IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg N : 78x/m S :36,5C P : 20 x/m
2. Ukur : TB : 175 cm BB : 65 kg.
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan mata klien minus, tidak jelas melihat sesuatu tanpa kaca
mata.
Masalah Keperawatan : klien memiliki masalah dalam penglihatan.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Ibu : Klien
: Ayah : Orang yang tinggal serumah
: Saudara laki-laki
: Saudara perempuan
: Meninggal dunia
Jelaskan :
Klien anak ke 4 dari 4 bersaudara, klien tinggal satu rumah dengan ibu
kandungnya, dalam pengambilan keputusan diambil oleh kakak no. 2 dari 4
bersaudara karena kakak no.2 sebagai penanggung jawab dalam hal financial,
kemampuan pengambilan keputusan untuk pelaksanaan fungsi kesehatan oleh
kakak no. 2 dan soal biaya juga kakak no. 2 klien.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan sering kesal pada dirinya sendiri
tapi tidak jelas apa sebabnya, tidak ada bagian tubuh
yang disukai.
b. Identitas : Klien mengatakan namanya Tn. N, klien
mengatakan anak ke 4 dari 4 saudara, berumur 31
tahun.
c. Peran : Klien mengatakan sebagai kepala keluarga yang
gagal dalam rumah tangga, namun klien masih ingin
merawat anak kandungnya dan menemani ibunya
karena ayah klien sudah meninggal.
d. Ideal Diri : Klien mengatakan ingin pulang ke rumah dan
bekerja bantu-bantu kakaknya lagi, klien ingin hidup
sukses dan mapan, dapat bekerja, dan jika ada jodoh
ingin menikah lagi.
e. Harga diri : Klien tidak bisa bekerja lagi karena dirawat, merasa
rendah diri karena penyakit yang dialami, merasa
kecewa dengan nasibnya, merasa tersakiti terhadap
istrinya yang selalu menganiaya dirinya.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu kandung, kakak kandung (anak ke 2 dari 4
bersaudara)
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien tampak jarang
bergabung dengan klien yang lain, karena klien pemalu, lebih senang
menyendiri, sebelum bercerai dengan istrinya klien suka mengikuti
kegiatan gereja.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan jarang berkumpul dengan orang lain karena mendengar
bisikan perintah untuk melakukan ritual dan suara-suara yang
menyuruhnya membakar rumah, melakukan hal negatif, klien mengatakan
tidak bisa memulai pembicaraan, memiliki tipikal sifat pendiam, merasa
dirinya gagal dengan rumah tangganya, merasa memiliki nasib yang
buruk.
Masalah Keperawatan : HDR, GSP : Halusinasi pendengaran, isolasi sosial.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan beragama khatolik
b. Kegiatan Ibadah : Pasien mengatakan ia biasanya ikut beribadah di
gereja khatolik setiap hari Minggu sebelum masuk
rumah sakit.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah.
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
Memulai pembicaraan
Jelaskan :
Klien lambat dan pelan dalam berbicara saat diajak bercakap-cakap.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial, HDR, GSP :halusinasi pendengaran
3. Aktifitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :
Klien tampak mau mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan di ruangan
Elang namun kurang bersemangat mengikuti kegiatan aktivitas sehari-hari.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
4. Alam Perasaan
Sedih ketakutan Putus Asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan :
Klien mengatakan sedih karena gagal dalam rumah tangga, klien merasa
rendah diri dan memiliki nasib yang jelek, jika dibandingkan dengan orang
lain.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah, Isolasi sosial
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai Sesuai
Jelaskan :
Klien kadang senang menyendiri dan memiliki tipikal sikap pendiam.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah, Isolasi sosial, GSP : halusinasi
pendengaran.
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan penghidupan
Jelaskan :
Isi halusinasi : klien mengatakan mendengar suara bisikan yang
menyuruhnya melakukan ritual dan membakar rumah.
Frekuensi : suara bisikan sering kalau sedang sendirian
Waktu : saat sedang sendiri dan waktu malam hari saat sedang tidur
Situasi : suara bisikan muncul saat klien sendiri, melamun dan saat
mau tidur.
Respon klien : Klien merasa tidak menolak, mengikuti bisikan
Tindakan klien : Mencoba menghardik, melakukan komunikasi dengan
temannya.
Masalah Keperawatan : GSP : halusinasi pendengaran.
8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Fight of idea Blocking Pengulangan
Pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Bicara klien sesuai dengan apa yang ditanyakan dan yang diceritakan
sehingga sampai pada tujuan pembicaraan.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah.
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistic Ide yang terkait Pikiran magis Kontrol pikir
Jelaskan :
Klien tidak mengalami obsesi yang berlebihan dan klien selalu mengatakan
ingin pulang.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah.
DATA MASALAH
Subjektif : Klien mengatakan suka Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
mendengar bisikan-bisikan, pendengaran
bisikan itu muncul pada saat
pagi hari dan malam hari saat
klien sedang sendiri /
melamun.
Keluarga klien mengatakan
klien suka menyendiri dan
suka melakukan ritual serta
membaca buku-buku mistik,
suka berbicara sendiri
Objektif : Klien tampak mondar-mandir
dan bicara sendiri.
Subjektif : Klien mengatakan lebih suka Isolasi sosial
menyendiri, klien
mengatakan jarang bergaul
dengan orang lain.
Keluarga mengatakan klien
tipikal pendiam dan jarang
berkumpul dengan kelompok
Objektif : Klien hanya mau menjawab
jika ditanya, klien tampak
senang menyendiri, ekpresi
wajah kurang berseri, klien
kadang-kadang menghindar.
DATA MASALAH
Subjektif : Klien mengatakan tidak ada Harga diri rendah
yang menyayanginya, klien
mengatakan merasa malu
dengan kondisinya, klien
mengatakan sekolah hanya
sampai SMA, klien
mengatakan sudah gagal
dalam berumah tangga.
Objektif : Klien tampak senang
menyendiri, kadang-kadang
klien menghindar.
Subjektif : Klien mengatakan sebelum Resiko perilaku kekerasan
masuk rumah sakit telah
membakar rumah.
Keluarga mengatakan klien
suka marah terhadap dirinya
sendiri, klien membakar
rumah.
Objektif : Tatapan mata klien tajam,
kadang bicara keras,
pandangan klien kosong.
Pohon Masalah
Resiko perilaku kekerasan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
Isolasi sosial
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Regimen therapeutik
Inefektif
Koping keluarga
Inefektif
Terapi Medik : Risperidon 2mg 2x1 tablet peroral (pagi & sore)
Trihexyphenidyl 1mg 2x1/2 tablet peroral (pagi & sore)
Merlopam 2mg 1x1 tablet peroral (malam)
PK :
a. Anjurkan klien untuk melatih
menghardik.
b. Anjurkan klien untuk
memasukan jadwal kegiatan
harian klien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ. Dr. SOEHARTO HEERDJAN
JAKARTA
PK :
a. Anjurkan klien untuk
bercakap-cakap dengan
teman sekamar.
b. Anjurkan klien untuk
memasukan jadwal kegiatan
harian klien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ. Dr. SOEHARTO HEERDJAN
JAKARTA
PP :
a. Evaluasi SP III
b. lanjutkan SP IV (melatih
klien mengendalikan
halusinasi dengan cara patuh
minum obat )
PK :
a. Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan seperti
olahraga, berdoa, merapihkan
tempat tidur.
b. Anjurkan klien untuk
memasukan jadwal kegiatan
harian klien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ. Dr. SOEHARTO HEERDJAN
JAKARTA
PK :
a. Anjurkan klien untuk minum
obat secara teratur.
b. Anjurkan klien untuk
memasukan jadwal kegiatan
harian klien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ. Dr. SOEHARTO HEERDJAN
JAKARTA
PK :
a. Anjurkan klien untuk
berlatih berkenalan dengan
orang lain.
b. Anjurkan klien untuk
memasukan jadwal kegiatan
harian klien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ. Dr. SOEHARTO HEERDJAN
JAKARTA
PK :
a. Anjurkan klien memasukkan
ke dalam jadwal kegiatan
harian untuk berbincang-
bincang dengan orang lain.