organisme
planktonik demikian lemah sehingga pergerakannya sangat dipengaruhi oleh
pergerakan air (Nybakken, 1982).
Plankton dibagi menjadi 2 yaitu fitoplankton yang merupakan organisme
plankton yang bersifat tumbuhan dan zooplankton yang merupakan organisme
plankton bersifat hewan (Barus, 2004).
Plankton merupakan makanan alami larva organisme perairan. Sebagai
produsen utama di perairan adalah fitoplankton, sedangkan organisme
konsumen adalah zooplankton, larva, ikan, udang, kepiting, dan sebagainya.
Menurut Djarijah (1995), produsen adalah organisme yang memiliki
kemampuan untuk menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi dalam
melakukan aktivitas hidupnya, sedangkan konsumen adalah organisme yang
menggunakan sumber energi yang dihasilkan oleh organisme lain. Plankton
dalam ekosistem perairan mempunyai peranan yang sangat penting terutama
dalam rantai makanan dilaut, karena plankton merupakan produsen utama
yang memberikan sumbangan terbesar pada produksi primer total suatu
perairan. Peranan penting plankton bagi produktivitas primer perairan, karena
plankton dapat melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan bahan
organik yang kaya energi maupun kebutuhan oksigen bagi organisme yang
tingkatannya lebih tinggi.
Kualitas suatu perairan terutama perairan menggenang dapat ditentukan
berdasarkan fluktuasi populasi plankton sendiri dipengaruhi tingkatan trofik
perairan tersebut. Fluktuasi dari populasi plankton sendiri dipengaruhi terutama
oleh perubahan berbagai faktor ligkungan, slah satu factor yang dapat
mempengaruhi populasi planktonadalah ketersediaan nutrisi disuatu perairan.
Unsure nutrisi berupa nitrogen dan fosfor yang terakumulasi dalam satu perairan
akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi fitoplankton dan proses ini akan
menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang dapat menurunkan kualitas suatu
perairan (Uun, 2006). Plankton mempunyai massa aktif yang mirip dengan
organisme tingkat tinggi, dimana untuk fitoplankton akan terdapat dalam jumlah
besar pada siang hari dan zooplankton pada mlam hari (Fajri, 2013).
3.2 Pembahasan
Aprisanti, R., Mulyadi, A., dan Siregar, SH. 2013. Struktur Komunitas Diatom
Epilitik Perairan Sungai Senapelan Dan Sungai Sail, Kota Pekanbaru.
Universitas Riau. Pekanbaru.
Fajri, Nur El dan Agustina. 2013. Penuntun Praktikum dan Lembar Kerja
Praktikum Ekologi Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UR.
Pekanbaru.
Newell G.E. and R.C. Newell. 1977. Marine Plankton. Edisi ke-5. London :
Hutchinson Educational.
Olenina, I.et all. 2006 Biovolumes and size-classes of phytoplankton in the Baltic
Sea HELCOM Balt.Sea Environ. Proc. No. 106, 144pp.
Panda Swati S., N.K Dhal, C.R Panda. 2012. Phytoplankton diversity in response
to abiotic factors along Orissa coast, Bay of Benga. International journal
of environmental sciences volume 2, no 3.
Romimohtarto Kasijan dan Sri Juwana. 2001. Biologi Laut. Jakarta : Penerbit
Djambatan. hlm 36-39