1
MACAM – MACAM NORA BESERTA SANKSI DAN CONTOHNYA YANG PERLU DIPAHAMI
Norma – norma yang ada memiliki beberapa fungsi. Satu diantaranya ialah sebagai pedoman dan aturan
dalam kehidupan masyarakat. Jadi norma pada dasarnya dibuat untuk dilaksanakan. ada norma yang
sifatnya dogmatis hingga mengikat. di indonesia ada beberapa tatanan norma yang harus dipatuhi.
Mulai norma agama, norma hukum, kesusilaan , dan kesopanan atau adat.
A. Fungsi Norma
Sebelum membahas tentang macam-macam norma, perlu diketahui fungsinya. Norma memiliki
beberapa fungsi dalam kehidupan di masyarkat. Fungsi-fungsi norma tersebut ialah sebagai
berikut
Bisa mencegah terjadinya benturan kepentingan masyarakat.
Dapat menciptakan kehidupan masyarakat menjadi aman, tenteram, dan tertib.
Memberi petunjuk atau pedoman bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan di
masyarakat.
Membantu mencapai tujuan bersama dalam masyarakat.
Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai nilai yang berlaku.
Memberikan batasan, yaitu berupa larangan atau perintah dalam berperilaku dan bertindak.
Memaksa individu dalam menyesuaikan dan beradaptasi dengan norma-norma yang berlaku
yang ada dalam masyarakat serta menyerap nilai-nilai yang diharapkan.
B. Macam-Macam Norma
1. Norma Agama
Norma yang satu ini menjadi pedoman hidup bagi manusia yang bersumber dari Tuhan
Yang Maha Esa. Isi dari norma ini berupa perintah, ajaran, dan larangan.
Contoh norma agama ialah melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak
boleh mencuri, dan lain sebagainya. Sanksi dari pelanggaran norma agama berupa dosa
dengan balasan di akhirat kelak.
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia.
Norma kesusilaan mendorong manusia untuk berbuat baik danmenghindari perbuatan
buruk. Jika seseorang melanggar norma ini, biasanya mereka akan mendapat sanksi berupa
penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat.
Sebagai contoh, pamit pada orang tuanya mau kuliah, tetapi ternyata berduaan bercumbu
rayu di semak belukar dengan paksaan. Orang tersebut tidak hanya berbohong, namun juga
memaksa orang lain untuk menuruti nafsunya.
Contoh:
Selalu berkata jujur.
Mengembalikan dompet yang ditemukan di jalan kepada pemiliknya.
2
Mengerjakan ujian sekolah dengan jujur.
Sikap ramah bertetangga.
Menolong orang yang kesulitan
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan didasari beberapa hal, seperti kebiasaan, kepantasan, kepatutan yang
berlaku di masyarakat. Norma kesopanan berasal dari pergaulan manusia.
Norma ini bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, budaya dan nilai-nilai masyarakat. Tata
sopan santun tersebut mendorong seseorang untuk berbuat baik, meski terkadang tak
berasal dari hati nurani.
Tetapi, hanya untuk sekadar menghargai orang lain dalam pergaulan sosial. Sanksi dari
pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya karena sumber norma ini adalah
keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.
Contoh norma kesopanan, di Indonesia ketika memanggil orang yang lebih tua, kita
menggunakan awalan sapaan seperti 'pak', 'bu', 'om', 'kakak', dan sebagainya, bahkan di
Jawa berucap dengan bahasa krama.Namun di negara lain, misalnya di beberapa negara
Eropa Barat, kita memanggil orang yang lebih tua bisa cukup dengan namanya.
4. Norma Hukum
Norma hukum bersumber dari negara atau pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang.
Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk melindungi kepentingan dalam pergaulan
hidup di masyarakat.
Hal ini berarti, pelanggar hukum harus mendapatkan hukuman. Hal ini tentu dengan asumsi
penegak hukum adalah orang-orang yang adil.
Norma hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas dan nyata.
Sanksinya itu tegas, memaksa, dan mengikat, seperti penjara dan denda.
Sebagai contoh, mencuri uang rakyat adalah perbuatan pelanggaran hukum yang
hukumannya telah diatur dalam undang-undang. Tukang parkir liar adalah para pelanggar
hukum kelas teri yang bisa dituntut hukuman.
Sumber: Dosenpendidikan, Sosiologis