Anda di halaman 1dari 52

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN


Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5725542; Faksimile (021) 5725542
Laman www.kebudayaan.kemdikbud.go.id
Pos-el ditjenkebudayaan@kemdikbud.go.id

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN SALINAN

NOMOR 7 TAHUN 2020

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN LAYANAN PELINDUNGAN PELAKU BUDAYA
TERDAMPAK PANDEMI COVID-19 TAHAP 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Kebudayaan tentang Petunjuk
Teknis Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya
Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah


Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3273);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4268);
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);

4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
6. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5060);
8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6055);
9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6236);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 189,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5348);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang
Museum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5733);
12. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam
rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6485);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6487);
14. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
15. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dalam
Keadaan Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 34);
16. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 225);
17. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);
18. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar
Harga Satuan Regional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 57);
19. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang
Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 94)
20. Keputusan Presiden Nomor 175/TPA Tahun 2019 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
21. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional;
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1745);
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1167);
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 124);
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46
Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1728);
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 326);

27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.03/2020


tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 411);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PETUNJUK
TEKNIS PEMBERIAN LAYANAN PELINDUNGAN PELAKU
BUDAYA TERDAMPAK PANDEMI COVID-19 TAHAP 2.

Pasal 1

Petunjuk Teknis Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak


Pandemi COVID-19 Tahap 2 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
Kebudayaan ini.

Pasal 2

Peraturan Direktur Jenderal Kebudayaan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 September 2020 J

Direktur Jenderal Kebudayaan,

Hilmar Farid
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
KEBUDAYAAN NOMOR 7 TAHUN 2020 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN LAYANAN
PELINDUNGAN PELAKU BUDAYA TERDAMPAK
PANDEMI COVID-19 TAHAP 2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak terjadinya pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),
aktivitas berkebudayaan di Indonesia dalam memproduksi dan
mendistribusikan hasil karyanya mengalami berbagai kendala. Sampai
dengan 31 Maret 2020, Koalisi Seni Indonesia mencatat tak kurang dari 104
kegiatan kebudayaan yang batal terselenggara akibat COVID-19, antara lain:
1. 13 film layar lebar terkendala produksi dan rilisnya;
2. 44 konser, tur, dan festival musik;
3. 13 pameran dan museum seni rupa;
4. 8 pertunjukan tari; dan
5. 25 pentas teater, pantomim, wayang, boneka, dan dongeng.
Daftarnya ini akan terus memanjang sampai dengan dihapusnya
status darurat COVID-19 yang belum dapat diperkirakan saat ini. Oleh
sebab itu, terjadi kemandekan dalam daur hidup kebudayaan di tanah air.
Di sejumlah negara di dunia, telah bermunculan intervensi kebijakan
untuk melindungi pelaku budaya dari kesukaran selama darurat COVID-19
sekaligus sebagai upaya untuk memproteksi industri kesenian dalam negeri
dari kebangkrutan. Sejauh ini tercatat lima negara yang telah menjalankan
intervensi tersebut sebagaimana diidentifikasi oleh Koalisi Seni Indonesia
yaitu:
1. Amerika Serikat: Pemerintah Negara Bagian Seattle menyiapkan dana
sebesar US$1,1 juta, terdiri dari US$100 ribu sebagai bantuan
langsung untuk seniman dan Pekerja Seni dan Budaya yang
kehilangan pendapatan, serta US$1 juta bagi keberlangsungan
organisasi seni selama krisis.
2. Inggris: Pemerintah Inggris berencana memberikan paket bantuan
sebesar hingga £25 ribu bagi unit usaha di bidang seni, seperti bioskop
dan ruang pertunjukan musik, agar dapat mengurangi kerugian
finansial selama pandemi.
3. Australia: Pemerintah Negara Bagian Queensland di Australia
menganggarkan Aus$8 juta guna membantu seniman dan organisasi
seni berskala kecil hingga menengah. Queensland juga meniadakan
tagihan bagi para penyewa fasilitas seni milik pemerintah hingga
Desember 2020.
4. Cina: Pemerintah Hong Kong mengalokasikan HK$150 juta dari Dana
Penanggulangan Epidemi untuk memitigasi dampak finansial
pembatalan acara seni, termasuk bantuan bagi staf temporer yang
kehilangan penghasilan.
5. Singapura: Pemerintah Singapura menyiapkan Sin$1,6 juta untuk dua
program bantuan bagi kegiatan seniman dan organisasi seni. Program
pertama mendanai peningkatan kapasitas bagi seniman dan organisasi
seni. Dikelola oleh National Arts Council, program ini menyalurkan
hingga Sin$600 untuk seniman individual, Sin$3.000 bagi organisasi
seni kecil dan menengah, serta Sin$10.000 kepada organisasi seni
besar. Program kedua adalah subsidi 30 persen untuk biaya sewa
ruang pertunjukan dan ruang pameran yang dimiliki Pemerintah
Singapura.
Berbagai kebijakan ini ditempuh agar industri kebudayaan di negara-
negara tersebut tidak kolaps sepenuhnya akibat pandemi COVID-19. Tanpa
bantuan ini, hampir bisa dipastikan kehancuran sektor kesenian di negara-
negara tersebut.
Sejak diberlakukannya pembatasan sosial, berbagai bentuk kegiatan
kebudayaan juga mengalami penyurutan luar biasa. Hal ini membutuhkan
intervensi Pemerintah agar sektor kebudayaan tidak kolaps. Salah satu
agenda penting dari penyelamatan ini adalah pendukungan aktivitas
kebudayaan agar tetap bisa berproduksi dan menampilkan hasil karyanya
sambil tetap mematuhi kaidah pembatasan sosial.
Pandemi COVID-19 yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia
termasuk Indonesia mendorong penerapan social distancing secara masif di
banyak negara. Penerapan social distancing ini membuat orang-orang untuk
melakukan segala sesuatunya dari rumah, dimana hal ini juga berdampak
terhadap pelaku budaya. Akan tetapi, jika dilihat secara positif, situasi ini
memberikan ruang lebih terhadap salah satu aksi pemajuan kebudayaan
yaitu mempertemukan kemajuan teknologi dengan pelaku budaya dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut
di atas, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggagas
program pemberian layanan pelindungan pelaku budaya dalam masa
pandemi COVID-19 Tahap 2.
Program pemberian layanan pelindungan pelaku budaya terdampak
pandemi COVID-19 Tahap 2 merupakan sebuah usaha pembinaan terhadap
para pelaku budaya yang terdampak aktivitas budayanya akibat wabah
COVID-19. Pembinaan tersebut dilaksanakan dengan mendorong para
pelaku budaya untuk menghasilkan dan mempublikasikan hasil karya
mereka melalui wahana virtual.
Melalui mekanisme seleksi yang mempertimbangkan aspek keparahan
dampak, kemendesakan intervensi, dan komitmen di bidang kebudayaan,
akan diberikan ruang kreativitas dan produktivitas dan Apresiasi terhadap
pelaku budaya yang telah terjaring dalam mekanisme proses penjaringan
yang dilakukan Direktorat Jenderal kebudayaan melalui pemetaan pelaku
budaya terdampak COVID-19, dalam upaya pelindungan tenaga bidang
kebudayaan untuk memperoleh pembinaan melalui program ini.
Mereka akan memperoleh pembiayaan untuk menjalankan kegiatan
kreativitasnya dan akan tercipta atau terkumpul karya dari para pelaku
budaya melalui pemberian jasa profesi atas karya dan atau keterlibatan atas
karya dalam bidang kebudayaan.
Para pelaku budaya yang dibina dalam program ini akan
menampilkan karya mereka dalam laman dan akun sosial media milik
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu, bentuk penampilan karya tersebut bisa juga berupa diskusi,
seminar, atau kuliah umum melalui kanal-kanal yang dimiliki Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Agar pemberian layanan pelindungan pelaku budaya dalam masa
pandemi COVID-19 Tahap 2 tersebut dapat berjalan tertib, efektif, efisien,
dan bertanggung jawab sesuai tujuan yang diharapkan, maka perlu adanya
Petunjuk Teknis Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Dalam
Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2.
B. Dasar Hukum
Adapun dasar hukum yang digunakan dalam petunjuk teknis pemberian
layanan pelindungan pelaku budaya dalam masa pandemi COVID-19 Tahap
2, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik;
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman;
8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
9. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan;
10. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Sistem Transaksi Elektronik;
12. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan
untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19);
15. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
16. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana dalam Keadaan Tertentu;
17. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
18. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
19. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga
Satuan Regional;
20. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur
dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2020;
21. Keputusan Presiden Nomor 175/TPA Tahun 2019 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
22. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun
2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
23. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
Bencana Nasional;
24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun
2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019
tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
28. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); dan
29. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.03/2020 tentang Insentif
Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus
Disease 2019.

C. Tujuan Petunjuk Teknis


Petunjuk Teknis Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Dalam
Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 disusun untuk memberikan acuan
kepada semua pihak yang berkepentingan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pelaporan, dan pengendalian program Layanan
Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2.
BAB II

PEMBERIAN LAYANAN PELINDUNGAN PELAKU BUDAYA DALAM MASA


PANDEMI COVID-19 TAHAP 2

A. Pengertian
1. Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi
COVID-19 Tahap 2 adalah sebuah upaya pembinaan kepada Pelaku
Budaya dalam rangka menghasilkan dan mempublikasikan hasil karya
budayanya secara virtual baik berupa foto/video/dokumentasi lain
dalam masa pandemi COVID-19. Melalui pemberian honorarium/jasa
profesi atas keterlibatan dalam prakarya dan karya bidang kebudayaan
yang dihasilkan selama masa tanggap darurat penanganan COVID-19
dan Pasca COVID-19.
2. Pelaku Budaya adalah individu yang berprofesi dan/atau terlibat
berkerja di bidang kebudayaan dan melakukan upaya pemajuan
kebudayaan terhadap cagar budaya, museum, tradisi lisan, manuskrip,
adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni,
bahasa, permainan rakyat, dan/atau olahraga tradisional;
3. Galeri Indonesia Bahagia adalah halaman daring yang dibentuk khusus
oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam rangka memenuhi
kebutuhan program Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya
Dalam Masa Pandemi COVID-19; dan
4. Apikasi daring “apb.kemdikbud.go.id” adalah sarana aplikasi daring
yang dibentuk khusus oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam
rangka mempermudah penginformasian, pengadministrasian program
Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi
COVID-19.

B. Tujuan Pemberian Bantuan


Tujuan dari Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa
Pandemi COVID-19 Tahap 2 adalah untuk:

1. Menghidupkan kembali aktivitas produksi dan distribusi kebudayaan


yang sesuai dengan kaidah pembatasan sosial dalam konteks
merebaknya COVID-19;
2. Mendorong pemerataan akses atas karya seni dan budaya dalam konteks
merebaknya COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan sosial;
3. Meningkatkan peran pelaku budaya dalam membangun kesadaran
publik tentang perlunya pembatasan sosial dalam konteks merebaknya
COVID-19;
4. Memberikan apresiasi atas kreatifitas pelaku budaya untuk tetap
mengekspresikan diri melalui karya atau keterlibatan dalam pembuatan
karya budaya dalam konteks pemajuan kebudayaan dalam bidang: cagar
budaya, museum, tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus,
pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan
rakyat, dan/atau olahraga tradisional di tengah masa tanggap darurat
COVID-19.

C. Penerima Layanan
Penerima Layanan Pelindungan Pelaku Budaya dalam Masa Pandemi
COVID-19 Tahun 2020 Tahap 2 adalah pelaku budaya yang berprofesi
dalam bidang kebudayaan di dalam negeri yang mata pencahariannya
terdampak akibat pandemi COVID-19.

1. Pelaku budaya yang mengikuti pendataan tahap 1 tetapi tidak


menyelesaikan tahapan persyaratan administrasi dan atau karya
2. pelaku budaya yang mengikuti pendataan tahap 2 pada laman
apb.kemdikbud.go.id

D. Kriteria
Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap
2 diberikan kepada pelaku budaya terbagi atas dua prioritas:

1. Prioritas I, meliputi para pelaku budaya yang termasuk dalam


pengelompokkan kriteria:
a. Pelaku budaya yang bersangkutan tidak punya mata pencaharian lain
selain kegiatan bidang kebudayaan yang berhenti total akibat wabah
atau berkurang secara signifikan akibat wabah;
b. Pelaku budaya yang memiliki penghasilan perbulan sebesar-besarnya
lima juta rupiah sebelum wabah berlangsung; dan
c. Pelaku budaya yang sudah berkeluarga, dan memiliki penghasilan
perbulan antara lima sampai sepuluh juta rupiah sebelum wabah
berlangsung.

2. Prioritas II, meliputi para pelaku budaya yang termasuk dalam


pengelompokkan kriteria:
a. Pelaku budaya yang belum atau tidak berkeluarga, serta memiliki
penghasilan perbulan antara lima sampai sepuluh juta rupiah
sebelum wabah berlangsung; dan
b. Pelaku budaya yang memiliki penghasilan perbulan di atas sepuluh
juta rupiah sebelum wabah berlangsung.

E. Indikator Keberhasilan
1. Terwujudnya Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Dalam
Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 melalui tersalurkannya bantuan
pelindungan pelaku budaya dalam masa pandemi COVID-19 kepada
28.000 (dua puluh delapan ribu) Pelaku Budaya terdampak COVID-19;
2. Terwujudnya kegiatan pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan
pembinaan karya yang mencerminkan nilai budaya, kearifan lokal, dan
karakter bangsa melalui karya yang dihasilkan para penerima layanan
kegiatan;
3. Terciptanya sebuah karya kreasi baru, karya inovasi yang dinilai mampu
menjawab masalah pemajuan kebudayaan kekinian, dan/atau
tantangan di masa depan melalui karya kreatifitas yang dituangkan para
penerima layanan kegiatan;
4. Tersedianya ruang perjumpaan baru yang dapat menciptakan interaksi
budaya yang bebas, saling memperkaya dan dapat memperkuat
kebudayaan, serta mampu melahirkan budaya yang inklusif melalui
laman Galeri Indonesia Bahagia;
5. Terwujudnya kegiatan yang memiliki nilai strategis dalam penguatan jati
diri; dan
6. Terwujudnya kegiatan yang mengangkat potensi generasi penerus yang
berkarakter di bidang kebudayaan melalui sebaran jumlah dan potensi
karya yang dihasilkan dari penerima layanan.

F. Prinsip Pelaksanaan Pemberian Layanan


1. Bantuan ini harus dikelola secara gotong royong, transparan dan
akuntabel, efisien, ekonomis, efektif serta memperhatikan prinsip
keadilan;
2. Penerima bantuan pada tahun anggaran berjalan tidak sedang atau akan
menerima bantuan sejenis pada objek dan peruntukan yang sama dari
dana APBN/P dan/atau APBD; yang dinyatakan dalam pernyataan
dalam form daring yang disiapkan Direktorat Jenderal Kebudayaan; dan
3. Bantuan ini harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

G. Tahapan Penyelenggaraan Pemberian Layanan


1. Tahap Persiapan
Tahapan persiapan Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya
Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 meliputi:
a. pembuatan borang pendataan Pelaku Budaya terdampak COVID-19;
b. penyusunan petunjuk teknis;
c. penetapan tim verifikasi; dan
d. pembuatan pedoman monitoring dan evaluasi.

2. Tahap Pelaksanaan:
a. Pelaku Budaya mengisi borang pendataan melalui
https://apb.kemdikbud.go.id/
b. Pelaku Budaya yang telah mengisi borang pendataan untuk
selanjutnya dilakukan seleksi sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan yang telah ditetapkan pada apb.kemdikbud.go.id; dan
c. bagi Pelaku Budaya yang ditetapkan sebagai calon penerima layanan
dalam Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya dalam Masa
Pandemi COVID-19 wajib melengkapi persyaratan administrasi dan
teknis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah pengumuman
secara daring melalui borang “apb.kemdikbud.go.id”.

3. Tahap Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan secara umum dibuat Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan
paling lambat tanggal 31 Desember 2020 untuk disiapkan sebagai sajian
dalam pengawasan yang dilakukan oleh pihak internal Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Pengawas lain yang ditunjuk.

H. Tugas dan Tanggung Jawab


Organisasi dan tanggung jawab didalam pelaksanaan Pemberian Layanan
Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2,
dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat


Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
a) melakukan pendataan Pelaku Budaya pada tanggal 3 sampai
dengan 8 April 2020 dalam rangka pemetaan rencana Pemberian
Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi COVID-
19;
b) membentuk tim verifikasi;
c) melaksanakan seleksi calon penerima layanan;
d) membuat petunjuk pelaksanaan kegiatan pemberian layanan;
e) membuat pengarahan dalam bentuk tutorial dalam
apb.kemdikbud.go.id;
f) memberitahukan hasil seleksi calon penerima layanan;
g) melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
(SP2B) dengan penerima layanan dalam skema daring/elektronik;
h) melaksanakan proses pencairan dana bantuan ke rekening
penerima layanan;
i) mengarsipkan semua dokumen asli yang terkait pelaksanaan
bantuan;
j) mengelola karya Pelaku Budaya dalam kanal Galeri Indonesia
Bahagia;
k) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan; dan
l) menyusun laporan pelaksanaan bantuan.

2. Tim verifikasi:
a) melakukan pemeriksaan dan klarifikasi terhadap kelengkapan
administrasi serta memberikan penilaian teknis terhadap karya
budaya calon penerima layanan dari borang pendataan Pelaku
Budaya;
b) memberikan laporan hasil penilaian; dan
c) memberikan hasil dan rekomendasi atas usulan pengajuan
penerima bantuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

3. Calon penerima layanan:


a) mengisi borang pendataan melalui http://bit.ly/borangpsps atau
http://bit.ly/borangptcbm;
b) mengarsipkan dokumen administrasi layanan yang diajukan melalui
Aplikasi daring “apb.kemdikbud.go.id”;
c) mengikuti pembekalan dan atau pengarahan teknis pelaksanaan
dan atau mengikuti tutorial pada laman “apb.kemdikbud.go.id”;
d) pemberian layanan berupa arahan-arahan teknis pelaksanaan bagi
penerima layanan yang didapat dari layanan daring pada
“apb.kemdikbud.go.id”;
e) menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SP2B),
Berita Acara Serah Terima, Berita Acara Pembayaran dan Kwitansi
Penerimaan Dana melalui Aplikasi daring “apb.kemdikbud.go.id”;
f) mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan melalui
pelaporan yang diisi dalam Aplikasi daring “apb.kemdikbud.go.id”,
paling lambat satu bulan setelah dana diterima.
g) mendokumentasikan dan mengunggah bukti karya sebagai laporan
pelaksanaan kegiatan bantuan pemberian layanan pelindungan
pelaku budaya terdampak COVID-19 dalam bentuk Audio
Visual/Video/Dokumen lain sebagai laporan pelaksanaan kegiatan
kealamat “apb.kemdikbud.go.id” sesuai profesi pelaku budaya dan
ketentuan yang ditetapkan dalam lampiran pengumuman pada
“apb.kemdikbud.go.id”.

h) Ketentuan Unggahan Bukti Karya


1. Bukti Karya Pelaku Budaya merupakan bukti yang
menerangkan bahwa penerima bantuan adalah benar seorang
Pelaku Budaya, sesuai dengan data profesi yang dicatatkan
pada saat pendataan berlangsung. Penerima layanan wajib
mengunggah Bukti Karya paling sedikit 1 (satu) buah karya dan
paling banyak 3 (tiga) buah karya
2. Bukti Karya Pelaku Budaya yang diunggah terbagi atas dua jenis
bukti:
1. Pelaku Budaya yang berprofesi mencipta karya (Seniman,
Peneliti, Sutradara Film, Perupa, Komponis, Koreografer, dan
lainnya), Bukti Karya dapat berbentuk salinan karya yang
diciptakan oleh sang penerima bantuan. Salinan karya ini
merupakan objek Kekayaan Intelektual yang dilindungi oleh
UU No.28/2014 tentang Hak Cipta, UU No.13/2016 tentang
Paten, atau UU No.20/2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis. Bukti Karya yang berbentuk salinan karya dapat
berbentuk:
a. Karya tertulis format digital (catatan, esai, kajian ilmiah,
kajian popular, prosa, puisi, notasi musik, dsb.);
b. Rekaman suara format digital (lagu, scoring musik,
rekaman tradisi lisan, dsb.);
c. Rekaman video format digital (film pendek, film cerita
panjang, dokumenter, animasi, rekaman video
pertunjukan teater, rekaman video pentas wayang, film
tari, rekaman video pentas musik, rekaman video
simulasi aplikasi digital, dsb.); atau
d. Citra (image) digital (foto karya seni rupa, karya fotografi,
infografis, ilustrasi, lukisan, komik, dsb.).

2. Pelaku Budaya yang berprofesi sebagai pekerja


budaya/pekerja seni/artisan (Ahli Tata Panggung, Ahli Tata
Suara, Ahli Perekaman, Ahli Tata Rias, Kurator, Ahli
Manajemen Seni, Ahli Manajemen Museum, Pengelola
Kegiatan Budaya, Pengelola Situs Arkeologi, Pengelola Venue
Kebudayaan, dsb.), Bukti Karya dapat berupa bukti
dokumentasi keterlibatan dalam satu (atau beberapa)
aktivitas budaya yang telah dilaksanakan. Contoh:

a. Foto/video dokumentasi yang menunjukkan sang


penerima bantuan sedang terlibat dalam sebuah produksi
karya;
b. Buku program festival/kegiatan yang menuliskan sang
penerima bantuan sebagai pihak yang terlibat;
c. Review/berita/ulasan jurnalistik (yang sudah
terpublikasi) yang mencatat bahwa sang penerima
bantuan terlibat dalam karya/kegiatan/venue tertentu;
d. Dapat juga berbentuk rekaman suara/video seorang
(atau beberapa orang) pemain musik yang
mempertunjukkan/mengaransemen lagu milik orang lain
(dengan kredit pencipta lagu yang HARUS ditulis/tertera
dalam video); atau
e. Berbagai bentuk dokumentasi lainnya.

3. Bukti Karya diunggah dalam format .pdf (untuk yang


berbentuk karya tertulis), audio format .mp3 (untuk yang
berbentuk rekaman suara digital) , video format .mp4 (untuk
yang berbentuk rekaman video digital), serta citra digital
format .jpg (untuk yang berbentuk citra/foto digital).
4. Apabila memungkinkan, salinan karya yang diunggah
sebagai Bukti Karya bercerita tentang keadaan pandemi
COVID-19 ini, atau merespon keadaan masyarakat saat
pandemi ini, atau bentuk-bentuk lain yang kontekstual
dengan keadaan masyarakat/kebudayaan Indonesia
menghadapi masa krisis pandemi ini.
5. Pelaku Budaya bisa mengirimkan lebih dari satu format Bukti
Karya, misalnya: mengirimkan file foto dan video, atau video
dan karya tulis atau ketiganya.
6. Ketentuan Bukti Karya dapat dilihat di laman kategori profesi
berikut pada lampiran petunjuk teknis ini atau pada situs:
http://apb.kemdikbud.go.id.
7. Batas maksimal unggah dokumen saat pengunggahan
maksimal 50Mb bagi setiap penerima layanan.
8. setiap salinan bukti karya yang masuk akan diarsipkan oleh
Direktorat Jenderal Kebudayaan-, dan nantinya akan
ditayangkan dalam situs apb.kemdikbud.go.id, serta akan
ditampilkan pada situs Galeri Indonesia Bahagia. Apabila
bukti karya berupa objek Kekayaan Intelektual, maka Hak
Cipta karya tersebut tetap dimiliki oleh masing-masing
penciptanya sesuai peraturan perundang-undangan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Direktorat
Jenderal Kebudayaan) berhak mempublikasikannya secara
non-komersial dan dalam kerangka publikasi Program
Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya ini.

i) Segala bentuk administrasi perjanjian dan penyaluran dana


dilakukan dalam bentuk penandatangan/persetujuan yang diatur
dalam bentuk daring.
BAB III

TATA CARA PENYALURAN DAN PELAPORAN


PEMBERIAN LAYANAN PELINDUNGAN PELAKU BUDAYA DALAM MASA
PANDEMI COVID-19 TAHAP 2

A. Pemberi Bantuan
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengalokasikan dana Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya
Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 sebagaimana tertuang dalam
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Tenaga
dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020.

B. Persyaratan Penerima Bantuan


Calon penerima layanan mengisi persyaratan yang tersedia dalam borang
pendataan Pelaku Budaya http://bit.ly/borangpsps,
http://bit.ly/borangptcbm dan pendataan borang pada aplikasi APB antara
lain:

1. Calon penerima layanan yang dinyatakan lolos seleksi pendataan Pelaku


Budaya selanjutnya diharuskan mengisi borang persyaratan
administrasi dan teknis melalui daring “apb.kemdikbud.go.id” yang
berisi antara lain:
2. Memvalidasi isian administrasi daring Pelindungan Pelaku Budaya
Dalam Masa Pandemi COVID-19;
3. Dokumentasi foto buku rekening bank yang masih aktif atas nama
penerima layanan;
4. foto Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama penerima layanan
(apabila ada); dan
5. foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat keterangan Kependudukan
yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)
6. Data Nomor Kartu Keluarga (KK) diambil dari database Kementerian
Dalam Negeri hasil olah data antara Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan Kementerian Dalam Negeri .
C. Bentuk Bantuan
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengalokasikan dana Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya
Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 sebesar Rp. 1.000.000,- dengan
ketentuan perpajakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
44/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak
Pandemi Corona Virus Disease 2019.

D. Penggunaan Bantuan
Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya dalam masa COVID-19
Tahap 2 dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan atau keterlibatan
penerima layanan dalam kegiatan berupa:

1. Dokumentasi karya budaya dalam bentuk teks dan atau audiovisual;


2. Pelibatan individu Pelaku Budaya dalam kegiatan bidang kebudayaan;
dan
3. Penciptaan karya kreatif inovatif berupa:
a) karya seni rupa;
b) karya seni musik;
c) karya seni film;
d) karya seni teater;
e) karya seni tari;
f) karya seni kerajinan tangan; dan/atau
g) karya budaya lain sesuai 10 (sepuluh) Objek Pemajuan Kebudayaan.

E. Larangan
Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi
COVID-19 Tahap 2 dilarang untuk:

1. Diberikan sebagai sumbangan, hadiah, uang terima kasih, uang balas


jasa, uang komisi, atau yang sejenis kepada pihak manapun, baik
ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, maupun
masyarakat;
2. Diberikan kepada pelaku budaya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
atau Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Anggota TNI/POLRI,
Pensiunan Anggota TNI/POLRI, Pegawai Badan Usaha Milik
Negara/Daerah;
3. Dipindahbukukan ke rekening atas nama orang lain; dan
4. Dipinjamkan kepada pihak/orang lain/kegiatan pihak lain.

F. Tata Kelola Pencairan dan Penyaluran Bantuan


1. Mekanisme Verifikasi
a. Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
membentuk tim verifikasi untuk melakukan seleksi usulan bantuan
berdasarkan kelengkapan persyaratan administrasi dan teknis;
b. tim verifikasi melakukan pemeriksaan kelengkapan serta penilaian
administrasi dan teknis proposal;
c. tim verifikasi dapat melakukan monitoring dan penilaian kelayakan
terhadap penerima layanan apabila diperlukan;
d. tim verifikasi memberikan laporan hasil pemeriksaan kelengkapan
serta penilaian kelayakan terhadap penerima layanan; dan
e. tim verifikasi memberikan rekomendasi atas usulan pengajuan
penerima bantuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
untuk ditetapkan sebagai calon penerima layanan.

2. Penetapan Penerima Layanan


Pengumuman penetapan penerima layanan dilakukan melalui website
http://kemdikbud.go.id/,http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/,
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditptlk/, email serta aplikasi
pesan pada pelaku budaya

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga dan


Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengkonsultasikan rekomendasi hasil tim
verifikasi kepada Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga
Kebudayaan, yang diperoleh dari: hasil penilaian kelengkapan serta
penilaian administrasi dan penilaian kelayakan terhadap penerima
bantuan.

a) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga dan


Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Surat
Keputusan Penerima Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku
Budaya Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahun 2020 Tahap 2 dan
ditetapkan oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga
Kebudayaan selaku Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat
Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan
b) Surat Keputusan penerima Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku
Budaya Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2memuat paling
sedikit:
1) identitas penerima bantuan;
2) nominal uang yang diberikan; dan
3) nomor rekening penerima bantuan.

3. Penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SP2B)


Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SP2B) merupakan salah satu
syarat untuk pencairan dana bantuan. Surat Perjanjian Pemberian
Bantuan (SP2B) ini ditandatangani antara penerima bantuan dengan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga dan
Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan mekanisme sebagai berikut.

a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga dan


Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan Surat
Perjanjian Pemberian Bantuan (SP2B) (contoh terlampir) yang
memuat antara lain:
1) hak dan kewajiban para pihak;
2) jumlah bantuan yang diberikan;
3) penyaluran dana;
4) pernyataan kesanggupan untuk menyampaikan laporan
ditetapkan;
5) pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
mengembalikan dana ke Kas Negara jika tidak menyampaikan
laporan;
6) sanksi; dan
7) penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga
dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setelah pekerjaan
selesai.
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga dan
Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan penerima bantuan
menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SP2B)
melalui skema daring.

4. Tahapan Penyaluran
Penyaluran dana Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya
Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 dilakukan 1 (satu) tahap
pencairan untuk penerima layanan Tahap I dan 2 (dua) tahap pencairan
untuk penerima layanan tahap II sesuai dengan besarnya dana bantuan
yang ditetapkan yaitu:

a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga dan


Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menerima bukti karya
dalam bentuk audio visual dari penerima layanan.
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga dan
Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengajukan permintaan
pembayaran sebesar 100% (seratus persen) dengan melampirkan:
1) Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SP2B) yang telah
ditandatangani antara penerima bantuan dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
2) kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani
antara penerima bantuan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; dan
3) Setelah dana masuk, penerima bantuan wajib menginformasikan
kepada Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan menyampaikan laporan penerimaan dana
melalui daring.
c. Penyaluran Dana
Penyaluran dana terbagi menjadi dua jalur penyaluran, yaitu
melalui Bank Penyalur dan dari KPPN melakukan penyaluran
langsung melalui rekening penerima layanan

1. KPPN Menyalurkan Langsung Ke Rekening Penerima Layanan


*mengambil dari PKS

1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan


Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melakukan pengujian berkas pencairan yang diajukan oleh
penerima bantuan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan petunjuk teknis ini;
2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan
Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengajukan permintaan pencairan dana (SPP);
3) Pejabat Penandatangan SPM menerbitkan SPM dan
mengajukan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Jakarta III; dan
4) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan
mencairkan dana melalui transfer ke rekening penerima
bantuan.

2. KPPN Menyalurkan Ke Bank Penyalur kemudian disalurkan Ke


Rekening Penerima Layanan

1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan


Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melakukan pengujian berkas pencairan yang diajukan oleh
penerima bantuan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan petunjuk teknis ini;
2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan
Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengajukan permintaan pencairan dana (SPP);
3) Pejabat Penandatangan SPM menerbitkan SPM dan
mengajukan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Jakarta III; dan
4) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke
rekening Bank Penyalur.
5) Bank Penyalur mencairkan dana melalui transfer ke rekening
penerima bantuan.
6) Daftar Bank Penyalur:
Bantuan pelaku budaya akan disalurkan melalui bank
penyalur sebagai berikut:

a. Bank Rakyat Indonesia


b. Bank Negara Indonesia
c. Bank Mandiri
7) Ketentuan Rekening Calon Penerima Bantuan
a. Bagi calon penerima bantuan yang sudah memiliki
rekening pada bank di atas, dapat mengikuti tahapan
selanjutnya.
b. Bagi calon penerima bantuan yang belum memiliki
rekening pada bank di atas, dapat memilih salah satu dari
bank penyalur tersebut, dengan melengkapi data yang ada
pada isian formulir pembukaan rekening pada laman
apb.kemdikbud.go.id.
d. Alur Pelaksanaan bagi Penerimaan Layanan
1) tahap penyempurnaan data
Pendaftaran Peserta terdaftar melalui login akun di
https://apb.kemdikbud.go.id. Penerima layanan mengisi
kelengkapan data diantaranya:

a) Validasi nama dan Nomor Induk Kependudukan/Kartu Tanda


Penduduk
b) Pengisian nomor rekening bank aktif calon penerima layanan;
1. Bagi yang memiliki rekening bank terdaftar, melengkapi
nomor rekening pada laman apb.kemdikbud.go.id
2. Bagi yang tidak memiliki rekening bank terdaftar, akan
dibukakan buku rekening baru yang dapat diambil di
kantor bank cabang terdekat dengan membawa dokumen
sebagai berikut:
a.
Identitas diri KTP (Kartu Tanda Penduduk)
b.
Kartu Keluarga
c.
NPWP bagi yang sudah memiliki
d.
Menunjukan Soft Copy SK yang diunduh pada saat
pelaku budaya mengaktivasi rekening di kantor bank
e. Surat pengantar dari Direktorat Jenderal Kebudayaan
yang membuktikan kebenaran penerima bantuan
(dapat diunduh pada akun masing-masing penerima
di apb.kemdikbud.go.id)
2) tahap pengiriman karya
a. penerima layanan yang telah mengisi kelengkapan data
wajib memberikan atau melaporkan karya sesuai
ketetapan;
b. memvalidasi/menandatangani Surat perjanjian
Pemberian Bantuan (SP2B) melalui tautan
https://apb.kemdikbud.go.id.;
c. memvalidasi/menandatangani Berita Acara Serah Terima
Karya (BAST) melalui tautan
https://apb.kemdikbud.go.id.;
d. memvalidasi/menandatangani Berita Acara Pembayaran
(BAP) melalui tautan https://apb.kemdikbud.go.id.;
e. memvalidasi/menandatangani Kwitansi Pembayaran
melalui tautan https://apb.kemdikbud.go.id.;
3) Tahap Penerimaan Layanan
a. panitia penyaluran dana menyalurkan dana kepada
penerima layanan.
b. penerima layanan menerima bantuan melalui rekening
yang sudah didaftarkan;
c. penerima layanan melaporkan penerimaan bantuan
dengan mengunggah foto dana diterima di rekening
melalui tautan https://apb.kemdikbud.go.id.
4) Panitia tidak akan melanjutkan proses penyaluran dana apabila
penerima layanan tidak mengirimkan kelengkapan administrasi
dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari setelah pemberitahuan
diterima.

F. Jangka Waktu Pelaksanaan Penyaluran Bantuan


Bantuan akan segera diproses paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah dokumen dan karya sudah diterima.
G. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Layanan
Penerima layanan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
penggunaan dana layanan yang diterimanya. Pertanggungjawaban dana
layanan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, serta terhindar
dari penyimpangan. Penerima bantuan wajib menyampaikan laporan
pertanggung jawaban bantuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupa
dokumentasi kegiatan dalam bentuk audio visual/video yang dikirimkan
melalui borang pada: “apb.kemdikbud.go.id”;

H. Berita Acara Serah Terima


Penerima bantuan wajib melakukan serah terima pekerjaan kepada
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan
menandatangani Berita Serah Terima Pekerjaan secara daring pada
“apb.kemdikbud.go.id”; untuk di Unggah/validasi saat Penyerahan hasil
karya. (contoh bentuk surat terlampir),

I. Sanksi
Penerima bantuan yang melanggar peraturan dan petunjuk teknis ini dapat
diberikan sanksi berupa:

1. Teguran tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat


Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Kewajiban mengembalikan dana bantuan ke kas negara, apabila tidak
melaporkan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan; dan/atau
3. Diproses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB IV

TATA CARA PENGEMBALIAN DANA BANTUAN

Dalam rangka tertib administrasi, penerima Pemberian Layanan


Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 harus
melakukan pengembalian dana bantuan kepada Kantor Kas Negara. Adapun
penyebab penerima bantuan harus melakukan pengembalian dana bantuan
kepada kantor kas negara karena sebab hal sebagai berikut:

1. Pembatalan oleh pihak Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan,


Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena
hal-hal tertentu yang berkaitan dengan masalah hukum dari penerima bantuan;
dan
2. Hal-hal lain, yang tidak sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku setelah
dilakukan audit oleh auditor yang berwenang.

Mekanisme pengembalian dana bantuan diatur sebagai berikut:

1. Pengembalian belanja tahun anggaran berjalan (Tahun 2020) disetor dengan


menggunakan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) yaitu menggunakan
aplikasi Simponi-PNBP/e-billing (dengan pemilihan menu🡪 Kementerian/Lembaga);
2. Pengembalian belanja yang disetor lewat tahun anggaran (tahun 2020) disetor
dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) yaitu menggunakan
aplikasi Simponi-PNBP/e-billing (dengan pemilihan menu🡪Penerimaan Negara
Lainnya).

Setelah melakukan input data di aplikasi Simponi/e-billing, lalu dicetak dan


ditunjukkan ke Bank (BRI, Mandiri dan BNI) atau kantor pos terdekat untuk
penyetoran dana dimaksud. Selanjutnya Bank akan menerbitkan Nomor
Transaksi Pengembalian Negara (NTPN). Masa aktif pembuatan Simponi/e-
billing adalah selama 7 (tujuh) hari kerja dan apabila lebih dari 7 (tujuh) hari
kerja dari masa pembuatan Simponi/e-billing sudah tidak bisa digunakan lagi
(kadaluarsa) sehingga harus dilakukan pembuatan Simponi/e-billing yang baru.

Untuk informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan menghubungi:


Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Tenaga dan
Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Telepon (021) 5725539 Faksimile (021) 5725540,
Email: layanankebudayaancovid19@gmail.com.
BAB V

SUPERVISI DAN PENGAWASAN

Pelaksanaan supervisi dan pengawasan pengelolaan Pemberian Layanan


Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 dapat
digambarkan dalam chart sebagai berikut:

Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Monitoring, Evaluasi,


Pelaporan, dan Pengawasan

Pengawasan oleh Aparat Penegak Hukum


7 (APH), BPK, BPKP, Itjen Kemendikbud dan
Aparat Pengawas lainnya

Penerima Penerima
Dana Penerima bantuan bantuan bantuan Penerima bantuan
bantuan melaporkan bahwa melaksanakan menyimpan menyampaikan
diterima lewat dana sudah diterima kegiatan sesuai dokumen dan laporan secara rinci
1 rekening dan memberi lapoan 3 dengan Surat 4 administrasi 5 kepada Sekretariat
2
penerima awal Perjanjian kegiatan Direktorat Jenderal
bantuan Pemberian Kebudayaan
Bantuan (SP2B)
dan petunjuk
teknis

Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi oleh Unsur


Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan

A. Supervisi
1. Unsur Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan memiliki wewenang dan tanggungjawab untuk melakukan
monitoring, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan pekerjaan.
2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan pada saat proses
pelaksanaan dan setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan.
3. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan pekerjaan
tidak boleh dibebankan dari dana layanan.
4. Hal-hal yang dilakukan dalam pengawasan adalah melakukan
pemeriksaan terhadap:
a) ketersediaan sasaran sesuai kriteria yang ditentukan;
b) kesesuaian penggunaan dana bantuan yang ditentukan;
c) ketepatan waktu dan tempat pelaksanaan pekerjaan; dan
d) transparansi dan akuntabilitas laporan.
B. Pengawasan
1. Pemeriksaaan dan pengawasan dilakukan oleh Direktorat Pembinaan
Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan dan
pengawas Internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan atau
Pengawas Eksternal atau pihak lain yang ditunjuk.
2. Pelaksanaan pengawasan tersebut tidak boleh dibebankan dari dana
bantuan.
BAB VI

PENUTUP

Kami sampaikan kepada semua pihak agar tidak tergiur oleh berbagai rayuan
yang modusnya penipuan untuk memperoleh dana Pemberian Layanan
Pelindungan Pelaku Budaya Dalam Masa Pandemi COVID-19 Tahap 2 oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh dalam bentuk iming-
iming dan permintaan dana kepada penerima bantuan. Direktorat Pembinaan
Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hanya menyalurkan dana bantuan
sesuai dengan petunjuk teknis, serta pelaksanaannya dilakukan secara
profesional dan transparan.

Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini, akan ditindaklanjuti
dengan surat edaran atau surat resmi Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan program ini dengan sebaik-
baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungutan Liar (Pungli). Jika dinilai sudah memiliki cukup bukti, laporan
akan diteruskan ke kelompok kerja (pokja) penindakan. Laporan yang dinilai belum memiliki cukup bukti
akan ditangani oleh pokja intelijen. Silahkan lapor dengan menghubungi:

SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR

Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat 10110


Email : lapor@saberpungli.id
Call Center : 0821 1213 1323
SMS : 1193
Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323
No Fax : 021-3453085
Website : www.saberpungli.id
Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan bahasa, sudut pandang, dan
dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk siapapun yang hendak melakukan pelaporan. Apabila ada
kekurangan dan keterbatasan dalam hal proses pelaporan di aplikasi kami, mohon diinformasikan agar segera
dilakukan perbaikan.

PENGADUAN DAN INFORMASI

Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan

Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 9,

Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

Telepon/Fax 021-5725..
Direktur Jenderal Kebudayaan,
website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

email: layanankebudayaancovid19@gmail.com.

TTD.
Hilmar Farid
LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL


KEBUDAYAAN NOMOR 7 TAHUN 2020 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN LAYANAN
PELINDUNGAN PELAKU BUDAYA TERDAMPAK
PANDEMI COVID-19 TAHAP 2

1. Daftar Isian Validasi


Berikut Daftar Isian Validasi oleh Penerima Layanan yang di isi daring
melalui. apb.kemdikbud.go.id:

1. Isian Validasi Surat Perjanjian Pemberian Bantuan


Divalidasi ketika registrasi ulang pada laman daring:
apb.kemdikbud.go.id

2. Isian Berita Acara Pembayaran


Divalidasi ketika registrasi ulang pada laman daring:
apb.kemdikbud.go.id

3. Isian Kuitansi Pembayaran


Divalidasi ketika registrasi ulang pada laman daring:
apb.kemdikbud.go.id

4. Berita Acara Serah Terima


Divalidasi ketika registrasi penyerahan pelpoaran atas karya pada
laman daring: apb.kemdikbud.go.id
1. Isian Validasi Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
Divalidasi ketika registrasi ulang pada laman daring: apb.kemdikbud.go.id

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
Komp. Kemdikbud Gedung E, Lantai 9
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5725539 Faksimile (021) 5725540
Laman: kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditptlk/
Pos-el: dit.ptlk@kemdikbud.go.id

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH (SP2B)


qqq
PEMBERIAN LAYANAN PELINDUNGAN PELAKU BUDAYA TERDAMPAK

PANDEMI COVID-19 TAHAP 2

Nomor : …………………………

Pada hari ini, …………. tanggal ……… bulan …………. tahun dua ribu dua puluh,
bertempat di …………………, yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Muhammad Ikbal, S.Hum


NIP : 19830509 200912 1 003

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pembinaan Tenaga


dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Alamat : Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai IX, Jalan Jenderal


Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Tenaga
dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KESATU.

2. Nama : ……………………………………………..
Jabatan : Penerima Layanan

Alamat : …………………………………………….. (sesuai KTP)

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama saya sendiri, untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Surat Perjanjian Pemberian
Bantuan Pemerintah (SP2B) Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya
Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2 dengan ketentuan sebagai berikut.

Pasal 1

Dasar Pelaksanaan Pemberian Bantuan

(1) Surat Keputusan Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan,


Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Nomor : ………….. tanggal …….
tentang Penetapan Penerima layanan Pemberian Layanan Pelindungan
Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2.
(2) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor DIPA: SP DIPA
023.15.12.690435/2020 Tanggal 6 Mei 2020 Direktorat Pembinaan Tenaga
dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020.

Pasal 2

Jenis Pekerjaan

PIHAK KEDUA bersedia untuk menerima dan melaksanakan Program


Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-
19 Tahap 2. Semua pekerjaan tersebut dilakukan sesuai dengan Petunjuk
Teknis Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi
COVID-19.

Pasal 3

Nilai Bantuan

Program Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi


COVID-19 Tahap 2 yang diberikan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
adalah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
Pasal 4

Penyaluran Dana

Penyaluran dana Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak


Pandemi COVID-19 ini dilakukan dengan cara transfer dana ke Rekening Bank
atas nama ……………………….. Nomor Rekening: …………………………… Bank
…………………….. Cabang /Unit………………… .

Pasal 5

Pelaksanaan Pekerjaan

(1) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan petunjuk


teknis Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi
COVID-19 Tahap 2.
(2) PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan
keuangan, administrasi, teknis, dan tindak lanjut dari Pemberian Layanan
Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2.
(3) Jangka waktu pelaporan pelaksanaan pekerjaan berakhir sampai dengan 30
(tiga puluh) hari kalender terhitung sejak dana masuk ke rekening PIHAK
KEDUA.
(4) PIHAK KEDUA wajib mengembalikan ke Kas Negara dengan melaporkan
kepada Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan apabila
setelah menerima bantuan tidak melaporkan hasil karya atau pelibatan atas
karya yang sudah diusulkan.
Pasal 6

Biaya Pajak

PIHAK KESATU akan menyalurkan dana bantuan tanpa dibebani pajak.

Pasal 7

Pemeriksaan dan Pengawasan

(1) PIHAK KESATU dapat melaksanakan monitoring baik langsung dan atau
tidak langsung atas pelaksanaan Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku
Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2 sewaktu-waktu.
(2) Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan program Pemberian Layanan
Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2
dilakukan oleh pengawas internal dari Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Pengawas lain yang ditunjuk.

Pasal 8

Pelaporan

PIHAK KEDUA wajib melakukan (Audiovisual/Foto/Dokumen Lain) kegiatan


kepada PIHAK KESATU setelah pelaksanaan atau kegiatan selesai, sesuai
dengan perjanjian ini selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender hari
kalender sejak dana bantuan diterima dan laporan akhir paling lambat 14
(empat belas) hari kalender setelah seluruh pekerjaan dilaksanakan 100%
(seratus persen).

Pasal 9

Sanksi

(1) Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pekerjaan sebagaimana tersebut


dalam pedoman teknis pelaksanaan Pemberian Layanan Pelindungan
Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2, maka PIHAK
KEDUA wajib mengembalikan dana bantuan sebesar dana yang diterima
setelah surat perintah pengembalian dana bantuan dari PIHAK KESATU
diterima.
(2) Segala penggunaan dana Bantuan Pemerintah Pemberian Layanan
Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2 yang
berakibat terjadinya kerugian negara, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
mutlak dari pihak penerima bantuan.

Pasal 10

Penyelesaian perselisihan

(1) Segala perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul antara PARA
PIHAK sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak tercapai, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Pasal 11

Ketentuan lain

(1) Perjanjian ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya apabila terjadi:
a. perubahan ketentuan perundang-undangan atau perubahan kebijakan
pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya perjanjian ini;
dan
b. keadaan kahar (force majeure), antara lain kebakaran, bencana alam,
pemogokan massal, kerusuhan, perang, dan sejenisnya yang tidak
dapat dihindari pihak yang terkena.
(2) Pihak yang terkena keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya paling lama 1 (satu) minggu setelah
terjadinya keadaan tersebut.
(3) Hal-hal yang dianggap perlu dan belum diatur dalam perjanjian ini, akan
diatur kemudian dalam bentuk Adendum atas kesepakatan PARA PIHAK
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 12

Ketentuan Penutup

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing sama bunyinya,
setiap rangkap bermeterai cukup dan ditandatangani oleh PARA PIHAK,
mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta masing-masing pihak menerima
1 (satu) rangkap pada saat perjanjian ini ditandatangani.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


Pejabat Pembuat Komitmen Penerima layanan

Muhammad Ikbal, S.hum (nama lengkap)


NIP. 19830509 200912 1 003

Mengetahui/Menyetujui,
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga
Kebudayaan
Kuasa Pengguna Anggaran,

Judi Wahjudin
NIP. 196908291998021002
2. Isian Berita Acara Pembayaran
Divalidasi ketika registrasi ulang pada laman daring: apb.kemdikbud.go.id

Berita Acara Pembayaran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
Komp. Kemdikbud Gedung E, Lantai 9
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5725539 Faksimile (021) 5725540
Laman: kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditptlk/
Pos-el: dit.ptlk@kemdikbud.go.id

BERITA ACARA PEMBAYARAN


qqq
Nomor : ....../E5.1/…./2019
Tanggal : ...............2019
Pada hari ini …………. tanggal ……… bulan …………. tahun dua ribu ………. Bertempat di
………………… yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Muhammad Ikbal, S.Hum
NIP : 19830509 200912 1 003
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pebinaan Tenaga Dan Lembaga
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Alamat : Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai IX Jl. Jenderal
Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat
Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, yang selanjutnya dalam berita acara pembayaran ini disebut
sebagai PIHAK KESATU.
2. Nama : ……………………………………………..
Jabatan : Penerima Layanan
Alamat : ……………………………………………..
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama saya pribadi di atas, selanjutnya dalam Berita
Acara Pembayaran ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor:………………………… Tentang Penetapan penerima
layanan Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap
2 yang bersumber pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor DIPA: SP DIPA
023.15.12.690435/2020 Tanggal 6 Mei 2020 Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020, maka PIHAK KEDUA berhak menerima dana bantuan dalam rangka pelaksanaan
Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Tahap 2 dari
PIHAK KESATU sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah).

PIHAK KESATU setuju atas jumlah dana tersebut diatas, dan akan diserahkan kepada PIHAK
KEDUA melalui Bank ……………… Nomor Rekening …………………….. dan Nomor NPWP
……………………….
Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Para
Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut diatas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
Pejabat Pembuat Komitmen Penerima layanan

Muhammad Ikbal, S.Hum (nama lengkap)


NIP. 19830509 200912 1 003
3. Isian Kuitansi Pembayaran
Divalidasi ketika registrasi ulang pada laman daring:
apb.kebudayaan.kemdikbud.go.id

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA DAN LEMBAGA KEBUDAYAAN

Beban MAK :.....................


Bukti Kas No :.....................
Tahun Anggaran:.....................

KUITANSI

Sudah terima dari : Direktorat Pembinaan Tenaga dan lembaga Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Banyaknya Uang : Rp. 1.000.000,-

Terbilang : Satu Juta Rupiah

Untuk pembayaran : Dana Pemberian Layanan Pelindungan Pelaku Budaya Terdampak


Pandemi COVID-19 sesuai dengan Surat Keputusan Kuasa
Pengguna Anggaran Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan tentang Penetapan Penerima
Penetapan penerima layanan Pemberian Layanan Pelindungan
Pelaku Budaya Terdampak Pandemi COVID-19 Nomor ………/
tanggal ………….. 2020.

Mengetahui/ Menyetujui Lunas dibayar (tempat),.............2020

Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran Penerima Layanan

Muhammad Ikbal, S. Hum Siti Nurahmila (Nama Lengkap)

NIP. 19830509 200912 1 003 NIP.19790314 201504 2 001


4. Berita Acara Serah Terima
Divalidasi ketika registrasi penyerahan pelpoaran atas karya pada laman
daring: apb.kemdikbud.go.id

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
Komp. Kemdikbud Gedung E, Lantai 9
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5725539 Faksimile (021) 5725540
Laman: kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditptlk/
Pos-el: dit.ptlk@kemdikbud.go.id

BERITA ACARA SERAH TERIMA

Nomor……………………..
qqq
Pada hari ini …. tanggal ……. Bulan. ….. tahun ……., yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : …………………….
Jabatan : Penerima Layanan

Alamat : ……………………..

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.

2. Nama :Muhammad Ikbal, S.Hum


NIP :19830509 200912 1 003

Jabatan :Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan pemberian layanan pelindungan pelaku


budaya terdampak pandemi COVID-19 tahun 2020, Direktorat Pembinaan Tenaga dan
Lembaga Kebudayaan Tahap 2, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

Alamat : Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 9, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. Pihak KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa karya yang sudah diunggah pada
apb.kemdikbud.go.id sebagai pembuktiannya sesuai dengan Surat Keputusan Nomor
………………………………. dan Suat Perjanjian Pemberian Bantuan (SP2B) Nomor
………………………………
2. Pihak KESATU telah menerina dana bantuan dari Pihak KEDUA dan telah dipergunakan untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai
berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)
c. Jumlah total sisa dana : Rp. 0 ( Nol Rupiah)
3. Pihak KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana bantuan pemberian layanan
pelindungan pelaku budaya terdampak pandemi covid 19 tahun 2020 sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu
Juta Rupiah)
4. telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan
aparat pengawas fungsional.
5. Pihak KESATU menyerahkan kepada pihak KEDUA dan pihak KEDUA menerima dari pihak KESATU
berupa Karya Pelaku Budaya Masa Covid -19 Tahap 2 dengan nilai Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)
6. Pihak KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke kas negara sebesar Rp. 0. (Nol Rupiah)
sebagaimana bukti penerimaan negara (BPN) terlampir. (Apabila ada pengembalian)
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh para pihak
pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Penerima Layanan (PPK)

(Nama Jelas) Muhammad ikbal, S.Hum


NIP. 19830509 200912 1 003
PANDUAN MENGISI DOKUMEN ADMINISTRASI APRESIASI PELAKU BUDAYA
DOKUMEN PELAPORAN DALAM UNGGAHAN PELAKU BUDAYA TERDAMPAK

Nomor Profesi Kriteria Karya yang diunggah


1 Film dan Media Baru App. Engineer/Developer
2 Film dan Media Baru Blogger dan Video Blogger
3 Film dan Media Baru Casting Producer
4 Film dan Media Baru Content Writer/Copywriter
5 Film dan Media Baru Distributor Film
6 Film dan Media Baru Dokumenteris (Pembuat Film Dokumenter)
7 Film dan Media Baru Editor Film
8 Film dan Media Baru Guru/Pengajar Film
9 Film dan Media Baru Kritikus Film
10 Film dan Media Baru Kru Animasi (Visualizer, Animator, Technical Animation Director, dsb.)
11 Film dan Media Baru Kru Casting (Casting Director, Casting Manager, Talent Scouts, dsb.)
12 Film dan Media Baru Kru Grip (Key Grip, Bestboy, Dolly Operator, Crane Operator, dsb.)
Kru Manajemen Produksi Film (Manajer Produksi, Akuntan Produksi, Manajer Lokasi, Post
Film dan Media Baru
13 Producer, Animation Producer, Runner, dsb.)
14 Film dan Media Baru Kru Pasca Produksi (Asisten Editor, dsb.)
15 Film dan Media Baru Kru Penyutradaraan (Asisten Sutradara, Acting Coach, Fighting Coach, dsb.)
16 Film dan Media Baru Kru Perekaman Suara Produksi Film (Production Sound Mixer, Boom Operator, dsb.)
Kru Suara Pasca Produksi (Sound Engineer, Dialogue Editor, Komponis, Foley Artist, Music
Film dan Media Baru
17 Recordist, dsb.)
Kru Tata Artistik Film (Prop Master, Perancang Kostum, Wardrobe, Make-up Artist, Special
Film dan Media Baru
18 Effects, dsb.)
19 Film dan Media Baru Kru Tata Cahaya (Gaffer, Teknikal Listrik, dsb.)
20 Film dan Media Baru Kru Tata Efek Visual (VFX Development, Digital Set Designer, CG Artist, dsb.)
21 Film dan Media Baru Kru Tata Kamera (Juru Kamera, Clapper, Loader, dsb.)
22 Film dan Media Baru Kurator/Programmer Festival/Kegiatan Apresiasi Film
23 Film dan Media Baru Pemeran Film (Pemeran Utama, Pemeran Pembantu, Extras, Pemeran Pengganti, dsb.)
24 Film dan Media Baru Peneliti/Periset Film
25 Film dan Media Baru Penerjemah Subtitle Film
26 Film dan Media Baru Pengarah Sinematografi
27 Film dan Media Baru Pengelola Festival/Kegiatan Apresiasi Film
28 Film dan Media Baru Pengelola Komunitas Film
29 Film dan Media Baru Pengelola Ruang Pertunjukan Film/Bioskop
30 Film dan Media Baru Pengelola Situs Pemutaran Film atau Promosi Film
31 Film dan Media Baru Penulis Skenario
32 Film dan Media Baru Penyulih Suara (Dubber)
33 Film dan Media Baru Perancang Animasi (Animation Director)
34 Film dan Media Baru Perancang Artistik Film
35 Film dan Media Baru Perancang Efek Visual
36 Film dan Media Baru Perancang Suara Film (Sound Designer)
37 Film dan Media Baru Periset/Peneliti untuk Penulisan Skenario Film
38 Film dan Media Baru Produser Film
39 Film dan Media Baru Projectionist
40 Film dan Media Baru Storyboard Artist
41 Film dan Media Baru Sutradara
42 Film dan Media Baru Tenaga Dokumentasi Perfilman/Produksi Film
43 Film dan Media Baru Tenaga Pengelola Jaringan
44 Film dan Media Baru Tenaga Ruang Pertunjukan Film/Bioskop
45 Film dan Media Baru Web Designer
46 Film dan Media Baru Web Programmer
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Kurator Pameran di Cagar Budaya atau Museum
47 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Pedagang suvenir di sekitar Cagar Budaya dan Museum
48 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Pelestari adat-istiadat (pemimpin acara-acara adat pernikahan, dll)
49 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Pemandu Cagar Budaya atau Museum
50 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Pendidik/Penggiat Cagar Budaya
51 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Peneliti/Penulis Sejarah, Cagar Budaya atau Museum
52 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Pengelola Komunitas Sejarah, Cagar Budaya, atau Museum
53 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Pengrajin suvenir khusus untuk cagar budaya atau museum tertentu
54 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Tenaga Harian Museum
55 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Tenaga Harian Pelestarian Cagar Budaya
56 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Tenaga Harian Pemugaran Cagar Budaya
57 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Tenaga Manajemen Museum
58 Museum
Sejarah, Cagar Budaya, dan
Tukang Foto Keliling Cagar Budaya
59 Museum
60 Seni Kriya Guru/Pengajar Kriya
61 Seni Kriya Instruktur Wellness Industry
62 Seni Kriya Pembatik
63 Seni Kriya Pembuat Jamu
64 Seni Kriya Peneliti/Periset Kriya
65 Seni Kriya Penenun
66 Seni Kriya Pengelola Pengolahan Jamu/Herbal/Wellness Industry
67 Seni Kriya Pengelola Sanggar/Lembaga Kriya
68 Seni Kriya Tenaga Ahli media lainnya
69 Seni Kriya Tenaga Kriya Bambu
70 Seni Kriya Tenaga Kriya Kaca
71 Seni Kriya Tenaga Kriya Kayu
72 Seni Kriya Tenaga Kriya Logam
73 Seni Kriya Tenaga Kriya Wastra
74 Seni Kriya Tenaga Manajemen Sanggar/Lembaga Kriya
75 Seni Musik Guru/Pengajar Musik
76 Seni Musik Kritikus Musik
77 Seni Musik Kru Pencahayaan (lighting) Pertunjukan Musik
78 Seni Musik Kru Roadies
79 Seni Musik Kru Tata Panggung Pertunjukan Musik
80 Seni Musik Kru Tata Suara Pertunjukan Musik
81 Seni Musik Lighting Designer Pertunjukan Musik
82 Seni Musik Music Director Konser/Festival/Pertunjukan Musik
83 Seni Musik Pemain instrumen musik (termasuk Disc Jockey, Nayaga, dsb.)
84 Seni Musik Pembuat Instrumen Musik
85 Seni Musik Pencipta/penulis musik
86 Seni Musik Peneliti/Periset Musik
87 Seni Musik Pengaba (Conductor)
88 Seni Musik Pengelola Studio Latihan/Rekaman Musik
89 Seni Musik Penggubah/Pembuat Aransemen
90 Seni Musik Penyanyi (termasuk Sinden, dsb.)
91 Seni Musik Promotor/Penyelenggara Konser/Festival/Show Musik
92 Seni Musik Show Director Pertunjukan Musik
93 Seni Musik Sound Engineer Pertunjukan Musik
94 Seni Musik Sound Recordist Musik
95 Seni Musik Tenaga Dokumentasi Musik/Pertunjukan Musik
96 Seni Musik Tenaga Manajemen Grup/Sanggar Musik
97 Seni Musik Tenaga Perekaman Musik
98 Seni Pertunjukan Anak Wayang
99 Seni Pertunjukan Dalang
100 Seni Pertunjukan Desainer Bunyi (Sound Designer)
101 Seni Pertunjukan Direktur Artistik
102 Seni Pertunjukan Direktur Artistik Festival
103 Seni Pertunjukan Direktur Festival
104 Seni Pertunjukan Direktur Teknis Pertunjukan
105 Seni Pertunjukan Dramaturgi Seni Pertunjukan
106 Seni Pertunjukan Guru/Pengajar Seni Pertunjukan
107 Seni Pertunjukan Komponis
108 Seni Pertunjukan Koreografer Tari
109 Seni Pertunjukan Kritikus Seni Pertunjukan
110 Seni Pertunjukan Kru Kostum
111 Seni Pertunjukan Kru Panggung
112 Seni Pertunjukan Kru Pelaksana Produksi Festival
113 Seni Pertunjukan Kru Tata Cahaya Panggung (Operator Lampu, Rigging, dsb.)
114 Seni Pertunjukan Kru Tata Rias
115 Seni Pertunjukan Kru Tata Suara (Operator Mixer, Tata Listrik, dsb.)
116 Seni Pertunjukan Kru Teknis Pertunjukan
117 Seni Pertunjukan Kurator Festival
118 Seni Pertunjukan Pemain Instrumen Musik/Bunyi
119 Seni Pertunjukan Pemeran
120 Seni Pertunjukan Penari
121 Seni Pertunjukan Penata Cahaya (Lighting Designer)
122 Seni Pertunjukan Penata Kostum
123 Seni Pertunjukan Penata Musik (Music Director)
124 Seni Pertunjukan Penata Panggung (Stage Manager)
125 Seni Pertunjukan Penata Rias
126 Seni Pertunjukan Penata Suara (Sound Engineer)
127 Seni Pertunjukan Peneliti/Periset Seni Pertunjukan
128 Seni Pertunjukan Pengelola Festival/Kegiatan Seni Pertunjukan (Festival Producer)
129 Seni Pertunjukan Pengelola Grup Seni Pertunjukan/Sanggar
130 Seni Pertunjukan Pengelola Studio Tari
131 Seni Pertunjukan Penulis Naskah Teater/Seni Pertunjukan
132 Seni Pertunjukan Performer Lainnya
133 Seni Pertunjukan Periset Naskah Seni Pertunjukan
134 Seni Pertunjukan Produser karya Seni Pertunjukan
135 Seni Pertunjukan Promotor Seni Pertunjukan
136 Seni Pertunjukan Prop Master
137 Seni Pertunjukan Seniman multimedia
138 Seni Pertunjukan Seniman Pantomim
139 Seni Pertunjukan Seniman Performans
140 Seni Pertunjukan Seniman Tradisi Lisan
141 Seni Pertunjukan Set Builder
142 Seni Pertunjukan Skenografer Panggung
143 Seni Pertunjukan Sutradara Teater
144 Seni Pertunjukan Tenaga Dokumentasi Seni Pertunjukan
145 Seni Pertunjukan Tenaga Manajemen Festival (Fundraising, Pemasaran, Komunikasi, dsb.)
146 Seni Pertunjukan Tenaga Manajemen Produksi Grup/Sanggar Pertunjukan
147 Seni Pertunjukan Tenaga Pengelolaan Penonton (Crowd Management) Pertunjukan
148 Seni Rupa Artisan/Pekerja Seni Rupa
149 Seni Rupa Fotografer
150 Seni Rupa Guru/Pengajar Seni Rupa
151 Seni Rupa Ilustrator
152 Seni Rupa Komikus
153 Seni Rupa Kritikus Seni Rupa
154 Seni Rupa Kurator Seni Rupa
155 Seni Rupa Pedagang Independen karya Seni Rupa (Independent Broker)
156 Seni Rupa Pegrafis
157 Seni Rupa Pekeramik
158 Seni Rupa Pelukis
159 Seni Rupa Pematung (dan seniman instalasi trimatra lain)
160 Seni Rupa Peneliti/Periset/Sejarawan Seni Rupa
161 Seni Rupa Pengelola Galeri Seni Rupa
162 Seni Rupa Penyelenggara Pameran/Kegiatan Seni Rupa
163 Seni Rupa Perupa Multimedia
164 Seni Rupa Preparator Pameran Seni Rupa
165 Seni Rupa Seniman Performans
166 Seni Rupa Seniman Video
167 Seni Rupa Tenaga Dokumentasi Seni Rupa/Pameran Seni Rupa
168 Seni Rupa Tenaga Manajemen Seni Rupa
169 Seni Sastra Editor Sastra (termasuk Editor Penerjemahan Sastra)
170 Seni Sastra Guru/Pengajar Sastra
171 Seni Sastra Kritikus Sastra
172 Seni Sastra Peneliti/Periset Sastra
173 Seni Sastra Penerjemah Sastra
174 Seni Sastra Pengarang Prosa
175 Seni Sastra Pengelola Penerbitan/Jurnal berkala /Situs bidang Sastra
176 Seni Sastra Penyair
177 Seni Sastra Penyelenggara Festival/Kegiatan Sastra
178 Seni Sastra Tenaga Dokumentasi Sastra
179 Seni Sastra Tenaga Dokumentasi Sastra
180 Umum Desainer Grafis
181 Umum Guru/Pengajar Ilmu Sosial dan Humaniora
182 Umum Guru/Pengajar Seni Budaya
183 Umum Peneliti/Periset/Pengkaji Seni dan Budaya
184 Umum Penerjemah Buku Seni dan Budaya
185 Umum Pengelola Lembaga Kesenian/Kebudayaan
186 Umum Tenaga Manajemen Ruang Pameran
187 Umum Tenaga Manajemen Ruang Pertunjukan
188 Umum Tenaga Pengarsipan Seni

Direktur Jenderal Kebudayaan,


Hilmar Farid

Anda mungkin juga menyukai