Anda di halaman 1dari 3

Beton precast/pracetak

Berdasarkan kutipan dari Badan Standarisasi Nasional SNI, pengertian beton


pracetak adalah sebagai berikut :
a. SNI 7832-2012 : beton pracetak merupakan konstruksi yang komponen
pembentuknya dicetak atau difabrikasi. Pengolahannya baik di lahan
produksi (bengkel) ataupun di lapangan yang kemudian dipasang di
lapangan, sehingga membentuk sebuah bangunan.
b. SNI 03-2847-2002 : beton pracetak merupakan pencampuran semen
portland atau semen hidraulik lain, agregat halus (ukuran ≤ 5mm),
agregat kasar (ukuran 5mm-40mm), dan air serta ditambah dengan
bahan tambahan yang dapat membentuk masa padat.
Komposisi Beton K-350 untuk Produk Beton Pracetak
Lebih dalam lagi, disebutkan dalam SNI 03-2847-2002 bahwa beton pracetak
dapat berupa beton bertulang ataupun tidak bertulang. Mutu beton yang biasa
dipersyaratkan untuk beton pracetak adalah mutu beton f‘ç = 14,5 MPA ( K-
175) dan f‘ç = 14,5 MPA( K-350) dengan toleransi slump (12 ± 2) cm.
Khusus beton pracetak struktural menggunakan mutu beton K-350. Beton
pracetak yang dapat diangkat dalam 24 jam setelah proses pencetakannya
dengan komposisi sebagai berikut (SNI-03-7832-2012):

dengan catatan bahwa bobot pasir beton yang digunakan 1400 kg/m3, kerikil
1350 kg/m3 dan bukling factor pasir 20%.
Fungsi - fungsi Beton Pracetak (Beton Precast)
Fungsi pertama adalah beton non struktural yang menggunakan mutu beton K-
175 dan kedua adalah beton struktural dengan menggunakan mutu beton K-
350.
A) Beton Pracetak Non Struktural
Beberapa contoh fungsi beton pracetak non struktural antara lain :
1. Paving block & Grass block
2. Buis beton
3. Pagar panel beton
4. U-ditch
5. Road Barrier Beton (batas tol, kanstin beton)
B) Beton Pracetak Struktural
Sedangkan contoh untuk beton pracetak struktural adalah :
1. Sheet Pile Beton
2. Box culvert
3. Girder Beton Jembatan, dan sebagainya.
Sedangkan fungsi umum dari beton precast adalah untuk menggantikan beton
cor ditempat dalam rangka untuk mempermudah proses pembangunan.
Kelebihan Beton Precast
1. Hemat Waktu dan Efisien
2. Berkualitas dan Bermutu Baik
3. Ramah Lingkungan
4. Mengurangi Biaya Tenaga Kerja
Kekurangan Beton Precast
1. Membutuhkan Biaya Transportasi dan Pemasangan
2. Membutuhkan Tempat Pembuatan dan Perawatan
Kualitas dan mutu beton precast
Ukuran kekuatan untuk material beton yang di bagi menjadi beberapa
tingkatan, mulai dari K-100 sampai K-500. Pengertian K pada mutu beton yaitu
kuat tekan beton untuk per cm2 dan angka 100 – 500 menunjukan berat yaitu
Kg ( kilogram ). Maka arti dari mutu beton K-100 yaitu mempunyai minimum
kekuatan beton 100 Kg/cm2.
Menurut Badan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI), mutu beton pracetak
pun dibagi menjadi III kelas, dari mulai K-100 hingga K-500. Pengelompokan
pada mutu-mutu beton precast yaitu sebagai berikut :
Beton Kelas I : K-100 K-125 K-150 K-175 dan K-200
Beton Kelas II : K-225, K-250, dan K-275
Beton Kelas III : K-325, K-350, K-375, K450, dan K-500.

Anda mungkin juga menyukai