Anda di halaman 1dari 3

UTS TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PERKEBUNAN

Nama: Michael Paskah Joshua Ricardo


NIM: 190305006
Kelas: ITPA
1. Ada 3 faktor yang menentukan kestabilan lateks yaitu gerakan browning, ionisasi, dan
hidrasi.
Gerakan browning adalah gerakan zig zag dari partikel yang merupakan karakteristik
dari partikel dalam suspensi. Gerakan browning dapat mengatasi gaya gravitasi dari
partikel-partikel karet sehingga mencegah creaming maupun pengendapan.
Adanya ionisasi dapat membuat lateks menjadi stabil walaupun pada dasarnya lateks
tidak bermuatan listrik. Phospholipid merupakan polar substance yang mempunyai
affeniteit dengan air dan di adsorpsi oleh karet sehingga partikel karet bermuatan
negatif yang membuat karet menjadi stabil.
Air adalah satu zat polar juga. Didalam lateks molekul- molekul air diserap oleh
partikel sedemikian rupa sehingga timbul tambahan lapisan muatan negatif yang
melindungi karet yang membuat lateks makin stabil.
Dengan pemberian antikoagulan (antikoagulan/pengawet untuk perkebunan besar
yang jarak antara panen lateks dengan pabrik cukup jauh, maka perlu ditambahkan
agen antikoagulan. Oleh karena itu sebaiknya antikoagulan dimasukkan dalam
mangkuk (cup) penampungan lateks hasil penderesan.
2. Tujuan pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran serta
menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat
dijaga tetap. Setelah dilakukan perhitungan KKK, maka lateks dialirkan kebak
pengenceran. Dimana dalam bak tersebut terdapat saringan 50 mesh. Untuk ukuran
mesh yang digunakan, tidak ada ketetapan. Ukuran mesh tergantung dari ketersediaan
alat yang ada pada perusahaan tersebut. Contoh : dalam pembuatan RSS dilakukan
proses pengenceran dengan air bersih sampai tercapai KKK yang diinginkan.
3. Crum rubber diklasifikasikan sebagai karet spesifikasi teknis karena penilaian
kualitasnya tidak dilakukan secara visual, tetapi dengan menganalisis sifat fisik dan
kimianya, seperti kadar abu, kadar kotoran. Crum rubber yang diproduksi oleh
Indonesia dikenal dengan SIR (Standard Indonesian Rubber). Standar mutu crum
rubber Indonesia tercantum pada SNI 1903-2011 tentang Standar Indonesia Rubber
(SIR). Karakteristik plastisitas awal, nilai PRI (plasticity retention index), viskositas
mooney mempengaruhi standar mutu pada karet remah.
4. Ribbed smoked sheet merupakan salah satu dari karet alam konvensional atau karet
yang diperoleh melalui lateks alami. Karet alam konvensional ini terdiri atas dua
golongan yakni lembaran (sheet) dan lembaran tebal (crepe). Ribbed smoked sheet
paling banyak digunakan untuk berbagai bahan-bahan yang berbahan dasar karet.

Berikut diagram alir pembuatan rss:

5. a. KKK/DRC : merupakan kepanjangan dari kadar karet kering. Hal ini merupakan
suatu proses dalam menghitung kandungan padatan pada karet per satuan berat yang
dihitung dalam bentuk (%). KKK sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
umur pohon, waktu penyadapan, musim, suhu udara. Setiap produk olahan karet
memiliki presentase KKK yang berbeda-beda.
b. Lump : gumpalan karet di dalam mangkok sadap atau penampung lain yang
diproses dengan cara penggumpalan dengan asam semut, bahan penggumpal lain, atau
yang mengalami penggumpalan secara alami.
c. Slab : bahan olah karet yang terbuat dari lateks yang sudah digumpalkan dengan
asam semut.
d. PRI : merupakan suatu nilai ukuran dari besarnya sifat plastisitas karet yang masih
tersimpan bila karet tersebut dipanaskan selama 30 menit dengan suhu 140 oC.
Pengujian PRI dilakukan untuk mengukur degradasi (penurunan) ketahanan karet
mentah terhadap oksidasi pada suhu tinggi. Nilai lebih dari 80% menunjukkan bahwa
ketahanan karet mentah terhadap oksidasi adalah besar. Dengan mengetahui nilai PRI
dapat diperkirakan mudah tidaknya karet menjadi lunak dan lengket-lengket jika lama
disimpan atau dipanaskan.
e. MST (Mechanical Stability Time) : merupakan uji yang dilakukan dalam
menentukan waktu kemantapan mekanis lateks. Uji ini juga menjadi salah satu
parameter penting yang dipakai sebagai spesifikasi mutu ekspor dari lateks padat.
f. Bokar adalah lateks yang banyak diolah menjadi beberapa jenis bahan olahan
karet, pada umumnya bahan olahan karet merupakan produksi perkebunan karet
rakyat

Anda mungkin juga menyukai