Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Puja Oktaria

Npm : 1911010401

Kelas / Semester :E/5

Mata Kuliah: Kapita Selekta

Dosen Pengampu: Hi.Samsu Rohman,S.Mn,M.Pd

1. Tiga komponen yang dimiliki oleh pendidikan islam yang sebagai kunci dalam mengendalikan
dan mengembalikan iptek ke posisi semula, yaitu:

- Amar Ma’ruf

Pendidikan islam memperkenalkan konsep pengembangan amar ma’ruf. Tidak hanya kaitannya
dalam pergaulan sosial saja, akan tetapi amar ma’ruf ini dimaknai juga sebagai pengembangan
diri dan iptek secara positif. Jadi apapun yang dihasilkan oleh umat islam harus memiliki nilai
manfaat bagi seluruh umat. Dan pemanfaatan iptek harus mengarah kepada hal yang benar
dan yang diridhoi oleh Allah SWT.

- Nahi Munkar

Pendidikan islam juga mengarahkan manusia untukmembedakan dan memilih kebenaran.


Andaikan ada penyalahgunaan iptek, maka pendidikan islam mengharuskan umat islam untuk
menghindarinya dan memperbaiki serta mencegah penyalahgunaannya kembali.

- Iman Kepada Allah SWT.

Poin ketiga ini menjadi poin utama dan dasar dalam pendidikan islam. Karena dengan iman
kepada Allah maka umat islam akan mampu menghadapi dampak negatif dari iptek yang akan
datang.

Iman kepada Allah akan menghadirkan rasa takut melakukan maksiat, dan rasa malu melakukan
kerusakan di bumi. Sebesar apapun dampak negatif iptek, umat islam akan mampu
membentengi diri melalui peningkatan keimanaan yang terus-menerus.

2. Profesionalisme pendidik adalah kualitas diri atau mutu, dan juga ciri ciri keprofesionalan
yang dimiliki oleh seorang guru. Adapun prinsip-prinsip profesionalisme pendidik meliputi:
memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme; memiliki komitmen untuk meningkatkan
mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; memiliki kualifikasi akademik dan
latar belakang sesuai dengan bidang tugas; memiliki kompetensi yang di perlukan sesuai
dengan bidang tugas; memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

Memadainya sarana prasarana pendidikan akan mempermudah proses belajar mengajar siswa,
serta memacu semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar lebih rajin dan berprestasi
lebih baik.

Kurikulum merupakan pemandu dalam kegiatan pembelajaran, pelaksanaan dan hasil yang
akan dicapai. Tanpa berpegang pada kurikulum proses pembelajaran akan menjadi tidak
terarah dan tidak tercapai tujuannya. Oleh karena itu pembelajar dituntut untuk memiliki
penguasaan terhadap suatu kurikulum, mengetahui cakupan materinya, mengetahui tujuan
yang akan dicapai serta mengetahui urutan penyajian dan porsi waktu yang dibutuhkan.

Pendidikan yang bermutu diperlukan untuk tetap menjamin tumbuh kembangnya sumber daya
peserta didik yang berkualitas, yang bisa bertindak cepat, tepat, dan mampu bersaptasi dengan
baik dalam mengantisipasi sekaligus mengatasi dampak negatif dari gelombang perubahan
besar. Pemerintah bertanggung jawab dan berperan penting dalam mewujudkan kualitas
sumber daya peserta didik walaupun peran keluarga dan masyarakat juga sangat di perlukan.

3. Menurut saya sistem yang ideal penyelenggaraan pendidikan islam sehingga mendapatkan
hasil yang bermutu sehingga sekolah mendapatkan simpati dari masyarakat jadi sangat
berdampak positif sekali, adapun hal hal yang perlu dilakukan sebagai berikut :

a. Sistem yang mengutamakan akhlakul karimah

b. Sistem yang mengutamakan peningkatan iman dan taqwa

c. Sistem yang tidak mengesampingkan perkembangan IPTEK dan memanfaatkan


perkembangan IPTEK dengan beaik dan benar.

d. Mengguankan pembelajaran yang edukatif.

e. menumbuhkan kepercayaan masyarakat

f. Memperhatikan kesejahteraan guru dan karyawan


4. Dalam menghadapi Problematika serta tantangan dunia pendidikan Islam baik internal
maupun eksternal, diperlukan langkah-langkah strategis pengembangan pendidikan Islam,
yaitu:

- Menjadikan lembaga pendidikan Islam sebagai wahana untuk membina ruh dan praktik hidup
islami dalam mengantisipasi peradaban global. Dalam hal ini, lembaga pendidikan Islam harus
menjadi pelopor dalam memahami Islam secara luas, bukan sekedar symbol dan ritual ibadah
semata akan tetapi merupakan pandangan hidup yang dapat diterapkan pada semua aspek
kehidupan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, Iptek, maupun seni-budaya.

- Meningkatkan kualitas dan profesionalitas pendidik dan peranannya, baik sebagai ustadz,
mu’allim, mursyid, mudarris, maupun mu’addib.

- Pengembangan kurikulum secara terpadu, dengan menjadikan ajaran dan nilainilai Islam
sebagai petunjuk dan sumber konsultasi bagi pengembangan berbagai mata pelajaran dengan
memasukkan ajaran dan nilai Islam dalam bidang studi umum untuk menghilangkan dikotomi
keilmuan. Pengembangan kurikulum secara terpadu ini harus didukung melalui kerja sama
antara pendidik bidang studi agama dengan pendidik bidang studi lain dalam menyusun desain
pembelajaran terpadu yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Pengembangan
kurikulum secara terpadu pun harus didukung dengan pemahaman mendalam pendidik akan
keterkaitan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dengan mata pelajaran yang dibinanya. para
pendidik dituntut untuk dapat menginternalisasikan nilai dan ajaran Islam dalam bidang studi,
Bukannya sekedar menempelkan ayat-ayat Al-Qur’an atau hadis Nabi dalam bidang studi
tersebut.

- Meningkatkan kualitas lulusan pendidikan Islam secara holistik, dengan meningkatkan kualitas
kesehatan lulusan dan pengembangan psikologisnya baik dari segi kecerdasan intelektual,
emosional, kreativitas, maupun spiritual melalui kurikulum yang dirancang dan diarahkan untuk
membantu, membimbing, melatih dan menciptakan suasana agar peserta didik dapat
mengembangkan dan meningkatkan kualitas IQ, EQ, CQ, dan SQ.

5. Guru dikatakan guru profesional, apabila guru tersebut sudah memiliki empat
kompetensi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat menjadi guru yang profesional,
diantaranya mengikuti pelatihan, ikut organisasi PKG, MGMP, maupun KKG, dan juga dapat
mengikuti pembinaan melalui kegiatan supervise. Guru profesional akan dapat menerapkan
berbagai model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa dan dapat memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai