5. a. KKK/DRC : merupakan kepanjangan dari kadar karet kering. Hal ini merupakan
suatu proses dalam menghitung kandungan padatan pada karet per satuan berat yang
dihitung dalam bentuk (%). KKK sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
umur pohon, waktu penyadapan, musim, suhu udara. Setiap produk olahan karet
memiliki presentase KKK yang berbeda-beda.
b. Lump : gumpalan karet di dalam mangkok sadap atau penampung lain yang
diproses dengan cara penggumpalan dengan asam semut, bahan penggumpal lain, atau
yang mengalami penggumpalan secara alami.
c. Slab : bahan olah karet yang terbuat dari lateks yang sudah digumpalkan dengan
asam semut.
d. PRI : merupakan suatu nilai ukuran dari besarnya sifat plastisitas karet yang masih
tersimpan bila karet tersebut dipanaskan selama 30 menit dengan suhu 140 oC.
Pengujian PRI dilakukan untuk mengukur degradasi (penurunan) ketahanan karet
mentah terhadap oksidasi pada suhu tinggi. Nilai lebih dari 80% menunjukkan bahwa
ketahanan karet mentah terhadap oksidasi adalah besar. Dengan mengetahui nilai PRI
dapat diperkirakan mudah tidaknya karet menjadi lunak dan lengket-lengket jika lama
disimpan atau dipanaskan.
e. MST (Mechanical Stability Time) : merupakan uji yang dilakukan dalam
menentukan waktu kemantapan mekanis lateks. Uji ini juga menjadi salah satu
parameter penting yang dipakai sebagai spesifikasi mutu ekspor dari lateks padat.
f. Bokar adalah lateks yang banyak diolah menjadi beberapa jenis bahan olahan
karet, pada umumnya bahan olahan karet merupakan produksi perkebunan karet
rakyat