Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU

MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA PUTRI DENGAN


RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN

ARTIKEL

Oleh:
RISA LAILATUM MUSFIROH
(010116A069)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2020
HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL
HYGIENE PADA REMAJA PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB
UNGARAN

Risa Lailatum Musfiroh¹, Fiki Wijayanti², Gipta Galih Widodo³


Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo

ABSTRAK

Remaja putri dengan retardasi mentalmemiliki gangguan fungsi intelektual Remaja


putri dengan retardasi mental memiliki gangguan fungsi intelektual disertai oleh defisit
fungsi adaptif seperti komunikasi, kemandirian, danperawatan diri. Penting menjaga
kebersihan diri saat menstruasi pada anak retardasi mental agar terhindar dari penyakit
infeksi saluran kemih, dan ca serviks. Salah satu faktor yang mendukung anak dengan
retardasi mental untuk menjaga kebersihan diri saat menstruasi yaitu dukungan yang
diberikan oleh keluarga, khususnya kedua orangtua. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan dukungan orangtua dengan perilaku menstrual hygiene pada remaja
putri dengan retardasi mental di SLB Ungaran.
Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional
dengan jumlah sampel 52 responden menggunakan metode total sampling. Alat
pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan program SPSS versi
23.0. Analisis bivariat diolah menggunakan uji chi square.
Didapat hasil p value dukungan orangtua dengan perilaku menstrual hygiene pada
remaja putri dengan retardasi mental di SLB Ungaran adalah sebesar 0,000 < 0,05 (α).
Ada hubungan yang bermakna antara dukungan orangtua dengan perilaku menstrual
hygiene pada remaja putri dengan retardasi mental di SLB Ungaran.
Memberikan informasi bagi orangtua tentang manfaat dukungan orangtua yang dapat
meningkatkan perilaku menstrual hygiene pada remaja putri dengan retardasi mental.

Kata Kunci : Dukungan orangtua, perilaku menstrual hygiene, remaja putri dengan
retardasi mental.
Kepustakaan :47 (2009-2019)

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA


PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN 2
ABSTRACT

Background: Female Adolescent with mental retardation have intellectual function


disorders accompanied by deficits in adaptive functions such as communication,
independence, and self-care. It is important to maintain personal hygiene during
menstruation in children with mental retardation to avoid urinary tract infections and
cervical cancer. One factor that supports children with mental retardation to maintain
personal hygiene during menstruation is the support provided by the family, especially
parent’s. Objective: To determine the correlation between parent’s support and menstrual
hygiene behavior in female adolescent with mental retardation at SLB Ungaran.
Method: The design of this research was descriptive correlation with cross sectional
approach with sample of 52 respondents by using total sampling method. The data collection
tool used a questionnaire. Data analysis used SPSS version 23.0. Bivariate analysis was
processed by using the chi square test.
Results: The p value of parent’s support for menstrual hygiene behavior in female
adolescents with mental retardation at SLB Ungaran is 0,000 <0.05 (α).
Conclusion: There is a significant correlation between parents support and menstrual
hygiene behavior in female adolescent with mental retardation at SLB Ungaran.
Suggestion: Provide information for parents about the benefits of parent’s support that can
improve menstrual hygiene behavior in female adolescent with mental retardation.
Keywords: Parent’s support, menstrual hygiene behavior, female adolescent with
mental retardation.
Literature: 47 (2009-2019)

PENDAHULUAN Remaja retardasi mental memiliki


Retardasi mental menurut Diagnostic and keterbatasan dalam perawatan diri apalagi
Statistical Manual IV-TR (dalam memasuki masa pubertas, baik remaja
Soetjiningsih, 2013) adalah gangguan normal maupun remaja dengan retardasi
yang ditandai oleh fungsi intelektual mental penting sekali untuk menjaga
disertai oleh defisit fungsi adaptif kebersihan diri saat menstruasi (menstrual
sedikitnya dua area kemampuan: hygiene). Menurut Wakhidah & Wijayanti
komunikasi, perawatan diri, pemenuhan (dalam Budiono, 2016), menstrual
kebutuhan hidup, kemampuan sosial atau hygiene yang buruk akan mengakibatkan
interpersonal, penggunaan sumber beberapa penyakit seperti timbulnya
komunitas, kemandirian, kemampuan keputihan, infeksi saluran kemih (ISK),
fungsi akademik, pekerjaan, waktu luang, penyakit radang panggul (PRP) dan
kesehatan, keamanan dan harus terjadi kemungkinan terjadi kanker leher rahim.
sebelum usia 18 tahun. Perkembangan Menurut Aris Mardani, S.A & Priyoto
seksual remaja retardasi mental tidak (dalam Sudarno and Yati, 2019),
berbeda dengan remaja awam pada Menstrual hygiene merupakan kegiatan
umumnya. Proses tumbuh kembang dalam yang dilakukan oleh perempuan untuk
kematangan reproduksi akan dialami mempertahankan kesehatan saat
setiap anak selama tidak ada gangguan terjadinya peluruhan dinding rahim atau
terkait anatomi dan fisiologis menstruasi.
reproduksinya, termasuk anak dengan Menurut Santrock (dalam
disabilitas seperti anak retardasi mental. Pujawati, 2016), dukungan orangtua

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA


PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN 3
merupakan dukungan dimana orang tua mempertanggungjawabkan segala
memberikan kesempatan pada anak agar perbuatan, anak akan mengalami
dapat mengembangkan kemampuan yang perubahan dari keadaan yang sepenuhnya
dimilikinya, belajar mengambil inisiatif, tergantung pada orangtua menjadi
mengambil keputusan mengenai apa yang mandiri.
ingin dilakukan dan belajar
TUJUAN Desain pada penelitian ini adalah
deskriptif korelatif yaitu penelitian yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bertujuan mengetahui ada tidaknya
hubungan dukungan orangtua dengan hubungan antara variabel bebas dan
perilaku menstrual hygiene pada remaja variabel terikat. Penelitian ini
putri dengan Retardasi Mental di SLB menggunakan pendekatan cross sectional,
Ungaran. pendekatan cross sectional yang dimaksud
METODE PENELITIAN dalam penelitian ini adalah penelitian
yang diukur dalam satu waktu.
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
A. Gambaran Dukungan Orangtua pada Remaja Putri Dengan Retardasi Mental di
SLB Ungaran.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dukungan Orangtua pada Remaja Putri Dengan
Retardasi Mental di SLB Ungaran.

Chart Title

Kurang Cukup Baik


Berdasarkan tabel 4.1 Kabupaten Semarang, sebagian besar
menunjukkan bahwa dukungan kategori baik yaitu sebanyak 25 orang
orangtua pada remaja putri dengan (48,0%).
retardasi mental di SLB Ungaran
B. Gambaran Perilaku Menstrual Hygiene pada Remaja Putri Dengan Retardasi
Mental di SLB Ungaran.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Menstrual Hygiene pada Remaja Putri
Dengan Retardasi Mental di SLB Ungaran.

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA


PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN 4
Chart Title

Kurang Baik
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa antara kategori perilaku menstrual
Perilaku Menstrual Hygiene pada hygiene kurang dan perilaku menstrual
remaja putri dengan retardasi mental di hygiene baik yaitu sebanyak 26 orang
SLB Ungaran Kabupaten Semarang, (50,0%).
memiliki jumlah yang sama besar
C. Hubungan Dukungan Orangtua Dengan Perilaku Menstrual Hygiene pada Remaja
Putri Dengan Retardasi Mental di SLB Ungaran.
Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan
dukungan orangtua dengan perilaku menstrual hygiene pada remaja putri dengan
retardasi mental di SLB Ungaran.
Tabel 4.3 Hubungan Dukungan Orangtua Dengan Perilaku Menstrual Hygiene pada
Remaja Putri Dengan Retardasi Mental di SLB Ungaran.
Dukungan Orangtua Perilaku Menstrual Hygiene p-value
Kurang Baik Jumlah
f % f % F %
Kurang 15 93,8 1 6,3 16 100,0 0,000
Cukup 9 81.8 2 18,2 11 100,0
Baik 2 8,0 23 92,0 25 100,0
Jumlah 26 50,0 26 50,0 52 100,0

Berdasarkan hasil analisis mempunyai perilaku menstrual hygiene


mengetahui hubungan dukungan kategori kurang yaitu sebanyak 15
orangtua dengan perilaku menstrual orang (93,8%) lebih banyak dari pada
hygiene pada remaja putri dengan yang mempunyai perilaku menstrual
retardasi mental di SLB Ungaran, hygiene kategori baik yaitu sebanyak 1
diperoleh hasil responden yang orang (6,3%). Diperoleh hasil
mempunyai dukungan orangtua responden yang mempunyai dukungan
kategori kurang sebanyak 16 orang orangtua kategori cukup sebanyak 11
dimana sebagian besar anak orang dimana sebagian besar anak

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA


PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN 5
mempenyuai perilaku menstrual memberikan dukungan keluarga
hygiene kurang yaitu sebanyak 9 orang baik. Dukungan keluarga mengenai
(81.8%) lebih banyak dari pada yang personal hygiene yang baik
mempunyai perilaku menstrual hygiene tentunya dapat meningkatkan status
kategori baik yaitu sebanyak 2 orang kesehatan anak melalui praktik
(18,2%). Diperoleh hasil responden personal hygiene.
yang mempunyai dukungan orangtua Sedangkan untuk hasil
kategori baik sebanyak 25 orang dukungan orangtua kategori kurang
dimana sebagian besar anak sebanyak 16 orang dapat
mempenyuai perilaku menstrual ditunjukkan dengan hasil bahwa
hygiene baik yaitu sebanyak 23 orang jenis dukungan keluarga yang
(92,0%) lebih banyak dari pada yang paling sedikit diberikan orang tua
mempunyai perilaku menstrual hygiene kepada anak adalah dukungan
kategori kurang yaitu sebanyak 2 orang informasional yaitu sebesar 55,8%
(8,0%). responden menjawab tidak pernah
Hasil uji statistik dengan dalam kuesioner dukungan
menggunakan uji chi square orangtua pernyataan no 4 dan
didapatkan p value sebesar 0,000 < 76,9% responden menjawab tidak
0,05 (α), maka dapat disimpulkan ada pernah untuk pertanyaan no 8.
hubungan yang bermakna hubungan Hasil ini berbeda dengan
dukungan orangtua dengan perilaku hasil penelitian yang dilakukan Sari
menstrual hygiene pada remaja putri and Santy (2017) yang menyatakan
dengan retardasi mental di SLB bahwa sebagian besar dukungan
Ungaran Kabupaten Semarang. yang kurang diberikan oleh
orangtua adalah dukungan
PEMBAHASAN instrumental. Hal tersebut
1. Dukungan Orangtua pada dibuktikan dengan hasil yang
Remaja Putri Dengan Retardasi menunjukkan keluarga yang tidak
Mental di SLB Ungaran pernah dan kadang-kadang
Hasil penelitian mengajarkan anak cara memotong
menunjukkan bahwa dukungan kuku sebanyak 9 orang (22,5%)
orangtua pada remaja putri dengan keluarga tidak pernah dan kadang-
retardasi mental di SLB Negeri kadang menyediakan alat pemotong
Ungaran kategori kurang sebanyak kuku sebanyak 5 orang (12,5%)
16 orang (30,8%) dan kategori serta keluarga tidak pernah dan
cukup sebanyak 11 orang (21,2%) kadang-kadang menyediakan alat
dan kategori baik sebanyak 25 pembersih telinga sebanyak 7 orang
orang (48,1%). Hal tersebut (17,5%).
menunjukkan bahwa dukungan Menurut Mazdarianti and
orangtua pada remaja putri retadasi Syahda (2018) keluarga merupakan
mental di SLB Negeri Ungaran tempat tumbuh kembang seorang
sebagian besar kategori baik. individu, maka keberhasilan
Hasil ini sesuai dengan pembangunan sangat ditentukan
penelitian yang dilakukan oleh oleh kualitas dari individu yang
Oktavia Alfita Sari (2013) bahwa terbentuk dari norma yang dianut
dari 25 responden, terdapat dalam keluarga sebagai patokan
sebagian besar 13 (52%) responden

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA


PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN 6
berperilaku setiap hari. Lingkungan Menurut (Pattullo, no date)
keluarga secara langsung Anak perempuan dengan retardasi
berpengaruh dalam mendidik mental harus mempelajari tugas dalam
seorang anak karena pada saat lahir menjaga kebersihan saat menstruasi
dan untuk masa berikutnya yang dengan cara dia mempelajari tugas-
cukup panjang anak memerlukan tugas perawatan menstrual hygiene,
bantuan dari keluarga. Dukungan secara perlahan dan dengan banyak
orangtua dapat diberikan dalam bimbingan terstruktur dari orangtua.
bentuk rasa tenang dan nyaman Perhatian orangtua harus diberikan
yang diberikan oleh masing-masing pada kondisi pembelajaran dan bahwa
anggota disetiap saat (Friedman, setiap tindakan mengenakan pembalut
2013). Dukungan orangtua dapat dan melepasnya harus dipecah
menurunkan kecemasan selama menjadi langkah-langkah kecil dan
menghadapi masalah yang muncul spesifik.
dalam keluarga atau bahkan 3. Hubungan Dukungan Orangtua
dukungan orangtua dapat Dengan Perilaku Menstrual Hygiene
memberikan jalan keluar. pada Remaja Putri Dengan
2. Perilaku Menstrual Hygiene pada Retardasi Mental di SLB Ungaran.
Remaja Putri Dengan Retardasi
Responden yang mempunyai
Mental di SLB Ungaran
dukungan orangtua kategori baik
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 25 orang dimana sebagian
bahwa perilaku Menstrual hygiene besar remaja putri mempunyai
pada remaja putri dengan retardasi perilaku menstrual hygiene kategori
mental di SLB Negeri Ungaran baik sebanyak 23 orang (92,0%) lebih
kategori kurang sebanyak 26 orang banyak daripada yang mempunyai
(50,0 %) dan kategori baik sebanyak perilaku menstrual hygiene kategori
26 orang (50,0%) . Hal tersebut kurang yaitu sebanyak 2 orang
menunjukkan bahwa dukungan (48,0%).
orangtua pada remaja putri retadasi Hasil ini sama dengan
mental di SLB Negeri Ungaran penelitian yang telah dilakukan oleh
kategori baik sama besar dengan Arfandi, Susilo and Widodo (2014)
dukungan orangtua kategori kurang. yang didapatkan hasil bahwa ada
Penelitian yang dilakukan Ester hubungan yang signifikan antara
(2017) menyebutkan bahwa Tingkat dukungan keluarga dengan
kemandirian personal hygiene anak kemampuan perawatan diri anak
tunagrahita kategori mandiri sebanyak retardasi mental. Hubungan ini
14 orang (60%), hal tersebut merupakan hubungan yang positif,
menjelaskan anak tunagrahita dengan yang artinya jika dukungan keluarga
kemampuan intelektual yang rendah semakin baik maka kemampuan
dapat menguasai keterampilan- perawatan diri anak retardasi mental
keterampilan hidup sederhana seperti juga akan semakin baik.
perawatan diri yang didalamnya Hasil penelitian ini didukung
termasuk personal hygiene dan oleh penelitian yang dilakukan oleh
kegiatan rumah tangga bila diajarkan Verawati (2016), menyatakan bahwa
secara terus menerus dan konsisten. kemampuan anak retardasi mental
yang mempunyai kemampuan tinggi

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA


PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN 7
untuk melakukan perawatan diri dapat SARAN
disebabkan karena adanya dukungan Berdasarkan kesimpulan yang
dari lingkungannya baik dari diperoleh maka peneliti memberikan
keluarganya maupun dari orang lain saran sebagai berikut :
disekitarnya. Salah satu faktor yang 1. Bagi Orangtua Anak Sekolah
mempengaruhi kemampuan untuk Sebaiknya orangtua dari
melakukan perawatan diri adalah remaja putri dengan retardasi
dukungan dari lingkungan terutama mental meningkatkan
orang terdekat seperti keluarga. dukungannya bagi anak terutama
Menurut Verawati (2016) dukungan informasi diantaranya
kemampuan anak retardasi mental lebih aktif menjalin komunikasi
yang mempunyai kemampuan tinggi dengan anak, menyediakan waktu
untuk melakukan perawatan diri dapat lebih untuk anak sehingga
disebabkan karena adanya dukungan orangtua dapat
dari lingkungannya baik dari mengkomunikasikan informasi
keluarganya maupun dari orang lain yang berkaitan dengan perilaku
disekitarnya. Salah satu faktor yang menstrual hygiene anak ketika
mempengaruhi kemampuan untuk menstruasi.
melakukan perawatan diri adalah 2. Bagi Institusi Pendidikan
dukungan dari lingkungan terutama Bagi SLB diharapkan
orang terdekat seperti keluarga. menjalin kerjasama dengan orang
KESIMPULAN tua anak agar dapat meningkatkan
perannya sebagai pendidik dan
1. Dukungan orangtua pada remaja dapat mengarahkan orang tua
putri dengan retardasi mental di dalam memberikan pendidikan
SLB Ungaran sebagian besar pada saat anak di rumah sehingga
kategori baik yaitu sebanyak 25 faktor kognitif, afektif dan
orang (48,1%) psikomotor anak retardasi mental
2. Perilaku menstrual hygiene pada dapat ditingkatkan.
remaja putri dengan retardasi 3. Bagi Perawat
mental di SLB Ungaran memiliki Sebaiknya seorang perawat
jumlah yang sama besar antara sebagai tenaga kesehatan mampu
Perilaku menstrual hygiene meningkatkan pelayanan keluarga
kategori baik dan Perilaku maupun komunitas dimasyarakat
menstrual hygiene ketegori dengan memberikan penyuluhan
kurang yaitu sebanyak 26 orang pentingnya menjaga perilaku
(50,0%) menstrual hygiene yang baik dan
3. Ada hubungan yang bermakna benar selama menstruasi.
dukungan orangtua dengan 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
perilaku menstrual hygiene pada Sebaiknya peneliti
remaja putri dengan retardasi selanjutnya meningkatkan hasil
mental di SLB Negeri Ungaran, penelitian ini dengan
dengan p value sebesar 0,000 < mengendalikan faktor lain yang
0,05 (α). mempengaruhi penelitian ini,
misalnya peran teman sebaya
dengan menambahkan sebagai

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA


PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN 8
variabel independen sehingga Bangkinang Tahun 2016’, 2(23),
diperoleh hasil penelitian yang pp. 43–48.
lebih lengkap.
Sari, O. A. S. A. and Santy, W. H. (2017)
DAFTAR PUSTAKA ‘Hubungan Dukungan Keluarga
Arfandi, Z., Susilo, E. and Widodo, G. G. dengan Tingkat Kemandirian
(2014) ‘Hubungan Antara Personal Hygiene Anak
Dukungan Sosial Keluarga Dengan Tunagrahita di SLB Tunas Mulya
Kemampuan Perawatan Diri Pada Kelurahan Sememi Kecamatan
Anak Retardasi Mental Di Slb Benowo’, Journal of Health
Negeri Ungaran’, Jurnal Sciences, 10(2).
Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Stikes Ngudi, 26, pp. Pattullo, A. (no date) ‘Puberty In The Girl
1–6. Available at: Who Is Retarded’, (1), pp. 1–9.
https://www.academia.edu/348969
80/Hubungan_Antara_Dukungan_ Pujawati, Z. (2016) ‘Tua Dan Perilaku
Sosial_Keluarga_Dengan_Kemam Disiplin Pada Santri Di’, Journal
puan_Perawatan_Diri_Pada_Anak Psikologi, 4(2), pp. 227–236. doi:
_Retardasi_Mental_Di_Slb_Negeri 10.1080/21568316.2013.783734.
_Ungaran. Sari, O. A. S. A. and Santy, W. H. (2017)
Budiono, D. F. Y. dan I. (2016) ‘Faktor ‘Hubungan Dukungan Keluarga
Yang Berhubungan Dengan dengan Tingkat Kemandirian
Praktik Menstrual Hygiene Personal Hygiene Anak
Genitalia Pada Siswi SMPLB Tunagrahita di SLB Tunas Mulya
Tunagrahita’, Journal of Health Kelurahan Sememi Kecamatan
Education, 1(1), pp. 56–61. Benowo’, Journal of Health
Sciences, 10(2).
Ester, J. (2017) ‘Hubungan Peran
Keluarga dengan Tingkat Soetjiningsih, R. G. (2013) ‘Buku
Kemandirian Personal Hygiene Tumbuh Kembang Anak Edisi 2’,
Anak Tunagrahita di SLB Negeri Jakarta: Penerbit Buku
Binjai’. Kedokteran EGC.

Friedman, M. M. (2013) ‘Keperawatan Sudarno, H. A. and Yati, D. (2019)


Keluarga, Riset, Teori, dan ‘Hubungan Pendidikan Orang Tua
Praktik’, Jakarta: EGC. dengan Tingkat Kemandirian
Personal Hygiene Saat Menstruasi
Hurlock Elizabeth, B. (2011) ‘Psikologi Pada Remaja Dengan Intellectual
Perkembangan Suatu Disability’, 6(1), pp. 13–21.
Perkembangan Sepanjang Rentang
Kehidupan’. Jakarta: Erlangga. Verawati, M. K. (2016) ‘Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan
Mazdarianti and Syahda, S. (2018) Kemampuan Perawatan Diri Pada
‘Hubungan Dukungan Keluarga Anak Retardasi Mental Di Slb
Terhadap Kemandirian Anak Negeri 1 Bantul’.
Retardasi Mental Di Sdlb

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA


PUTRI DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB UNGARAN 9

Anda mungkin juga menyukai