Anda di halaman 1dari 3

Sumber hukum islam

1. Pengertian Al-Qur’an, Sejarah singkat turun dan penyusunan /pembukuan Al-Qur’an

Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat Jibril kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan
di dunia dan di akhirat.

Proses turunnya Al Quran berlangsung selama 22 tahun , 2 bulan dan 22 hari secara
berangsur-angsur. Wahyu pertama yang turun adalah Surat Al 'Alaq ketika Nabi Muhammad
berusia 40 tahun pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Wahyu yang selanjutnya di
turunkan jedanya selama 3 tahun.

Sebagian ulama meyakini bahwa metode penyusunan Al-Quran sebenarnya sudah dimulai
sejak masa Nabi Muhammad masih hidup. Selain mengajarkan bacaan dan pemahamannya,
Rasulullah juga mengajarkan bagaimana letak ayat Al-Quran tersebut nantinya di dalam Al-
Quran. Hanya saja, pada saat itu, Al-Quran masih belum dibukukan menjadi kitab seperti
sekarang ini.

Salah satu alasan mengapa Al-Quran tidak langsung dibukukan adalah karena wahyu masih
belum selesai turun selama Nabi Muhammad masih hidup. Sedangkan, jika penulisan Al-
Quran langsung dilakukan, maka kitab Al-Quran akan terus mengalami perubahan karena
adanya ayat atau wahyu baru yang datang. Karena itu, proses pembukuan ayat – ayat dalam
Al-Quran tidak dilakukan.

Akan tetapi, ada beberapa sahabat yang memang ditugaskan secara khusus untuk mencatat
setiap ayat atau wahyu yang turun. Yaitu Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin
Abu Sufyan, dan Ubay bin Ka’ab. Mereka menuliskan ayat al-Quran di berbagai media yang
bisa digunakan saat itu. Mulai dari pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau
daun kayu, pelana, hingga potongan tulang binatang.

2. Beberapa nama Al-Qur’an, kandungan Al-Qur’an dan fungsinya

1. Al-Kitab (Kitab yang tertulis)


2. Al-Huda (Petunjuk)
3. Al-Furqan (Pembeda)
4. Ar-Rahmah (Rahmat)
5. Ar-Ruh (Roh)
6. Asy-Syifa (Obat)
7. Al-Haq (Kebenaran)
8. Al-Mauizhah dan Al-Bayan (Nasehat dan Penerangan)
9. Adz-Dzikru (Pemberi Peringatan)
10. An-Nuur (Cahaya)
11. Al-Burhan (Bukti Kebenaran)
12. Al- Busyra (Berita Gembira)

Fungsi AlQuran terbagi menjadi beberapa macam, baik dari fungsinya bagi agama Islam
sendiri, bagi kehidupan manusia dan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Diketahui
sebelumnya, fungsi AlQuran secara umum ialah untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan
sebagai petunjuk atau pedoman hidup manusia.

3. Pengertian Hadits, Sejarah singkat turun dan penyusunan /pembukuan Hadits

Hadits, disebut juga sunnah, adalah perkataan, perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi
Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadis dijadikan sumber hukum Islam selain al-
Qur'an, dalam hal ini kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an.

Setelah Nabi Muhammad saw. wafat pada awalnya tidak menimbulkan masalah mengenai hadis
karena sahabat besar masih cukup jumlahnya dan seakan-akan menggantikan peran nabi sebagai
tempat bertanya saat timbul masalah yang memerlukan pemecahan, baik mengenai hadis ataupun
Alquran, dan di antara mereka masih sering bertemu untuk berbagai keperluan.
Kemudian, para sahabat kecil mulai mengambil alih tugas penggalian hadis dari sumbernya ialah para
sahabat besar. Kehadiran seorang sahabat besar selalu menjadi pusat perhatian para sahabat kecil
terutama para tabiin. Maka, para tabiin mulai banyak memiliki hadis yang diterima atau digalinya dari
sumbernya yaitu para sahabat.

Bagaimana sejarah singkat pembukuan hadis?

Pembukuan hadis terbentuk pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang di
nobatkan pada akhir abad pertama,yakni tahun 99 hijriyah dan memasuki abad ke dua hijriyah. ...
Dan khalifah juga menulis surat secara khusus kepada Abu Bakar Muhammad Bin Muslim bin
Ubaidillah bin Syihab Azzuhri.

4. Penjelasan singkat tentang Hadits Shahih, Hasan dan Dha’ifa

Hadist shahih didefinisikan oleh Ibnu Ash Shalah sebagai berikut: "Hadist yang disandarkan
kepada Nabi saw yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh (perawi) yang adil dan
dhabit hingga sampai akhir sanad, tidak ada kejanggalan dan tidak ber'illat."

Hadits Hasan yaitu hadits yang tidak mengandung informasi yang bohong, tidak
bertentangan dengan hadits lain dan Al-Qur'an dan informasinya kabur, serta memiliki
semakin dari satu Sanad.

Hadits dhaif menurut Imam Al-Baiquni adalah: "Setiap hadis yang tingkatannya berada
dibawah hadits hasan (tidak memenuhi syarat sebagai hadis shahih maupun hasan) maka
disebut hadits dho'if dan hadis (seperti) ini banyak sekali ragamnya."

5. Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an

fungsi hadist terhadap al-Quran adalah sebagai bayan dan muhaqiq (penjelas dan penguat) bagi al-
Quran. ... Tidak hanya itu, tulisan ini juga menemukan bahwa hadist Rasulullah telah menetapkan
hukum baru yang tidak ditetapkan oleh al-Qur`an.
6. Penjelasan singkat tentang Ijtihad dan Contohnya

 pengertian Ijtihad adalah mencurahkan pikiran dengan bersungguh-


sungguh. Sedangkan menurut istilah, arti Ijtihad adalah proses penetapan
hukum syariat dengan mencurahkan seluruh pikiran dan tenaga secara
bersungguh-sungguh.

Dilakukan perembukan oleh seluruh ulama untuk mealkukan penentuan


pada 1 syawal. Dalam hal ini akan dilakukan berbagai macam perdebatan
dari penentuan 1 syawal dan penentuan dari ramadhan pertama.

Pembuatan bayi tabung yang dimana tidak ada pada zaman Nabi
Muhammad SAW yang kemudian menjadi sebuah bentuk solusi bagi orang
untuk menyelesaikan permasalahan kesuburan. Melakukan perujukan
terhadap berbagai macam bentuk hadis untuk menemukan sebuah hukum
yang dibuat oleh teknologi pada bayi tabung.

7. Kesimpulan
Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat Jibril kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan
di dunia dan di akhirat.

Hadits, disebut juga sunnah, adalah perkataan, perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi
Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadis dijadikan sumber hukum Islam selain al-
Qur'an, dalam hal ini kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an.

pengertian Ijtihad adalah mencurahkan pikiran dengan bersungguh-sungguh. Sedangkan menurut


istilah, arti Ijtihad adalah proses penetapan hukum syariat dengan mencurahkan seluruh pikiran dan
tenaga secara bersungguh-sungguh.

Anda mungkin juga menyukai