contoh :
1) Imbalan yang berkenaan dengan pekerjaan/jasa
2) Hadiah
3) Laba usaha
4) keuntungan karena penjualan / pengalihan harta.
5) dan sejenisnya.
2) Konsep pajak final adalah konsep perpajakan yang mana proses penagihannya
dilakukan secara penuh pada periode / masa transaksi itu terjadi yang diatur dalam uu
pph Pasal 4 (2) untuk berbagai transaksi dan pasal 26 untuk pendapatan yang diterima
wp luar negeri. konsep pajak final berbeda dengan konsep potongan / pungutan yang
menangguhkan Semua beban pajak (selain yang telah dipotong/dipungut dan telah
diserahkan pada fiskus). Pada akhir tahun, sehingga pada akhir tahun barulah diketahui
besar pajak terutang/yang masih harus di bayar.
Dari segi pelaporan, untuk komponen pendapatan yang termasuk objek pajak final tidak
perlu diperhitungkan lagi dalam perhitungan PPh Saat pelaporan. CPT, sehingga, istilah
kredit pajak terkait pajak final itu tidak ada. Pelaporan terkait pajak final dapat dilakukan
dengan pengisian dan penyerahan SPT masa PPh Pasal 4 ayat 2. Peraturan ini diterapkan
karena alasan kesederhanaan dan kemudahan dalam administrasi. Dilihat dari objek
pajak yg dikenakan PPh, umumnya terkait dengan transaksi yg cukup likuid/0P yang
butuh kemudahan dalam sisi perpajakan.
3) OP : Premi asuransi yang dibayar sendiri tidak relevan untuk dikaitkan dalam konsep
PPh karena bukan pendapatan atau biaya yang dapat dikategorikan sebagai pengurang
dari gaji /pendapatan lain. Sedangkan untuk iuran pensiun yang dibayar sendiri dapat
dikategorikan sebagai pengurangan dalam perhitungan penghasilan neto pegawai (PER
-15/P)/2006).
4). Asas equity (keadilan): Pemungutan pajak dalam suatu negara harus didasarkan pada
kemampuan dan penghasilan wp. Diaplikasikan pada penerapan tarif progresif PPh
orang pribadi.
- Asas certanty (kepastian) : Pemungutan pajak dalam suatu negara diatur dalam sebuah
uu yang sifatnya memaksa tiap warga negara tanpa terkecuali. Diaplikasikan pada uu
khusus yang telah disahkan pemerintah mengenai perpajakan.
- Asas Economics (ekonomi): Diusahakan biaya pemungutan pajak dapat ditekan sekecil
mungkin. DJP telah banyak melakukan reformasi perpajakan dengan membangun sl yang
mengurangi biaya administrasi / membangun sistem online pelaporan SPT /pembuatan
NPWP.
5). Peran pajak dapat menyokong ekonomi dalam negeri. Instrumen pajak sebagai fungsi
regulerend lazim digunakan dalam rangka memberi stimulus untuk kegiatan
perekonomian dan investasi suatu negara. Di era pandemi, pemerintah memberikan
pembebasan pajak, penurunan tarif pajak, pengurangan beban pajak, dan relaksasi
pelayanan pajak. contohnya diterbitkan PMK NO.28/2020 tentang pemberian fasilitas
pajak terhadap barang dan jasa yang diperlukan dalam rangka penanganan pandemi
covid - 19. PMK 34/2020 relaksasi atas barang yang diimpor untuk penanganan covid-19.
PMK 23 /2020 tentang insetif pajak untuk WP yang terdampak pandemi