Anda di halaman 1dari 3

1

PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA


RUMAH TINGGAL MINIMALIS 2 LANTAI DI KECAMATAN KULIM
KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU.

A. Latar Belakang
Kulim adalah salah satu kecamatan yang berada dikota Pekanbaru, Riau.
Kecamatan ini baru dimekarkan dari Kecamatan Tenayan Raya pada tanggal 17
Agustus 2020 dan wilayahnya dibagi atas 5 kelurahan yaitu Kelurahan Kulim,
Kelurahan Mentangor, Kelurahan Sialang Rampai, Kelurahan Pebatuan, dan
Kelurahan Pematang Kapau . Kecamatan Kulim dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 10 Tahun 2019 yang telah disahkan DPRD Pekanbaru pada 1
September 2019. Kecamatan Kulim Kota Pekanbaru memiliki luas kurang lebih
51.200 ha².
Dengan posisi yang strategis, Pekanbaru ditunjuk menjadi Ibu Kota Provinsi
yang menjadikannya sebagai salah satu pusat perekonomian, investasi dan
pembangunan. Walikota Pekanbaru H. Dr. Firdaus ST, MT,. mengatakan dari data
Bappeda Pekanbaru ternyata pemanfaatan lahan di Tenayan Raya lebih kurang baru
20 persen atau hanya 17.129 Km². Hal yang sama juga terjadi di Rumbai dan Rumbai
Pesisir. Dengan kondisi itu Pemerintah Kota mulai mengalihkan program strategis ke
tiga daerah tersebut. Yaitu berupa program super blok di Meranti Pandak, Rumbai
Pesisir, pusat perekonomian baru di Tenayan Raya serta pusat pariwisata di Rumbai.
Karena pusat kota Pekanbaru sudah sangat jenuh dengan pembangunan dan
pengembangan. Untuk mendukung program tersebut Pemerintah Kota menyiapkan
juga program strategis berupa jalan lintas dan jalan lingkar mengitari Kota Pekanbaru
(Hendri Zainudin 2019). Dengan semakin berkembangnya penduduk dan
pembangunan objek wisata dikecamatan Kulim Kota Pekanbaru ini maka
direncanakanlah suatu bangunan gedung rumah tinggal minimalis 2 lantai di Daerah
Kecamatan Kulim Kota Pekanbaru.
2

Rumah bukan hanya sebuah bangunan (Struktural), melainkan juga


merupakan salah satu kebutuhan primer selain kebutuhan pangan dan papan. Pada
umumnya rumah memiliki fungsi sebagai tempat perlindungan, beristirahat untuk
memulihkan kondisi fisik dan mental dari aktivitas luar yang melelahkan serta
menjadi tempat untuk bercengkrama bersama keluarga. Akan tetapi saat ini banyak
masyarakat yang berpendapat serta menilai rumah sebagai tolak ukur kondisi dan
keadaan ekonomi sebuah keluarga yang menghuninya. Oleh karena itu, keinginan
manusia untuk membangun rumah tempat tinggal semakin tinggi dan seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk di Kecamatan Kulim, maka kebutuhan rumah tempat
tinggal semakin meningkat.
Saat ini, pada umumnya masyarakat membangun rumah tempat tinggal
dilakukan secara bertahap dikarenakan terkendalanya biaya, disisi lain masyarakat
membangun rumah tempat tinggal tanpa gambar rencana, serta rencana anggaran
biaya. Jika bangunan tidak direncanakan dengan baik, maka kekuatan, keindahan dan
kenyamanan bangunan rumah tersebut tidak bisa dikerjakan secara maksimal, serta
biaya pembangunan yang tidak akurat membuat pemilik bangunan tidak bisa
memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan pada saat membangun rumah
tinggal yang diinginkan.
Salah satu dasar perencanaan bangunan adalah merencanakan gambar serta
menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB ini bertujuan agar bisa
mengetahui rincian biaya yang dikeluarkan pemilik bangunan pada saat membangun
bangunan yang di inginkan. Gambar rencana sangat diperlukan untuk menghitung
RAB dan juga sebagai pedoman pada saat pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Perhitungan RAB memerlukan acuan tertentu berupa satuan analisa pekerjaan. Di
Inonesia perencanaan RAB suatu bangunan dihitung berdasarkan analisa BOW yang
dikeluarkan pada tanggal 28 Februari 1921 no. 5372 A. Seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi, analisa BOW tidak relevan lagi apabila
digunakan pada saat sekarang ini, maka pemerintah Republik Inonesia telah
mengeluarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2012 sebagai kumpulan
3

analisa biaya konstruksi bangunan gedung dan perumahan sebagai acuan alam
perhitungan RAB.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin mendesain atau
merencanakan rumah tempat tinggal minimalis untuk 8 orang penghuni yang
berlokasi di Daerah Kecamatan Kulim Kota Pekanbaru dengan luas lahan 128 m 2.
Perencanaan rumah juga diikuti dengan Rencana Anggaran Biaya dan syarat-syarat
(RKS) sehingga nanti dapat memenuhi kriteria rumah yang sehat dan nyaman. Selain
merencanakan penulis juga menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai
dengan ketentuan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2020.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah


Rumusan masalah adalah bagaimana merencanakan dan menghitung rencana
anggaran biaya untuk rumah tinggal minimalis 2 lantai dengan luas bangunan 158 m2
di Kecamatan Kulim Kota Pekanbaru
Adapun batasan masalah dalam perencanaan dan perhitungan rencana
anggaran biaya rumah tinggal ini adalah:
1. Tidak menghitung struktur bangunan (ukuran dan dimensi struktur
diasumsikan sebagai standar perencanaan rumah tempat tinggal).
2. Membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknik (RKS) hanya dibuat secara
struktur, tidak sebagai spesifik.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat gambar rencana rumah tinggal dengan luas bangunan 158 m2 untuk
8 orang penghuni.
2. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah tinggal dengan harga
satuan upah dan bahan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau tahun
anggaran 2020 berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
3. Membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS).

Anda mungkin juga menyukai