Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN
PENDIRIAN APOTEK “KARANGLO”
JL KARANGLO NO 51
YOGYAKARTA

Imran Hi Sahabuddin. S. Farm., Apt


Apoteker Pengelola Apotek
2017
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat Nya, sehingga kami
dapat menyusun proposal studi kelayakan Apotek Karanglo dengan baik untuk memenuhi
persyaratan surat izin apotek.

Proposal ini memberikan tujuan untuk memberikan gambaran tentang kegiatan


pelayanan kesehatan dibidang kefarmasian yang dilakukan di Apotek Karanglo sehingga
sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan, Apotek Karanglo dapat terus memberikan
pelayanan dibidang farmasi yang profesional kepada masyarakat.

Demikan proposal studi kelayakan ini kami susun, saran dan masukan sangat kami
harapkan demi pengembangan Apotek Karanglo.

Penyusun

Imran Hi Sahabuddin. S. Farm., Apt


I. PENDAHULUAN

Apotek merupakan institusi yang memiliki dua fungsi, pertama sebagai unit
pelayanan kesehatan dan yang kedua sebagai institusi bisnis. Dalam fungsinya sebagai unit
pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan obat yang dibutuhkan masyarakat
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Konsekuensi terhadap fungsi yang pertama,
apoteker harus mampu tampil sebagai sosok yang berjiwa sosial, menjunjung tinggi etika dan
moral. Sedangkan fungsi yang kedua sebagai institusi bisnis, sudah seharusnya apotek
mendapatkan keuntungan dalam mejalankan peran tersebut, mengingat investasi yang
ditanam pada pendirian dan juga biaya opersionalnya yang tidak sedikit.

Dalam upaya mendukung terlaksananya usaha pemerintah untuk mendistribusikan


obat secara merata, sehingga memudahkan masyrakat untuk mendapatkan obat yang bermutu
dengan harga yang terjangka, maka disusunlah proposal studi kelayakan pendirian Apotek
Karanglo di jalan Karanglo No 51 Kotagede Yogyakarta. Berikut data demografi kecamatan
Kotagede Yogyakarta tahun 2017 sebagai data pendukung dan pelengkap lokasi pendirian
Apotek Karanglo.

A. Demografi
 Luas : 3,07 Km2
 Jumlah penduduk : 33.335 orang
B. Mata pencaharian
 Mengurus Rumah tangga : 3.808 orang
 Pelajar/mahasiswa : 5.583 orang
 Pensiunan : 677 orang
 Belum kerja : 511 orang
 TNI : 38 orang
 Polri : 61 orang
 Pejabat negara : 3 orang
 Buruh/tukang berkeahlian khusus : 2.271 orang
 Sektor pertanian/peternakan/perikanan : 90 orang :
 Karyawan BUMD/BUMN : 145 orang
 Karyawan swasta : 5.900 orang
 Wiraswasta : 5.169 orang
 Tenaga medis : 105 orang
 Pekerjaan lain : 109 orang
C. Tingkat pendidikan
 Belum sekolah : 4.730 orang
 Belum tamat SD/sederajat : 3.753 0rang
 Tamat SD/sederajat : 4.438 orang
 Tamat SMP/sederajat : 4.005 orang
 Tamat SMA/sederajat : 9.504 orang
 Tamat DI/DII : 205 orang
 Tamat Akademi (DIII) : 1.463 orang
 DIV/S1 : 4.709 orang
 S2 : 463 orang
 S3 : 65 orang

(Sumber:http:www.kependudukan.jogjaprov.go.id/olah.php?
module=statistikdanperiode=6&jenisdata=penduduk&berdasarkan=jumlahpendud
uk&prop=34&kab=712&kec=14)

D. Fasilitas kesehatan
 RS :3
 poliklinik :0
 Puskesmas :2
 Puskesmas pembantu :1
 Praktek dokter :2
 Praktek dokter anak :1
 Praktek dokter kandungan :0
 Praktek dokter penyakit dalam :0
 Dukun khitan/sunat :1
 Dukun bayi :0
 Toko obat :0
 Apotek :9
1. Apotek Viva Generik (±500 meter)
2. Apotek Mataram (±700 meter)
3. Apotek K24 (±800 meter)
4. Apotek Tazkia (±1,2 km)
5. Apotek Citra (±1,2 km)
6. Apotek Kimia Farma (±1,6 km)
7. Apotek K24 Pramuka (±2 km)
II. TUJUAN

Tujuan pendirian apotek ini antara lain adalah :

1. Tempat pengabdian profesi Apoteker


2. Sarana farmasi yang menyiapkan, menyediakan, dan menyerahkan obat dan bahan
obat yang dibutuhkan masyarkat.
3. Sarana penyalur perbekalan farmasi
4. Informasi kesehatan yang akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan khususnya obat, dan cara pengobatan yang tepat.
5. Menyediakan obat yang bermutu dan terjangkau, mulai pukul 07.30 – 21.30

III. PENGELOLAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN

Hal hal yang penting dalam pendirian apotek adalah :

1. Lokasi
 Pemilihan lokasi memperhatikan
 Kepadatan penduduk
 Latar belakang
 Jumlah sarana pelayanan kesehatan seperti :
 Rumah sakit
 Puskesmas
 Poliklinik
 Praktek dokter
 Apotek disekitarnya, dan
 Kemudahan konsumen menjangkau lokasi
2. UU dan PERMENKES No 9 Tahun 2017 tentang syarat syarat pendirian apotek :
 Surat izin Apotek (SIA)
 Bangunan dan perlengkapan apotek
 Perbekalan farmasi dan administrasi

Selain dua hal diatas, perlu juga memperhatikan pemesanan atau pembelian, penyimpanan,
administrasi/pelaporan, keuangan, personalia, dan evaluasi.
IV. NAMA DAN LOKASI APOTEK

 Nama Apotek : APOTEK KARANGLO


 Lokasi : Jl Karanglo No 51 Kotagede Yogyakarta
 Apoteker Pengelola Apotek (APA) : Imran Hi Sahabuddin. S. Farm., Apt
 Alamat APA : Pasegan KGIII/311B Kel Purbayan Kec Kotagede
Yogyakarta
 Pemilik Sarana Apotek (PSA) : Imran Hi Sahabuddin. S. Farm., Apt
 Jam Buka Apotek : 07.30 – 21.30
 Jam konsultasi : 17.00 – 20.00

V. ALAT DAN PERBEKALAN INSTANSI


Alat dan perbekalan farmasi untuk pendirian apotek adalah :
1. Bangunan
 Bangunan apotek mempunyai ruang khusus untuk ruang tunggu pasien, peracikan,
penyerahan resep, meja kerja apoteker, tempat administrasi, tempat pencucian alat,
ruang konsultasi dan kamar mandi.
 Bangunan apotek dilengkapi dengan sumber air yang memenuhi persyaratan,
penerangan, alat pemadam kebakaran, ventilas, dan sanitasi.
 Papan nama
2. Perlengkapan
Perlengkapan apotek terdiri dari :
 Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan obat
 Perlengkapan dan penyimpanan perbekalan farmasi seperti lemari, rak untuk
menyimpan obat, almari pendingin, almari untuk menyimpan obat narkotika dan
psikotropika.
 Wadah pengemas dan pembungkus, seperti etiket, wadah pengemas dan pembungkus
kantong untuk penyeerahan obat
 Alat administrasi seperti blanko pemesanan obat, kartu stok obat, salinan/copi resep,
faktur dan nota penjualan, kwitansi, surat pesanan obat prekursor, surat pesanan obat
narkotika/psikotropika
 Buku standar yang diwajibkan seperti Farmakope Indonesia, kumpulan peraturan
perundang undangan yang berhubungan dengan apotek. Buku pendukung lain seperti
ISO, MIMMS.
3. Perbekalan farmasi
Perbekalan dibidang farmasi meliputi obat, bahan baku obat, obat tradisional dan bahan obat
tradisional, alat kesehatan dan Kosmetika. Jenis obat yang disediakan disesuaikan dengan
pola penyakit masyarakat disekitar apotek dan mengacu pada Kepmenkes 312 tahun 2013
tentang daftar obat esensial nasional.
4. Tenaga kesehatan
 Apoteker pengelola apotek : 1 orang
 Apoteker pendamping : 1 orang
 Asisten Apoteker : 3 orang
 Administrasi : 1 orang

Masing masing tenaga mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang
diterangkan di job description sesuai tugasnya diapotek.

VI. PROSPEK PEMASARAN


Melihat lokasi Apotek Karanglo yang letaknya strategis ditepi jalan besar (jalan Karanglo)
sehingga sangat mudah diakses dengan kendaraan, juga kepadatan penduduk yang cukup
tinggi, relatif dekat dengan beberapa rumah sakit dan praktek dokter swasta sangat membantu
mendukung keberadaan apotek ini.

VII. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK KARANGLO


1. Modal
Kebutuhan modal terdiri atas modal tetap, modal operasional, dan cadangan modal.
Secara terperinci adalah sebagai berikut :
a. Modal Tetap
1) Bangunan/Renovasi Rp 38.000.000
2) Perlengkapan Penunjang Rp 6.000.000
3) Perlengkapan Apotek Rp 14.600.000
4) Biaya Perijinan Rp 500.000
(Cek kualitas air, HO, Rekomendasi Puskesmas)
b. Modal Operasional Rp 30.000.000
c. Cadangan Modal Rp 8.000.000
Total Modal Rp 97.100.000
2. Rencana Anggaran Belanja Dan Pendapatan Pertahun
A. Biaya Rutin Perbulan
a. Tenaga Kerja (SDM)
1) Apoteker Rp 1.900.000
2) Apoteker Pendamping Rp 1.500.000
3) Asisten Apoteker Rp
4) Administrasi Rp 700.000
Sub Total Rp 4.000.000

b. Biaya Non SDM


1) Listrik, air, telepon Rp 200.000
2) Administrasi Rp 100.000
3) Biaya lain-lain Rp 100.000
Sub Total Rp 400.000
Total Biaya Rutin Perbulan Rp 4.400.000
B. Biaya Rutin
1) Biaya Rutin Bulanan x 12
(Rp 4.400.000 x 12) Rp 52.800.000
2) THR (1 x Gaji) Rp 4.000.000
Total Biaya Rutin Pertahun Rp 56.900.000
C. Proyeksi Pendapatan Pertahun
Diproyeksikan resep masuk dari pasien umum, 3 lembar resep perhari, dengan harga
perlembar resep diperkirakan Rp 30.000,00. Dengan demikian akan diperoleh
pendapatan sebagai berikut :
1) Penjualan Obat Resep
3 x 26 x 12 x Rp 30.000 Rp 28.080.000
2) Penjualan Obat Bebas
26 x 12 x 500.000 Rp 156.000.000
3) Penjualan OWA
26 x 12 x 250.000 Rp 78.000.000
Total Penjualan Rp 262.080.000
D. Total Anggaran Belanja atau Pengeluaran Pertahun
1) Pembelian obat resep (margin 25%) Rp 22.464.000
2) Pembelian obat bebas (margin 10%) Rp 132.600.000
3) Pembelian OWA (margin 25%) Rp 58.500.000
4) Pengeluaran rutin Rp 56.900.000
Total Rp 270. 464.000
E. Perkiraan Rugi Laba
1) Pemasukan Rp 262.080.000
2) Pengeluaran Rp 270.464.000
Rugi / Laba Rp – 8.384.000
F. Perkiraan BEP
1) Return On Investment (ROI)
laba /rugi
ROI = x 100%
total investasi

Rp−8.384 .00
= x 100%
Rp 97.100 .000
= - 8,63% (rugi)

total investasi Rp 97.100 .000


Payback Periode = = = 11.6 tahun
laba /Hugi Rp 8.384 .000

Jika diperkirakan ada peningkatan laba bersih 25% pertahun sampai 5 tahun, maka
ROI akan berubah sebagai berikut :
Setelah 5 tahun laba bersih = Rp. 10.480.000
laba /rugi
ROI = x 100%
total investasi

Rp10.480 .000
= x 100%
Rp 97.100 .000

= 10,8 %

total investasi Rp 97.100 .000


Payback Periode = = = 9 tahun
laba /rugi Rp10.480 .000

2) Break Event Point (BEP)


1
BEP = x Biaya Rutin pertahun
1−biaya variabel / p Dndapatan
Rp 213.564 .00
BEP = 1/1- x Rp 56.900.000
Rp 262.080 .000
= 1/0,185 x Rp 56.900.000
= Rp 307.567.568 / tahun
= Rp 25.630.630 / bulan
= Rp 985.794 / hari
Biaya tetap
Prosentasi BEP = x 100%
Pendapatan−Biaya Variabel
Rp56.900 .000
= x 100%
Rp 262.080 .000−Rp 213.564 .000
= 117,3 %
Kapasitas BEP untuk penjualan resep
= Prosentase BEP x Jumlah lembar resep pertahun
= 117,3 % x 936
= 1.098 lembar resep / tahun
= 91,5 lembar resep / bulan
= 3,5 lembar resep / hari
Diasumsikan terjadi pertambahan pendapatan sampai 5 tahun pertama, rata –rata
20%. Pengeluaran rutin setiap tahun diasumsikan naik 10% sejalan dengan
peningkatan dan perkembangan apotek. Berikut ini rencana anggaran tahun I – V
sesuai hasil perhitungan diatas; disesuaikan dengan kenaikan pendapatan maupun
pengeluaran setiap tahunnya (sebelum potongan pajak penghasilan).
Tabel 1. Rencana Anggaran Tahun I – V Apotek Karanglo

Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun v


1. Pendapatan Rp262.080.000 Rp314.496.000 Rp377.395.200 Rp452.874.240 Rp543.449.088
2. Pengeluaran Rp270.464.000 Rp297.510.400 Rp327.261.440 Rp359.987.584 Rp395.986.342
3. Laba / Rugi Rp-8.364.000 Rp16.985.600 Rp50.133.760 Rp92.886.656 Rp147.462.746
4. ROI (%) -8,63 % 17,5 % 51,6 % 95,7 % 151,9 %
5. BEP (-/th) Rp307.567.567 Rp224.901.186 Rp180.634.921 Rp152.956.989 Rp133.882.353
6. % BEP 117,3 % 71,5 % 47,8 % 33,7 % 24,7 %
7. Kapasitas R/th 1098 Lembar 669,2 lembar 447,4 lembar 315,4 lembar 231 lembar

Berdasarkan hasil perhitungan pertahunnya, dapat disimpulkan, rata - rata sampai


dengan tahun V :
5

a. ROI =
∑ ROI
1
5
(−8,63 % )+ ( 17,5 % ) + ( 51,6 % )+ ( 95,7 % ) +(151,9 %)
=
5
= 61,6 %
1
b. Payback Periode (PBP) = (tahun)
ROI rata−rata sampai tahun V
1
=
61,6 %
= 1,623 tahun
5

c. BEP =
∑ 慲 EP
1
5
=

307.567.567 +224.901.186+180.634 .921+152.956 .989+133.882 .353


5
999.943 .016
=
5
= Rp 199,988,603 / tahun
= Rp 16.665.717 / bulan
= Rp 640.989 / hari
d. % BEP
5

∑ ㋦ EP ( 117,3 % )+ (71,5 % ) + ( 47,8 % ) + ( 33,7 % )+ ( 24,7 % )


1 =
5
5
295 %
= = 59 %
5
5

e. Kapasitas BEP =
∑ jumlah lembar resep
1
5
1098+669,2+ 447,4+ 315,4+231
=
5
2.761
=
5
= 552,2 lembar / tahun
= 46 lembar / bulan
= 1,769 lembar / hari ≈ 1 – 2 lembar resep / hari
VIII. DESKRIPSI KERJA MASING MASING KARYAWAN

A. APOTEKER PENGELOLA APOTEK (APA)


Tugas dan kewajiban :
1. Memimpin seluruh kegiatan apotek
2. Berkewajiban bertanggung jawab penuh untuk mengelola apotek meliputi :
 Bidang pelayanan kefarmasian
 Bidang material
 Bidang administrasi dan keuangan
 Bidang ketenaga kerjaan/personalia
 Bidang lain yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pokok apotek
3. Melakukan langkah langkah pengembangan untuk meningkatkan hasildan kualitas
apotek
Tanggung jawab dan wewenang :
APA berwenang memimpin dan mengelola penuh seluruh kegiatan apotek sesuai dengan
tugas dan fungsi apotek serta semua perundang undangan yang berlaku.
B. APOTEKER PENDAMPING (APING)
Tugas dan kewajiban apoteker pendamping adalah menjadi pendamping dan mitra bagi
apoteker pengelola apotek (APA) dalam melakasanakan tugas dan kewajiban APA.
Tanggung jawab dan wewenang apoteker pendamping adalah bertanggung jawab
terhadap tugas profesi apoteker dan berwernang menggantikan APA saat APA
berhalangan.
C. ASISTEN APOTEKER

D. ADMINISTRASI
Tugas dan kewajiban :
1. Membuat laporan harian yang mencakup penjualan dan pembelian harian.
2. Membuat laporan bulanan.
3. Menyusun dan mengarsip faktur dengan rapi.
4. Mengurus surat surat
5. Mencatat semua penerimaan dan pengeluaran uang dilengkapi dengan pendukung
berupa kuitansi, nota dsb yang telah disetujui olah pimpinan apotek.
E. PEMBAGIAN SHIFT/JAM KERJA APOTEK
Hari kerja apotek selama 6 hari kerja dalam seminggu, sedangkan shift dibagi menjadi :
1. Shift pertama : jam 07.30 – 14.30
2. Shift kedua : Jam 14.30 – 21.30
F. MONITORING EVALUASI
Dalam perkembangan apotek selanjtnya, diperlukan evaluasi apotek secara berkala untuk
mengetahui seberapa jauh kemajuan apotek dan juga sebagai parameter untuk mengetahui
efekivitas dan efesiensi kebijakan kebijakan yang telah ditetapkan dalan suatu apotek.
Parameter parameter yang perlu menjadi standar dam evaluasi apotek ini antara lain
adalah :
1. Keuangan (rugi laba apotek dibandingkan dengan BEP yang telah ditetapkan)
2. Perputaran barang diapotek (pembelian dan penjualan perbekalan farmasi diapotek
harus seimbang)
3. Pelayanan pasien diapotek
4. Kedisiplinan dan kejujuran SDM/karyawan harus selalu ditanamkan.
5. Keamanan apotek

IX. PENUTUP
Berdasarkan analisa studi kelayakan, maka pendirian Apotek Karanglo jalan Karanglo No 51
Kotagede Yogyakarta adalah layak, baik ditinjau dari pengabdian profesi maupun dari sisi
ekonominya.

Anda mungkin juga menyukai