Anda di halaman 1dari 13

TOILET TRAINING

PADA ANAK
Iffaty Farraz Salsabila Muttaqin (110201706)

Pembimbing :
dr. Tuty Herawaty, Sp. A(K)
PENDAHULUAN
● Kemampuan anak untuk buang air sendiri di toilet merupakan salah satu
tahap perkembangan yang penting menuju kemandirian. Membantu anak
dalam toilet training kadang-kadang menjadi tantangan bagi orang tua dan
pengasuh. Keberhasilannya di ukur dari seberapa jauh anak mengerti
penggunaan toilet untuk buang air, bukan dari kemahiran penguasaan
proses belajarnya. Caranya bisa bermacam-macam. Kuncinya adalah
kepekaan untuk mengenali isyarat dan kesiapan anak untuk belajar,
konsistensi, serta tidak dipaksakan.
● Tidak ada usia yang pasti untuk memulai toilet training pada seorang anak.
Kesiapannya dilihat dari kematangan fisik dan psikologis yang secara
umum timbul sekitar usia 18 bulan sampai 2,5 tahun (IDAI, 2015).
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Toilet training adalah sebuah usaha pembiasaan
mengontrol buang air kecil (BAK) dan buang air besar
(BAB). Toilet training merupakan salah satu tugas
utama orang tua dalam peningkatan kemandirian
tahap perkembangan pada anak usia (1-3 tahun). Saat
yang tepat untuk memulai melatih anak melakukan
toilet training adalah setelah anak mulai bisa berjalan
(sekitar 1-5 tahun).
TANDA KESIAPAN ANAK
FISIK PSIKOLOGIS INTELEKTUAL

• Anak mampu duduk atau Anak membutuhkan • Anak memahami arti


berdiri suasana yang buang air besar atau
• Dapat jongkok dan berdiri nyaman agar mampu kecil
di toilet selama 5-10 menit mengontrol dan • Anak dapat
• Mempunyai kemampuan konsentrasi dalam mengetahui kapan
motorik halus seperti merangsang untuk saatnya harus buang
membuka celana dan buang air besar dan air kecil dan buang air
pakaian buang air kecil. besar
TANDA KESIAPAN ANAK (IDAI, 2015)

1. Mampu menirukan orang tua dan menunjukkan rasa tertarik


untuk belajar, misalnya mengikuti ke kamar mandi.
2. Mampu mengembalikan benda-benda ke tempatnya, baik
diminta ataupun tidak.
3. Mampu menunjukkan tanda kemandirian dengan berkata
tidak.
4. Mampu berjalan dan duduk dengan baik.
5. Mampu menyampaikan rasa ingin buang air (kecil atau besar)
6. Mampu melepas dan mengenakan pakaiannya.
CARA TOILET TRAINING PADA ANAK

TEKNIK TEKNIK
LISAN MODELLING
Suatu usaha untuk Memberikan contoh-
melatih anak dengan contoh buang air kecil
cara memberikan atau besar atau
instruksi pada anak membiasakan buang air
dengan kata-kata kecil atau besar secara
sebelum atau benar
sesudah buang air
kecil atau besar.
PERHATIKAN DALAM TOILET TRAINING
1. Biasakan mengenali isyarat ketika anak akan buang air, seperti
ekspresi wajah
2. Selalu berikan contoh kepada anak
3. Pada awal toilet training, anak laki-laki perlu belajar buang air kecil
dalam posisi duduk terlebih dahulu
4. Belajar buang air kecil langsung dalam posisi berdiri mungkin dapat
menyulitkan proses belajar duduk di toilet untuk buang air besar
5. Latihan buang air dapat dimulai satu kali sehari pada waktu yang
sama
6. Orang tua dapat mengurangi pemakaian diaper secara bertahap
7. Ajari anak untuk buang air di malam hari sebelum tidur
DAMPAK LATIHAN TOILET TRAINING
● Adanya perlakuan atau aturan yang ketat bagi orang tua kepada anaknya
yang dapat mengganggu kepribadian anak yang cenderung bersifat retentive,
sehingga anak mengalami distress psikologi.
● Bila orang tua santai dalam memberikan aturan dalam toilet training, maka
anak akan dapat mengalami kepribadian eksprensif
● Toilet training yang kurang berhasil juga mempengaruhi terjadinya eneuresis
dan encopresis di masa mendatang
● Kegagalan dalam mengontrol proses berkemih dapat mengakibatkan
mengompol pada anak
● Keadaan demikian apabila berlangsung lama dan panjang akan
mengganggu tugas perkembangan anak
● Selain itu, dampak jangka panjang dari tidak dilakukannya toilet training
adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada anak
Faktor Pendukung Toilet Training
● Peragakan cara penggunaan toilet. Anak dibiasakan duduk di toilet
dengan menggunakan popok saat akan BAB dan BAK.
● Sesuaikan ukuran toilet. Dilakukan dengan meletakkan penyangga,
kursi toilet, maupun mengganti dudukan toilet menjadi ukuran yang
sesuai dengan anak.
● Gunakan kursi toilet. Digunakan sebagai panjatan anak menuju toilet
yang tinggi dan sebagai pijakan saat duduk di toilet.
● Jaga kebersihan. Anak harus dibiasakan untuk mencuci tangan dan
berdiri dengan pijakan bangku.
● Jangan paksakan pelatihan pada anak jika anak belum siap atau
masih ketakutan menghadapi toilet.
Tindakan Ibu yang Berkaitan
dengan Toilet Training
Ibu merupakan tokoh sentral yang akan berperan sebagai pendidik
pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu harus menyadari
untuk mengasuh anak secara baik dan sesuai dengan tahap
perkembangan anak. Dalam melakukan toilet training, pengetahuan ibu
sangat diperlukan. Pengetahuan yang kurang menyebabkan orang tua
memiliki sikap negatif dalam melatih toilet training seperti memarahi
dan menyalahkan anak saat buang air kecil atau besar di celana.
Bahkan ada orang tua yang tidak pernah memberikan toilet training
pada anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
● Idai.or.id. 2015. IDAI | Toilet Training. [online] Available at:
<https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/toilet-training> [Accessed 26
June 2021].
● Digilib.unimus.ac.id. n.d. [online] Available at:
<http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-senjaputri-5197-3-
babii.pdf> [Accessed 26 June 2021].
● Eprints.umm.ac.id. 2016. [online] Available at:
<http://eprints.umm.ac.id/49748/14/BAB%20II.pdf> [Accessed 26 June 2021].
● MS, F., 2019. [online] Eprints.umpo.ac.id. Available at:
<http://eprints.umpo.ac.id/5428/3/BAB%202.pdf> [Accessed 26 June 2021].
● Raising Children Network. 2020. Toilet training: a practical guide. [online] Available at:
<https://raisingchildren.net.au/preschoolers/health-daily-care/toileting/toilet-
training-guide> [Accessed 26 June 2021].
● Mayo Clinic. 2019. Potty training: How to get the job done. [online] Available at:
<https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-
depth/potty-training/art-20045230> [Accessed 26 June 2021].
THANK YOU

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai