dengan catatan bahwa bobot pasir beton yang digunakan 1400 kg/m3, kerikil
1350 kg/m3 dan bukling factor pasir 20%.
Fungsi - fungsi Beton Pracetak (Beton Precast)
Fungsi pertama adalah beton non struktural yang menggunakan mutu beton K-
175 dan kedua adalah beton struktural dengan menggunakan mutu beton K-
350.
A) Beton Pracetak Non Struktural
Beberapa contoh fungsi beton pracetak non struktural antara lain :
1. Paving block & Grass block
2. Buis beton
3. Pagar panel beton
4. U-ditch
5. Road Barrier Beton (batas tol, kanstin beton)
B) Beton Pracetak Struktural
Sedangkan contoh untuk beton pracetak struktural adalah :
1. Sheet Pile Beton
2. Box culvert
3. Girder Beton Jembatan, dan sebagainya.
Sedangkan fungsi umum dari beton precast adalah untuk menggantikan beton
cor ditempat dalam rangka untuk mempermudah proses pembangunan.
Kelebihan Beton Precast
1. Hemat Waktu dan Efisien
2. Berkualitas dan Bermutu Baik
3. Ramah Lingkungan
4. Mengurangi Biaya Tenaga Kerja
Kekurangan Beton Precast
1. Membutuhkan Biaya Transportasi dan Pemasangan
2. Membutuhkan Tempat Pembuatan dan Perawatan
Kualitas dan mutu beton precast
Ukuran kekuatan untuk material beton yang di bagi menjadi beberapa
tingkatan, mulai dari K-100 sampai K-500. Pengertian K pada mutu beton yaitu
kuat tekan beton untuk per cm2 dan angka 100 – 500 menunjukan berat yaitu
Kg ( kilogram ). Maka arti dari mutu beton K-100 yaitu mempunyai minimum
kekuatan beton 100 Kg/cm2.
Menurut Badan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI), mutu beton pracetak
pun dibagi menjadi III kelas, dari mulai K-100 hingga K-500. Pengelompokan
pada mutu-mutu beton precast yaitu sebagai berikut :
Beton Kelas I : K-100 K-125 K-150 K-175 dan K-200
Beton Kelas II : K-225, K-250, dan K-275
Beton Kelas III : K-325, K-350, K-375, K450, dan K-500.