Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA

Oleh kel 3 :

Fahmin La’amin

Inkawati A Marweri

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI NERS

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuan dalam proses perkuliahan, dan penulisan makalah yang merupakan suatu kajian
yang disusun untuk melengkapi tugas kelompok dalam mata kuliah Keperawatan anak II .

Dalam penyusunan makalah ini kami mengharapkan saran, masukkan bahkan kritik yang
membangun untuk makalah ini, sehingga bisa digunakan sebagai referensi dalam mata kuliah
Keperawatan anak II.

Kami menyampaikan terima kasih kepada Ns Ellen R.V.Purba,S,Kep.,M,Kep sebagai


dosen pengajar mata kuliah Keperawatan anak II yang telah membantu dan memotivasi kami
dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih juga untuk semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai seperti yang diharapkan.
Jayapura 3 oktober 2021

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar belakang.........................................................................................
B. Rumusan masalah...................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

I. Definisi leukemia....................................................................................
II. Etiologi leukemia....................................................................................
III. Patofisiologi leukemia.............................................................................
IV. Manifestasi klinis....................................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................

1. Konsep asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia......................

BAB IV PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Leukemia ( kanker darah ) merupakan suatu penyakit yang ditandai
dengan pertambahan jumlah sel darah putih ( leukosit ). Pertambahan ini
sangat cepat dan tidak terkendali serta bentuk sel-sel darah putih tidak
normal. Beberapa ahli menyebutkan leukemia sebagai keganasan sel darah
putih ( neoplasma hematology ). Leukemia ini sering berakibat fatal
meskipun leukemia limpostik yang menahun ( chronic lympocystic leucemia
), dahulu disebut sebagai jenis leukemia yang bisa bertahan lama dengan
pengibatan yang insentif.
Kemungkinan anak-anak terkena kanker cukup tinggi. Mengingat
tingginya resiko anak-anak terkena kanker dan tumor, diingatkan bahwa
para orangtua perlu perhatian dan kesiapan. Terutama terhadap anak-anak
yang memiliki gejala-gejala mirip dengan gejala kanker. Lebih ditekankan
para orangtua,terutama masyarakat awam, mengetahui dan mendapatkan
informasi cukup tentang kanker dan tumor yang menyerang anak-anak.
Masyarakat diharapkan tahu banyak, sadar, percaya dan akhirnya berbuat
sesuatu untuk menghadapi kanker ini. Sekarang seluruh warga Indonesia
harus memberi perhatian khusus pada kanker anak yang antara lain adalah
kanker darah atau leukemia, kanker tulang, saraf, ginjal dan getah bening.
Pengobatan penyakit-penyakit ini pada anak-anak berbeda dari orang
dewasa, karena mereka masih di usia pertumbuhan. Kanker darah atau
leukemia merupakan bertambahnya sel darah abnormal –sel darah putih—
secara berlebihan dan tidak terkendali dan penyebarannya ke seluruh tubuh
sangat cepat bertahan lama dengan pengobatan yang intensif.
Kasus leukemia di Indonesia sebanyak ±7000 kasus/tahun dengan
angkah kematian mencapai 83,6%. Data dari International Cancer Parent
Organization ( ICPO ) menunjukan bahwa dari setiap 1 juta anak terdapat
120 anak yang mengidap kanker dan 60% di antaranya disebabkan oleh
leukemia. Data dari WHO menunjukan bahwa angkah kematian di Amerika
serikat karena leukemia meningkat 2 kali lipat sejak tahun 1971. Di Amerika
serikat setiap 4 menitnya seseorang terdiagnosa menderita leukemia. Pada
akhir tahun 2009 diperkirakan 53.240 orang akan meninggal dikarenakan
leukemia.

B. Rumusan masalah
Berdadarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
penulisan ini adalah bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan
leukemia.

C. Tujuan
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien anak dengan
masalah leukemia
b. Mahasiswa mampu menganalisis data dengan masalah leukemia
c. Mahasiswa mampu menyusun rencana dan intervensi keperawatan
terhadap klien anak dengan leukemia
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi sesuai dengan intervensi
keperawatan yang telah disusun
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap implementasi
keperawatan yang telah dilaksanakan
BAB II
PEMBAHASAN
I. Definisi Leukemia
Leukemia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
poliferasi sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya keganasan
sumsum tulang dalam pembentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke
jaringan tubuh lain.

II. Etiologi Leukemia


Penyebab leukemiamasih belum diketahui secara pasti hingga kini.
Menurut hasil penelitian orang dengan factor resiko tertentu lebih
meningkatkan resiko timbulnya penyakit leukemia.
1. Host
 Umur, jenis kelamin, ras
Insiden leukemia secara keseluruhan bervariasi menurut
umur, LLA merupakan leukemia paling sering ditemukan pada
anak-anak dengan puncak insiden antara usia 2-4 tahun, LMA
terdapat pada umur 15-39 tahun, sedangkan LMK banyak
ditemukan antar umur 30-50tahun. LLK merupakan kelainan
pada orang tua ( umur rata-rata 60 tahun ). Insiden leukemia
lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita. Tingkat insiden
lebih tinggi terlihat diantara kaukasia ( kulit putih )
dibandingkan dengan kelompokkulit hitam.
Leukemia menyumbang sekitar 2% dari semua jenis
kanker, menyerang 9 dari setiap 100.000 orang di Amerika
serikat setiap tahun. Orang dewasa 10kali kemungkinan
terserang leukemia daripada anak-anak. Leukemia terjadi paling
sering pada orang tua. Ketika leukemia terjadi pada anak-anak,
hal itu terjadi paling sering sebelum usia 4 tahun.
Medical Center melaporkan bahwa penderita leukemia
menurut etnis terbanyak yaitu hispanik ( 60,9% ) yang
mencerminkan keseluruhan populasi yang dilayani oleh LCA +
USA Medical Center. Dari pasien non-hispanik yang umum
berikutnya yaitu asia ( 23,0% ), Amerika serikat ( 11,5% ) dan
kaukasia (4,6% ).

 Factor genetic
Insiden leukemia pada anak-anak penderita sindrom
down adalah 20 kali lebih banyak daripada normal. Kelainan
pada kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia aku. Insiden
leukemia akut juga meningkatkan pada penderita dengan
kelainan kongenital misalnya agranulositosis kongenital,
sindrom Ellis Van Creveld, penyakit seliak, sindrom Bloom,
anemia fanconi, sindrom wiskott Aldrich, sindrom
Kleinefelterdan sindrom trisomi
Pada sebagaian penderita dengan leukemia, insiden
leukemia meningkat dalam keluarga. Kemungkinan untuk
mendapatkan leukemia pada saudara kandung penderita naik 2-
4 kali. Selain itu leukemia juga dapat terjadi pada kembar
identic.
Berdasarkan penelitian Hadi et al di Iran dengan desain
case control menunjukan bahwa orang yang memiliki riwayat
keluarga positif leukemia berisikountuk menderita LLa
( OR=3,75; CI=32-10,99 ) artinya orang yang menderita
leukemia kemnungkinan 3,75 kali memiliki riwayat keluarga
positif leukemia dibandingkan dengan orang yang tidak
menderita leukemia.
2. Agent
 Virus
Beberapa virus tertentu sudah dibuktikan menyebabkan
leukemia pada binatang. Ada beberapa hasil penelitian yang
mendukung teori virus sebagai salah satu penyebab leukemia
yaitu enzyme reserve transcriptase ditemukan dalam darah
penderita leukemia.seperti diketahui enzim ini ditemukan di
dalam virus onkogenik seperti retnovirus tipe C yaitu RNA
yang menyebabkan leukemia pada binatang.
Pada manusia terdapat bukti kuat bahwa virus merupakan
etiologi terjadinya leukemia. HTLV ( virus leukemia T manusia
) dan retnocirus jenis cRNAtelah ditunjukan oleh mikroskop
electron dan kultur pada sel pasien dengan jenis khusus
leukemia/limforma sel T yang umumnya pada provinsi tertentu
di Jepang dan Sporadis di tempat lain, khususnya diantara
Negro karibia di Amarika serikat.
 Sinar Radioaktif
Sinar radioaktif merupakan factor eksternal yang paling
jelas dapat menyebabkan leukemi. Angkah kejadian LMA dan
LGK jelas sekali meningkat setelah sinar radioaktif rutin
dilakukan ahli radiologi mempunyai resiko menderita leukemia
10 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak bekerja
dibagian tersebut.
 Zat kimia
Zat-zat kimia misalnya ( benzene, arsen, pestisida,
kloramfenikol, fenilbutazon ) diduga dapat meningkatkan
resiko terkena leukemia. Sebagian besar obat-obatan dapat
menjadi penyebab leukemia, misalnya benzene, pada orang
dewasa menjadi leukemia nonlimfoblastik akut.
 Merokok
Merokok merupakan salah satu factor resiko untuk
berkembangnya leukemia. Rokok mengandung leukemogen
yang potensial untuk menderita leukemia terutama LMA.

III. Patofisiologi Leukemia


Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan
tubuh terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah,
dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan
produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal.
Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti
biasanya. Sel leukemi memblok produksi sel darah normal,
merusakkemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel leukemi juga merusak
produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk sel darah merah
dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada jaringan.
Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenai
aberasi kromosomal yang terdapat pada pasien leukemia. Perubahan
kromosom dapat meliputi perubahan angkah yang menambahkan atau
menghilangkan seluruh kromosom atau perubahan struktur termasuk
translokasi ( penyusunan kembali ), delesi,inversi dan insersi. Pada kondisi
ini dua kromosom atau lebih mengubah bahan genetic dengan
perkembangan gen yang berubah dianggap menyebabkan mulainya
proliferasi sel abnormal.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi
seldarah putih mengalamigangguan dan menghasilkan perubahan kearah
keganasan. Perubahan tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali
bagian dari kromosom ( bahan genetic sel yang kompleks ). Translokasi
kromosom mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga
sel membelah tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini
menguasai sumsum tulang dan mengantikan tempat dari sel-sel yang
menghasilkan sel-sel yang normal. Kanker ini juga menyusup ke organ yang
lainnya seperti hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal dan otak.

IV. Manifestasi klinis


Gejala klinis dari leukemia pada umumnya adalah sebagai berikut :
a. Anemia
Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari
kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Ditandai
dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin, turunnya hematocrit,
jumlah sel darah merah kurang. Anak yang menderita leukemia
mengalami pucat, mudah lelah, kadang-kadang sesak nafas.
b. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi
Disebabkan karena adanya penurunan leukosit secara otomatis
akan menurunkan daya tahan tubuh karena leukosit yang berfungsi
untuk mempertahankan daya tahan tubuh tidak dapat bekerja secara
optimal.
c. Perdarahan
Tanda-tanda perdarahan dapat dinilai dan dikaji dari adanya
perdarahan mukosa seperti gusi, hidung ( epistaxis ) atau perdarahan
bawah kulit yang sering disebut petekia. Perdarahan ini dapat terjadi
secara spontan atau karena trauma. Apabila kadar trombosit sangat
rendah, pendarahan dapat terjadi secara spontan.
d. Penurunan kesadaran
Disebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel abnormal ke otak
dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti kejang sampai koma.
e. Penurunan nafsu makan
f. Kelemahan dan kelelahan fisik

Manifestasi klinis Leukemia berdasarkan jenisnya.


a. Leukemia Limfositik Akut
Gejala klinis LLA sangat bervariasi. Umumnya
menggambarkan gegagalan sumsum tulang. Gejala klinis
berhubungan dengan amenia ( mudah lelah, litargi, pusing, sesak,
nyeri dada ) infeksi dan perdarahan. Selain itu juga ditemukan
anoreksi, nyeri tulang dan sendi, hipermetabolisme. Nyeri tulang bisa
dijumpai terutama pada sternum tibia dan femur.
b. Leukemia Mielositik Akut
Gejala utama LMA adalah rasa lelah, perdarahan dan infeksi
yang disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum tulang. Perdarahan
biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau petekia. Penderita LMA
dengan leukosit yang sangat tinggi ( lebih dari 100ribu/mm3 )
biasanya mengalami gangguan kesadaran, napas sesak, nyeri dada dan
priapismus. Selain itu juga menimbulkan gangguan metabolisme yaitu
hiperurisemia dan hipoglikemia.
c. Leukemia Limfositik Kronik
Sekitar 25% penderita LLK tidak menunjukkan gejala.
Penderita LLK yang mengalami gejala biasanya ditemukan
limfadenopati generalisata, penurunan berat badan dan kelelahan.
Gejala lain yaitu hilangnya nafsu makan dan penurunan kemampuan
latihan atau olahraga. Demam, keringat malam dan infeksi semakin
parah sejalan dengan perjalanan penyakitnya.
d. Leukemia Granulositik / Mielositik Kronik
LGK memiliki 3 fase kronik, fase akselerasi san fase krisis blas.
Pada fase kronik ditemukan hipermetabolisme, merasa cepat kenyang
akibat desakan limpadan lambung. Penurunan berat badan terjadi
setelah penyakit berlangsung lama. Pada fase akselerasi ditemukan
keluhan anemia yang bertambah berat, petekie, ekimosis, dan demam
yang disertai infeksi.

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LEUKEMIA

1. Pengkajian
a. Identitas klien dan penanggungjawab
b. Riwayat kesehatan
 Keluhan utama
Nyeri tulang sering terjadi,lemah,nafsu makan menurun,demam
( jika disertai infeksi ) juga disertai dengan sakit kepala
 Riwayat perawatan sekarang
 Riwayat perawatan sebelumnya
 Riwayat penyakit keluarga
Insiden LLA lebih tinggi berasal dari saudara kandung, anak-
anak yang terserang terlebih pada kembar monozigot ( identic ).
 Riwayat tumbuh kembang
Bagaimana pemberian ASI adakah ketidaknormalan pada masa
pertumbuhan dan kelainan lain ataupun sering sakit-sakitan
c. Pemeriksaan fisik
 Kaji adanya tanda-tanda anemia : pucat, kelemahan, sesak,nafas
cepat
 Kaji adanya tanda-tanda leukopenia : demam dan infeksi
 Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia : ptechiae, purpura
dan perdarahan membrane mukosa
 Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola : limfadenopati,
hepatomegaly, splenomegaly
 Kaji adanya pembesaran testis
 Kaji adanya : hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi
disekitar rectal, nyeri.
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan pemeriksaan
darah tepi dan pemeriksaan sumsum tulang.

2. Analisa Data
 Data subjektif
Data subjektif yang mungkin timbul pada penderita
leukemia adalah sebagai berikut : lelah, latergi, pusing, sesak,
nyeri dada, napas sesak, priapismus, hilangnya nafsu makan,
demam, merasa cepat kenyang, nyeri tulang dan persendian.
 Data objektif
Data objektif yang mungkin timbul pada penderita
leukemia adalah sebagai berikut : pembengkakan kelenjar
lympa, anemia, perdarahan, gusi berdarah, adanya benjolan tiap
lipatan.

3. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi b.d menurunnya sistem pertahanan tubuh.

2. Intervensi

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi


Resiko infeksi b.d Anak tidak mengalami gelaja- 1. Pantau suhu
menurunnya sistem gejala infeksi dengan teliti.
pertahanan tubuh Rasional :
untuk
mendeteksi
kemungkinan
infeksi
2. Tempatkan
anak dalam
ruangan
khusus.
Rasional :
untuk
meminimalkan
terpaparnya
anak dari
sumber infeksi
3. Gunakan
teknik aseptic
yang cermat
untuk semua
prosedur
invasive
Rasional :
untuk
mencegah
kontaminasi
silang/menurun
kan resiko
infeksi
4. Inspeksi
membrane
mukosa mulut,
bersihkan
mulut dengan
baik.
Rasional :
rongga mulut
adalah medium
yang baik
untuk
pertumbuhan
organisme.
5. Berikan
antibiotic
sesuai
ketentuan
Rasional :
diberikan
sebagai
profilaktik atau
mengobati
infeksi khusus.
5. Implementasi dan Evaluasi

Implementasi Evaluasi
1. Memantau suhu dengan teliti S: anak tidak menunjukan tanda-
2. Memempatkan anak dalam tanda infeksi
ruangan khusus
3. mengunakan teknik aseptic O: klien tampak:
yang cermat untuk semua Sudah tampak membaik dan tidak
prosedur invasive menunjukan tanda infeksi serta
4. menginspeksi membrane pertahanan tubuh kembali normal
mukosa mulut , bersihkan
mulut dengan baik A: masalah teratasi
5. memberikan antibiotic sesuai
kebutuhan P: intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka kesimpulan penulisan makalah
ini adalah, pada tahapan pengkajian yaitu saat pemeriksaan fisik,kaji adanya
tanda-tanda anemia, kaji adanya tanda-tanda trombositopenia, kaji adanya
tanda-tanda invasi ekstra medulola,kaji adanya pembesaran testis,kaji
adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal dan
nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Behrman, Kliegman, Arvin 2000. Ilmu Kesehatan Anak EGC

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta:EGC

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC

Nursalam, ddk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Salemba Merdeka.

Suriadi & Rita. 2006. Asuhan Keperawatan Anak Edisi 2. Jakarta:Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai